Gangguan Emosi Dari Dosa

| Minggu, Juli 22, 2012 |
"Aku telah melihat segala perbuatan yang dilakukan orang dibawah matahari, tetapi lihatlah, segala sesuatu adalah kesia-siaan dan usaha menjaring angin. Yang bongkok tidak dapat diluruskan, dan yang tidak ada tidak dapat dihitung." Pengkotbah 1:14-15
____________________________________

Ketika Salomo menjadi raja Israel, Allah mengatakan kepadanya bahwa ia bisa meminta apa saja yang ia inginkan.
Salomo bisa saja meminta kekayaan, atau kekuasaan, atau bahkan keabadian, tapi ia malah meminta Allah untuk memberi kebijaksanaan.
Allah menjawab permintaan Salomo, dan saat ini kita memiliki kitab Amsal, Pengkhotbah, dan Kidung Agung, yang mencatat kebijaksanaan luar bisa yang Salomo terima dari Allah.

Dalam bacaan kita hari ini, Salomo berbicara tentang gangguan emosi dan kekecewaan, yang disebabkan oleh dosa kita di dunia ini.
Salomo menyadari bahwa kita tidak bisa mengubah masa lalu kita dan kita tidak dapat mengendalikan masa depan kita.
Kita tidak dapat memperbaiki dunia.
Jika kita mencobanya, itu hanya akan menciptakan banyak tekanan dalam hidup kita

Sebagai orang Kristen, kita sering berpikir itu merupakan tanggung jawab kita untuk keluar dan membawa kerajaan Allah.
Tapi ada satu rahasia kecil: Itu tidak akan terjadi.
Bisakah kita membantu meringankan penderitaan di dunia ini?
Ya, tentu saja.
Tapi kita tidak bisa membawa surga di bumi.

Hal itu tidak mengurangi tekanan emosi dalam hidup di dunia yang rusak ini, dimana tidak ada yang berjalan sebagaimana semestinya.
Kita semua tahu sakitnya kekecewaan ketika kita mengharapkan hal-hal agar berjalan sempurna, namun ternyata terjadi yang sebaliknya.

Apakah Anda pernah punya ekspektasi besar pada sebuah acara yang Anda pikir akan membuat Anda bahagia, ternyata mengecewakan Anda?
Hari-hari menjelang Natal selalu lebih heboh jika dibanding dengan hari Natal itu sendiri.
Akhirnya hari Natal tiba dan Anda berpikir, "Begitu saja? Sudah berakhir? Tidak ada lagi hadiah?"

Kesenjangan antara harapan dan kenyataan terjadi juga dalam suatu hubungan.
Ada banyak masalah pernikahan dikarenakan sang suami atau sang istri berpikir bahwa pernikahan akan memecahkan semua masalah pribadi mereka, dan pasangan mereka akan memenuhi semua kebutuhan mereka.
Semua pemikiran itu hanyalah suatu jebakan menuju kepada kekecewaan besar.
Pasangan Anda tidak dapat memenuhi semua kebutuhan Anda, hanya Tuhan yang bisa melakukan itu.

Karena dosa memasuki dunia, ada gangguan emosi dan kekecewaan pada orang lain, dan pada diri kita sendiri juga.
Kita menetapkan ekspektasi akan seperti apa seharusnya hidup kita, namun kemudian kita merasa tertekan ketika kita tidak berhasil hidup seperti apa yang kita harapkan, atau tubuh kita tidak terlihat seindah yang kita inginkan, atau kita masih berjuang dengan kebiasaan buruk atau kecanduan yang seharusnya sudah kita ubah dari sekarang.

Sekarang bukan berarti kita harus berhenti berjuang untuk Kekristenan, melainkan kita perlu menyesuaikan ekspektasi kita.
Dunia yang kita tinggali ini bukanlah surga.
Dunia ini tidak sempurna, dan tidak akan pernah sempurna.
____________________________________

Bacaan Alkitab Setahun :
Mazmur 31-32; Kisah Para Rasul 23:12-35
____________________________________

Maka beri diri Anda dan semua orang di sekitar Anda waktu, dan ingat untuk bersyukur kepada Tuhan atas anugerah-Nya di dunia yang rusak ini.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
____________________________________

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back to Top