Ampuni; lalu Lanjutkan Hidup

| Kamis, November 28, 2013 |
Ayub 11:13-16 "Jikalau engkau ini menyediakan hatimu, dan menadahkan tanganmu kepada-Nya; jikalau engkau menjauhkan kejahatan dalam tanganmu, dan tidak membiarkan kecurangan ada dalam kemahmu, maka sesungguhnya, engkau dapat mengangkat mukamu tanpa cela, dan engkau akan berdiri teguh dan tidak akan takut, bahkan engkau akan melupakan kesusahanmu, hanya teringat kepadanya seperti kepada air yang telah mengalir lalu."

Jika Anda masih fokus pada seseorang yang Anda benci, sesungguhnya Anda sedang dikendalikan oleh orang tersebut. Mengapa?
Karena Anda masih kuatir dengan hal yang bahkan orang tersebut sudah lupakan.

Jauh sebelum ada ilmu psikologi, Ayub mengatakan ada tiga langkah untuk mendapat kesembuhan rohani:

Pertama, Luruskan hati Anda.
Jika Anda ingin sembuh secara rohani, maka Anda harus, suka tidak suka, mengampuni orang yang melukai Anda.
Jangan mencoba untuk membalas dendam.
Ampuni orang tersebut, kemudian lepaskan dia dari kebencian Anda.

Kedua, Mendekatlah pada Allah.
Anda perlu mengundang Kristus masuk ke dalam hidup Anda dan minta Dia memenuhi Anda dengan pengampunan-Nya. Mengapa?
Kita tidak akan mampu memberikan cukup banyak pengampunan dalam hidup untuk menyembuhkan semua rasa sakit yang kelak akan kita hadapi, bukan hanya memaafkan orang-orang dari masa lalu kita, tapi juga orang-orang yang akan kita temui hari ini atau saat kita mati kelak.

Ingatkah Anda dengan kisah Corrie Ten Boom?
Corrie Ten Boom adalah orang Belanda yang menyembunyikan orang Yahudi di apartemennya untuk melindungi mereka dari Nazi selama Perang Dunia ke II.
Ketika mereka tertangkap, bukan hanya orang-orang Yahudi tersebut yang dikirim ke kamp-kamp konsentrasi, tapi Corrie dan keluarganya juga.
Semua orang di keluarganya tewas di kamp-kamp konsentrasi, kecuali Corrie.
Dia mengalami penyiksaan dan penganiayaan yang begitu hebatnya.
Namun kemudian saat ia bebas, ia pun kembali dan bertemu dengan para penjaga yang telah menyiksanya dan mengampuni mereka.
Anda tidak akan mungkin sanggup melakukan itu jika dengan pengampunan manusia.
Anda membutuhkan kuasa Tuhan dalam hidup Anda untuk membiarkan kebencian itu pergi sehingga mampu berkata, "Aku sudah mengalami hari-hari yang kelam. Rasanya tidak menyenangkan, rasanya tidak enak. Tapi aku percaya bahwa Tuhan dapat membawa kebaikan dari situasi yang buruk, dan aku yakin dan percaya bahwa sisa hidup ku akan menjadi hari-hari yang terindah dalam hidupku."

Ketiga, Hadapi Dunia kembali.
Ketika kita terluka, kita tergoda untuk bersembunyi di balik cangkang kita, kita memasang tembok penghalang, dan memutuskan untuk tidak membiarkan orang lain mendekati kita.
Ketika Anda melakukannya, sesungguhnya Anda sedang menyakiti diri Anda sendiri.
Membiarkan diri Anda dikontrol oleh apa yang terjadi di masa lalu bagaikan mengemudikan mobil sambil melihat kaca spion.
Anda akan menabrak apa pun yang ada di depan Anda.
Anda harus menghadapi masa depan dan melanjutkan hidup.
Masa lalu Anda sudah tidak ada artinya lagi, dibanding dengan cerahnya masa depan yang akan Anda hadapi.


Renungkan hal ini:

Memori apa yang begitu menyakitkan hati Anda sehingga sampai saat ini Anda masih sulit melupakannya-apa yang orang katakan, lakukan, atau pikirkan tentang Anda?

Ucapkan doa ini hari ini : "Yesus, aku ingin hatiku menjadi bersih. Ambil semua kebencian ini keluar dari hidupku. Hari ini aku memutuskan untuk mengampuni(orang ini). Tolong aku menghadapi dunia ini lagi. Tolong aku untuk fokus pada masa depanku. Ganti rasa sakitku dengan kedamaian. Ganti lukaku dengan penyembuhan yang dari-Mu. Ganti kepahitanku dengan kasih-Mu. Dalam nama Yesus, Amin."

____________________________________

Bacaan Alkitab Setahun :
Mikha 4:1-5 ; Ibrani 10:19-39
____________________________________

Anda tidak akan mungkin sanggup mengampuni orang yang membuat Anda kecewa, Anda membutuhkan kuasa Tuhan dalam hidup Anda dan membiarkan kebencian itu pergi.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
____________________________________

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back to Top