Apa Definisi Pengampunan yang Sejati

| Selasa, Maret 13, 2018 |
Lukas 23: 34a "Yesus berkata: "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat."

Pengampunan adalah kualitas yang paling sering disalahgunakan, dimanipulasi dan disalahpahami di dalam budaya kita. Kita pikir kita tahu apa arti pengampunan, tapi sebenarnya tidak. Sebelum membaca lebih lanjut, mari luangkan waktu sebentar untuk merespon pernyataan berikut ini dengan menjawab benar atau salah.

1. Seseorang tidak boleh dimaafkan, kecuali dia memintanya.
2. Memaafkan berarti meminimalkan kesalahan dan rasa sakit yang ditimbulkan. 
3. Pengampunan berarti memulihkan kepercayaan dan menyatukan kembali hubungan.
4. Anda belum sepenuhnya memaafkan sampai Anda sudah melupakan pelanggaran orang tersebut. 
5. Ketika Anda melihat seseorang terluka, adalah tugas Anda untuk memaafkan orang yang bersalah pada Anda. 

Ketika membaca Alkitab dan melihat apa kata Tuhan tentang pengampunan, Anda akan mendapati bahwa kelima pernyataan di atas itu salah. Bagaimana dengan jawaban Anda? 

Berikut ini alasannya. 

Pertama, pengampunan yang sejati itu tulus, tanpa bersyarat, tanpa embel-embel. Anda tidak mendapatkannya oleh karena usaha Anda. Kita semua tidak pantas mendapatkannya. Kita semua tidak bisa melakukan tawar-menawar untuk mendapatkannya. Pengampunan bukan atas dasar janji untuk tidak mengulanginya lagi. Anda menawarkan pengampunan kepada orang lain terlepas dari apakah mereka memintanya atau tidak.

Ketika Yesus merentangkan tangan-Nya ke atas kayu salib dan berkata, "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat," (Lukas 23: 34a) nyatanya tidak ada yang meminta pengampunan-Nya. Tidak ada yang berkata, "Ampuni kami, Yesus, atas apa yang telah kami lakukan terhadap-Mu." Namun, Tuhan Yesus tetap menawarkan pengampunan-Nya. Dia mengambil inisiatif.

Kedua, pengampunan tidak meminimalkan besar kecilnya dosa atau pelanggaran. Ketika seseorang meminta maaf Anda dan Anda berkata, "Itu bukan masalah besar. Itu tidak begitu menyakitkan, kok," itu justru membuat pengampunan tidak ada harganya. Jika itu bukan masalah besar buat Anda, maka Anda tidak membutuhkan pengampunan dan Anda juga tidak perlu memberikannya kepada orang tersebut. 

Pengampunan hanyalah untuk perkara-perkara besar. Anda tidak menggunakannya untuk kelalaian atau masalah kecil. Jika sesuatu benar-benar membutuhkan pengampunan, maka Anda tidak boleh meminimalkan fatalnya pelanggaran atau kesalahan saat seseorang meminta maaf kepada Anda. Jangan mengatakan itu bukan masalah besar. Itu adalah masalah besar! Tetapi apabila itu memang tidak jadi masalah besar buat Anda, maka katakan saja, "Anda tidak perlu meminta maaf." Tetapi jika itu adalah satu masalah besar, maka Anda harus mengakuinya kepada mereka.

Ada banyak pelanggaran dan kesalahan yang fatal dalam hidup ini. Apakah Anda menyadari hal itu? Namun ada satu perbedaan antara terluka dan teraniaya. Jika orang lain melukai perasaan Anda, maka yang dibutuhkan ialah kesabaran dan penerimaan, bukan pengampunan, karena orang tersebut melakukannya tanpa disengaja. Namun, jika Anda teraniaya atau diperlakukan tidak adil, maka itu membutuhkan pengampunan.

Renungkan hal ini: 
- Apa luka yang sedang Anda tunggu agar seseorang meminta maaf pada Anda, tapi sebenarnya Anda hanya perlu menerima kekurangannya?
- Mengapa begitu sulit untuk memberikan pengampunan kepada seseorang yang belum memintanya kepada Anda? Bagaimana Anda bisa melakukannya?
- Setelah memahami bagaimana Kristus telah mengampuni Anda, bagaimana itu mengubah sikap Anda dalam hal mengampuni?


Bacaan Alkitab Setahun :
Ulangan 14-16; Markus 12:28-44


Ingatlah bahwa Tuhan akan memberi Anda kuasa dan kesanggupan untuk mengampuni saat Anda berjalan di dalam iman dengan Dia.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back to Top