Tampilkan postingan dengan label Full width. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Full width. Tampilkan semua postingan

Pengharapan Berarti Menantikan Kebaikan Tuhan


Mazmur 27: 13-14 "Sesungguhnya, aku percaya akan melihat kebaikan TUHAN di negeri orang-orang yang hidup! Nantikanlah TUHAN! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah TUHAN!"

Tuhan hanya punya rencana-rencana yang baik untuk hidup Anda. Dia tidak punya rencana yang buruk untuk Anda — tidak pernah dan tidak akan pernah. Namun banyak orang melewatkan rencana Tuhan atas hidup mereka sebab mereka tidak mempercayakannya kepada Tuhan. Mereka memilih untuk mengikuti rencana mereka sendiri, dimana pada akhirnya, itu menuntun mereka pada keputusasaan dan pesimisme.

Semakin Anda memahami kebaikan Tuhan, semakin berharap Anda kepada Tuhan, sebab pengharapan berarti menantikan kebaikan Tuhan. Satu-satunya alasan Anda bisa berharap ialah karena Tuhan itu baik. Apabila Tuhan bukanlah Tuhan yang baik, maka tak ada alasan bagi kita untuk berharap kepada-Nya.

"Sesungguhnya, aku percaya akan melihat kebaikan TUHAN di negeri orang-orang yang hidup! Nantikanlah TUHAN! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah TUHAN!" (Mazmur 27: 13-14).

Semua orang membutuhkan kebaikan Tuhan. Semua orang menginginkan kebaikan Tuhan, tetapi kita harus mengerti dan percaya kepada-Nya untuk mengalaminya. Di dalam kebaikan-Nya, Dia memberkati kita dengan rezeki dan kekayaan, kemampuan untuk bertahan dan bimbingan, dan keyakinan dan jaminan, pengaruh dan kelimpahan, kemurahan hati dan warisan dari Tuhan. Dia menyediakan itu untuk anak-anak-Nya oleh karena keagungan dan sifat baik-Nya.

Renungkan hal ini:
- Mengapa dengan mengakui bahwa kebaikan Allah ialah didasarkan pada karakter-Nya, bukan pada karakter Anda memerdekakan Anda?
- Apa yang dapat Anda lakukan ketika Anda menunggu Tuhan memerdekakan Anda di hari-hari sulit? Bagaimana Anda bisa mendapatkan keberanian ketika Anda mempercayai Tuhan di hari-hari tersebut?
- Bagaimana Anda dapat lebih mempelajari dan memahami kebaikan Tuhan?




Bacaan Alkitab Setahun :
Bilangan 34-36; Markus 9:30-50


Segala sesuatu yang Tuhan lakukan buat Anda, melalui Anda, kepada Anda dan di dalam Anda, Ia lakukan karena Ia adalah Tuhan yang baik. Kebaikan Tuhan dalam hidup Anda tidak didasarkan pada seberapa baik Anda, tapi didasarkan pada sifat Tuhan.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 
| Selasa, Maret 05, 2019 | ,

Bahkan di Hari-Hari Terburuk, Tuhan itu Baik


Mazmur 16: 1-2 "Miktam. Dari Daud. Jagalah aku, ya Allah, sebab pada-Mu aku berlindung. Aku berkata kepada TUHAN: "Engkaulah Tuhanku, tidak ada yang baik bagiku selain Engkau!"

Meskipun benar bahwa tak semua yang terjadi dalam hidup Anda itu baik, tapi bukan berarti Tuhan tidak baik, dan itu juga bukan berarti Tuhan tidak mencurahkan kebaikan-Nya ke dalam hidup Anda. Tuhan dapat mengambil yang buruk dan mendatangkan kebaikan dari sana. Bahkan di hari-hari terburuk, Tuhan memiliki tujuan yang baik, rencana yang baik, dan alasan yang baik.

Mazmur 16: 1-2 mengatakan, "Miktam. Dari Daud. Jagalah aku, ya Allah, sebab pada-Mu aku berlindung. Aku berkata kepada TUHAN: "Engkaulah Tuhanku, tidak ada yang baik bagiku selain Engkau!"

Berdoalah dan katakan kepada Tuhan rasa syukur Anda akan kebaikan-Nya. Katakan, "Ya Tuhan, Engkau sungguh baik. Aku tidak akan pernah layak menerima kebaikan-Mu. Ampuni aku karena aku sering lupa atau meragukan kebaikan-Mu. Ampuni aku karena tak tahu berterima kasih dan mementingkan diri sendiri serta sombong. Aku bukan siapa-siapa tanpa-Mu. Seperti Daud, aku merana jika aku tidak tahu tentang kebaikan-Mu. Buka mataku untuk melihat betapa baiknya diri-Mu sebenarnya, dan biarkan itu mengubahkan hidupku.

"Ya Tuhan, jiwaku perlu dipulihkan. Aku tidak selalu berpikiran benar. Aku tidak selalu memilih yang benar. Aku tidak selalu merasakan yang benar. Aku membutuhkan Engkau untuk memulihkan jiwaku yang rusak, pikiranku, kemauanku, dan emosiku. Ketika aku terus belajar tentang kebaikan-Mu, aku percaya bahwa dosa-dosaku telah diampuni sebab aku telah datang kepada-Mu dan berseru bahwa aku membutuhkan seorang Juru Selamat. Aku akan melepaskan kepahitanku atas orang-orang yang telah menyakitiku, dan kumau berdoa untuk memberkati mereka. Aku akan bekerja sama dengan-Mu. Bantu aku dengan beban yang kupikul ini."

Jika Anda tidak mengenal Yesus sebagai Juru Selamat, Anda dapat berdoa ini sekarang: "Yesus Kristus, aku ingin mengenal-Mu. Aku ingin belajar untuk mengasihi-Mu dan percaya pada-Mu. Dengan kerendahan hati kumeminta-Mu untuk menerimaku masuk ke dalam keluarga-Mu, bukan karena aku pantas menerimanya tapi semata-mata karena salib kasih-Mu. Semuanya sudah selesai. Engkau telah membayar semuanya! Terima kasih. Aku berdoa dalam nama-Mu. Amin."

Renungkan hal ini:
- Bagaimana selama ini Anda melihat Allah telah mengubah hal-hal buruk yang terjadi pada Anda menjadi sesuatu yang baik?
- Ketika Anda melihat ke belakang dan mengenali kebaikan Tuhan, bagaimana pengaruhnya itu terhadap perspektif Anda saat ini?
- Mengapa kita gengsi mengakui kebaikan Allah?



Bacaan Alkitab Setahun :
Bilangan 31-33; Markus 9:1-29


Hari buruk Anda sengaja diizinkan terjadi dan dibuat oleh tangan Tuhan sendiri, untuk kebaikan Anda
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 
| Senin, Maret 04, 2019 | ,

Tuhan Membuktikan Kebaikan-Nya Melalji Doa-Doa Anda

Matius 7: 7 "Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu."

Ketika Anda lupa betapa inginnya Tuhan menolong Anda, mudah bagi Anda untuk bergantung pada diri sendiri dan berhenti meminta bantuan dan penyediaan-Nya.

Mungkin Anda hanya meminta "hal besar," bukan "hal kecil" dari Tuhan. Tapi tahukah Anda: Semuanya kecil buat Allah. Tidak ada satu pun permintaan Anda yang besar di mata Allah! Dia adalah pemilik semua rambut di kepala Anda, dan Dia tahu berapa helai rambut Anda yang rontok pagi ini.


Anda tidak mengganggu Dia ketika Anda mengatakan permintaan Anda. Dialah yang mengatur sistem doa. Itulah mengapa Perjanjian Baru memberitahu kita lebih dari 20 kali untuk meminta apa pun yang kita butuhkan di dalam doa: "Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu" (Matius 7: 7).

Tuhan menumbuhkan iman dan rasa percaya Anda sama seperti orang tua mengajarkan anaknya untuk percaya (Lukas 11:13). Pertama, si anak sadar ada sesuatu yang ia butuhkan yang tak bisa ia penuhi. Kedua, si anak menyatakan kebutuhan itu. Ketiga, si orang tua memenuhi kebutuhan itu.

Tuhan menggunakan siklus yang sama untuk mengajarkan Anda untuk percaya pada-Nya. Anda memiliki kebutuhan yang tidak terpenuhi. Anda mengatakan kepada Tuhan tentang kebutuhan Anda itu. Kemudian Dia memenuhi kebutuhan itu, dan Anda belajar untuk lebih percaya kepada-Nya. Apabila Anda tidak mengungkapkan apa yang Anda perlukan kepada Tuhan, bagaimana Anda bisa tumbuh di dalam iman? Itulah satu-satunya cara untuk Anda belajar.

Ketika Anda mengatakan doa permintaan Anda, Tuhan akan membuktikan kebaikan-Nya. Namun Anda harus menunggu waktu Tuhan menjawabnya. Seringkali Tuhan tidak memberikan jawaban secara langsung sebab Dia ingin menguji iman Anda.

Kita belajar untuk percaya kepada Tuhan dengan memperhatikan cara-cara-Nya memenuhi apa yang kita butuhkan dan menjawab doa kita. Ini mengingatkan kita bahwa Allah dapat diandalkan.

Renungkan hal ini:
- Pikiran-pikiran apa yang menghalangi Anda untuk meminta pertolongan Tuhan (seperti "Saya tidak pantas mendapatkan kebaikan Tuhan," "Saya harus berbuat baik dulu," atau "Tuhan itu baik tapi mungkin tidak setiap saat")?
- Salah satu cara utama Tuhan menguji kepercayaan kita dan iman kita ialah melalui uang. Menurut Anda mengapa begitu?
- Apa yang Anda butuhkan hari ini? Mintalah bantuan Tuhan, tetapi mulailah dengan mengungkapkan rasa syukur Anda atas apa yang telah Ia berikan kepada Anda.


Bacaan Alkitab Setahun :
Bilangan 28-30; Markus 8:22-38


Jika permintaan itu terlalu besar untuk dikhawatirkan, maka doakanlah. Hanya doa, bukan kekhawatiran, yang akan menyelesaikan pergumulan Anda.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 
| Minggu, Maret 03, 2019 | ,

Apa Yang Terjadi Ketika Kita Lupa Kebaikan Allah?


1 Korintus 4: 7 "Sebab siapakah yang menganggap engkau begitu penting? Dan apakah yang engkau punyai, yang tidak engkau terima? Dan jika engkau memang menerimanya, mengapakah engkau memegahkan diri, seolah-olah engkau tidak menerimanya?"

Kemarin kita berbicara mengenai bagaimana percaya kepada kebaikan Tuhan membantu kita untuk menghadapi pergumulan hidup. Lalu, apa yang terjadi ketika kita melupakan kebaikan Tuhan?

Dalam Lukas 12, Yesus menceritakan kisah tentang seorang pria kaya raya yang teramat sukses tetapi tidak memberikan puji dan syukur apa pun kepada Tuhan. Pria ini menganggap dialah yang membangun kekayaannya sendiri. Tuhan berkata kepadanya, "Malam ini engkau akan mati, dan Aku akan memberikan semua kekayaan yang telah engkau kumpulkan untuk orang lain yang akan menghargainya dan yang akan bersyukur kepada-Ku."

Itu sebuah peringatan yang serius!
Kesombongan diri adalah dosa yang membuat Setan ditendang keluar dari surga, dan itulah sumber dari semua dosa kita. Ketika Anda berhenti bersyukur kepada Tuhan, Anda akan mendapat masalah "Sebab sekalipun mereka mengenal Allah, mereka tidak memuliakan Dia sebagai Allah atau mengucap syukur kepada-Nya. Sebaliknya pikiran mereka menjadi sia-sia dan hati mereka yang bodoh menjadi gelap" (Roma 1:21).

Masalah yang timbul dengan manusia ialah kita kerap melupakan Pencipta kita. Anda mungkin berpikir, Tunggu, tapi saya yang membangun bisnis ini dari nol. Tapi siapa yang memberi Anda tangan? Saya yang merancang sendiri rencana bisnis ini. Tapi siapa yang memberi Anda pikiran? Saya yang bekerja keras mendapatkan apa yang saya punya hari ini dari hasil keringat saya sendiri. Tetapi siapa yang memberi Anda kemampuan untuk bekerja begitu keras?

"Sebab siapakah yang menganggap engkau begitu penting? Dan apakah yang engkau punyai, yang tidak engkau terima? Dan jika engkau memang menerimanya, mengapakah engkau memegahkan diri, seolah-olah engkau tidak menerimanya?"(1 Korintus 4: 7).
Segala sesuatu yang Anda miliki dalam hidup — kemampuan untuk melihat, kemampuan untuk mendengar, kemampuan untuk makan, kebebasan Anda, pikiran Anda — Anda berutang itu kepada Tuhan. Anda tidak akan bisa menarik nafas selanjutnya jika itu bukan atas anugerah Tuhan. Anda tidak akan ada apabila Tuhan tidak merancang Anda untuk mengasihi Dia.

Rasa tidak tahu berterimakasih sebenarnya merupakan salah satu akar ateisme; ketika Anda tidak bersyukur, Anda mulai menolak atau bahkan menyangkal apa yang telah dilakukan Tuhan. Dan itulah salah satu ciri dari menyangkal Yesus.

Tapi pada kenyataannya, kita bahkan tak perlu tahu banyak tentang Alkitab untuk mengetahui banyak tentang Tuhan. Yang harus Anda lakukan ialah melangkah ke luar. Alkitab mengatakannya seperti ini: "Sebab apa yang tidak nampak dari pada-Nya, yaitu kekuatan-Nya yang kekal dan keilahian-Nya, dapat nampak kepada pikiran dari karya-Nya sejak dunia diciptakan, sehingga mereka tidak dapat berdaliha" (Roma 1:20).

Ketika Anda mulai meragukan kebaikan Tuhan, melangkahlah ke luar dan lihatlah ke sekeliling Anda.

Renungkan hal ini:
Keluarlah selama beberapa menit dan pikirkan tentang kebaikan Tuhan yang telah diterima dunia ini. Pikirkan lebih dari sekadar hal-hal yang mudah disebutkan (seperti sinar matahari, salju, pohon). Apa yang Anda perhatikan ketika Anda menelitinya lebih dalam?
Hal baik apa dalam hidup Anda yang biasanya Anda hargai?
Bagaimana pemahaman yang salah tentang karakter Tuhan membuat kita tidak paham tentang kehidupan? Bagaimana hal itu membuat kita "gelap dan bingung," seperti yang dikatakan dalam Roma 1:21?


Bacaan Alkitab Setahun :
Bilangan 24-27; Markus 8:1-21


Ketika kita melupakan kebaikan Tuhan, kita mulai mengambil alih pujian yang sebenarnya Tuhanlah yang pantas dapatkan.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 
| Sabtu, Maret 02, 2019 | ,

Apakah Anda Mencari Ketetapan di Tempat yang Salah?


Mazmur 23 "Mazmur Daud. TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku. Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang; Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya. Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku. Engkau menyediakan hidangan bagiku, di hadapan lawanku; Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak; pialaku penuh melimpah. Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa."

Mazmur 23 menjelaskan cara-cara Tuhan untuk memperlihatkan kebaikan-Nya dalam hidup Anda. Semua kebaikan ini disediakan buat Anda bukan karena Anda baik, melainkan karena Tuhan itu baik. Ketika Anda benar-benar memahami kebaikan Tuhan seperti yang diungkapkan dalam Mazmur 23, itu akan memperkuat iman Anda. Anda akan mampu mengatakan:

1. Tuhan akan memenuhi semua kebutuhan saya; tidak ada alasan untuk khawatir.
2. Tuhan akan menolong saya dan menemukan damai sejahtera.
3. Tuhan akan menyegarkan dan mengisi saya ketika saya kehabisan tenaga.
4. Tuhan akan membimbing saya dalam membuat keputusan yang benar.
5. Tuhan akan menyertai saya di hari-hari tergelap dan paling menakutkan.
6. Tuhan akan melindungi saya dan melindungi saya.
7. Tuhan akan menyokong saya, bahkan ketika saya dikepung oleh konflik.
8. Tuhan akan memberi pertolongan-Nya.
9. Tuhan akan mengisi saya dengan lebih banyak berkat dibanding yang saya bayangkan.
10. Tuhan akan menjamin masa depan saya dan akan membawa saya ke surga suatu hari.

Ketika Yesus datang ke Bumi dan mati untuk dosa-dosa kita di kayu salib, Dia membuka pintu bagi kita untuk menerima semua kebaikan Allah. Itulah mengapa kita menyebutnya Jumat Agung. Itu baik untuk Anda dan saya! Namun, Jumat Agung menyakitkan buat Yesus. Itu menyiksa. Dia dengan tulus berkata, "Tidak seorangpun mengambilnya dari pada-Ku, melainkan Aku memberikannya menurut kehendak-Ku sendiri. Aku berkuasa memberikannya dan berkuasa mengambilnya kembali. Inilah tugas yang Kuterima dari Bapa-Ku" (Yohanes 10:18). Mengutus Mesias untuk mati bagi Anda adalah ungkapan terbaik atas kebaikan Tuhan.

Yesus berkata, "Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan. Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya;"(Yohanes 10: 10-11).

Setiap orang membutuhkan semua yang Tuhan tawarkan. Tapi apakah Anda mencarinya di tempat yang salah atau yang benar? Banyak orang mengharapkan 10 kebutuhan mereka terpenuhi melalui karier, rekening bank, persahabatan, hubungan yang romantis, anak-anak, atau keluarga mereka. Tuhan berkata kepada Anda, "Tidak, Akulah sumber berkatmu. Akulah sumber segala kebaikan dalam hidupmu."

Penyebab stres terbesar dalam hidup Anda ialah kurangnya fokus pada kebaikan Tuhan.

Renungkan hal ini:
- Luangkan beberapa menit setiap hari di minggu ini untuk membaca Mazmur 23 dan berusahalah untuk menghafalkannya. Bagaimana dengan menghafal ayat-ayat itu membantu Anda?
- Renungkan cara-cara yang Tuhan pakai untuk memenuhi segala yang Anda butuhkan. Siapa atau apa, selain Tuhan, yang selama ini Anda cari untuk memenuhi ke sepuluh kebutuhan ini?
- Bagaimana dengan fokus pada kebaikan Tuhan memberi Anda harapan?


Bacaan Alkitab Setahun :
Bilangan 23; Markus 7:14-37


Ketika Anda memilih untuk percaya pada kebaikan Tuhan, maka Anda akan mampu menghadapi pergumulan Anda dengan harapan dan iman yang diperbarui.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 
| Jumat, Maret 01, 2019 | ,

Mengubah Kegagalan Menjadi Kemenangan


Amsal 28:13 "Siapa menyembunyikan pelanggarannya tidak akan beruntung, tetapi siapa mengakuinya dan meninggalkannya akan disayangi."

Kita biasanya menganggap kegagalan sebagai sesuatu yang negatif. Tetapi orang bijak tahu bagaimana cara memanfaatkannya. Mereka belajar dari kegagalan. Mereka menggunakannya sebagai suatu didikan.

Bagaimana bisa kegagalan jadi kebaikan? Allah memakai kegagalan untuk mendidik kita. Kesalahan adalah pengalaman untuk kita belajar. Beberapa pelajaran hidup hanya bisa dipelajari melalui kegagalan. Alkitab berkata, "Siapa menyembunyikan pelanggarannya tidak akan beruntung, tetapi siapa mengakuinya dan meninggalkannya akan disayangi" (Amsal 28:13).

Apabila Anda tidak melakukan satu kesalahan pun, artinya Anda tidak tumbuh atau belajar. Jika Anda tidak mengambil risiko apa pun, Anda tidak bertumbuh. Bebas dari rasa takut gagal adalah awal dari pertumbuhan.

Tuhan menggunakan kegagalan untuk memotivasi kita. "Bilur-bilur yang berdarah membersihkan kejahatan, dan pukulan membersihkan lubuk hati" (Amsal 20:30). Seringkali kita berubah ketika kita merasakan panas, bukan ketika kita melihat cahaya. Ketika Anda gagal, Tuhan sedang berupaya untuk mendapat perhatian Anda, untuk menggerakkan Anda ke arah yang benar.

Tuhan menggunakan kegagalan untuk membangun karakter kita. "Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan" (Roma 5: 3-4).

Kegagalan punya cara untuk melembutkan hati kita. Itu membantu kita untuk bertumbuh dan menjadi dewasa. Itu membuat kita lebih peka terhadap orang lain. Itu mencegah kita menghakimi orang lain dan membantu kita menjadi lebih peduli terhadap orang-orang di sekitar kita yang terluka.

Kegagalan tidak secara otomatis menumbuhkan karakter Anda. Kegagalan kerap membuat sebagian orang kepahitan. Namun sesungguhnya, kegagalan membangun karakter Anda ketika Anda meresponnya dengan benar dan menjadikannya sebagai suatu pembelajaran.

Renungkan hal ini:
- Pikirkan kembali salah satu kegagalan terburuk Anda. Apa yang Anda pelajari dari kegagalan itu?
- Bagaimana kegagalan memotivasi Anda untuk mengambil langkah yang akhirnya menjadikan itu sebagai sesuatu yang baik?
- Bagaimana selama ini Anda melihat karakter Anda sendiri — atau karakter orang lain — diubahkan oleh kegagalan?



Bacaan Alkitab Setahun :
Bilangan 20-22; Markus 7:1-13


Kegagalan merupakan salah satu alat utama yang Tuhan gunakan dalam hidup Anda untuk menjadikan Anda seperti yang Ia kehendaki.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 
| Kamis, Februari 28, 2019 | ,

Kasih Karunia Tuhan yang Luar Biasa


Mazmur 103: 14 "Sebab Dia sendiri tahu apa kita, Dia ingat, bahwa kita ini debu."

Kegagalan Anda tidak mengejutkan Tuhan. Dia mengharapkannya. Dia tahu benar siapa kita - karena Dia yang menciptakan kita. Alkitab berkata, "Sebab Dia sendiri tahu apa kita, Dia ingat, bahwa kita ini debu" (Mazmur 103: 14).

Pesan utama dari Alkitab adalah berikut ini: Tuhan tidak mengasihi Anda karena siapa Anda atau apa yang telah Anda lakukan, tetapi karena siapa Dia dan apa yang telah Dia lakukan. Tuhan menciptakan Anda. Dia mengasihi Anda. Itu sudah selesai. Anda tidak bisa membuat Tuhan lebih mengasihi Anda. Anda tidak bisa membuat Tuhan kurang mengasihi Anda. Dia mengasihi Anda di hari-hari buruk Anda sama seperti halnya di hari-hari baik Anda. Kasih-Nya tidak berdasarkan perbuatan baik Anda.

Alkitab punya kata untuk hal ini: kasih karunia. Dan itu benar-benar luar biasa. Tuhan memandang Anda dan berkata, "Aku memilih untuk mengasihimu. Dan kau tak bisa membuat-Ku berhenti mengasihimu." Bahkan jika kita benar-benar jahat sekalipun, Tuhan tidak akan berhenti mengasihi kita. Sungguh kasih karunia yang luar biasa. Ketika Anda mengenal kasih-Nya, Anda bisa tenang di dalam kegagalan Anda — dan memiliki kepercayaan diri untuk mengambil lebih banyak risiko.

Anda mungkin telah datang kepada Tuhan beberapa kali untuk meminta pengampunan atas masalah yang sama. Mungkin Anda tidak yakin apakah Anda pantas mendapatkan kasih dan anugerah-Nya tidak. (Percayalah, Anda layak). Atau, mungkin Anda yakin Tuhan sudah bosan dengan kesalahan Anda yang sama. (Dia tidak pernah bosan).

Tuhan tidak pernah bosan mengobrol dengan Anda. Dia tidak akan pernah terlalu sibuk. Tidak peduli sudah berapa kali Anda meminta maaf pada-Nya, Dia akan terus menunggu Anda dengan tangan terbuka.

Anda mungkin tumbuh di dalam keluarga dimana kasih ada syaratnya. Kasih sayang orang tua Anda mungkin bergantung pada keberhasilan akademis, atletik, atau kehidupan sosial Anda. Ketika Anda gagal di salah satu dari area tersebut, Anda merasakan kehilangan kasih keluarga Anda.

Anda bisa bersandar di dalam Tuhan. Mengapa? Sebab itu bukan cara Tuhan memperlakukan Anda.

Alkitab berkata, "Dengan menghapuskan surat hutang, yang oleh ketentuan-ketentuan hukum mendakwa dan mengancam kita. Dan itu ditiadakan-Nya dengan memakukannya pada kayu salib:"(Kolose 2:14).

Kehidupan Kristen bukanlah kehidupan yang bebas dari kesalahan, melainkan kehidupan yang bebas dari rasa bersalah. Tuhan memahami kegagalan Anda — dan Ia tetap mengasihi Anda.

Sungguh kasih karunia yang luar biasa!

Renungkan hal ini:
- Bagaimana perasaan Anda ketika mengetahui bahwa Allah mengasihi Anda, terlepas dari semua kegagalan Anda?
- Bagaimana respon Allah terhadap kesalahan dan kegagalan Anda mempengaruhi cara Anda dalam menangani kesalahan dan kegagalan orang lain?
- Dengan siapa Anda dapat membagikan Kabar Baik tentang kasih karunia Allah yang luar biasa itu?


Bacaan Alkitab Setahun :
Bilangan 17-19; Markus 6:30-56


Tuhan tidak akan berhenti mengasihi Anda saat hidup Anda kacau.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 
| Rabu, Februari 27, 2019 | ,

Jangan Biarkan Rasa Takut Menghalangi Anda untuk Memperdalam Hubungan


2 Timotius 1: 7 "Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban."

Rasa takut sudah ada sejak manusia diciptakan. Setelah Adam dan Hawa melakukan dosa, dan kemudian Allah datang mencari mereka, Adam berkata, "Aku takut, sebab itu aku bersembunyi." Semenjak saat itu, kita senang bersembunyi dari-Nya. Kita takut, karena itu kita bersembunyi. Kita menyembunyikan diri kita yang sebenarnya.

Kita tidak membiarkan orang tahu seperti apa diri kita sesungguhnya. Kita tidak membiarkan mereka melihat bagian terdalam diri kita. Mengapa? Karena apabila kita membiarkan orang tahu apa yang kita sukai dan mereka tidak menyukainya, kita akan mengalami kesulitan. Kita akan sendirian. Mengapa saya takut memberitahu siapa diri saya? Karena jika saya memberi tahu Anda siapa saya tetapi kemudian Anda tidak menyukai saya, maka saya harus menghadapi penolakan dan kekecewaan. Karena itulah saya memakai topeng dan berpura-pura.

Ketakutan mengakibatkan tiga hal buruk ini di dalam hubungan kita dengan orang lain.

Ketakutan kita membuat kita defensif. Kita takut mengungkapkan diri kita, sehingga kita membela diri. Ketika orang menunjukkan kelemahan kita, kita membalas dan menjadi defensif.

Ketakutan kita membuat kita jauh. Kita tidak mengizinkan orang lain dekat dengan kita. Kita ingin menarik diri. Kita ingin menyembunyikan emosi kita. Kita tidak mau terbuka dan jujur. Kita menjadi defensif dan menjauh.

Ketakutan kita membuat kita jadi mendominasi. Setiap kali kita merasa tidak aman, dan ketika semakin tidak aman kita, semakin kita berusaha mengendalikan segala sesuatunya. Kita mencoba memenangkan argumen di dalam hubungan kita dengan orang lain. Kita mencoba mendominasi, mengendalikan. Hal ini selalu menjadi gejala dari rasa takut dan kekhawatiran.

Dari mana Anda bisa mendapatkan kepercayaan diri dan keberanian untuk mengambil inisiatif dalam hal berhubungan dengan seseorang, guna menuju hubungan yang lebih dalam?

Anda mendapatkannya dari Roh Allah di dalam hidup Anda. Paulus memberi tahu kita dalam 2 Timotius 1: 7, "Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban."

Bagaimana Anda tahu ketika Anda dipenuhi dengan Roh Tuhan? Anda menjadi lebih berani dalam hubungan Anda. Anda jadi mengasihi orang lain. Anda menikmati kebersamaan dengan mereka. Anda tidak takut pada mereka sebab Roh Allah ada dalam hidup Anda. Alkitab mengatakan bahwa "Allah adalah kasih" dan "Kasih mengusir semua ketakutan." Semakin banyak Allah ada dalam hidup Anda, maka akan semakin sedikit rasa takut yang ada dalam hidup Anda.

Maka, titik awal dalam menjalin relasi dengan siapa pun itu ialah dengan berhenti sejenak, berdoa, dan berkata, "Tuhan, beri aku keberanian untuk mengambil langkah pertama."

Renungkan hal ini:
- Bagaimana rasa takut dan kekhawatiran menahan Anda untuk mengembangkan persahabatan yang lebih dalam dengan orang lain? Apa saja ketakutan dan kekhawatiran Anda yang terkait dengan memperdalam persahabatan?
- Kapan Anda mengalami pergumulan terbesar ketika Anda takut orang lain melihat siapa diri Anda yang "sejati?" Atau, apabila Anda sudah tidak bergumul dengan hal itu lagi, bagaimana Anda bisa mengatasi ketakutan tersebut?
- Bagaimana Anda memiliki pengalaman iman dan keberanian yang besar ketika Anda mengambil langkah pertama dalam menjalin hubungan dengan orang lain dan membangun kedekatan yang lebih dalam?


Bacaan Alkitab Setahun :
Bilangan 12-14; Markus 5:21-43


Ketika Anda dipenuhi dengan rasa takut dan kekhawatiran, kita tidak dekat dengan orang lain. Kita menarik diri dari orang-orang di sekitar kita. Kita takut ditolak, dimanipulasi, takut dikritik, terluka, atau dimanfaatkan. Semua ketakutan ini membuat kita terputus dari kehidupan.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 
| Senin, Februari 25, 2019 | ,

Hidup dalam Kebaikan Tuhan


Mazmur 100: 5 "Sebab TUHAN itu baik, kasih setia-Nya untuk selama-lamanya, dan kesetiaan-Nya tetap turun-temurun."

Jika Anda tumbuh besar di dalam keluarga Kristen, Anda mungkin mempelajari doa ini waktu kecil: "Tuhan itu hebat. Tuhan itu baik. Terima kasih Tuhan atas makanan kami ini. Amin." Meski sederhana, doa itu mencakup satu karakter utama Tuhan: kebaikan-Nya.

Benarkah Tuhan itu selalu baik? Tentu saja - tetapi banyak orang menjalani hidup seakan-akan tidak percaya dengan kebenaran ini. Percaya kepada kebaikan Tuhan bisa jadi sulit dikarenakan banyak alasan, terlebih lagi ketika kita mengalami kesakitan. Kita lupa kebenaran ini ketika kita dihadapkan pada masalah. Ketika kita mengalami depresi, kita berpikiran Tuhan hanya baik kepada semua orang, kecuali kita. Dan ketika kita khawatir atau stres, kita sulit menemukan Tuhan- apalagi memikirkan - kebaikan Tuhan, bahkan ketika sebenarnya kebaikan-Nya itu tepat di hadapan kita.

Lalu bagaimana kita bisa percaya pada kebaikan Tuhan ketika kita tidak merasakannya? Firman-Nya mengingatkan kita akan kebaikan-Nya berulang-ulang kali: "Sebab TUHAN itu baik, kasih setia-Nya untuk selama-lamanya, dan kesetiaan-Nya tetap turun-temurun" (Mazmur 100: 5). Fokus pada kebaikan Tuhan amatlah penting buat hidup Anda karena itu memberi Anda perspektif tentang hari-hari tersulit Anda, hari-hari dimana Anda paling membutuhkan kebaikan-Nya. Sebab sebaliknya, ketika Anda melupakan kebaikan Tuhan, itu akan mendatangkan berbagai jenis kesulitan lainnya.

Tuhan ingin memberi Anda kehidupan yang penuh iman, bahkan di hari-hari yang tersulit sekalipun. Dia ingin memberi Anda jaminan. Dia ingin melindungi Anda. Dia ingin memberi Anda kehidupan yang berpengaruh dan berkelimpahan. Dia ingin memberi Anda kehidupan yang dipenuhi dengan kemurahan hati. Siapa yang tidak ingin itu? Siapa yang tidak butuh itu?

Renungkan hal ini:
- Bagaimana selama ini Allah menunjukkan kebaikan-Nya kepada Anda? Bagaimana dengan mengingat kebaikan-Nya yang pernah Anda alami membantu Anda di dalam kesesakan Anda?
- Mengapa percaya pada kebaikan Tuhan memberi Anda kepercayaan diri?
- Apa ayat-ayat lain dalam Firman Tuhan yang mengingatkan Anda tentang kebaikan-Nya?


Bacaan Alkitab Setahun :
Bilangan 9-11; Markus 5:1-20


Ketika Anda percaya dan memahami kebaikan Tuhan, itu akan merevolusi hidup Anda serta hubungan Anda. Anda tidak akan jadi orang yang sama!
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 
| Senin, Februari 25, 2019 | ,

Anda adalah Bagian dari Lingkungan Dalam Tuhan


Yohanes 15:15 "Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku."

Bahasa Yunani kuno untuk kata "sahabat" dalam ayat ini bukan berarti pertemanan biasa, tetapi hubungan yang dekat dan tepercaya. Kata yang sama digunakan untuk sahabat terdekat sang pengantin pria (Yohanes 3:29) serta lingkaran dalam raja yang terdiri dari teman-teman terdekat dan yang tepercaya. Di pengadilan raja, para pelayan harus menjaga jarak dari raja, tetapi di dalam lingkaran dalam raja, para sahabat yang tepercaya menikmati hubungan yang dekat, mendapat akses langsung dan informasi rahasia.

Kebenaran Firman bahwa Tuhan menginginkan hubungan yang dekat dengan kita sulit untuk dimengerti. Tetapi Alkitab berkata, "Sebab janganlah engkau sujud menyembah kepada allah lain, karena TUHAN, yang nama-Nya Cemburuan, adalah Allah yang cemburu" (Keluaran 34:14).

Tuhan sangat ingin mengenal Anda secara dalam. Bahkan, Ia merancang alam semesta ini dan mengatur sejarah dunia, termasuk detail kehidupan kita, agar kita bisa menjadi sahabat-Nya. Alkitab berkata, "Dari satu orang saja Ia telah menjadikan semua bangsa dan umat manusia untuk mendiami seluruh muka bumi dan Ia telah menentukan musim-musim bagi mereka dan batas-batas kediaman mereka, supaya mereka mencari Dia dan mudah-mudahan menjamah dan menemukan Dia, walaupun Ia tidak jauh dari kita masing-masing" (Kisah Para Rasul 17:26 -27).

Tuhan berkata, "Tetapi siapa yang mau bermegah, baiklah bermegah karena yang berikut: bahwa ia memahami dan mengenal Aku, bahwa Akulah TUHAN yang menunjukkan kasih setia, keadilan dan kebenaran di bumi; sungguh, semuanya itu Kusukai, demikianlah firman TUHAN" (Yeremia 9:24).

Sulit membayangkan seperti apa persahabatan yang intim dengan Tuhan, Dia yang mahakuasa, yang tak terlihat, yang sempurna dengan manusia yang terbatas dan penuh dosa. Lebih mudah untuk memahami hubungan antara Tuan dengan pelayan atau hubungan antara Pencipta dengan ciptaan-Nya atau Bapa dengan anak-Nya, Namun Tuhan ingin kita menjadi sahabat-Nya, dan itu sungguh suatu kehormatan yang luar biasa.

Renungkan hal ini:
- Bagaimana Anda merespon kebenaran bahwa Sang Pencipta alam semesta ini menginginkan persahabatan yang intim dengan Anda?
- Dengan cara apa Anda membangun hubungan yang lebih dalam dengan Tuhan?
- Apa buktinya bahwa Anda sangat berhasrat dalam menjalin hubungan yang dalam dengan Tuhan— dan bagaimana Anda dapat terus ingat betapa luar biasanya kasih Tuhan atas Anda?


Bacaan Alkitab Setahun :
Bilangan 7-8; Markus 4:21-41


Mengenal dan mengasihi Tuhan adalah hak teristimewa kita dan dikenal serta dikasihi Anda merupakan sukacita terbesar Tuhan.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 
| Sabtu, Februari 23, 2019 | ,

Anda Dapat Bersahabat Dengan Allah


Roma 5:10 "5:10 "Sebab jikalau kita, ketika masih seteru, diperdamaikan dengan Allah oleh kematian Anak-Nya, lebih-lebih kita, yang sekarang telah diperdamaikan, pasti akan diselamatkan oleh hidup-Nya."

Hubungan Anda dengan Allah memiliki banyak aspek yang berbeda: Allah adalah Pencipta, Tuan, Guru, Hakim, Penebus, Bapa, Juru Selamat, dan banyak lagi (lihat Mazmur 89:26, 95: 6, 136: 3; Yesaya 33:22 , 47: 4; Yohanes 13:13; 1 Yohanes 3: 1; Yudas 1: 4).

Tapi inilah kebenaran yang paling mengejutkan: Tuhan Yang Mahakuasa rindu untuk menjadi teman Anda!

Di Taman Eden kita melihat hubungan yang ideal antara Allah dengan manusia: Adam dan Hawa menikmati persahabatan yang intim dengan Allah. Tidak ada ritual, upacara, atau agama - hanya hubungan sederhana yang penuh kasih antara Tuhan dengan orang-orang yang Ia ciptakan. Tanpa terhalang oleh rasa bersalah atau rasa takut, Adam dan Hawa bersukacita di dalam Allah, dan Ia pun bersukacita di dalam mereka.

Kita diciptakan untuk senantiasa hidup di dalam hadirat Allah, namun setelah kejatuhan dosa, hubungan yang ideal itu rusak. Hanya beberapa orang di zaman Perjanjian Lama yang dikaruniai sebuah hak istimewa untuk bersahabat dengan Allah. Musa dan Abraham disebut sebagai sahabat Allah," Daud disebut "orang yang berkenan di hati Tuhan," serta Ayub, Henokh, dan Nuh memiliki persahabatan yang akrab dengan Allah (lihat Kejadian 5:22, 6: 8; Keluaran 33:11 , 17; 2 Tawarikh 20: 7; Ayub 29: 4; Yesaya 41: 8; Kis 13:22; Yakobus 2:23).

Namun, di perjanjian lama, rasa takut akan Allah lebih umum kita temukan di Perjanjian Lama. Kemudian, Yesus pu mengubah situasi. Ketika Dia membayar dosa-dosa kita di kayu salib, tabir bait suci yang melambangkan bagaimana kita terpisah dari Allah Bapa, terbelah dari atas ke bawah, dimana itu menunjukkan bahwa akses kita kepada Allah telah diberikan sekali lagi.

Berbeda dengan para imam Perjanjian Lama yang harus menghabiskan berjam-jam mempersiapkan diri mereka untuk bertemu Allah, sekarang kita dapat datang kepada Dia kapan saja. Alkitab berkata, "Dan bukan hanya itu saja! Kita malah bermegah dalam Allah oleh Yesus Kristus, Tuhan kita, sebab oleh Dia kita telah menerima pendamaian itu" (Roma 5:11).

Persahabatan dengan Allah adalah mungkin hanya karena kasih karunia Allah dan atas pengorbanan Yesus. "Dan semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita dengan diri-Nya dan yang telah mempercayakan pelayanan pendamaian itu kepada kami" (2 Korintus 5:18).

Ada sebuah nyanyian pujian berbunyi, "Yesus kawan yang sejati," tetapi sebenarnya, Allah mengundang kita untuk menikmati persahabatan dan persekutuan dengan ketiga pribadi yang Tritunggal: Bapa (1 Yohanes 1: 3), Putra (1 Korintus 1) : 9), dan Roh Kudus (2 Korintus 13:14).

Renungkan hal ini:
- Bagaimana persahabatan Anda dengan Tuhan?
- Perubahan apa yang akan terjadi dengan hubungan Anda dengan Tuhan seandainya Anda percaya dan membuka hati Anda kepada Dia saat Anda menjalin persahabatan dengan-Nya?
- Seperti apa rasanya menikmati persekutuan dengan ketiga pribadi Tritunggal?


Bacaan Alkitab Setahun :
Bilangan 4-6; Markus 4:1-20


Yesus adalah sahabat setia Anda.
Bagaimana dengan Anda, apakah Anda menjadikanNya sebagai sahabat Anda ?
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 
| Jumat, Februari 22, 2019 | , ,

Bagaimana Bisa Kita Dibenarkan Karena Allah?


Roma 10: 9-10 "Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan. Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan."


Alkitab mengatakan dalam Roma 1:17, "Sebab di dalamnya nyata kebenaran Allah, yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman, seperti ada tertulis: "Orang benar akan hidup oleh iman."

Bagaimana bisa Allah membuat diri kita benar? Ini yang dinamakan Injil. Ada tiga poin tentang hal ini.

Pertama, kita tidak bisa membenarkan diri kita sendiri.

Surga adalah tempat yang sempurna. Tidak ada dosa, kesedihan, kejahatan, atau ketidakadilan. Namun ini masalahnya: Kita tidak sempurna, dan Tuhan tidak bisa membiarkan orang berdosa masuk surga, karena surga akan penuh dengan dosa.
Roma 3:20 mengatakan, "Sebab tidak seorangpun yang dapat dibenarkan di hadapan Allah oleh karena melakukan hukum Taurat, karena justru oleh hukum Taurat orang mengenal dosa."

Satu-satunya orang yang berpikir mereka dapat menaati semua hukum Allah ialah mereka yang tidak mengetahuinya, sebab hukum Allah itu sempurna, dan tak ada satu pun dari kita yang sempurna. Kita tidak bisa membenarkan diri kita sendiri, maka karena itulah Allah membuat sebuah rencana buat kita.

Kedua, Allah mengutus Yesus untuk membayar dosa-dosa kita sehingga kita dapat dibenarkan.

Ketika Anda melanggar hukum manusia, Anda menanggung hukuman yang dibuat manusia. Ketika Anda melanggar hukum Allah, Anda menanggung hukuman yang dibuat Allah, yaitu neraka kekal. Seseorang harus membayar lunas segala hal yang sudah Anda lakukan dalam hidup yang menyakiti orang lain, diri Anda sendiri, serta Allah. Kata-Nya, "Aku akan mengirim Putraku, Yesus, untuk menebus hukumanmu itu. Putra-Ku akan mengambil alih hukumanmu, sehingga engkau tak harus pergi ke neraka, sehingga engkau dapat beserta-Ku selamanya."

Tahukah Anda mengapa Injil juga disebut Kabar Baik? Itu artinya segala dosa dan kesalahan yang pernah Anda lakukan atau yang akan Anda lakukan di dalam hidup ini telah ditebus oleh Yesus Kristus di kayu salib. Anda telah dibenarkan karena Allah.
"Pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus," (Titus 3: 5).

Ketiga, kita harus menerima dengan iman apa yang telah Allah lakukan buat kita.

Untuk bisa dibenarkan oleh Allah, percaya dan terimalah dengan iman bahwa apa yang sudah Yesus lakukan buat Anda di kayu salib telah membayar lunas dosa-dosa Anda. Percayalah bahwa Anda adalah bagian dari keluarga Allah. Anda dapat hidup sebagaimana kehendak-Nya saat ini di muka Bumi ini, dan kemudian Anda akan pergi ke surga kekal. Percaya dan akuilah kebenaran Firman ini.

Roma 10: 9-10 mengatakan, "Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan. Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan."

Renungkan hal ini:
Allah menawarkan karunia pengampunan melalui Yesus Kristus kepada semua orang - tak peduli siapa kita, apa yang telah kita lakukan, atau berapa lama kita telah melakukannya.

Hari ini adalah harinya, terima kebenaran ini dengan iman. Apabila Anda tak yakin apakah Anda akan ke surga atau tidak jika Anda mati, ucapkanlah doa ini: "Ya Tuhan, aku mengucap syukur karena Engkau telah menciptakanku, karena Engkau punya rencana dan tujuan untuk hidupku, dan karena Engkau telah membuatku mengenal-Mu. Terima kasih karena Engkau memberiku pilihan untuk menerima atau menolak tawaran keselamatan-Mu.

Hari ini, dengan kerendahan hati kumeminta-Mu untuk menyelamatkanku - bukan karena apa yang telah kulakukan tetapi karena apa yang telah Yesus Kristus lakukan untukku. Aku tak mengerti itu semua, tetapi aku ingin menaruh iman percayaku hanya pada Putra-Mu. Ya Tuhan, aku ingin mengenal-Mu. Aku ingin belajar mengasihi-Mu. Aku ingin lapar dan haus akan kebenaran Firman-Mu sepanjang hidupku. Aku mau percaya pada kasih dan pengampunan-Mu. Aku ingin Engkau menjadi Tuhan dalam hidupku. Amin."



Bacaan Alkitab Setahun :
Bilangan 1-3; Markus 3


Jangan pakai kebenaran diri sendiri sebagai dasar hidup Anda. Upgrade diri Anda dengan kebenaran Allah
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 
| Kamis, Februari 21, 2019 | , ,

Bagaimana Berdoa Secara Efektif

Nehemia 1: 8-9 "Ingatlah akan firman yang Kaupesan kepada Musa, hamba-Mu itu, yakni: Bila kamu berubah setia, kamu akan Kucerai-beraikan di antara bangsa-bangsa. Tetapi, bila kamu berbalik kepada-Ku dan tetap mengikuti perintah-perintah-serta melakukannya, maka sekalipun orang-orang buanganmu ada di ujung langit, akan Kukumpulkan mereka kembali dan Kubawa ke tempat yang telah Kupilih untuk membuat nama-Ku diam di sana."

Bagaimana Berdoa Secara Efektif

Berikut ini empat kunci doa yang terjawab berdasarkan kisah hidup Nehemia:

1. Landaskan doa Anda pada karakter Tuhan. Berdoalah seolah Anda tahu Tuhan akan menjawab Anda: "Aku menunggu Engkau untuk menjawab doa ini karena Engkau adalah Tuhan. Engkau adalah Tuhan yang setia. Engkau adalah Tuhan yang hebat. Engkau adalah Tuhan yang pengasih. Engkau adalah Tuhan yang luar biasa. Engkau dapat mengatasi masalah ini, Tuhan!

2. Akui dosa-dosa yang Anda ketahui. Setelah Nehemia mendasarkan doanya kepada Allah, ia mengakui dosa-dosanya. Serunya kepada Allah, "Berilah telinga-Mu dan bukalah mata-Mu dan dengarkanlah doa hamba-Mu yang sekarang kupanjatkan ke hadirat-Mu siang dan malam bagi orang Israel, hamba-hamba-Mu itu, dengan mengaku segala dosa yang kami orang Israel telah lakukan terhadap-Mu. Juga aku dan kaum keluargaku telah berbuat dosa. Kami telah sangat bersalah terhadap-Mu dan tidak mengikuti perintah-perintah, ketetapan-ketetapan dan peraturan-peraturan yang telah Kauperintahkan kepada Musa, hamba-Mu itu" (Nehemia 1: 6-7). Bukan kesalahan Nehemia jika bangsa Israel berada dalam pembuangan. Nehemia kemungkinan besar dilahirkan di masa pembuangan. Namun dia juga turut memasukkan dirinya ke dalam dosa nasional. Kata dia, "Saya adalah bagian dari masalah ini."

3. Klaim janji-janji Allah. Nehemia berseru kepada Allah, "Ingatlah akan firman yang Kaupesan kepada Musa, hamba-Mu itu, yakni: Bila kamu berubah setia, kamu akan Kucerai-beraikan di antara bangsa-bangsa"(Nehemia 1: 8). Bisakah Anda bayangkan berkata kepada Tuhan untuk "mengingat" sesuatu? Nehemia mengingatkan Tuhan akan janji yang dibuat-Nya untuk bangsa Israel. Sebab itulah dia berdoa, "Tuhan, Engkau memberi kami peringatan melalui Musa bahwa jika kami tidak setia, maka kami akan kehilangan tanah Israel. Tetapi Engkau juga berjanji bahwa jika kami bertobat, maka Engkau akan mengembalikannya kepada kami."

Apakah Tuhan harus diingatkan? Tidak. Apakah Dia lupa apa yang Dia janjikan? Tidak. Lalu mengapa kita harus melakukannya? Untuk membantu kita mengingat apa yang telah Tuhan janjikan.

4. Jelaskan secara spesifik apa yang Anda minta. Bila Anda menginginkan jawaban doa yang spesifik, buat permintaan yang khusus. Jika doa Anda adalah permintaan yang umum, bagaimana Anda tahu jika itu akan dijawab?

Renungkan hal ini:
- Pikirkan tentang permohonan doa yang baru-baru ini Anda serukan kepada Tuhan yang belum juga dijawab. Apa yang memotivasi Anda untuk terus mendoakannya?
- Doakan kembali permintaan Anda dan ikuti langkah-langkah di atas. Bagaimana itu membawa perubahan dalam doa Anda?
- Apa janji-janji Tuhan yang perlu Anda klaim?



Bacaan Alkitab Setahun :
Imamat 26-27; Markus 2


Tuhan yang paling tau cara menjawab doa Anda, untuk memberi pada waktunya apa yang paling Anda butuhkan, bukan apa yang anda inginkan
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 
| Rabu, Februari 20, 2019 | , ,

Tuhan Selalu Hadir, Bagaimanapun yang Anda Rasakan

Tuhan Selalu Hadir, Bagaimanapun yang Anda Rasakan

Ayub 1:21 "Katanya: "Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. TUHAN yang memberi, TUHAN yang mengambil, terpujilah nama TUHAN!"

Ketika Anda masih menjadi bayi Kristen, Tuhan memberi Anda banyak perasaan yang mengkonfirmasi, dan seringkali menjawab doa Anda yang paling egois sekali pun sehingga Anda tahu bahwa Dia ada. Namun, seiring iman Anda bertumbuh, Dia akan mengehentikan kebiasaan ini.

Kemahahadiran Tuhan dan tanda-tanda kehadiran-Nya merupakan dua hal yang berbeda. Yang satu adalah fakta, yang lainnya adalah perasaan. Tuhan selalu hadir, bahkan ketika Anda tidak menyadarinya, dan kehadiran-Nya itu terlalu dalam jika hanya diukur dengan sebuah perasaan.

Ya, Dia ingin Anda merasakan kehadiran-Nya, tetapi Dia lebih memilih jika Anda mempercayai-Nya ketimbang merasakan kehadiran-Nya.

Situasi-situasi yang akan merentangkan iman Anda adalah saat-saat ketika hidup Anda runtuh dan ketika Tuhan seolah sulit untuk ditemukan. Ini yang terjadi pada Ayub. Ia kehilangan segalanya dengan begitu cepat— keluarganya, bisnisnya, kesehatannya, dan semua harta miliknya. Dan di 37 bab selanjutnya, Tuhan tidak mengatakan apa pun!

Bagaimana Anda memuji Tuhan ketika Anda tak mengerti apa yang terjadi dalam hidup Anda, dan ketika Tuhan hanya diam? Bagaimana Anda tetap terhubung dengan-Nya di dalam kesulitan jika tanpa adanya komunikasi? Bagaimana Anda mengarahkan pandangan Anda kepada Yesus ketika mata Anda penuh dengan air mata? Lakukan apa yang Ayub lakukan: katanya: "Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. TUHAN yang memberi, TUHAN yang mengambil, terpujilah nama TUHAN!" Dalam kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa dan tidak menuduh Allah berbuat yang kurang patut" (Ayub 1: 20-21).

Ceritakan kepada Tuhan apa yang Anda rasakan sejujurnya. Curahkan hati Anda kepada-Nya. Lepaskan setiap emosi yang Anda rasakan. Ayub melakukan hal ini ketika dia berkata, "Oleh sebab itu akupun tidak akan menahan mulutku, aku akan berbicara dalam kesesakan jiwaku, mengeluh dalam kepedihan hatiku" (Ayub 7:11).

Dia berteriak ketika Allah kelihatannya jauh: "Seperti ketika aku mengalami masa remajaku, ketika Allah bergaul karib dengan aku di dalam kemahku;" (Ayub 29: 4).

Tuhan dapat mengatasi keraguan, kemarahan, ketakutan, kesedihan, kebingungan, dan menjawab semua pertanyaan Anda.

Renungkan hal ini:
- Siapa saja yang Anda tuju ketika hidup ini kian sulit? Apa yang Anda katakan kepada mereka yang Anda juga perlu katakan kepada Tuhan?
- Bagaimana Anda tetap memperlihatkan iman Anda ketika Anda mengalami krisis?
- Mengapa Allah lebih mementingkan iman Anda ketimbang perasaan Anda?



Bacaan Alkitab Setahun :
Imamat 25; Markus1:23-45


Kita hidup dengan iman, bukan dengan penglihatan atau perasaan kita.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 
| Selasa, Februari 19, 2019 | , ,

Mengapa Kita Harus Jalan di Jalan Kebenaran Bersama Allah?


Roma 1:17 "Sebab di dalamnya nyata kebenaran Allah, yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman, seperti ada tertulis: "Orang benar akan hidup oleh iman."

Kebenaran adalah kata yang luar biasa di dalam Alkitab. Itu digunakan ratusan kali. Alkitab berkata bahwa Allah mengasihi kebenaran dan bahwa Allah itu benar. Alkitab mengatakan suatu hari Allah akan menghakimi dunia dengan kebenaran-Nya. Mazmur 23 mengatakan bahwa Allah menuntun kita di jalan yang benar.

Lalu, sebenarnya apa artinya kebenaran ini?

Saya pernah mencarinya di kamus teologis, ada 27 halaman yang mendefinisikan kata ini! Tapi saya akan meringkasnya menjadi dua kata: Kebenaran adalah sebuah hubungan dan gaya hidup. Kebenaran berarti benar bersama Tuhan. Roma 1:17 mengatakan, "Sebab di dalamnya nyata kebenaran Allah, yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman, seperti ada tertulis: "Orang benar akan hidup oleh iman." Kabar baiknya adalah bahwa Allah menjadikan kita benar bersama dengan diri-Nya sendiri, melalui kematian Yesus sebagai penebusan atas dosa-dosa kita. Karena kematian Yesuslah, kita dapat memiliki hubungan pribadi dengan Tuhan.

Kebenaran juga adalah gaya hidup. Itu artinya hidup benar seperti yang Allah kehendaki. Alkitab berkata dalam 1 Yohanes 2:29, "Jikalau kamu tahu, bahwa Ia adalah benar, kamu harus tahu juga, bahwa setiap orang, yang berbuat kebenaran, lahir dari pada-Nya."

Jadi mengapa Anda harus menjadi orang benar? Karena itulah satu-satunya cara untuk hidup, dan itulah satu-satunya jalan ke surga.

Hidup ini bukanlah soal pendapatan atau pencapaian Anda atas gol Anda. Hidup ini adalah tentang mengenal Allah— Pribadi yang mencintai Anda dan yang menciptakan Anda untuk suatu tujuan. Anda tidak dikatakan benar-benar hidup sampai Anda benar bersama Tuhan serta memiliki hubungan dengan Dia.

Kebenaran juga merupakan cara Anda menuju surga. Tuhan menciptakan surga sebagai tempat bagi anak-anak-Nya terkasih, dan Ia ingin Anda bersama dengan-Nya selamanya. Dia ingin Anda berada di surga, namun Dia tak akan memaksa Anda untuk pergi ke surga. Anda dapat memilih untuk terputus dari Dia di sini, di Bumi, tetapi ketika kehidupan Anda di Bumi ini berakhir, Anda tak akan punya kesempatan kedua untuk memilih di mana Anda akan menghabiskan kekekalan!

Anda tak dapat menyalahkan Allah, sebab saat ini Dia memberi Anda pilihan untuk memiliki hubungan dengan Dia. Namun, tentu saja Dia ingin Anda memilih untuk mengasihi-Nya! Ketika Anda melakukannya, Anda akan dituntun di dalam kebenaran oleh Dia. Itu akan mengubah hidup Anda, di sini, di Bumi, dan untuk selamanya!

Renungkan hal ini:
- Setelah Anda dijadikan benar dengan berjalan bersama Allah, mengapa Dia masih ingin Anda belajar dan tumbuh dalam kedewasaan rohani?
- Apa artinya memiliki hubungan dengan Allah? Seperti apakah hubungan Anda dengan-Nya tercermin di dalam hidup Anda?
- Bagaimana Anda dengan mudah dan jelas menerangkan kebenaran kepada orang lain? Apa perbedaan yang terlihat dalam hidup Anda setelah Anda dijadikan benar dengan Allah?


Bacaan Alkitab Setahun :
Imamat 23-24; Markus 1:1-22


Ketika Anda terputus dari Allah, Anda tidak benar-benar hidup; Anda hanya ada. Kebanyakan orang di dunia ini tidak sepenuhnya hidup. Mereka hanya ada, berusaha bertahan sampai esok hari. Tetapi Allah tidak akan pernah memutuskan hubungan-Nya dengan Anda.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 
| Senin, Februari 18, 2019 | ,

Berbuat Baik Kepada Mereka yang Menentang Anda


Lukas 6: 27-29 "Tetapi kepada kamu, yang mendengarkan Aku, Aku berkata: Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu; mintalah berkat bagi orang yang mengutuk kamu; berdoalah bagi orang yang mencaci kamu. Barangsiapa menampar pipimu yang satu, berikanlah juga kepadanya pipimu yang lain, dan barangsiapa yang mengambil jubahmu, biarkan juga ia mengambil bajumu."

Ketika Anda dianiaya, dilecehkan, atau menghadapi perlawanan, Anda perlu meresponnya dengan memberkati mereka.

Yesus berkata dalam Lukas 6: 27-29, "Tetapi kepada kamu, yang mendengarkan Aku, Aku berkata: Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu; mintalah berkat bagi orang yang mengutuk kamu; berdoalah bagi orang yang mencaci kamu. Barangsiapa menampar pipimu yang satu, berikanlah juga kepadanya pipimu yang lain, dan barangsiapa yang mengambil jubahmu, biarkan juga ia mengambil bajumu."

Siapa yang mampu melakukannya? Tidak banyak orang, jujur saja. Itulah yang membedakan orang Kristen, sebab itu bukan respon yang lazim atau mudah. Dibutuhkan keberanian besar untuk melakukannya! Biasanya orang akan membalas atau mengatakan sesuatu yang kasar.

Tuhan ingin Anda mengasihi musuh Anda, berbuat baik kepada mereka yang membenci Anda, memberkati mereka yang mengutuk Anda, mendoakan mereka yang menyakiti Anda, dan tidak membalas. Apakah itu mudah? Tidak. Inilah bentuk kesaksian yang paling kuat, tetapi Anda hanya dapat melakukannya jika Anda dengan penuh dengan kasih Allah.

Film The Butler menceritakan bagaimana Freedom Riders, para aktivis Amerika yang berjuang melawan rasisme di Amerika negara bagian selatan selama Gerakan Hak-Hak Sipil, melatih orang-orang kulit hitam bagaimana caranya untuk tidak membalas ketika mereka dipukul, diludahi, dikutuk, didorong, atau ketika orang melemparkan makanan ke arah mereka. Adegan ini amat kuat, dimana orang mengambil sikap untuk melawan tanpa kekerasan.

Ketika saya menyaksikan adegan itu, air mata saya membasahi wajah saya. Benak saya, "Saya ingin menjadi seperti para aktivis itu buat Yesus. Saya ingin menjadi seberani itu. Saya ingin memiliki hati yang berani yang tidak akan menyerah membela kebenaran, apa pun yang mereka lemparkan kepada saya. Saya ingin menanggapinya dengan kasih."

Di mana pun Anda berada dan kepada siapa pun yang tak menyukai Anda, ketika Anda menolak untuk membalas mereka, hati Tuhan senang. Dan Anda akan diberkati oleh-Nya.

"Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga. Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat. Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di sorga, sebab demikian juga telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum kamu" (Matius 5: 10-12).

Yesus telah menebus Anda. Dia mengatakan ada harga yang harus dibayar untuk ikut Dia. Dia tidak menjanjikan popularitas di muka bumi sebagai upah Anda menjadi orang Kristen, namun Ia menjanjikan Anda surga.

Renungkan hal ini:
- Bagaimana Anda merespon ide tentang menderita bagi Yesus Kristus? Bagaimana respon Anda itu mempengaruhi cara Anda menangani penghinaan atau penolakan?
- Mengapa menanggapi dengan kasih, bukan dengan membalas merupakan bentuk kesaksian yang paling kuat atas Kristus?
- Bagaimana selama ini Anda melihat kehidupan Anda berubah dengan mengasihi musuh-musuh Anda dengan kasih, berdoa bagi mereka yang menyakiti orang lain, dan dengan tidak membalas?


Bacaan Alkitab Setahun :
Imamat 21-22; Matius 28


Tuhan ingin Anda mengasihi musuh Anda, berbuat baik kepada mereka yang membenci Anda, memberkati mereka yang mengutuk Anda, mendoakan mereka yang menyakiti Anda, dan tidak membalas.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 
| Minggu, Februari 17, 2019 | ,

Enam Cara Tuhan Memberkati Hati yang Terluka


Mazmur 34:18 "TUHAN itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, dan Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya."

Setiap dari kita akan mengalami kehilangan. Jadi bagaimana cara Tuhan menyembuhkan hati yang terluka? Anda tidak bisa melupakan kehilangan. Jika Anda tidak bisa mengatasinya; Anda tidak bisa mengalahkannya. Anda harus melalui kesedihan itu. Apabila Anda takut mengungkapkan emosi Anda dan menolak untuk melewatinya, maka di situlah Anda terjebak.

Tapi bagaimana Anda melepaskan diri dari kedukaan? Biarkan Tuhan menolong Anda. Inilah enam cara Tuhan memberkati hati yang terluka.

Tuhan membuat Anda dekat dengan diri-Nya.

Mazmur 34:18 mengatakan, "TUHAN itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, dan Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya." Ketika Anda bersedih, seringkali Anda merasa seolah-olah Tuhan berjarak satu juta mil jauhnya. Tetapi apa yang Anda rasakan dan apa yang nyata tidaklah sama. Tuhan tidak berada sejuta mil jauhnya.

Tuhan berduka bersama Anda.
Alkitab mengatakan bahwa Yesus "Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan; ia sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya terhadap dia dan bagi kitapun dia tidak masuk hitungan"(Yesaya 53: 3). Ketika Anda datang kepada Yesus dengan segala kesedihan Anda, Dia tahu apa yang tengah Anda bicarakan, dan Dia mengerti rasa sakit Anda. Tuhan adalah Tuhan yang menderita, dan Dia adalah Tuhan yang simpatik. Dia tidak menjauhkan diri-Nya dari Anda; Dia tidak apatis. Dia tidak berdiri di pinggir lapangan hanya menonton Anda.

Tuhan memberi Anda keluarga gereja untuk mendukung Anda.

Kita diciptakan untuk hidup di dalam komunitas. Penyembuhan datang dari komunitas. Kesembuhan atas duka datang dari gereja. Kesembuhan datang melalui komunitas. Kita lebih baik hidup bersama-sama! "Demikian juga kita, walaupun banyak, adalah satu tubuh di dalam Kristus; tetapi kita masing-masing adalah anggota yang seorang terhadap yang lain. Hendaklah kamu saling mengasihi sebagai saudara dan saling mendahului dalam memberi hormat. Hendaklah kamu saling mengasihi sebagai saudara dan saling mendahului dalam memberi hormat" (Roma 5, 10, 15).

Tuhan menggunakan kedukaan untuk membantu Anda tumbuh.

Tuhan menggunakan kedukaan dan bahkan rasa sakit Anda untuk membantu Anda menjadi semakin seperti Kristus, dan Ia melakukannya dengan tiga cara.
Pertama, Tuhan menggunakan rasa sakit untuk mendapatkan perhatian Anda (Amsal 20:30). Kedua, Dia mendatangkan yang baik dari yang buruk (Roma 8:28). Ketiga, Dia mempersiapkan Anda untuk kekekalan (2 Korintus 4: 17-18).

Tuhan memberi Anda harapan surga.

Ada banyak orang yang berduka hingga hilang harapan. Kehidupan di bumi ini singkat, tetapi ketika Anda percaya kepada Yesus Kristus dan mempercayakan keselamatan Anda kepada-Nya, maka Anda memiliki harapan untuk menghabiskan kekekalan di surga bersama Allah, dan Dia akan menopang Anda melalui waktu kehilangan Anda. Alkitab berkata dalam 1 Tesalonika 4:13, "Selanjutnya kami tidak mau, saudara-saudara, bahwa kamu tidak mengetahui tentang mereka yang meninggal, supaya kamu jangan berdukacita seperti orang-orang lain yang tidak mempunyai pengharapan."

Tuhan menggunakan kedukaan Anda untuk membantu orang lain.

Ini disebut rasa sakit penebusan; ini merupakan penggunaan rasa sakit tertinggi dan yang terbaik yang bisa Anda lakukan. Tuhan tidak ingin Anda menyia-nyiakan rasa sakit Anda. "Allah yang menghibur kami dalam segala penderitaan kami, sehingga kami sanggup menghibur mereka, yang berada dalam bermacam-macam penderitaan dengan penghiburan yang kami terima sendiri dari Allah" (2 Korintus 1: 4).

Renungkan hal ini:
- Menurut Anda mengapa Allah mengizinkan kita mengalami kedukaan dan kehilangan?
- Bagaimana mungkin Tuhan ingin Anda melayani orang lain yang berduka yang tanpa harapan?
- Apa rasa sakit terdalam yang pernah Anda alami? Bagaimana Anda dapat menggunakan rasa sakit itu untuk membantu orang lain?


Bacaan Alkitab Setahun :
Imamat 19-20; Matius 27:51-66


Jangan ragukan rencana Tuhan, walaupun nampak sakit dan penuh kedukaan, namun tujuannya hanyalah untuk mendatangkan kebaikan untuk kita.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 
| Sabtu, Februari 16, 2019 | ,

Bagaimana Allah Menggunakan Dukacita untuk Membantu Kita Tumbuh

Bagaimana Allah Menggunakan Dukacita untuk Membantu Kita Tumbuh

Roma 8:28 "Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah."

Kesedihan, kehilangan, dan rasa sakit adalah bagian kehidupan yang tak bisa dihindari. Tetapi tahukah Anda bahwa Allah menggunakan hal-hal ini untuk membantu kita bertumbuh? Dia melakukannya dengan tiga cara:

Pertama, Tuhan menggunakan rasa sakit untuk mendapatkan perhatian kita. C. S. Lewis menulis, "Tuhan berbisik kepada kita dalam kesenangan kita, berbicara masuk ke dalam hati nurani kita, tetapi berteriak dalam kesakitan kita." Rasa sakit adalah alat pengeras suara Allah. Kita jarang berubah ketika kita melihat cahaya, tetapi kita berubah ketika kita merasakan panas.

Amsal 20:30 mengatakan, "Bilur-bilur yang berdarah membersihkan kejahatan, dan pukulan membersihkan lubuk hati."

Kedua, Tuhan mendatangkan yang baik dari dalam keburukan. Salah satu ayat paling terkenal dalam Alkitab adalah Roma 8:28 adalah "Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah."

Ketika Anda mengalami kedukaan, itu merupakan kesempatan bagi kita untuk bertumbuh di dalam karakter. Anda tak bisa mengendalikan rasa sakit yang Anda alami, tetapi Anda bisa mengambil keputusan apakah itu akan membuat Anda kepahitan atau menjadi lebih baik. Anda bisa mengambil keputusan apakah itu akan menjadi batu loncatan atau batu sandungan. Anda harus ingat bahwa bahkan di dalam kesakitan, Tuhan bekerja untuk kebaikan Anda.

Ketiga, Tuhan mempersiapkan kita untuk kekekalan surga. Alkitab berkata dalam 2 Korintus 4: 17-18, "Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami. Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal."

Anda mungkin ingat saya pernah berkata bahwa Anda tidak bisa membawa serta mobil Anda ke surga. Anda tidak bisa membawa serta porselen mahal atau pakaian Anda ke surga; Anda tidak bisa membawa karier Anda ke surga. Tetapi Anda membawa serta karakter Anda. Anda membawa serta diri Anda.

Tuhan lebih tertarik pada pengembangan karakter Anda daripada kenyamanan Anda. Mengapa? Karena Anda bisa merasa nyaman di surga, tetapi sekaranglah tahap dimana Anda mempersiapkan diri Anda. Ini adalah tahap pembelajaran. Ini adalah tahap pemanasan. Tuhan menggunakan masalah Anda di Bumi untuk membuat Anda siap untuk mengalami kemuliaan yang kekal. Itu baru yang namanya kenyamanan.

Renungkan hal ini:
- Apa artinya bahwa Tuhan bekerja untuk kebaikan Anda? Apakah itu berarti Allah hanya membiarkan hal-hal baik terjadi pada orang percaya?
- Mengapa seringkali lebih mudah bagi kita untuk fokus pada realita hari ini, ketimbang pada janji surga?
- Bagaimana Anda dapat mempersiapkan diri Anda saat ini, sehingga Anda siap untuk mendengarkan Allah ketika Anda berada dalam masa kesakitan?



Bacaan Alkitab Setahun :
Imamat 17-18; Matius 27:27-50


Ketika Anda kesakitan, bertanyalah pada diri Anda, "Apa yang sedang Tuhan lakukan?" Apakah Dia sedang berusaha mendapatkan perhatian Anda? Apakah Dia sedang mencoba mendatangkan yang baik dari yang buruk? Apakah Dia sedang mempersiapkan karakter Anda untuk ke surga?
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 
| Jumat, Februari 15, 2019 | , ,

Jangan Malu Berdiri untuk Kebenaran

Jangan Malu Berdiri untuk Kebenaran


1 Petrus 4:16 "Tetapi, jika ia menderita sebagai orang Kristen, maka janganlah ia malu, melainkan hendaklah ia memuliakan Allah dalam nama Kristus itu."

Anda seharusnya tidak pernah malu berdiri untuk kebenaran dan melakukan apa yang benar. Alkitab berkata dalam 1 Petrus 4:16, "Tetapi, jika ia menderita sebagai orang Kristen, maka janganlah ia malu, melainkan hendaklah ia memuliakan Allah dalam nama Kristus itu."

Izinkan saya bertanya kepada Anda: Apakah penghinaan akan membunuh Anda? Tidak. Apakah perbedaan pendapat akan membunuh Anda? Tidak. Apakah ketika seseorang mengatai Anda karena Anda membela Kristus, itu akan melukai Anda? Tidak. Apakah komentar-komentar orang di sosial media Anda yang mencoba memancing kemarahan Anda akan menjatuhkan Anda? Tidak. Itu semua tidak akan membunuh Anda.

Sangat penting untuk memahami kebenaran yang akan membebaskan hidup Anda: Anda tidak perlu persetujuan orang lain untuk bahagia.

Selama bertahun-tahun, Anda mungkin berusaha mendapat persetujuan dari orang tertentu. Saya benci mengatakan ini, tetapi jika Anda belum mendapatkannya sekarang, maka Anda tidak akan mendapatkannya. Namun, kabar baiknya adalah Anda tidak butuh itu! Anda tidak butuh persetujuan dari siapa pun untuk bahagia.

Apa pun yang Anda lakukan dalam hidup, pasti akan ada seseorang yang tidak akan menyukainya. Anda tidak dapat menghindari penolakan. Begitu pun sebaliknya,jika Anda menolak memberikan persetujuan kepada orang lain, maka mereka pun tidak akan setuju atau suka dengan hal benar yang Anda lakukan sekalipun.

Berikut ini hal yang penting buat Anda ingat ketika Anda menghadapi pertentangan dengan orang lain. Bila pendapat orang lain lebih penting buat Anda ketimbang pendapat Tuhan, maka Anda akan hancur ketika orang-orang tersebut menyerang iman Anda kepada Allah.

"Lawanlah dia dengan iman yang teguh, sebab kamu tahu, bahwa semua saudaramu di seluruh dunia menanggung penderitaan yang sama" (1 Petrus 5: 9).

Renungkan hal ini:
- Bagaimana keinginan Anda untuk mendapatkan persetujuan orang lain akan mempengaruhi respon Anda ketika Anda sebenarnya punya kesempatan untuk berdiri untuk Yesus dan melakukan apa yang benar?
- Di mana Anda dapat menemukan dorongan dan motivasi untuk berdiri teguh ketika orang-orang menentang iman Anda?
- Mengapa dengan mengetahui bahwa ada orang Kristen lain yang juga menderita demi Firman Allah membantu Anda untuk berdiri teguh untuk Kristus?



Bacaan Alkitab Setahun :
Imamat 15-16; Matius 27:1-26


Jika Anda fokus kepada Allah serta apa yang Anda tahu benar, maka Anda akan mampu berdiri teguh membela iman Anda.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 
| Kamis, Februari 14, 2019 | , ,

Siapakah Musuh yang Sebenarnya?


2 Timotius 2: 25-26 "Dan dengan lemah lembut dapat menuntun orang yang suka melawan, sebab mungkin Tuhan memberikan kesempatan kepada mereka untuk bertobat dan memimpin mereka sehingga mereka mengenal kebenaran, dan dengan demikian mereka menjadi sadar kembali, karena terlepas dari jerat Iblis yang telah mengikat mereka pada kehendaknya."

Ketika Anda menghadapi pertentangan karena iman Anda, maka Anda perlu mengenali sumbernya.

Itu bukan orang lain. Itu bukan rekan kerja Anda. Itu bukan lawan politk Anda. Itu bukan bangsa asing atau agama lain. Itu bukan pesaing. Tekanan yang Anda rasakan untuk menyerah atau diam saja atau duduk ketika seharusnya Anda harus berdiri — tekanan itu tidak datang dari orang lain. Tekanan itu sesungguhnya berasal dari Setan.

Dalam Wahyu 12:10 disebutkan, Setan disebut sebagai pendakwa orang-orang Kristen. Pekerjaan nomor satunya adalah untuk menjatuhkan Anda.

Ada pertempuran spiritual yang tak terlihat yang sedang terjadi di sekitar Anda. Tekanan untuk mencegah Anda melakukan hal yang benar sesungguhnya tidak datang dari orang lain. Mereka hanyalah senjata yang dipakai Iblis. Seringkali, mereka bahkan tidak tahu jika sedang dimanfaatkan. Masalah yang sesungguhnya ialah peperangan rohani.

Efesus 6:12 mengatakan, "Karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara."

Setan tahu menyerang Yesus Kristus secara langsung hanya sia-sia, maka sebaliknya, ia menyerang pengikut Yesus. Dia menggunakan media dan musik serta budaya populer atau apapun yang dia bisa untuk mengejek anak-anak Yesus. Setan adalah dalang di balik suara-suara sumbang, "Orang-orang Kristen itu ketinggalan zaman. Mereka generasi zaman dulu. Mereka tidak tahu apa yang sedang mereka bicarakan. Mereka orang -orang fanatik."

Ini yang menurut Alkitab harus Anda lakukan: "Hindarilah soal-soal yang dicari-cari, yang bodoh dan tidak layak. Engkau tahu bahwa soal-soal itu menimbulkan pertengkaran, sedangkan seorang hamba Tuhan tidak boleh bertengkar, tetapi harus ramah terhadap semua orang. Ia harus cakap mengajar, sabar dan dengan lemah lembut dapat menuntun orang yang suka melawan, sebab mungkin Tuhan memberikan kesempatan kepada mereka untuk bertobat dan memimpin mereka sehingga mereka mengenal kebenaran, dan dengan demikian mereka menjadi sadar kembali, karena terlepas dari jerat Iblis yang telah mengikat mereka pada kehendaknya" (2 Timotius 2: 23-26).

Jika Roh Kudus tidak tinggal di dalam hidup Anda, maka Anda tidak punya pembela untuk melawan Setan. Setan bisa menguasai suasana hati Anda. Setan bisa membawa Anda ke dalam depresi. Setan bisa membuat Anda marah.

Anda mungkin berpikir Anda kuat, tetapi Anda tidak cukup kuat untuk melawan serangan Setan sendirian. Yang perlu Anda lakukan ialah mengenali sumber perkaranya— Iblis, bukan orangnya — dan perlakukan para penentang Anda seperti yang dilakukan Yesus. Bagaimana Yesus memperlakukan mereka yang mendakwa Dia? Bahkan di kayu salib sekalipun, Dia berseru, "Bapa, ampuni mereka. Mereka tidak tahu apa yang mereka lakukan."

Orang-orang yang menyerang Anda tidak tahu apa yang sedang mereka lakukan. Orang-orang yang menjatuhkan Yesus dan gereja dan Kekristenan? Mereka tidak tahu apa yang mereka lakukan.

Sama seperti Yesus, Anda perlu berdoa seperti ini "Bapa, ampuni mereka" sehingga Anda dapat menunjukkan kasih meskipun Anda di bawah tekanan sekalipun, dan sehingga Anda akan memiliki lebih banyak energi untuk melawan musuh yang sebenarnya.

Renungkan hal ini:
- Jika Setan berada di balik tindakan salah orang lain, mengapa mereka masih dimintai pertanggungjawaban oleh Tuhan atas apa yang mereka lakukan?
- Apa efeknya kepada Anda secara fisik, emosional, dan spiritual ketika Anda dapat mengampuni musuh Anda?
- Apa titik kelemahan Anda yang diserang Setan dengan lebih mudah? Mintalah pertolongan Tuhan supaya Ia menguatkan iman Anda dalam hal tersebut dan minta Dia untuk memberi Anda kekuatan untuk berdiri teguh.



Bacaan Alkitab Setahun :
Imamat 14; Matius 26:51-75


Setan adalah suara yang selalu menuduh kita akan dosa kita dan menjauhkan kita dari kepercayaan atas pengampunan dan kasih Allah.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 
| Rabu, Februari 13, 2019 | ,
Back to Top