Jadilah Murah Hati sebab Tuhan itu Murah Hati

| Senin, September 24, 2018 |
2 Korintus 9:13 "Dan oleh sebab kamu telah tahan uji dalam pelayanan itu, mereka memuliakan Allah karena ketaatan kamu dalam pengakuan akan Injil Kristus dan karena kemurahan hatimu dalam membagikan segala sesuatu dengan mereka dan dengan semua orang,"

Sebagai pengikut Kristus, kita perlu senantiasa ingat untuk bermurah hati.

Mengapa begitu penting bagi kita untuk selalu ingat untuk bermurah hati? Berikut ini alasannya mengapa itu membawa dampak yang luar biasa bagi hidup kita.

Itu membuat kita bahagia. Kisah Para Rasul 20:35 b mengatakan, "Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima." Perhatikan, Yesus tidak mengatakan bahwa menerima itu lebih membuat Anda bahagia, namun itulah yang dunia ini katakan pada Anda, bahwa Anda akan menjadi amat bahagia saat Anda menerima. Yesus memutar balik pemikiran itu dan mengatakan bahwa Anda akan lebih bahagia ketika Anda memberi daripada ketika Anda menerima.

Itu masuk akal. Alkitab mengatakan dalam 2 Korintus 9: 6, "Camkanlah ini: Orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit juga, dan orang yang menabur banyak, akan menuai banyak juga." Setiap kita pasti ingin orang lain bermurah hati kepada kita. Tapi apakah Anda pernah berpikir bahwa dengan menaburkan keegoisan yang menyesatkan, maka Anda akan menuai kemurahan hati dari Tuhan dan dari orang lain? Tuhan mengajarkan bukan begitu cara kerja dunia ini. Ada hukum tabur tuai. Karena itu, apabila Anda ingin menuai kemurahan hati, Anda harus menabur kemurahan hati.

Itu menunjukkan kepada dunia siapa Allah itu. Alkitab berkata, "Dan oleh sebab kamu telah tahan uji dalam pelayanan itu, mereka memuliakan Allah karena ketaatan kamu dalam pengakuan akan Injil Kristus dan karena kemurahan hatimu dalam membagikan segala sesuatu dengan mereka dan dengan semua orang," (2 Korintus 9:13). 

Hal yang mendorong saya untuk bermurah hati ialah dengan mengingat kemurahan hati Allah yang luar biasa. Lihatlah dunia ini. Lihatlah kehidupan yang Dia anugerahkan kepada kita. Lihatlah cara Dia memenuhi segala yang kita butuhkan. Ketika kita bermurah hati kepada orang lain atas dasar kemurahan hati Allah terhadap kita, itu menjadi alat buat kita mengenalkan Dia kepada orang lain. 

Apakah Anda siap untuk mengundang Yesus masuk ke dalam hati Anda?
Apakah Anda siap menerima kasih karunia Allah untuk Anda? Berikut ini doa sederhana yang akan memberi tahu Allah bahwa Anda menerima kasih karunia-Nya.
Berdoalah:

"Ya Tuhan, aku takut, tapi aku ingin mengenal-Mu. Aku tidak mengerti semua ini, tetapi aku mengucap syukur bahwa Engkau mengasihiku. Aku bersyukur bahwa Engkau menyertaiku, bahkan ketika ku tidak menyadarinya. Aku mengucap syukur kepada-Mu bahwa Engkau selalu ada untukku- bahwa Engkau tidak mengirim Yesus untuk mengutukku, melainkan untuk menyelamatkanku. 

"Aku akui bahwa aku bahkan tidak menyadari betapa aku membutuhkan Juruselamat, tetapi hari ini aku ingin menerima anugerah dan karunia dari Putera-Mu. Selamatkanlah aku dari masa lalu, dari penyesalan, dari kesalahan, dari dosa-dosa, dari kebiasaan, dari luka, dan kecacatanku. Aku mohon angkatlah tekanan di pundakku dan penuhiku dengan kasih-Mu. Aku harus berdamai dengan-Mu, dan aku ingin damai sejahtera-Mu di dalam hatiku.

"Pakailah aku untuk melakukan rancangan-Mu. Aku ingin tahu mengapa Engkau menempatkanku di muka bumi ini. Dan aku ingin melakukan apa yang menjadi panggilan-Mu atas hidupku. Aku ingin belajar untuk mengasihi-Mu dan percaya pada-Mu dan memiliki hubungan dengan-Mu. Di dalam nama Yesus, aku berdoa."

Renungkan hal ini: 
- Pikirkan saat ketika Anda lebih bahagia ketika memberi ketimbang menerima. Bisakah Anda memikirkan suatu waktu ketika Anda lebih diberkati untuk menerima daripada memberi sesuatu?
- Apa saja cara-cara yang dapat Anda pakai untuk menabur kemurahan hati dalam hidup Anda?
- Dalam hal apa Allah bermurah hati kepada Anda selama ini? Bagaimana Anda dapat menunjukkan syukur Anda kepada-Nya?



Bacaan Alkitab Setahun :
Kidung Agung 1-3; Galatia 5


Allah adalah teladan kemurahan hati yang sempurna.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back to Top