Biarkan Allah Memberitahu Anda Apa Yang Harus Diberikan

| Kamis, September 08, 2016 |

Amsal 3:9 "Muliakanlah TUHAN dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu"

Anda bisa memberi karena Anda punya alasan untuk melakukannya, atau karena wahyu dari Tuhan. Jika Anda ingin menjadi orang yang beriman, Anda harus belajar untuk memberi atas dasar petunjuk dari Allah. Ketika Anda memberi karena Anda punya alasan untuk melakukannya, maka Anda cenderung berkata, "Hanya ini yang mampu saya berikan." Memberi atas dasar tujuan dan maksud tidak memerlukan iman secuil pun. ku? Seberapa besar Engkau ingin agar aku percaya pada-Mu dalam situasi ini?"

Memberi kerena wahyu Tuhan ialah ketika Anda berkata, "Tuhan, apa yang hendak Engkau berikan melalui hidupku? Seberapa besar Engkau ingin aku mempercayakan-Mu dalam situasi ini?"

"Muliakanlah TUHAN dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu" (Amsal 3:9).

Saya dan istri saya, Kay, telah diuji berkali-kali untuk memberi sesuatu di saat kami tidak mampu memberikannya. Salah satu kejadian yang paling dramatis yaitu ketika kami mengumpulkan uang untuk membangun kembali gedung Gereja Saddleback di tahun 1993. Kami mengadakan rapat di satu tenda, dan memutuskan untuk mengumpulkan persembahan untuk dana pembangunan. Para jemaat pun membuat komitmen untuk memberi persembahan selama selang tiga tahun. Maka, Kay dan saya berdoa, bertanya pada Tuhan berapa yang harus kami beri. Kami pun memutuskan untuk memberi persembahan dengan jumlah yang benar-benar tidak masuk akal. 

Malah, jumlahnya jauh melebihi apa yang kami mampu. Namun kami mempercayakan pergumulan itu pada Tuhan. 

Lalu suatu hari, saya membaca 1 Tawarikh 29 tentang bagaimana orang-orang memberi sekitar $ 400 juta untuk pembangunan Bait Allah di Yerusalem. Allah berfirman pada Raja Daud untuk mengumumkan setiap persembahan yang ia beri agar semua orang tahu bahwa ia juga berkorban, sama seperti yang lain.

Tuhan berkata pada saya, "Rick, Aku ingin engkau mengumumkan jumlah persembahanmu, supaya orang lain tertantang untuk ikut memberi." Saya benar-benar tidak ingin melakukannya karena saya pikir orang-orang akan salah paham. Tapi Tuhan mengatakan kepada saya untuk melakukannya, dan saya ingin Dia memberkati gereja kami, jadilah saya melaksanakannya. Saya berdiri di depan para jemaat saya dan berkata, "Saya tidak tahu dari mana uang itu berasal, tapi kami berdua telah berkomitmen untuk memberi $ 100.000 selama tiga tahun ke depan. Tolong saudara-saudara mendoakan saya."

Sebulan kemudian, di kala kian mendekati weekend, dimana kami harus memberi persembahan khusus itu, saya masih gigit jari. Tapi entah bagaimana, saya percaya bahwa Tuhan akan memberi kami uang itu. Pada hari Jumatnya, tiba-tiba saya mendapat telepon dari Zondervan Publishing Company. Mereka mengatakan, "Rick, kami ingin engkau menulis sebuah buku, judulnya The Purpose Driven Church. Kami percaya buku ini akan menjadi best seller, jadi kami akan mengirimkan kepadamu uang muka sebesar $ 150.000."

Beberapa hari kemudian, ketika saya berdiri di hadapan jemaat gereja saya, menceritakan kisah itu, seisi ruangan bersorak sukacita. Mereka melompat dan berteriak dan menari dan bernyanyi. Orang-orang menangis. Saya menangis; Kay menangis. Itu salah satu pengalaman terbesar dalam hidup saya. Saya hampir kehilangan kesempatan itu karena saya keras kepala. Mungkin saya tidak akan merasakan pengalaman bagaimana Allah bisa diandalkan apabila saya tidak patuh pada wahyu yang Ia beri dan merahasiakan jumlah persembahan yang akan saya beri dari jemaat saya. Itu satu pelajaran yang tidak akan pernah saya lupakan. 

"Muliakanlah TUHAN dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu." (Amsal 3:9).

Renungkan hal ini: 

Renungkan apa yang memotivasi pemberian atau persembahan Anda. Apakah Anda memberi karena alasan atau karena wahyu dari Tuhan?
Bagaimana Tuhan memperlihatkan kepada Anda apa yang Ia ingin Anda berikan? 
Kekuatiran apa yang menghalangi Anda untuk memberi, ketika Anda sendiri juga sedang membutuhkan? 

Bacaan Alkitab Setahun :
Amsal 3-4; II Korintus 2

"Muliakanlah TUHAN dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu" (Amsal 3:9)
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back to Top