Kelesuan Rohani

| Jumat, September 12, 2014 |

1 Tesalonika 5:5-6 "Karena kamu semua adalah anak-anak terang dan anak-anak siang. Kita bukanlah orang-orang malam atau orang-orang kegelapan. Sebab itu baiklah jangan kita tidur seperti orang-orang lain, tetapi berjaga-jaga dan sadar."

Ketika Anda sedang lesu rohani, Anda lebih rentan terserang dosa-dosa.
Contoh kasus: Raja Daud. Dia dipilih dari seorang anak gembala dengan kehidupan yang biasa-biasa saja, menjadi penakluk raksasa di lembah Ela, dan kemudian menjadi raja besar Israel.
Pada awalnya, ia adalah seorang pria yang luar biasa, kuat, dan kudus.
Tapi setelah bertahun-tahun berjalan bersama Allah, kehidupan spiritualnya mulai mengalami kelesuan, dan kita membaca: "Sekali peristiwa pada waktu petang, ketika Daud bangun dari tempat pembaringannya, lalu berjalan-jalan di atas sotoh istana, tampak kepadanya dari atas sotoh itu seorang perempuan sedang mandi; perempuan itu sangat elok rupanya" (2 Samuel 11:2).

Wanita itu adalah Batsyeba.
Yang menarik, kejadian ini terjadi di masa-masa peperangan.
Pasukan Daud tengah berada di medan perang, dan Daud, sang raja sekaligus pemimpin pasukan yang seharusnya memimpin mereka, malah beristirahat di rumah.
Jangan memberi makan nafsu birahi Anda - Anda harus menahan rasa lapar itu.
Ketika Anda mundur dari peperangan spiritual, Anda akan mudah terserang dosa.

Saat Anda terlelap, Anda akan menjadi lemah.
Oleh sebab itu, Anda tidak bisa mengambil liburan spiritual.
Itulah sebabnya Paulus menulis kepada Timotius, muridnya, "Sebab itu jauhilah nafsu orang muda, kejarlah keadilan, kesetiaan, kasih dan damai bersama-sama dengan mereka yang berseru kepada Tuhan dengan hati yang murni" (2 Timotius 2:22 ).
Ingatlah: Jauhi hal-hal ini.
Menjauhlah dari apa pun yang akan mendekatkan Anda pada kehidupan tak bermoral. 

Bacaan Alkitab Setahun :
Amsal 3-4; II Korintus 2

Kelesuan rohani bisa mengakibatkan Anda jatuh ke dalam dosa, karena itu kuasailah diri Anda dan libatkan Allah terus bekerja dalam hidup Anda.
(Diterjemahkan dari Daily Devotion by Greg Laurie)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back to Top