Kemarahan Menghasilkan Kemarahan, Hikmat Menghasilkan Hikmat

| Sabtu, September 09, 2017 |
Amsal 19:11 "Akal budi membuat seseorang panjang sabar dan orang itu dipuji karena memaafkan pelanggaran."

Orang yang tak mengasihi tidak merasa dikasihi. Orang yang kejam tidak pernah merasakan kebaikan. Ketika seseorang bersikap kasar, pahit, tidak baik, sarkastik, jahat, atau sombong, mereka sesungguhnya sedang meneriakkan semua yang mereka rasakan, "Saya kesakitan! Saya membutuhkan dosis besar cinta kasih! Saya tidak merasa aman!" Sebaliknya, orang yang aman, orang penuh kasih tidak bertindak seperti itu. Orang yang merasa begitu dikasihi dan begitu terlindungi itu murah hati dan ramah dengan orang lain.

Jika Anda hanya ingin orang lain juga merasakan luka yang Anda rasakan, itu salah besar. Sebab ketika Anda membalas, Anda tak lebih baik daripada orang yang telah menyerang Anda. Untuk menjadi lebih baik dari orang itu, Anda harus membalas kejahatan dengan kebaikan. Anda harus merespon dengan cinta kasih. Anda memaafkan dan melupakan kata-kata mereka yang menyakiti Anda.
Edwin Markum menulis sebuah puisi singkat yang bunyinya seperti ini: "Mereka menggambar sebuah lingkaran untuk mencegahku masuk ke dalam lingkaran orang yang sesat, yang memberontak, yang keji. Tetapi aku dengan kasihku menggambar sebuah lingkaran untuk merangkul mereka masuk."

Inilah sebuah mitos yang mengatakan bahwa semua orang telah termakan oleh psikologi modern yang salah: Anda memiliki seember besar kemarahan dalam hidup Anda. Ketika ember itu penuh, psikolog modern mengatakan bahwa Anda perlu mengungkapkannya. Anda hanya perlu melepaskannya. Lalu, saat ember itu kosong, maka barulah Anda menjadi lega.
Jika Anda percaya pada mitos ini, maka Anda akan bergumul dengan kemarahan sepanjang hidup Anda, sebab Anda tidak memiliki seember kemarahan, Anda memiliki sebuah pabrik kemarahan! Pabrik itu dapat terus memproduksi dan memproduksi dan memproduksi. Jika Anda menyingkirkannya, Anda hanya akan menghasilkan lebih banyak kemarahan. Malah, semakin banyak kemarahan yang Anda buang, semakin banyak Anda menghasilkan yang baru.

Banyak penelitian telah menunjukkan bahwa perlawanan hanya akan menciptakan lebih banyak perlawanan. Ledakan amarah seringkali menimbulkan kemarahan yang lebih besar sampai itu menjadi pola kebiasaan dalam hidup Anda.

Solusinya bukanlah hanya dengan membuang kemarahan Anda. Itu hanya akan mengisi ulang! Jawabannya adalah melepaskannya. Tuhan akan membantu Anda melakukan itu!

"Akal budi membuat seseorang panjang sabar dan orang itu dipuji karena memaafkan pelanggaran" (Amsal 19:11).

Renungkan hal ini: 
- Menurut Anda mengapa sangat sulit bagi kita untuk melepaskan dendam dan amarah terkadang terutama dengan orang yang paling kita cintai?
- Bagaimana dengan mengetahui kebenaran ini akan mengubah hidup Anda: Orang yang tersakiti menyakiti orang lain. Orang yang tidak baik tidak pernah merasakan kebaikan.


Bacaan Alkitab Setahun :
Amsal 3-4; II Korintus 2


Perlakuan orang lain sebagaimana Anda ingin diperlakukan. Orang yang tersakiti menyakiti orang lain. Ketika seseorang menyakiti Anda, itu karena mereka pernah terluka. 
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back to Top