Sentuhan Hati Selasa, 25 Mei 2010

| Rabu, Mei 26, 2010 |

25 Mei 2010 / Selasa
Menyesuaikan  Diri Dengan Rancangan Tuhan --
Matius 4:18-22

         Saya telah menjadi orang Kristen selama beberapa tahun dan belum pernah Tuhan bertanya pada saya, "Charles, apa yang kamu ingin lakukan?" Tuhan tidak mengubah rencanaNya agar sesuai dengan maksud saya atau maksud Anda. Sebaliknya, Ia meminta kita untuk menyesuaikan hidup kita agar selaras dengan kehendakNya.

            Perubahan yang seringkali dituntut dariNya berhubungan dengan gaya hidup. Petrus, Andreas, Yakobus dan Yohanes adalah nelayan sebelum mereka menjadi murid-murid Yesus. Kehidupan mereka berkutat seputar pekerjaan mereka – kondisi cuaca, perbaikan alat-alat, menangkap ikan dan memperoleh hasil pekerjaan. Namun ketika Yesus memanggil mereka menjadi penjala manusia, mereka bersedia dan membuat perubahan yang dramatis.

  Sebaliknya, orang muda yang kaya pergi dengan sedih ketika ia menyadari apa yang ia harus korbankan untuk mengikut Kristus (Matius 19:21-22). Suatu undangan dari Tuhan biasanya berarti bahwa kita harus merubah gaya hidup kita. Entah ini berarti berganti pekerjaan atau mengubah kebiasaan, Tuhan mengharapkan kita untuk beradaptasi dengan rancanganNya.

  Terkadang, Tuhan mungkin akan meminta perubahan dalam hubungan kita dengan orang lain. Sebelum diundang untuk berjalan bersama dengan Yesus, Yakobus dan Yohanes bekerja dalam suatu perusahaan keluarga bersama dengan ayah mereka. Mengatakan ya kepada Tuhan berarti akan jarang bertemu dengan teman dan keluarga kita. Melakukan rancanganNya bisa berarti hal yang sama bagi kita. Namun Kristus berjanji ganjaran yang besar untuk setiap pengorbanan yang kita buat (Matius 19:29).

  Rancangan Bapa surgawi didasarkan pada kebaikan, keadilan dan kemurahanNya. Oleh karena karakterNya yang sempurna, kita dapat mempercayai tuntunan yang Ia berikan kepada kita. Menyesuaikan diri dengan rancangan Tuhan – menerima kehendakNya dan melakukan perubahan yang diperlukan dalam situasi dan hubungan kita dengan sesama – selalu menjadi tindakan paling bijaksana yang kita dapat ambil (Amsal 3:5-6).

 

Sumber : SentuhanHati.Com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back to Top