Apa Yang Aku inginkan Dari Natal

| Sabtu, Desember 08, 2012 |
Kolose 2:16-17 "Karena itu janganlah kamu biarkan orang menghukum kamu mengenai makanan dan minuman atau mengenai hari raya, bulan baru ataupun hari Sabat;
semuanya ini hanyalah bayangan dari apa yang harus datang, sedang wujudnya ialah Kristus."

Saya selalu percaya pada janji Natal.
Selalu ada yang istimewa di hari yang membawa saya kembali ke masa kanak-kanak saya ini.
Lalu apa yang kita sukai dari Natal setelah kita melewati jerat masa lalu?

Menurut saya apa yang kita sukai dari Natal adalah rasa kekaguman, keindahan, dan penantian.
Kita suka musik, ekspresi terkejut di wajah anak-anak, dan makanan yang amat lezat.
Kita suka rasa kekeluargaan dan persahabatan.
Kita pun mengagumi absennya perselisihan dan kekejian (dengan pengecualian, diskon besar-besaran di pusat perbelanjaan).

Namun, seberapa sering Natal benar-benar memenuhi janjinya?
Tetapi pada umumnya, Natal hanya berakhir pada kehebohan iklan di TV yang menghipnotis kita.
Natal pun berujung pada datangnya perselisihan dan desakan, ketika kita diwajibkan membeli hadiah bagi orang yang nyaris tidak kita kenal.
Orang lain, atau bahkan kita sendiri, menaruh harapan yang besar terhadap diri kita.

Kemudian ada kekecewaan pasca Natal, yaitu kekecewaan atas harapan yang tidak pernah bisa terpenuhi.
Kita tidak mampu memberikan apa yang benar-benar ingin kita berikan, atau apa yang benar-benar orang yang kita kasihi inginkan.
Atau, bahkan Anda sendiri pun tidak mendapatkan apa yang Anda harapkan.
Dan kemudian datanglah tagihan-tagihan yang telah jatuh tempo...

Jadi, apa yang terburuk dari Natal?
Perayaan bodoh yang komersial, tidak bermakna, melelahkan, dan sangat mahal yang berlangsung berlarut-larut hingga beberapa bulan ke depan.

Lalu apa yang terbaik dari Natal?
Keindahan, puji-pujian, para malaikat yang memuja Allah, kasih, kehangatan, janji, harapan... segala sesuatu yang dijanjikan kepada kita di masa depan.

Anda tahu, Natal adalah sebuah janji.
Janji yang belum sepenuhnya ditepati.
Natal tidak bisa selalu sesuai dengan semua keinginan kita.
Sebab saat ini, Natal hanya identik dengan liburan yang tidak bisa membawa kita pada kebahagiaan.

Tetapi Kristus sendiri dapat memenuhi semua janji Natal, bahkan lebih dari itu, yaitu sebuah janji yang benar-benar kita rindukan jauh di lubuk hati kita.

Bukan Natal, tetapi Kristus.
Bukan keriangan, tetapi Mesias.
Bukan amal baik, tetapi Allah.
Bukan hadiah, tetapi kehadiran-Nya.

Sesuatu atau seseorang yang kurang memahami makna Natal akan kecewa.
Tetapi Tuhan tidak akan pernah mengecewakan kita.
Dan itulah yang saya inginkan dari Natal yaitu Yesus Kristus.

____________________________________

Bacaan Alkitab Setahun :
Zefanya 1; I Yohanes 4-5
____________________________________

Natal adalah rasa kekaguman, keindahan, dan penantian akan Yesus Kristus karena itu jangan pernah mengecewakan Dia.
(Diterjemahkan dari Daily Devotion by Greg Laurie)
____________________________________

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back to Top