RENUNGAN, Selasa 13 Januari 2009

| Selasa, Januari 13, 2009 |
Keinginan Hatimu
Mazmur 37:1-8

Bila Tuhan bertanya, “Engkau dapat meminta kepadaKu satu keinginan, dan Aku akan memberikannya kepadamu”, apakah yang Anda akan minta? Beberapa hal mungkin tersirat di benak Anda. Satu kebenarannya ialah bahwa Allah berkomitmen untuk memberikan kepada Anda apa yang diinginkan hati Anda, namun ada “maksud tersembunyi” di balik apa yang dikatakanNya. Kerinduan terbesarNya ialah agar Anda ingin mengenal Dia sehingga Anda dapat tinggal dalam terang dan perlindungan kasihNya untuk selamanya.

Tetapi seringkali kita begitu terpikat oleh kesenangan dunia ini sehingga kita menarik diri dari Tuhan dan terburu-buru mencari jalan untuk memenuhi keinginan kita rumah baru, mobil baru, pekerjaan, gelar atau hubungan yang tentunya akan memberikan kepuasan. Namun hal-hal yang di luar Tuhan hanya akan membawa kebahagiaan sementara tanpa adanya sukacita yang kekal. Cukup disayangkan, karena salah satu hal terakhir yang diinginkan orang ialah lebih dapat mengenal Tuhan.

Kita hidup dalam budaya instan. Bila kita mempunyai suatu kebutuhan, kita segera mencari jalan untuk mendapatkannya. Semakin tidak lazim bagi orang untuk menanti demi mendapatkan keinginan mereka. Orang muda masuk ke universitas dan bertanya, “Bagaimana caranya saya bisa cepat-cepat lulus?” Sama halnya, pasangan muda melangsungkan pernikahan dan ingin segera memiliki rumah yang besar. Tidak ada penantian dan tidak ada waktu untuk berlama-lama.

Kita mengabaikan satu prinsip yang sangat penting, yaitu menantikan Tuhan dan seringkali kita melewatkan berkat yang teramat besar. Ketika kita menanti, kita belajar untuk berdiam diri dan ketika kita berdiam diri, disanalah terdapat damai sejahtera dan pengharapan. Jangan pernah mendesak Tuhan. Ijinkan Ia untuk menuntun Anda. Bila Anda melakukannya, Anda tidak akan pernah terlambat, tidak akan pernah kehilangan satu berkat pun, dan Anda akan selalu mendapatkan apa yang menjadi keinginan hati Anda sebab Ia mengasihi Anda dengan kasih yang kekal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back to Top