Tanamkan Hari Ini, Kemudian Bersabarlah Menanti Masa Panen

| Minggu, Agustus 05, 2018 |
Galatia 6: 9 "Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah."

Waktu untuk mulai menanam ialah sekarang.
Saya sering berbicara dengan orang-orang yang berkata, "Suatu hari nanti, saya akan ..." Suatu hari nanti, mereka akan lebih melayani.Atau ketika mereka pensiun.Atau ketika mereka naik gaji, mereka akan memberi persembahan lebih dibanding hari ini.

"Suatu hari nanti" bukanlah hari ini.Jangan menunggu hal-hal berubah menjadi lebih baik, melainkan mulailah menanam saat ini juga. Mengapa? Karena semakin awal Anda menanam, semakin lama Anda akan menikmati panen dalam hidup Anda.

Tetapi panen tidak selalu datang di waktu Anda. Selalu ada penundaan antara masa menabur dengan menuai. Anda menanam di satu musim, dan Anda panen di musim lain.

Anda harus bersabar dan jangan menyerah!
Inilah salah satu prinsip yang dijalankan Kerajaan Allah. Dalam Markus 4: 26-28, Yesus berkata, "Lalu kata Yesus: "Beginilah hal Kerajaan Allah itu: seumpama orang yang menaburkan benih di tanah, lalu pada malam hari ia tidur dan pada siang hari ia bangun, dan benih itu mengeluarkan tunas dan tunas itu makin tinggi, bagaimana terjadinya tidak diketahui orang itu. Bumi dengan sendirinya mengeluarkan buah, mula-mula tangkainya, lalu bulirnya, kemudian butir-butir yang penuh isinya dalam bulir itu."

Hasilnya akan datang, tetapi itu akan datang dengan perlahan dan itu bagian dari proses. Dan karena itu membutuhkan waktu, maka "Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah" (Galatia 6: 9).

Pilihlah untuk melupakan kegagalan panen tahun lalu. Sebaliknya, mulailah fokus pada panen jangka panjang dalam hidup Anda. Anda tidak bisa sampai pada pencapaian keuangan dalam waktu semalam. Butuh waktu untuk memperbaikinya. Ada waktu tunda antara menabur dan menuai.

Alkitab mengatakan dalam Mazmur 126: 5-6, "Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai. Orang yang berjalan maju dengan menangis sambil menabur benih, pasti pulang dengan sorak-sorai sambil membawa berkas-berkasnya."

Apa yang sedang Anda ratapi saat ini? Mungkin Anda kehilangan pekerjaan Anda. Mungkin kesehatan Anda memburuk. Mungkin Anda kehilangan orang terkasih. Mungkin Anda kehilangan semua uang tabungan Anda. Mungkin Anda kehilangan setengah dari uang pensiun Anda. Mungkin Anda kehilangan impian Anda.
Bersedih adalah hal yang wajar, tetapi jangan bersungut-sungut. Sebaliknya, tanamlah benih, sebab apa pun yang Anda pikir lebih Anda butuhkan, Anda harus memberikannya.

Hari ini adalah hari untuk menanam.
Renungkan hal ini: 
- Jika Anda bisa memberikan nasihat keuangan kepada diri Anda yang lebih muda, apa yang akan Anda katakan? Apa yang dapat Anda pelajari dari kesalahan keuangan Anda di masa lalu yang bisa Anda terapkan di situasi Anda sekarang?
- Apa yang akan Anda mulai lakukan hari ini untuk bergerak maju dalam hal finansial jika Anda mampu melepaskan kesalahan dan kegagalan finansial di masa lalu Anda?
- Apa yang ingin Anda miliki lebih banyak dalam hidup Anda? Bagaimana Anda bisa menanam benih itu dan mempersembahkan diri Anda hari ini, sehingga suatu hari nanti Anda dapat menuai panen Anda sendiri?



Bacaan Alkitab Setahun :
Mazmur 68-69; Roma 8:1-21


Tuhan yang paling bertanggung jawab atas hidup Anda.
Bukan diri Anda, bukan orang tua Anda, bukan suami Anda, bukan orang lain, tapi Tuhan.Berharap pada Tuhan tidak akan pernah mengecewakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back to Top