Apakah Anda Butuh Transplantasi Hati?

| Minggu, September 10, 2017 |
Amsal 29:25 "Takut kepada orang mendatangkan jerat, tetapi siapa percaya kepada TUHAN, dilindungi."

Jika Anda ingin mengendalikan kemarahan dalam hidup Anda, maka Anda harus melandaskan identitas Anda di dalam Yesus, memahami bahwa Dia mengasihi Anda tanpa syarat, bahwa Anda adalah milik-Nya, bahwa Anda berharga, dan bahwa Dia memiliki tujuan serta rencana untuk hidup Anda.

Bila Anda membangun identitas Anda di atas hal lain, maka Anda akan bergumul dengan kekhawatiran di sepanjang hidup Anda. Anda bisa membangun identitas Anda di atas pekerjaan Anda, tetapi Anda akan mungkin kehilangan pekerjaan Anda. Anda bisa membangun identitas di atas ketampanan Anda, tapi Anda akan mungkin kehilangan ketampanan Anda. Anda bisa membangun identitas Anda di atas pasangan Anda, tapi suatu hari dia akan mati. Anda bisa membangun identitas Anda di atas kepopuleran Anda, tapi Anda tidak akan selamanya menjadi populer. 

Bila Anda membangun identitas Anda di atas apa pun yang sewaktu-waktu bisa diambil dari Anda, maka Anda akan merasa tidak aman, dan rasa tidak aman adalah akar dari kemarahan. Jika Anda belum merasa aman terhadap diri Anda sendiri, maka orang lain akan dengan mudah menyulut amarah Anda. Bila Anda tahu siapa diri Anda dan siapa Pencipta Anda, sebaliknya, orang lain tidak akan dapat menyulut emosi Anda. Mereka tidak bisa sampai kepada Anda. Kemarahan dan ketidakamanan berjalan beriringan. Semakin Anda merasa tidak aman, semakin marah Anda. 

Alkitab mengatakan dalam Amsal 29:25, "Takut kepada orang mendatangkan jerat, tetapi siapa percaya kepada TUHAN, dilindungi."

Saat Anda marah, mulut Anda akan mengucapkan apa yang ada di dalam hati Anda saja. Lidah yang kejam mengungkapkan hati yang marah. Lidah yang negatif mengungkapkan hati yang ketakutan. Lidah yang sombong mengungkapkan hati yang tidak aman. Lidah yang banyak omong kosong mengungkapkan hati yang tidak tenang. Lidah yang menghakimi mengungkapkan hati yang bersalah. Lidah yang senang mengkritik mengungkapkan hati yang pahit. Lidah yang kotor mengungkapkan hati yang tak jernih. 

Tetapi sebaliknya, lidah yang memberi harapan mengungkapkan hati yang bahagia, lidah yang lemah lembut mengungkapkan hati yang penuh kasih, dan lidah yang terkontrol mengungkapkan hati yang damai. 

Anda tahu apa yang Anda butuhkan untuk menyingkirkan masalah kemarahan Anda? Anda butuh transplantasi hati. Untungnya, Tuhan amat ahli dalam hal dalam hal transplantasi hati. Pertolongan-Nya itu dinamakan keselamatan! Tuhan memberi Anda hati yang baru dan identitas baru. Anda tidak perlu mencari identitas di dalam pekerjaan atau rekening bank atau penampilan atau hubungan Anda, karena identitas Anda hanya ada di dalam apa apa yang Tuhan firmankan tentang Anda. 

Yesus dapat menyembuhkan tiga hal yang menyebabkan kemarahan: sakit hati, frustrasi, dan ketakutan. Yesus dapat menyembuhkan hati Anda yang terluka dengan kasih-Nya. Yesus dapat menggantikan hati Anda yang frustrasi dengan damai sejahtera-Nya. Yesus dapat menggantikan hati Anda yang khawatir dengan hati yang penuh dengan kuasa dan kasih-Nya. 

Jika Anda menggendong bayi yang sedang menangis dan memeluknya erat agar ia merasa hangat dan aman, maka ia akan berhenti menangis. Bayi itu akan berhenti marah. Ketika Anda merasa aman dan diterima di dalam Yesus Kristus, kemarahan Anda akan lenyap.

Berdoalah doa ini hari ini: "Ya Tuhan, saya mengakui punya masalah dengan kemarahan saya. Saya membiarkan orang lain membuat saya marah, saya membalas mereka, dan saya tidak berpikir sebelum saya berbicara. Karena itu, tolong bantu saya ya Tuhan. Bantu saya untuk berpikir sebelum bereaksi. Bantu saya untuk belajar melepaskan kemarahan saya dengan tepat. Saya ingin menemukan identitas saya di dalam-Mu. Saya ingin menyerahkan diri sepenuhnya kepada-Mu. Masuklah ke dalam hidupku Selamatkanlah aku. Amin."


Bacaan Alkitab Setahun :
Amsal 5-7; II Korintus 3


Mintalah hati yang baru pada Tuhan sebagai dasar yang kuat dan bangunlah identitas Anda diatasnya.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back to Top