Sebuah Alasan Untuk Berharap

| Senin, Juli 01, 2013 |
Roma 5:5 "Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita."

Kadang Allah dipermuliakan melalui penghapusan penderitaan.
Ketika kita mempunyai pergumulan, ketika orang lain mendoakannya bersama kita dan kemudian masalah kita terselesaikan, maka kita akan memuji Tuhan, mengucap syukur atas pertolongan-Nya.
Ketika seorang dokter melakukan operasi dan setelah itu si pasien berhasil bebas dari kanker, maka kita akan mengucap syukur kepada Tuhan.
Meskipun kita berterima kasih kepada dokter juga, tapi kita menyadari bahwa pada akhirnya Allahlah yang memegang kendali.

Namun kemudian ada kalanya operasi tidak berjalan seperti yang kita harapkan.
Ada kalanya penyakit tertentu tidak dapat disembuhkan.
Penderitaan kita masih belum diangkat oleh-Nya.
Namun ketahuilah, itulah saatnya bagi kita untuk mempermuliakan Allah melalui penderitaan yang tanpa henti itu.
Dan melalui kesengsaraan itulah kita akan membangun harapan.

Kebanyakan dari kita berpikir jika cara terbaik untuk menemukan harapan ialah dengan memiliki kehidupan yang bebas dari masalah.
Tapi sayangnya tidak.
Cara terbaik untuk menemukan harapan ialah melalui krisis kehidupan.
Dalam Roma 5:3-5 kita membaca, "Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan. Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita."

Harapan akan datang melalui kesulitan.
Jadi, ketika seorang Kristen menderita namun masih tetap memuliakan Allah, itu meyakinkan kita semua bahwa tidak akan pernah ada lembah yang teramat dalam yang tidak dapat kita lalui.

Hal ini juga mengingatkan kita bahwa kematian bukanlah akhir.
Kematian jasmani bukanlah akhir dari kehidupan, melainkan hanya sebuah perubahan dalam fase kehidupan.
Makam bukanlah pintu masuk menuju kematian, melainkan pintu masuk menuju kehidupan.
Surga merupakan kehidupan duniawi orang percaya, kita dimuliakan dan disempurnakan.
Ketika seorang percaya mati, maka ia akan masuk ke hadirat Allah.
Itulah harapan utama kita.
____________________________________

Bacaan Alkitab Setahun :
Ayub 20-21; Kisah Para Rasul 10:24-48
____________________________________

Cara terbaik untuk menemukan harapan ialah melalui krisis kehidupan, sebab itu teruslah berharap hanya kepada-Nya.
(Diterjemahkan dari Daily Devotion by Greg Laurie)
____________________________________

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back to Top