Selesaikan Konflik dengan Mengakui Kesalahan Anda

| Senin, Oktober 14, 2013 |
Matius 7:3-5 "Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui? Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu: Biarlah aku mengeluarkan selumbar itu dari matamu, padahal ada balok di dalam matamu. Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu."

Ketika Anda dihadapkan dengan konflik, ketimbang menuduh, menyerang, atau menyalahkan orang lain, mulailah dengan kerendahan hati.
Hal ini bisa diterapkan, bahkan jika konflik ini 90% bukan kesalahan Anda.

Setiap orang memiliki kekurangan.
Tidak ada yang sempurna dan ada hal-hal yang kita perbuat, yang tanpa kita kita sadari, memberikan kontribusi terhadap konflik tersebut.

Jadi, sebelum saya mulai menyerang dan menyalahkan orang lain, saya harus secara jujur mengevaluasi diri dan bertanya, "Seberapa besar kesalahanku dalam konflik ini?" Saya harus menyelidiki dengan jujur dan mengakui kesalahan saya.
Dan bila Anda salah, akuilah.
Dan ketika Anda benar, diamlah!
Jujurlah dengan diri Anda sendiri.

Yesus berkata untuk melihat apa yang ada di mata Anda sendiri dahulu, sebab itu akan membantu Anda melihat konflik itu jelas.
Tanyakan, "Apakah aku tidak realistis? Apakah aku tidak sensitif? Apakah aku terlalu sensitif? Apakah aku terlalu menuntut? Apakah aku kurang bersyukur?"

Pengalaman saya sebagai seorang pendeta: alasan nomor satu perceraian adalah: "Kami sudah tidak cocok lagi!"
Alkitab mengajarkan bahwa dua orang dapat belajar untuk saling mengasihi jika mereka mau bersikap dewasa!

Alkitab mengajarkan kita untuk memimpin dengan kerendahan hati.
Bagaimana Anda memecahkan kebuntuan dalam konflik?
Katakan, "Maafkan aku, aku hanya memikirkan diriku sendiri."
____________________________________

Bacaan Alkitab Setahun :
Yesaya 63-66; Kolose 2 : 16-23
____________________________________

Sifat dasar manusia adalah egois dan keras kepala, tidak mau berubah. Matinya sebuah hubungan paling banyak disebabkan oleh keegoisan dan keras kepala.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
____________________________________

Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back to Top