Dinamit Allah

| Minggu, Januari 04, 2015 |

1 Korintus 1:17 Sebab Kristus mengutus aku bukan untuk membaptis, tetapi untuk memberitakan Injil; dan itupun bukan dengan hikmat perkataan, supaya salib Kristus jangan menjadi sia-sia.

Ada daya ledak dalam pesan Injil. Paulus berkata, Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya, pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani (Roma 1:16). Kata kekuatan yang digunakan Paulus dalam ayat ini berasal dari kata Yunani dunamis. Ini adalah kata sama yang digunakan Yesus dalam Kisah Para Rasul 1: 8: Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi." Kata "dinamis, dinamo, dan dinamit" juga telah diterjemahkan dari kata ini "dunamis." Maka dari ayat tadi, Paulus menyampaikan bahwa pesan Injil sejatinya ialah dinamit dan dinamika (semangat) Allah.

Kita sering meremehkan kekuatan mentah Injil dalam menjangkau jiwa-jiwa, apalagi hati yang paling keras. Kita beranggapan bahwa kita harus menambahkan sesuatu, mendandaninya, membuatnya lebih modern, membumbuinya, atau bahkan membuatnya jadi rumit. Tapi ada kekuatan yang berbeda dalam pesan sederhana tentang firman, kehidupan, kematian dan kebangkitan Yesus Kristus. Jangan pernah meremehkan daya tariknya. Jangan pernah malu akan kesederhanaannya. Jangan menambahkan atau menguranginya. Wartakanlah apa adanya, kemudian nantikan dan lihat apa yang Allah lakukan dalam hidup Anda. Seperti kata Paulus, Sebab pemberitaan tentang salib memang adalah kebodohan bagi mereka yang akan binasa, tetapi bagi kita yang diselamatkan pemberitaan itu adalah kekuatan Allah (1 Korintus 1:18).

Bacaan Alkitab Setahun :
Kejadian 10-12; Matius 4

Jangan meremehkan kekuatan Injil Allah, jangkau jiwa sebanyak mungkin lewat Injil yang Anda britakan dan selanjutnya Anda akan melihat ledakan orang percaya muncul

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back to Top