Tiga Pertanyaan untuk bisa Mengelola Emosi Anda

| Jumat, Februari 16, 2018 |
1 Petrus 4: 2 "Supaya waktu yang sisa jangan kamu pergunakan menurut keinginan manusia, tetapi menurut kehendak Allah."

Alkitab mengatakan dalam 1 Petrus 4: 2, "Supaya waktu yang sisa jangan kamu pergunakan menurut keinginan manusia, tetapi menurut kehendak Allah."

Apa keinginan manusia? Emosi dan perasaan. Namun, begitu Anda menjadi pengikut Kristus, hidup Anda harus dikendalikan oleh kehendak Tuhan, bukan oleh perasaan Anda.

Saya berikan tiga pertanyaan tentang perasaan Anda ketika Anda mencoba mencari tahu bagaimana cara mengelolanya. Ketika Anda marah atau kesal atau frustrasi - apa pun yang Anda rasakan - tanyakan tiga hal ini pada diri Anda:

1. "Apa alasan sebenarnya saya merasakan hal ini?"
Mungkin jawabannya adalah ketakutan atau kekhawatiran. Mungkin itu berhubungan dengan sesuatu yang dikatakan seseorang pada Anda bertahun-tahun lalu yang masih Anda simpan hingga saat ini. 

2. "Apakah itu benar?"
Apakah yang sedang Anda rasakan pada saat itu adalah benar? Ada satu titik di dalam Alkitab ketika Elia merasa frustasi sehingga dia berseru kepada Tuhan dan mengeluh, "Tuhan, aku satu-satunya dari seluruh bangsa Israel ini yang masih melayani-Mu." Lalu Tuhan menantangnya, kata-Nya, "Apa kau bercanda? Aku punya orang-orang ini yang masih setia melayani-Ku! Kau bertindak seakan-akan hanya engkaulah satu-satunya yang berusaha melakukan hal yang benar di dunia ini! Kau salah besar!"

3. "Apakah yang sedang saya rasakan membantu saya atau malah melukai perasaan saya?"
Akankah Anda mendapatkan apa yang Anda inginkan dengan terus berpegang pada perasaan Anda? Ada banyak perasaan atau emosi yang kita anggap wajar-wajar saja tapi sebenarnya malah melemahkan diri kita sendiri. 

Katakanlah Anda pergi ke restoran dan pelayanannya amat lambat. Anda sudah menunggu lama untuk dilayani, tetapi sepasang suami-istri yang datang 15 menit setelah Anda mendapatkan makanan mereka lebih dulu. Anda merasa semakin jengkel, emosi Anda memuncak dan itu siap keluar. 

Apa alasan sebenarnya Anda merasa seperti itu? Anda lapar!

Benarkah? Ya, tentu saja. Anda frustrasi karena pelayanannya lambat. Tapi apakah emosi Anda itu membantu Anda atau melukai perasaan Anda? Itu melukai Anda. Apakah Anda akan mendapatkan pelayanan yang lebih baik dengan marah-marah kepada si pelayan? Tentu saja tidak. 

Apakah dengan mengomel bisa mengubah keadaan? Apakah itu pernah Anda alami? Ketika seseorang mengatakan bahwa semua yang Anda lakukan adalah salah, apakah itu membuat Anda ingin berubah? Tidak! Itu hanya membuat Anda membela diri Anda sendiri.

Jika Anda bertanya pada diri Anda sendiri tiga pertanyaan di atas, Anda akan memiliki pegangan yang lebih baik tentang mengapa Anda merasakan perasaan teresbut dan apa yang Anda harus lakukan untuk keluar dari situasi tersebut. 

Itu dinamakan pengelolaan emosi. 

Renungkan hal ini: 
- Mengapa terkadang sulit untuk mengakui bahwa emosi yang Anda rasakan sesungguhnya tidak benar?
- Pikirkan tentang kejadian yang baru saja terjadi ketika Anda merasa marah atau frustrasi pada seseorang. Menurut Anda mengapa dengan mengajukan ketiga pertanyaan ini kiranya bisa mengubah kejadian tersebut?
- Menurut Anda apa artinya dikendalikan oleh kehendak Tuhan?


Bacaan Alkitab Setahun :
Imamat 13; Matius 26:26-50


Cerna dan pikirkan lagi apa yang akan Anda katakan dan rasakan sebelum emosi itu keluar dari diri Anda dalam bentuk perkataan ataupun tindakan
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back to Top