Belajar Berempati

| Sabtu, Juli 07, 2018 |
1 Petrus 3: 8 "Dan akhirnya, hendaklah kamu semua seia sekata, seperasaan, mengasihi saudara-saudara, penyayang dan rendah hati,"

1 Petrus 3: 8 "Dan akhirnya, hendaklah kamu semua seia sekata, seperasaan, mengasihi saudara-saudara, penyayang dan rendah hati,"

Anda tidak akan pernah bisa hidup harmonis dengan istri Anda, suami Anda, teman Anda, atau siapa pun jika tanpa rasa empati. Anda tidak bisa memiliki tim yang solid jika cuek dengan apa yang terjadi dalam kehidupan satu sama lain. Itulah sebabnya ketika orang bekerja bersama-sama di kantor, mereka bisa bekerja sama. Tetapi jika mereka tidak tahu apa yang terjadi dalam kehidupan masing-masing, mereka bukan dinamakan sebuah tim. 

Apabila Anda ingin membangun sebuah tim dalam pertemanan Anda atau di tempat kerja Anda atau di kelompok doa Anda, maka Anda harus membangun rasa empati ke dalamnya. Lalu, bagaimana caranya menjadi orang yang berempati?

1. Perlambat langkah Anda. Karena budaya kita mengajarkan untuk bergerak cepat, maka pada akhirnya hubungan kita hanya di permukaan saja. Maksudnya, Anda mendapatkan apa yang Anda butuhkan dari orang tersebut, tetapi kehilangan semual detil kehidupan mereka. Yakobus 1:19 mengatakan, "Hai saudara-saudara yang kukasihi, ingatlah hal ini: setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah;"

2. Bertanyalah. Amsal 20: 5 mengatakan, "Rancangan di dalam hati manusia itu seperti air yang dalam, tetapi orang yang pandai tahu menimbanya." Kebanyakan orang memendam perasaan mereka begitu dalam, dan mereka tidak otomatis mau berbagi apa yang tengah mereka rasakan. "Saya baik-baik saja" adalah jawaban yang standar, tapi itu sebenarnya tidak begitu memberi tahu Anda bagaimana perasaan mereka. Jika Anda bertanya, "Apa kabar?" dan mereka menjawab, "Saya baik-baik saja," begini caranya menarik respon mereka: Bertanyalah dua kali. Begitulah caranya mengembangkan rasa empati. Beri jeda sejenak dan tanyakan lagi, "Bagaimana kabarmu?" Hal lain yang perlu Anda lakukan yaitu belajar untuk berlama-lama. Itu artinya jangan takut dengan keheningan atau kekikukan. Tunggu, dan ajukan pertanyaan Anda, jangan takut untuk duduk di sana dan menunggu respon mereka. Jangan langsung masuk ke agenda Anda. Dengarkan mereka, dan belajar.

3. Tunjukkan perasaan Anda. Alkitab mengatakan dalam Roma 12:15, "Bersukacitalah dengan orang yang bersukacita, dan menangislah dengan orang yang menangis!" Berempati itu lebih dari sekedar ucapan, "Saya turut prihatin," melainkan, "Saya merasakan kesedihanmu." Anda bersedia menangis bersama mereka, dan Anda bersedia bersukacita bersama mereka.

Hanya ada satu cara Anda untuk bisa menjadi empatik - terus isi hati Anda dengan Tuhan. Jika tangki bahan bakar Anda akan Tuhan kosong, maka Anda tidak akan bisa berempati sama sekali. Anda harus terus-menerus dipenuhi dengan Tuhan.

"Dan akhirnya, hendaklah kamu semua seia sekata, seperasaan, mengasihi saudara-saudara, penyayang dan rendah hati," (1 Petrus 3: 8).


Bacaan Alkitab Setahun :
Ayub 32-33; Kisah Para Rasul 14


Empati itu begitu penting sebab itu memenuhi dua kebutuhan terdalam kita: kebutuhan dasar untuk dipahami dan kebutuhan mendalam agar perasaan kita disetujui. 
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back to Top