Sebuah Hadiah yang Tidak Layak

| Jumat, Desember 07, 2012 |
Roma 5:8 "Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa."

Siapa yang ada dalam daftar hadiah Natal Anda tahun ini?
Biasanya kita memberikan hadiah untuk keluarga, teman-teman, serta orang-orang yang kita cintai dan sayangi.
Kita cenderung memberikan hadiah kepada orang-orang yang perhatian dan memperlakukan kita dengan baik.
Dan seringkali, kita memberikan hadiah sebagai balasan untuk hadiah yang kita sebelumnya.
Bahkan, sebagian dari kita membeli hadiah untuk hewan peliharaan kita.

Tapi pada umumnya kita tidak memberi musuh-musuh kita hadiah, bukan?
Kita tidak memberikan hadiah kepada orang yang telah memfitnah kita.
Kita tidak memberikan hadiah kepada tetangga kita yang pemarah, yang tidak pernah mengucapkan satupun kata manis.
Kita tidak memberikan hadiah untuk seseorang yang telah mencoba untuk menjatuhkan bisnis kita.
Kita juga tidak mengirimkan hadiah kepada pencuri yang mencuri stereo mobil kita bulan lalu.

Tetapi renungkan hal ini: ketika Allah mengutus Yesus Kristus, Anak-Nya, dan memberi kita hadiah utama, Dia memberikan-Nya ketika kita masih menjadi musuh-Nya. Alkitab memberitahu kita, "Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa" (Roma 5:8).
Kita tidak melakukan apapun yang layak atau pantas untuk menerima hadiah dari Allah ini.
Bahkan apa yang seharusnya layak kita dapatkan ialah penghakiman, karena kita semua pernah berdosa menentang Allah.
Kita semua pernah dengan sengaja melewati batas.

Fakta mengagumkan akan Natal adalah, terlepas dari dosa-dosa kita, Allah mengutus Anak-Nya yang tunggal untuk menyelamatkan kita.

____________________________________

Bacaan Alkitab Setahun :
Habakuk 3; I Yohanes 1-3
____________________________________

Di dalam palungan kecil di Betlehem itu, Dia memberikan sebuah hadiah yang sesungguhnya tidak layak kita terima.
(Diterjemahkan dari Daily Devotion by Greg Laurie)
____________________________________

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back to Top