Kemuliaan Allah Diperlihatkan

| Rabu, Juli 03, 2013 |
Efesus 1:10-11 "sebagai persiapan kegenapan waktu untuk mempersatukan di dalam Kristus sebagai Kepala segala sesuatu, baik yang di sorga maupun yang di bumi. Aku katakan 'di dalam Kristus', karena di dalam Dialah kami mendapat bagian yang dijanjikan -- kami yang dari semula ditentukan untuk menerima bagian itu sesuai dengan maksud Allah, yang di dalam segala sesuatu bekerja menurut keputusan kehendak-Nya."

Ketika berdiri depan kubur Lazarus, terlepas dari semua tragedi yang baru saja terjadi, Yesus memperlihatkan kemuliaan Allah.

Yohanes 11 mengatakan bahwa "Ketika Yesus melihat Maria menangis dan juga orang-orang Yahudi yang datang bersama-sama dia, maka masygullah hati-Nya. Ia sangat terharu dan berkata: 'Di manakah dia kamu baringkan?'" (Yohanes 11:33-34).
Tentu saja, kita semua tahu apa yang terjadi setelah itu.
Lazarus dibangkitkan dari antara orang mati.
Yesus telah memanggilnya kembali dari alam kubur.

Sebenarnya saya merasa kasihan pada Lazarus.
Bayangkan jika Anda bisa berbicara dengan seseorang di surga, lalu kemudian dia berkata, "Kami sedang berpikir akan lebih baik bila kamu kembali lagi ke bumi, tapi kami ingin memberi kamu pilihan."
Apakah Anda pikir orang tersebut mau kembali lagi ke bumi?
Hal ini ibarat berusaha mengajak pulang seorang anak yang baru saja berada di Disneyland selama 10 menit.

"Sudah waktunya pulang."

"Aku tidak mau pulang."

"Ya, sekarang waktunya kita meninggalkan surga dan kembali lagi ke bumi."

"Tidak, terima kasih. Aku lebih senang tinggal di sini."

Namun Lazarus tidak punya pilihan, karena Yesus telah memanggilnya kembali.
Dan ketika Yesus memanggil, manusia menjawab.
Kabar baiknya ialah Yesus tidak sekedar berkata,"Keluarlah," karena setiap manusia yang terbaring di dalam makam di atas muka bumi ini akan dengan serta merta bangkit.
Tetapi Yesus memilihnya dan berseru dengan suara keras: "Lazarus, marilah ke luar!" (Yohanes 11:43)
Dan Lazarus pun keluar dari kubur dengan kaki dan tangannya yang masih terikat dengan kain kapan dan mukanya yang masih tertutup dengan kain peluh.

Catatan dari Injil Yohanes ini mengingatkan kita bahwa Allah dapat dimuliakan melalui penderitaan manusia, dengan mendatangkan kebaikan, bukannya keburukan.
Hal buruk yang terjadi atas Lazarus, tentu saja, karena ia bukan saja diminta untuk mati sekali, tetapi mati dua kali.
Namun pada akhirnya Allah dimuliakan melalui itu semua.
____________________________________

Bacaan Alkitab Setahun :
Ayub 25-27; Kisah Para Rasul 12
____________________________________

Allah dapat dimuliakan melalui penderitaan manusia, dengan mendatangkan kebaikan, bukannya keburukan.
(Diterjemahkan dari Daily Devotion by Greg Laurie)
____________________________________

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back to Top