Iman, Bukan Perasaan Yang Menyenangkan Allah

| Senin, Februari 02, 2015 |

Ayub 1:21 Katanya: "Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. TUHAN yang memberi, TUHAN yang mengambil, terpujilah nama TUHAN!

Jika Anda terlahir sebagai bayi Kristen, Allah memberi Anda banyak konfirmasi perasaan dan seringkali menjawab doa-doa Anda yang egois dan kekanak-kanakan- agar Anda tahu jika Dia ada. Tetapi seiring dengan pertumbuhan iman Anda, Dia akan berhenti menemani Anda agar Anda bisa mandiri.

Memang Allah ingin Anda merasakan kehadiran-Nya, namun Dia lebih khawatir apabila Anda lebih ingin merasakan-Nya, ketimbang percaya pada-Nya. Iman, bukan perasaan, itulah yang menyenangkan Dia.

Keadaan yang akan paling merentangkan iman Anda ialah di saat- saat ketika dunia ini terasa runtuh dan Allah seakan-akan menghilang. Hal ini terjadi pada Ayub. Dalam sekejap dia kehilangan segalanya - keluarga, bisnis, kesehatan, dan segala yang dimiliki. Tapi apa yang paling mengecewakan ialah di sepanjang 37 pasal dalam kitab Ayub, kita mendapati bahwa Allah tidak mengucapkan sepatah kata pun pada Ayub!

Bagaimana Anda bisa memuji Allah ketika Anda tak mengerti apa yang sedang terjadi dalam hidup Anda dan Dia hanya diam? Bagaimana Anda tetap terhubung dengan-Nya dalam pergumulan Anda jika tak ada komunikasi? Bagaimana Anda menjaga agar mata Anda hanya memandang kepada-Nya sementara mata Anda penuh dengan air mata? Lakukan apa yang dilakukan Ayub: Katanya: "Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. TUHAN yang memberi, TUHAN yang mengambil, terpujilah nama TUHAN! (Ayub 1:21).

Katakan pada Tuhan dengan jujur apa yang tengah Anda rasakan. Curahkan isi hati Anda kepada-Nya. Curahkan setiap emosi yang Anda rasakan. Ayub berseru, Oleh sebab itu akupun tidak akan menahan mulutku, aku akan berbicara dalam kesesakan jiwaku, mengeluh dalam kepedihan hatiku (Ayub 7:11).

Ayub berseru ketika Allah terasa amat jauh: Seperti ketika aku mengalami masa remajaku, ketika Allah bergaul karib dengan aku di dalam kemahku; (Ayub 29:4).

Renungkan hal ini :

Jelaskan satu waktu dimana Anda pernah merasakan kehadiran Tuhan dalam hidup Anda.

Pikirkan waktu lain ketika Anda ingin merasakan kehadiran Allah tapi Dia seakan-akan tak merespon. Apakah itu kemudian mengubah sikap Anda terhadap-Nya? Jika demikian, mengapa?

Bacaan Alkitab Setahun :
Keluaran 29-30; Matius 21:23-46

Curahkan isi hati Anda kepada-Nya lewat doa-doa Anda (Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back to Top