Tampilkan postingan dengan label Renungan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Renungan. Tampilkan semua postingan

Mengenal Tuhan Adalah Yang Paling Penting

Filipi 3: 8 "Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus,"

Anda tak akan pernah bisa menjadi sahabat Tuhan di waktu luang Anda. Mengenal Tuhan harus menjadi prioritas nomor satu dalam hidup Anda. 

Paulus berkata: "Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus," (Filipi 3: 8).

Apakah Anda berusaha mengenal Dia hanya waktu Anda butuh saja? Atau apakah Anda berusaha mengenal Dia dengan sepenuh hati Anda setiap hari?

Ingatlah: Anda begitu dekat dengan Tuhan jika Anda mau mendekatkan diri Anda. Anda akan menjadi sahabat Tuhan jika Anda ingin menjadi sahabat Tuhan.

Anda tak bisa menyalahkan orang lain. Anda tak bisa menyalahkan istri, suami, orang tua, atau anak-anak Anda. Anda dekat dengan Tuhan karena Anda mau. Dan apabila Anda merasa jauh dari Tuhan, coba tebak siapa yang pergi menjauh? 

Sebab Anda tidak menjadikan Dia prioritas pertama dalam hidup Anda

Saya perhatikan Anda bisa mencari tahu apa yang paling penting bagi seseorang dari apa yang mereka banggakan. Jika anak-anak mereka adalah yang terpenting dalam hidup mereka, maka mereka akan menyombongkan anak-anak mereka. Jika pekerjaan mereka adalah yang terpenting dalam hidup mereka, maka mereka akan menyombongkan pekerjaan mereka. Jika berwisata dan pengalaman adalah yang terpenting buat mereka, maka itulah yang paling sering mereka bicarakan. Jika berpesta atau berbelanja pakaian adalah yang paling sering Anda bicarakan, coba tebak apa yang paling Anda hargai?

Anda membanggakan atau menyombongkan apa yang paling Anda hargai. 

Allah berfirman dalam Yeremia 9: 23-24, "Janganlah orang bijaksana bermegah karena kebijaksanaannya, janganlah orang kuat bermegah karena kekuatannya, janganlah orang kaya bermegah karena kekayaannya, tetapi siapa yang mau bermegah, baiklah bermegah karena yang berikut: bahwa ia memahami dan mengenal Aku, bahwa Akulah TUHAN yang menunjukkan kasih setia, keadilan dan kebenaran di bumi; sungguh, semuanya itu Kusukai, demikianlah firman TUHAN."

Mengapa? Sebab itulah yang namanya kehidupan. Mengenal Tuhan ialah hal yang paling penting. Sang Pemiliki alam semesta ini mencintai Anda dan ingin berhubungan dekat dengan Anda. Semakin dekat dengan Tuhan akan memberi Anda damai sejahtera dan perspektif Surgawi. Nah, ini baru yang namanya Kabar Baik!

Renungkan hal ini: 
- Bagaimana Anda perlu memprioritaskan kembali hidup Anda sehingga lebih mengenal Tuhan dan menjadikan Dia prioritas nomor satu Anda?
- Berdasarkan apa yang paling sering Anda bicarakan, apa pendapat orang tentang apa yang terpenting buat Anda? 
- Apa saja cara yang bisa Anda pakai untuk membanggakan hubungan Anda dengan Tuhan dalam percakapan sehari-hari Anda?


Bacaan Alkitab Setahun :
1 Raja-raja 14-15; Lukas 22:21-46


Mengenal dan mencintai Tuhan merupakan hak istimewa terbesar buat kita. Dan dikenal dan dicintai oleh Tuhan merupakan sukacita terbesar kita.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 

| Jumat, Mei 03, 2019 |

Kerendahan Hati Membangun Hubungan

Filipi 2: 3 "Dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri;"

Kesombongan menghancurkan hubungan. Kesombongan muncul dalam berbagai cara berbeda, seperti kritik, persaingan, sikap keras kepala, dan kepura-puraan. Kesombongan mendorong kita untuk menipu diri kita sendiri. 

Semua orang bisa melihatnya di dalam kita, kecuali kita sendiri. Ketika Anda memiliki masalah dengan kesombongan, Anda tidak bisa melihatnya di dalam hidup Anda sendiri. 

Amsal 16:18 mengatakan, "Kecongkakan mendahului kehancuran, dan tinggi hati mendahului kejatuhan." Jika diinterpretasikan: "Pertama, kesombongan, kemudian kehancuran- semakin besar ego Anda, semakin keras Anda terjatuh." Kesombongan menghancurkan hubungan, namun kerendahan hati merupakan penangkal dari kesombongan. Kerendahan hati membangun hubungan. Alkitab berkata dalam 1 Petrus 3: 8, "Dan akhirnya, hendaklah kamu semua seia sekata, seperasaan, mengasihi saudara-saudara, penyayang dan rendah hati,"

Bagaimana Anda dan saya akan tumbuh dalam kerendahan hati? Itu bisa terjadi dengan mengizinkan Yesus Kristus mulai mengendalikan pikiran, hati, sikap serta reaksi kita. Dia harus menjadi bagian dari proses pertumbuhan Anda. Efesus 4: 23-24 mengatakan, "Supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu, dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya."

Bagaimana caranya menjadi manusia baru? Bagaimana Anda bisa mulai berpikir dengan cara yang baru? Hukum dasar dari sebuah hubungan ialah berikut ini: Anda biasanya akan menyerupai orang-orang yang bergaul dengan Anda. Jika Anda menghabiskan waktu dengan orang-orang yang pemarah, maka Anda menjadi lebih pemarah. Jika Anda menghabiskan waktu dengan orang-orang yang bahagia, maka Anda menjadi lebih bahagia. Jika Anda ingin memiliki lebih banyak kerendahan hati, maka habiskan waktu bersama Yesus Kristus. Dia rendah hati. Dia ingin menjalin hubungan dengan Anda. Dia ingin Anda menghabiskan waktu bersama-Nya di dalam doa dan membaca Firman-Nya, serta berbicara dengan-Nya. Dia rendah hati, dan ketika Anda mengenal-Nya, maka Anda akan menjadi lebih seperti Dia. 

"Dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri; Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan," (Filipi 2: 3, 5-6).

Tak seorang pun pernah melakukan hal yang lebih rendah hati seperti Yesus: Datang dari surga ke bumi untuk menjadi manusia, hidup untuk kita, memberikan hidup-Nya untuk kita, dan dibangkitkan untuk kita. 

Renungkan hal ini:
- Apa saja sifat dan kebiasaan lazim orang-orang yang Anda kenal yang Anda sebut rendah hati?
- Bagaimana Anda perlu mengubah cara pikir Anda tentang orang lain sehingga Anda seturut dengan apa yang Yesus pikirkan?
- Apa yang dimaksud dengan menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri?


Bacaan Alkitab Setahun :
1 Raja-raja 12-13; Lukas 22:1-20


Ketika Anda menghabiskan waktu bersama-Nya, itu membuat Anda lebih rendah hati dan kebenaran itu membangun hubungan Anda dengan sesama.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 

| Kamis, Mei 02, 2019 |

Hubungan Yang Sehat Perlu Lebih Sedikit "Aku" Dan Lebih Banyak "Engkau"

Galatia 6: 7-8 "Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya. Sebab barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya, tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal dari Roh itu."

Yakobus 4: 1 mengatakan, "Dari manakah datangnya sengketa dan pertengkaran di antara kamu? Bukankah datangnya dari hawa nafsumu yang saling berjuang di dalam tubuhmu?" Setiap masalah berawal dari keegoisan kita. 

Sangatlah mudah bagi keegoisan untuk merangkak masuk ke dalam sebuah hubungan. Ketika Anda memulai sebuah hubungan, Anda berusaha untuk tidak mementingkan diri sendiri. Namun seiring waktu berlalu, keegoisan mulai merangkak masuk. Kita biasanya mencurahkan lebih banyak energi untuk memulai dan membangun sebuah hubungan ketimbang mempertahankannya. 

Jika keegoisan dapat memusnahkan hubungan, maka sebaliknya, sikap mementingkan orang lain membangun hubungan. Apakah maksudnya? Dalam sebuah hubungan, ada lebih sedikit "saya" dan lebih banyak "Anda." Itu artinya lebih memikirkan orang lain ketimbang diri Anda sendiri dan lebih menempatkan kepentingan orang lain di atas kepentingan Anda (Filipi 2: 4).

Hubungan yang tulus artinya saling mengeluarkan kebaikan dari dalam diri satu sama lain. Ketulusan membangun kepercayaan di dalam sebuah hubungan. Bahkan, apabila Anda mulai menjalani hubungan Anda dengan sikap tanpa pamrih, maka itu akan ikut memaksa orang yang ada di dalamnya untuk berubah, sebab Anda bukan orang yang sama lagi, dan mereka mau tak mau perlu berhubungan dengan Anda dengan cara baru. Saya telah melihatnya sendiri beberapa kali — orang-orang yang paling sulit dikasihi dan yang dijauhi oleh semua orang diubahkan ketika seseorang yang baik dan yang tidak egois masuk ke dalam hidup mereka, ketika mereka mendapatkan apa yang mereka butuhkan, bukan apa yang seharusnya pantas mereka dapatkan. 

Alkitab mengatakan dalam Galatia 6: 7-8, "Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya. Sebab barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya, tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal dari Roh itu."

Inilah prinsip Alkitabiah tentang tabur tuai. Apa yang Anda tabur, itu yang Anda tuai. Tuhan membalas ketidakegoisan dengan hidup yang kekal. Dia telah merancang alam semesta ini sedemikian rupa, sehingga semakin Anda tidak mementingkan diri sendiri, semakin Dia memberkati Anda. Mengapa? Sebab Dia ingin Anda menjadi seperti Dia- tidak egois. Semua yang Anda miliki dalam hidup ialah anugerah dari Tuhan, karena Dia tidak mementingkan diri-Nya sendiri. 

Ketika Anda menyerahkan hidup Anda kepada Tuhan, maka Anda akan merasa tidak pernah kekurangan. Yesus berkata, "Karena siapa yang mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku dan karena Injil, ia akan menyelamatkannya" (Markus 8:35).

Renungkan hal ini:
- Apa salah satu hal tersulit yang dapat Anda berikan kepada orang lain?
- Bagaimana cara Anda untuk mulai memberikan hal tersebut minggu ini?
- Menurut Anda mengapa Tuhan memberkati Anda ketika Anda tidak mementingkan diri sendiri?


Bacaan Alkitab Setahun :
1 Raja-raja 10-11; Lukas 21:20-38


Keegoisan menghancurkan hubungan. Inilah penyebab utama konflik, argumen, perceraian, bahkan peperangan. 
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 

| Rabu, Mei 01, 2019 |

Anda Tidak Bisa Mengasihi Orang Tanpa Mendengarkan Mereka

Roma 15: 2 "Setiap orang di antara kita harus mencari kesenangan sesama kita demi kebaikannya untuk membangunnya."

Mendengarkan mungkin adalah keahlian paling penting dalam membangun persahabatan dan hubungan, sebab Anda tidak bisa mengasihi orang lain tanpa mendengarkan mereka.

Ada perbedaan besar antara mendengar dan mendengarkan. Anda dapat mendengar sesuatu tanpa harus benar-benar mendengarkan. Saya tak tahu seberapa sering saya bertengkar dengan anak-anak saya atau dengan istri saya, karena saya mendengarkan kata-kata mereka, bukannya mendengarkan perasaan mereka. 

Malah terkadang kata-kata tidaklah penting. Seseorang bisa berkata kepada Anda, "Saya baik-baik saja," tetapi dari cara mereka mengatakannya, Anda tidak tahu apakah mereka sungguh baik-baik saja atau tidak. Mendengarkan berarti juga mendengar apa yang orang itu tidak katakan.

Itu dinamakan berempati. Berempati berarti menempatkan diri Anda di posisi orang lain dan belajar dari sudut pandang mereka. Anda bertanya pada diri sendiri, "Bagaimana perasaan saya jika saya ada dalam situasi itu?"

Mendengarkan dengan empati berarti Anda mendengarkan tanpa henti dan mendengarkan rasa takut dan perasaan yang mereka rasakan. Anda mendengarkan apa yang tidak mereka katakan. Anda tidak berusaha memperbaiki situasi. Kadang kesembuhan hanya berasal dari mendengarkan!

Roma 15: 2 mengatakan, "Setiap orang di antara kita harus mencari kesenangan sesama kita demi kebaikannya untuk membangunnya."

Lalu apa artinya bertenggang rasa atau menanggung beban keraguan orang lain? Itu artinya ketika orang-orang amat tersakiti dan terluka parah sampai-sampai mereka bahkan tak tahu apa yang harus mereka percayai, saat itulah mereka butuh kesetiaan dari seorang teman - seseorang yang siap hadir untuk mendengarkan mereka dengan empati.

Renungkan hal ini: 
- Bagaimana Anda dapat menunjukkan kepada seseorang bahwa Anda benar-benar mendengarkan melalui bahasa tubuh Anda?
- Apa manfaatnya bertanya, "Apa yang saya rasakan seandainya saya berada dalam situasi itu?"
- Apa saja cara yang dapat Anda gunakan untuk meminimalkan gangguan-gangguan ketika Anda mencoba untuk mendengarkan seseorang?



Bacaan Alkitab Setahun :
1 Raja-raja 8-9; Lukas 21:1-19


Sediakan waktu Anda untuk mendengarkan dengan sepenuh hati pada sesama. Sama seperti Yesus yang selalu setia mendengarkan kapan pun dan dimana pun Anda membutuhkanNya.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 

| Selasa, April 30, 2019 |

Jangan Biarkan Ketakutan Menghalangi And a Untuk Memperdalam Persahabatan

2 Timotius 1: 7 "Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban."

Ketika kita dipenuhi dengan ketakutan dan kecemasan, kita tidak saling mendekatkan diri dengan satu sama lain. Kita saling menjauhkan diri. Kita takut ditolak, dimanipulasi, terlihat lemah, terluka, atau dimanfaatkan. Ketakutan-ketakutan ini membuat kita terputus dengan yang lain.

Ketakutan-ketakutan ini sama umurnya dengan manusia. Ketika Adam dan Hawa berbuat dosa, dan Allah datang mencari mereka, Adam berkata, "Aku takut, sebab itu aku bersembunyi." Manusia melakukannya semenjak saat itu. Kita takut, sehingga kita bersembunyi. Kita menyembunyikan warna kita yang sebenarnya. 

Kita tidak membiarkan orang tahu apa yang sebenarnya kita sukai. Kita tidak membiarkan mereka melihat bagian terdalam diri kita. Mengapa? Sebab apabila kita membiarkan orang lain tahu apa yang kita sukai dan mereka tidak menyukainya, kita seakan menyebrangi sungai tanpa dayung. Kita kehilangan simpati mereka. Kenapa saya takut memberitahu Anda siapa saya? Karena jika saya memberi tahu Anda, dan Anda tidak menyukai saya, maka akan ada pertentangan. Saya tidak punya pilihan lain. 

Karena itulah kita mengenakan topeng, dan kita berpura-pura.

Ketakutan berakibat tiga hal buruk pada hubungan kita dengan orang lain:
- Itu membuat kita defensif. Kita takut mengungkapkan diri. Kita membela diri kita sendiri. Ketika orang lain menunjukkan kelemahan kita, kita biasanya akan menyanggahnya dan membela diri kita sendiri.
- Ketakutan kita membuat kita menjauh. Kita tidak membiarkan orang dekat dengan kita. Kita ingin menarik diri, mundur. Kita ingin menyembunyikan emosi kita. Kita tidak ingin terbuka dan jujur. Kita menjadi defensif dan jauh.
- Ketakutan kita membuat kita jadi orang yang menuntut. Semakin kita merasa tidak aman, semakin kita berusaha mengendalikan orang lain. Kita mencoba untuk memutuskan ini-itu dalam hubungan kita. Kita mencoba mendominasi. Ciri-ciri ini adalah gejala dari rasa takut dan rasa tidak aman.

Di mana Anda bisa mendapatkan keberanian untuk mengambil langkah pertama untuk menjalin relasi dengan seseorang dan membawa hubungan itu menjadi suatu persahabatan yang mendalam? Dari mana Anda bisa mendapatkan keberanian itu?

Anda mendapatkannya dari Roh Kudus di dalam kehidupan Anda. Paulus memberi tahu kita dalam 2 Timotius 1: 7, "Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban."

Anda tahu Anda dipenuhi dengan Roh Kudus ketika Anda lebih berani di dalam hubungan Anda. Anda mengasihi mereka. Anda menikmati kebersamaan dengan mereka. Anda tidak takut dengan mereka sebab Roh Allah ada dalam hidup Anda. Alkitab mengatakan "Allah adalah kasih," dan "Kasih menyingkirkan semua rasa takut." Semakin Anda melibatkan Tuhan, semakin sedikit ketakutan yang Anda miliki dalam hidup Anda.

Maka, titik awal dalam berhubungan dengan siapa pun ialah dengan berhenti sejenak, berdoa, dan berseru, "Tuhan, beri aku keberanian untuk mengambil langkah pertama." Ambillah keputusan itu sekarang. 

Renungkan hal ini:
- Dalam hubungan dengan siapa, Anda perlu meminta bantuan Tuhan untuk mengambil langkah pertama menuju hubungan yang lebih dalam?
- Bagaimana Anda bisa mengenal Tuhan dengan lebih baik sehingga Anda dipenuhi dengan lebih sedikit rasa takut dan lebih banyak Dia?
- Menurut Anda mengapa kerapuhan begitu penting dalam memperdalam hubungan?



Bacaan Alkitab Setahun :
1 Raja-raja 6-7; Lukas 20:27-47


Tampilkan diri Anda apa adanya dan merdekakan diri Anda dari ketakutan atas pandangan orang lain pada diri Anda.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 

| Senin, April 29, 2019 |

Persahabatan Sejati Terjadi di Dalam Terang

1 Yohanes 1: 7-8 "Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa. Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita."

Di dalam persahabatan Kristen, orang-orang di dalamnya harus mengalami ketulusan.

Persahabatan yang sejati tidak dangkal, tidak diisi dengan obrolan basa-basi. Itu diisi dengan obrolan yang tulus, yang dari hati ke hati, obrolan yang saling menguatkan.

Ini terjadi ketika mereka saling jujur tentang apa yang terjadi dalam hidup mereka. Mereka berbagi rasa sakit mereka, mengungkapkan perasaan mereka, mengakui kegagalan mereka, mengungkapkan keraguan mereka, mengakui ketakutan mereka, mengakui kelemahan mereka, dan saling meminta bantuan dan doa.

Namun sayangnya persahabatan atau persekutuan yang tulus ini jarang ditemukan di banyak gereja. Bukannya diselimuti dengan atmosfir kejujuran dan kerendahan hati, ada kepura-puraan, ada drama, ada politik, ada kesopanan yang sekedar formalitas dan percakapan yang dangkal. 

Orang-orang mengenakan topeng, menyembunyikan keadaan mereka, bertingkah seolah semuanya dalam hidup mereka berwarna cerah. Sikap-sikap ini merupakan kematian dari persahabatan yang sejati. 

Hanya apabila kita mau terbuka tentang kehidupan kita, barulah kita bisa merasakan persekutuan yang nyata. Alkitab berkata, "Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa. Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita" (1 Yohanes 1: 7-8).

Dunia ini berpikir bahwa kedekatan terjadi di dalam gelap, tetapi Tuhan berfirman itu terjadi di dalam terang. Kita cenderung menggunakan kegelapan untuk menyembunyikan rasa sakit, kesalahan, ketakutan, kegagalan, dan kelemahan kita. Tetapi hanya di dalam teranglah kita bisa menyingkapkannya dan mengakui siapa kita sebenarnya.

Mengapa kita perlu repot-repot melakukannya? 

Karena itu merupakan satu-satunya cara untuk kita bisa tumbuh secara spiritual dan menjadi sehat secara emosional. Alkitab berkata, "Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya" (Yakobus 5:16).

Renungkan hal ini: 
- Manakah dari hal berikut yang paling sulit Anda lakukan dengan teman Anda: berbagi rasa sakit, mengungkapkan perasaan, mengakui kegagalan, mengungkapkan keraguan, mengakui ketakutan, mengakui kelemahan, meminta bantuan dan doa? Mengapa?
- Pikirkan suatu saat ketika Anda bisa mengakui kelemahan Anda kepada seorang teman. Apa efeknya dalam hidup Anda?
- Bagaimana Anda dapat membuat diri Anda ada untuk teman-teman Anda minggu ini sehingga mereka bisa terbuka dengan Anda? 



Bacaan Alkitab Setahun :
1 Raja-raja 3-5; Lukas 20:1-26


Berteman dengan tulus butuh keberanian dan kerendahan hati. Dan itu berarti melawan ketakutan kita akan keterpaparan, penolakan, dan sakit hati.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 

| Senin, April 29, 2019 |

Memilih Iman Ketimbang Rasa Takut

Yohanes 20:19 "Ketika hari sudah malam pada hari pertama minggu itu berkumpullah murid-murid Yesus di suatu tempat dengan pintu-pintu yang terkunci karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi. Pada waktu itu datanglah Yesus dan berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata: "Damai sejahtera bagi kamu!"

Bayangkan malam Paskah pertama 2.000 tahun yang lalu. Para murid belum berjumpa Yesus, tetapi mereka telah mendengar kabar bahwa Dia telah bangkit dari kematian. Mereka tidak tahu apakah mereka bisa percaya pada berita itu atau tidak. Mereka ketakutan setengah mati!

Alkitab menggambarkan situasinya seperti ini: "Ketika hari sudah malam pada hari pertama minggu itu berkumpullah murid-murid Yesus di suatu tempat dengan pintu-pintu yang terkunci karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi. Pada waktu itu datanglah Yesus dan berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata: "Damai sejahtera bagi kamu!" (Yohanes 20:19).

Perhatikan, para murid mengunci pintu dan bersembunyi sebab mereka takut. Itulah yang dikerjakan oleh rasa takut. Rasa takut mengunci Anda dari semua pintu yang Tuhan ingin Anda lewati.

Mungkin hati Anda telah terluka dan Anda berkata pada diri Anda sendiri tidak akan pernah membiarkan orang lain mendekati Anda lagi.

Mungkin Anda pernah mengambil resiko dengan mencoba pekerjaan baru dan ternyata Anda kewalahan. Dan sekarang Anda tidak pernah mau lagi mencoba jalur karier yang baru.

Mungkin Anda pernah disakiti oleh gereja dan Anda mengunci Tuhan di luar karenanya.

Anda tidak dapat melindungi diri Anda dari luka dan sakit hati. Sungguh bodoh jika kita mencoba melakukannya. Mengapa? Karena kita tinggal di planet yang telah dirusak oleh dosa.

Teman saya Rick Muchow punya banyak alasan untuk merasa takut ketika dia mendapat kabar bahwa dia menderita kanker otak yang tidak dapat dioperasi. Tetapi bukannya takut, Rick secara konsisten memilih untuk beriman.

Dia sering sekali ditanyakan bagaimana cara dia mengatasi rasa takut semenjak didiagnosis. Saya senang jawabannya. Ia menyebutkan enam sumber spesifik yang bisa membantu Anda juga:
1. Kehadiran Tuhan. Rick mengenal Allah sebagai sahabat dan teman dekat, bukan sebagai dewa yang jauh.
2. Mujizat itu nyata. Rick telah melihat mujizat sebelumnya, dan ia tahu ia akan melihatnya lagi.
3. Janji-janji Allah ada di dalam Alkitab. Selama bertahun-tahun Rick menciptakan banyak lagu berdasarkan janji-janji Allah itu. Sekarang janji-janji itu ada untuk dia dan memperkuat imannya.
4. Rick belajar bahwa apabila Anda mengalami masa sulit, maka Anda memerlukan lebih banyak pujian penyembahan dalam hidup Anda.
5. Rick bersandar pada dukungan dari keluarga gerejanya.
6. Kebaikan dari rancangan Tuhan. Rick mengklaim janji Roma 8:28: "Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah."

Apa yang akan Anda lakukan apabila besok Anda mendapat diagnosis bahwa Anda memiliki kanker otak yang tak bisa lagi dioperasi? Apakah Anda akan mengunci diri di dalam penjara ketakutan? Atau apakah Anda akan memilih untuk beriman?

Anda tidak akan menemukan kepercayaan diri yang Anda butuhkan di tengah situasi seperti itu di buku-buku motivasi. Anda hanya akan menemukannya dari mengenal Allah.

Renungkan hal ini: 
- Ketakutan apa yang Anda hadapi saat ini?
- Bagaimana ketakutan itu memengaruhi hidup Anda atau kehidupan orang yang Anda sayangi?
- Iman adalah penangkal dari ketakutan. Apa yang bisa Anda lakukan untuk mempercayakan Tuhan untuk membantu Anda mengatasi segala macam ketakutan dalam hidup Anda?



Bacaan Alkitab Setahun :
2 Samuel 23-24; Lukas 19:1-27


Rasa takut selalu membatasi Anda. Anda tak dapat mengalami kebaikan Tuhan untuk Anda apabila Anda hidup di dalam ketakutan.
| Sabtu, April 27, 2019 |

Anda Tak Harus Hidup Dengan Rasa Bersalah

Amsal 28:13 "Siapa menyembunyikan pelanggarannya tidak akan beruntung, tetapi siapa mengakuinya dan meninggalkannya akan disayangi."

Tuhan selalu siap memberi Anda kesempatan baru. Itulah dasar Kekristenan. Kita semua pasti pernah tidak bertanggung jawab. Kita semua orang berdosa. Alkitab memberitahu kita, "Sesungguhnya, di bumi tidak ada orang yang saleh: yang berbuat baik dan tak pernah berbuat dosa!"(Pengkhotbah 7:20).

Tuhan tidak ingin Anda hidup dengan rasa bersalah yang dalam akibat dari ketidakbertanggungjawaban di dalam hidup Anda. Rasa bersalah menghancurkan kepercayaan diri Anda, merusak hubungan Anda, membuat Anda terjebak di masa lalu, dan bahkan membahayakan kesehatan Anda. Saya pernah membaca sebuah penelitian beberapa tahun lalu yang mengatakan bahwa 70 persen orang pasien sebenarnya bisa keluar dari rumah sakit apabila mereka tahu cara mengatasi rasa bersalah mereka.

Tuhan ingin yang jauh lebih baik buat hidup Anda. Tentunya Anda tak ingin hidup dengan rasa bersalah, bukan? Maka, inilah satu kebenaran penting yang harus kita pegang teguh: Anda tidak perlu merasa bersalah. 

Bagaimana cara melakukannya? 

Akuilah kepada Tuhan bahwa Anda telah melakukan kesalahan. Kesalahan Anda tidak akan mengejutkan-Nya. Dan itu pun tidak akan mengubah persepsi-Nya tentang Anda. Saya berdoa agar Anda bersedia mengambil keputusan ini. Jika Anda bersedia, maka kemudian harapkan hal-hal berikut ini dari Tuhan:

1. Tuhan langsung mengampuni. Saat Anda mengakui dosa Anda kepada Allah, maka saat itu juga Ia mengampuni Anda.

2. Tuhan mengampuni dengan cuma-cuma. Anda tak perlu berusaha mendapatkan pengampunan-Nya. Mengapa? Sebab tanpa belas kasih-Nya, Anda tidak akan pernah layak menerimanya. 

3. Tuhan mengampuni sepenuhnya. Ia membersihkan dosa Anda sepenuhnya.

Apabila Anda mudah terperosok ke dalam rasa bersalah dan malu, kemungkinan besar Anda akan terjebak di dalam masalah apapun yang Anda punya. Anda akan mengatakan pada diri Anda sendiri bahwa Andalah penyebabnya, Anda bodoh. Karena Anda sudah menganggap diri Anda bodoh, maka Anda yakin Anda akan terus merasa bersalah. Inilah lingkaran jahat yang sering kali tidak bisa kita putus - tidak dengan kekuatan kita sendiri.

Anda butuh kekuatan yang di luar Anda. Anda butuh Sang Juru Selamat. Anda butuh Yesus.

Renungkan hal ini:
- Bagaimana selama ini Anda melihat rasa bersalah mempengaruhi orang lain secara fisik, emosional, mental, dan spiritual?
- Apa yang membuat Anda tidak meminta Tuhan untuk mengampuni Anda?
- Apa yang perlu Anda mintai pengampunan kepada Tuhan hari ini?



Bacaan Alkitab Setahun :
2 Samuel 23-24; Lukas 19:1-27


Tuhan ingin Anda hidup berpegang pada janji dan pengharapan-Nya. Bahkan Dia dapat mendatangkan yang baik dari setiap keputusan bodoh yang Anda buat dalam hidup Anda apabila Anda bersedia menyerahkan rasa bersalah Anda. 
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 

| Jumat, April 26, 2019 |

Tuhan Mengguncang Hidup Kita Untuk Memerdekakan Kita

Kisah Para Rasul 16:26 "Akan tetapi terjadilah gempa bumi yang hebat, sehingga sendi-sendi penjara itu goyah; dan seketika itu juga terbukalah semua pintu dan terlepaslah belenggu mereka semua."

Kadang kita butuh Tuhan untuk mengguncang hidup kita.

Ini benar adanya terutama ketika kita mendapati diri kita terkurung di dalam penjara yang kita bangun sendiri, seperti kebiasaan buruk yang sulit kita tinggalkan atau hubungan kita yang tak akur dengan orang lain yang akan menghambat kita untuk menerima berkat Allah, atau rasa takut yang menghambat kita untuk mengambil langkah penting dalam hidup. 

Apabila Anda mendapati diri Anda berada di dalam situasi ini hari ini, mungkin Anda sedang berada di balik jeruji penjara, baik itu secara harafiah atau tidak. Tuhan selalu ingin Anda hidup di dalam kemerdekaan- hidup yang bebas dari jerat dosa- maka sebab itulah Dia mengirimkan gempa (baik secara fisik atau mental) untuk mengguncang Anda. 

Allah melakukannya kepada rasul Paulus. Dalam Kisah Para Rasul 16 dikatakan tentang rasul Paulus yang terkurung di dalam penjara dimana ia memerlukan mujizat untuk keluar dari tempat itu— maka Allah mendatangkan gempa bumi yang kemudian memampukan Paulus untuk keluar dari sana. 

Alkitab berkata, "Akan tetapi terjadilah gempa bumi yang hebat, sehingga sendi-sendi penjara itu goyah; dan seketika itu juga terbukalah semua pintu dan terlepaslah belenggu mereka semua"(Kisah Para Rasul 16:26). Seketika itu juga tembok-tembok penjara itu runtuh dan Paulus pun berjalan keluar terbebas dari tempat itu. 

Kadang Tuhan harus mengguncang fondasi Anda untuk memerdekakan Anda. Anda mungkin akan kehilangan pekerjaan. Mungkin hubungan Anda yang berarti dengan seseorang akan berakhir. Mungkin Anda akan dihadapkan pada krisis kesehatan. Nah, pada saat itulah Anda harus mulai memeriksa kembali apa yang Anda yakini tentang diri Anda, tentang orang lain, dan tentang Tuhan.

Mungkin Anda sedang berada di tengah-tengah salah satu situasi itu sekarang. Anda tergoda untuk berpikir bahwa Allah telah lupa dengan Anda atau bahwa Dia marah kepada Anda. Tidak ada yang bisa lebih benar dari kebenaran. Terkadang Tuhan mengirimkan gempa ke dalam hidup Anda sebab Dia mencintai Anda, bukan karena Dia marah pada Anda.

Tuhan memakai gempa untuk mengguncang kita untuk kemudian membebaskan kita.

Maka coba lakukan ini: Ketimbang membiarkan gempa menciptakan jarak antara Anda dengan Tuhan, jadikan gempa itu sebagai waktu untuk Anda merefleksikan diri Anda. 

Bertanyalah kepada Tuhan, "Gempa ini akan membebaskanku dari penjara apa?"

Dan kemudian, nantikan dan lihatlah bagaimana tembok-tembok itu akan runtuh. 

Jika Anda lelah teru-menerus terkurung di dalam penjara dan ingin berjalan keluar melewati pintu kebebasan, Anda dapat gunakan doa sederhana ini. Ucapkan, "Tuhan, aku membawa kepada-Mu hal-hal yang selama ini memenjarakanku, hal-hal yang membuatku malu, menyesal, benci, dan cemas. Aku tak mau hidup seperti ini lagi. Aku ingin hidup di dalam kemerdekaan. Hari ini, aku ingin berjalan melalui pintu yang memerdekakanku — lewat Putramu, Yesus Kristus. Aku ingin ikut Engkau. Aku mengundang-Mu datang ke dalam hidupku dan memenuhiku dengan kasih dan Roh-Mu. Singkirkan semua ketakutanku ini. Hempaskan semua rasa sakitku ini. Penuhi diriku dengan pengharapan baru. Aku tak ingin tinggal di dalam penjara lagi. Aku ingin berjalan melewati pintu-pintu kesempatan yang telah Engkau rancangkan untukku. Aku meminta-Mu hari ini untuk menyelamatkanku dan menerimaku masuk ke dalam keluarga-Mu. Di dalam nama-Mu, aku berdoa. Amin." 

Renungkan hal ini:
- Bagaimana selama ini Anda melihat Allah menggunakan masalah-masalah untuk membantu orang lain menemukan kemerdekaan?
- Terkadang ketika kita berada di tengah-tengah masa sulit, kita sukar melihat tangan Tuhan. Ketika itu terjadi, apa yang bisa Anda lakukan untuk mengingatkan diri Anda sendiri bahwa Tuhan masih membantu Anda? 
- Masalah-masalah apa yang sedang Anda hadapi yang mungkin merupakan pekerjaan Tuhan untuk membebaskan Anda dari sesuatu?


Bacaan Alkitab Setahun :
2 Samuel 21-22; Lukas 18:24-43


Saat semuanya hancur dalam hidup Anda, disanalah Tuhan menunggu Anda untuk berpaling padaNya.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 

| Kamis, April 25, 2019 |

Hanya Ada Satu Jalan Menuju Kemerdekaan

Yohanes 10: 9 "Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput."

Anda akan menemukan banyak pintu dalam hidup Anda. Anda akan menemukan pintu menuju kebahagiaan, pintu menuju kesedihan, pintu menuju kesuksesan, dan pintu menuju kegagalan. Beberapa pintu adalah jebakan, sementara yang lainnya adalah peluang.

Keberhasilan Anda dalam hidup sangat bergantung pada pintu mana yang Anda pilih. Alkitab banyak berbicara tentang pintu-pintu ini. Anda akan menjumpai kata "pintu" di seluruh Alkitab, dimana kata ini sering dipakai sebagai metafora untuk menggambarkan suatu peluang.

Kita sering melewati pintu yang salah, atau bisa juga kita melewatkan pintu yang benar. Tetapi ada satu pintu yang tidak boleh Anda lewatkan: pintu menuju kemerdekaan.

Penjara terkejam dalam hidup bukanlah secara jasmani, melainkan penjara mental di dalam pikiran Anda. Mungkin Anda merasa terkurung di dalam penjara relasi dengan orang lain. Mungkin Anda terkurung di dalam penjara utang yang tak bisa Anda lunasi. Mungkin Anda terkurung di dalam kebiasaan buruk yang tak bisa Anda hentikan. Mungkin Anda terkurung di dalam penjara adat-istiadat. Mungkin juga Anda terkurung di dalam kenangan masa lalu yang menyakitkan yang sulit Anda lupakan. 

Apa pun penjara yang sedang Anda masuki, Anda butuh sebuah jalan keluar. Anda tak dapat memasuki pintu-pintu peluang yang telah Tuhan rencanakan buat Anda sampai Anda keluar dari penjara yang menghalangi Anda untuk masuk ke dalam pintu menuju kemerdekaan. 

Dalam Yohanes 10: 9, Yesus mengatakan, "Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput." 

Yesus tidak hanya ingin begitu saja menunjukkan pintu kemerdekaan kepada Anda. Dia adalah pintu menuju kemerdekaan itu. Dia adalah satu-satunya jalan menuju hidup yang dimerdekakan! 

Renungkan hal ini: 
- Apa yang membuat kita sulit menentukan apakah pintu yang kita temui ialah jebakan atau peluang?
- Apa arti kemerdekaan buat Anda? Di area apa dalam hidup Anda dimana Anda memerlukan kemerdekaan? 
- Apa yang menahan Anda untuk menerima kemerdekaan yang Yesus tawarkan dengan cara percaya kepada-Nya?



Bacaan Alkitab Setahun :
2 Samuel 19-20; Lukas 18:1-23


Tuhan ingin Anda merdeka. Dia tidak ingin Anda diperbudak oleh rasa bersalah, dendam, kesedihan, atau apa pun itu. Dia ingin hidup Anda terbebas dari jerat tersebut.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 

| Rabu, April 24, 2019 |

Anda Tak Perlu Lagi Berpura-pura

Mazmur 119: 45 "Aku hendak hidup dalam kelegaan, sebab aku mencari titah-titah-Mu." 

Saya kenal banyak orang yang suka berpura-pura.

Saya tidak berbicara tentang anak kecil yang senang berimajinasi, saya berbicara tentang orang dewasa yang senang berpura-pura menjadi seperti orang lain untuk mendapatkan persetujuan dari orang lain.

Mungkin itu Anda. Mungkin selama ini Anda sudah terlalu lama berpura-pura sehingga Anda tak kenal lagi siapa diri Anda sebenarnya. Anda mengenakan topeng, dan itu membuat Anda lelah. Semua orang berpikir Anda punya banyak uang, punya banyak kebahagiaan, dan punya banyak waktu,
Tapi Anda tahu yang sebenarnya dan Anda lelah.

Media sosial membesar-besarkannya dan di zaman sekarang, itu merupakan alat paling efektif yang menjerat kita ke dalam dunia yang penuh kepura-puraan. Jika hari ini Anda memposting foto matahari terbit yang indah, maka besok Anda harus memposting foto yang lebih indah esok hari.

Anda tidak memposting foto baru bangun tidur Anda. Tapi itulah Anda yang sesungguhnya — lingkaran hitam di bawah mata, rambut acak-acakan, dst.
Sebaliknya, Anda malah memilih untuk berpura-pura menjadi seperti orang lain.

Kebanyakan orang berpura-pura karena satu dari dua alasan ini. 

Beberapa orang jatuh ke dalam perangkap senang menyenangkan orang lain, di mana mereka ingin memenuhi ekspektasi orang lain dan ingin memenuhi gol yang orang lain buat atas hidup Anda.

Kenyataannya, Tuhan tidak dapat menyenangkan semua orang dan itu artinya bodoh apabila kita mencoba memenuhi sesuatu yang bahkan Tuhan tidak bisa penuhi. Saat seseorang berdoa meminta hujan, yang lain berdoa meminta sinar matahari. Salah satunya tak akan selalu mendapatkan apa yang mereka mau. 

Beberapa yang lain jatuh ke dalam perangkap perfeksionisme. Mereka berpikir mereka harus sempurna untuk disukai orang lain. 

Tapi masalahnya adalah, Anda lebih tahu diri Anda. Anda tahu Anda tidak sempurna, maka itu sebabnya Anda berpura-pura.

Apa penawar dari penyakit berpura-pura ini? Berhentilah fokus pada apa yang dipikirkan orang lain dan mulailah fokus pada apa yang dipikirkan Tuhan.
Hanya satu orang yang benar-benar mengenal Anda, yang mencintai Anda dengan tulus, dan yang tahu persis apa yang harus Anda lakukan: Tuhan. Hidup untuk Tuhan dan bukan hidup untuk memenuhi persetujuan orang lain akan menyederhanakan hidup Anda. Ketika Anda melakukannya, maka Anda hidup untuk satu Penonton, bukan 50. 

Alkitab mengatakannya seperti ini: "Aku hendak hidup dalam kelegaan, sebab aku mencari titah-titah-Mu" (Mazmur 119: 45).

Kelegaan datang ketika Anda mengharapkan persetujuan dari Tuhan, bukan dari orang lain. Anda tidak perlu berusaha untuk mendapatkan kasih-Nya, Anda tak perlu menjadi sempurna untuk menyenangkan-Nya. Anda tidak dapat membeli persetujuan-Nya atau berpura-pura kudus untuk mendapatkan kasih-Nya. 
Anda tidak perlu berpura-pura lagi.

Renungkan hal ini: 
- Bagaimana selama ini Anda berpura-pura menjadi seperti orang lain? 
- Bagaimana bisa dengan mengenakan topeng dapat mempengaruhi Anda secara emosional, mental, dan fisik?
- Mengapa dengan memahami kasih Tuhan membantu Anda untuk melepaskan topeng Anda?



Bacaan Alkitab Setahun :
2 Samuel 16-18; Lukas 17:20-37


Dia tahu semua yang pernah Anda lakukan dan Dia mengasihi Anda— sepenuhnya, seluruhnya, dan dengan begitu luar biasanya.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 

| Selasa, April 23, 2019 |

Terbebas dari Sakit Hati

Ayub 21:23, 25 "Yang seorang mati dengan masih penuh tenaga, dengan sangat tenang dan sentosa; Yang lain mati dengan sakit hati, dengan tidak pernah merasakan kenikmatan."

Allah akan memberikan kesempatan-kesempatan di depan Anda, pintu-pintu yang bisa Anda buka. Namun Anda tidak dapat melangkah melewati pintu kesempatan itu apabila Anda tidak mau mengampuni. Izinkan saya berbagi sebuah cerita untuk lebih jelas mengilustrasikan kebenaran ini.

Pada Malam Natal di tahun 1979, seorang remaja bernama Danny Duchene mendapati bahwa kedua orangtuanya telah ditangkap dan dipenjara di Meksiko karena menyelundupkan kokain. Berita itu membuat dirinya dipenuhi ketakutan dan amarah yang mencekam. Kemudian ia mengendarai mobilnya ke sebuah tempat parkir kosong dan memakai obat terlarang di dalam mobilnya. Menyadari bahwa obat-obatan itu memberinya kelegaan sesaat dari rasa sakitnya, sejak itu dia berkomitmen untuk melakukannya setiap hari.

Ketika kecanduannya bertambah parah, kemarahan dan kegelisahannya juga meningkat dan itu mengakibatkan dia melakukan hal-hal yang kian hari kian beresiko, sampai-sampai suatu hari dia ikut terlibat dalam sebuah kejahatan dimana dia bertanggung jawab atas kematian dua orang pria.

Danny tidak tahu bahwa penjara akan menjadi tempat keselamatan baginya. Sebelum dia menerima hukuman penjara seumur hidup ganda, Danny menyerahkan hidupnya kepada Yesus. Dan pada akhirnya, melalui Celebrate Recovery (sebuah program pemulihan dari depresi dan ketergantungan yang berlandaskan Kekristenan), Danny belajar untuk meminta pengampunan dan menerima pengampunan — dari dirinya sendiri dan dari orang tuanya.

Pada Malam Natal 2014, setelah menghabiskan 35 tahun di penjara, Danny keluar dari penjara dan menjadi pendeta di Gereja Saddleback. Kini— setelah lebih dari tiga dekade yang lalu ia divonis mendekam seumur hidup di penjara — ia membantu para tahanan di seluruh Amerika untuk menemukan pengharapan baru dan penyembuhan melalui Yesus Kristus.

Sebelum dia bisa berjalan melewati pintu kesempatan itu, Danny harus berjalan keluar dari penjara kepahitan.

Alkitab memberi tahu kita, "Yang seorang mati dengan masih penuh tenaga, dengan sangat tenang dan sentosa; Yang lain mati dengan sakit hati, dengan tidak pernah merasakan kenikmatan" (Ayub 21:23, 25).

Anda punya pilihan. Anda bisa terus menyimpan dendam dan kepahitan, atau Anda bisa memilih untuk menjalani kehidupan yang sesuai dengan panggilan Allah atas hidup Anda. Anda tidak dapat memiliki kedua-duanya.

Anda mungkin berpikir orang yang melukai Anda tak pantas mendapatkan pengampunan Anda. Anda mungkin benar — tetapi Anda juga tidak pantas mendapatkan pengampunan dari Allah. 

Efesus 4:32 mengatakan, "Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu."

Pengampunan itu tidak mudah. Tetapi itulah satu-satunya jalan untuk masuk ke dalam kehidupan yang berkenan bagi Allah. 

Renungkan hal ini:
- Bagaimana selama ini hidup Anda dipengaruhi oleh kepahitan dan rasa tidak mau mengampuni?
- Kapan Anda rasa paling sulit untuk mengampuni orang lain?
- Siapa yang harus Anda ampuni saat ini? Apa yang menahan Anda? Apa langkah yang bisa Anda lakukan untuk mendekatkan diri Anda pada pengampunan itu minggu ini?



Bacaan Alkitab Setahun :
2 Samuel 14-15: Lukas 17:1-19


Hati yang tidak mengampuni adalah penjara yang mengurung hidup Anda.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 

| Senin, April 22, 2019 |

Hadiah Terbesar dari Allah

Roma 3: 24–25 "Dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus. Kristus Yesus telah ditentukan Allah menjadi jalan pendamaian karena iman, dalam darah-Nya. Hal ini dibuat-Nya untuk menunjukkan keadilan-Nya, karena Ia telah membiarkan dosa-dosa yang telah terjadi dahulu pada masa kesabaran-Nya."

Hadiah terbesar yang pernah Anda terima tidak dibeli dari toko. Tidak ada transaksi jual beli. Hadiah itu bahkan tidak dibungkus. Namun Si Pemberi membayar begitu mahal. 

Alkitab berkata bahwa Allah mengutus Putranya ke Bumi untuk memberi Anda sebuah hadiah terbesar yang pernah ada. Dia datang ke Bumi untuk mati dan membuat Anda dibenarkan oleh Allah. Roma 3: 24–25 mengatakan, "Dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus. Kristus Yesus telah ditentukan Allah menjadi jalan pendamaian karena iman, dalam darah-Nya. Hal ini dibuat-Nya untuk menunjukkan keadilan-Nya, karena Ia telah membiarkan dosa-dosa yang telah terjadi dahulu pada masa kesabaran-Nya."

Lalu mengapa Yesus harus mati? Mari kembali ke dasarnya. 

- Tak ada seorangpun yang sempurna. Saya belum pernah bertemu satu orang pun yang mengaku sempurna. Saya tidak memenuhi standar kesempurnaan saya sendiri, apalagi standar kesempurnaan Allah. Begitu pun Anda. Kita semua telah rusak. Alkitab berkata, "Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah," (Roma 3:23).

- Tuhan itu adil. Tuhan tidak pilih kasih. Ketika seseorang melanggar hukum, harus ada hukuman untuk itu. Ketika Anda melanggar hukum manusia, Anda harus menanggung hukuman manusia. Ketika Anda melanggar hukum Tuhan, Anda harus menanggung hukuman Tuhan. Alkitab berkata, "Sebab upah dosa ialah maut" (Roma 6:23).

- Yesus telah membayar lunas dosa kita. Alkitab berkata, "Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah" (2 Korintus 5:21). Yesus menanggung dosa saya dan dosa Anda dan semua dosa yang pernah ada di muka bumi ini. Inilah Kabar Baik itu: Injil Kristus. Yesus sudah membayar lunas harga yang tidak akan pernah mampu Anda bayar. 

- Terima hadiah cuma-cuma dari Allah. Dia telah memberi kita sebuah anugerah keselamatan gratis ketika Yesus menanggung dosa kita di atas kayu salib. Itulah hadiah yang harus kita terima. Alkitab mengatakan, "Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya;" (Yohanes 1:12).

Apakah Anda akan menerima hadiah keselamatan gratis dari Allah? Adalah juga penting untuk mengerti dasar-dasar bagaimana menjalin hubungan dengan Yesus. Itu adalah cara lain untuk menerima anugerah keselamatan dari-Nya. 

Saya berdoa agar Anda mengambil keputusan yang sangat penting ini hari ini.

Apabila Anda siap untuk menyerahkan hidup Anda kepada Yesus Kristus, maka berdoalah doa ini:

"Ya Tuhan, Engkau telah berjanji bahwa jika aku percaya pada-Mu, maka semua dosa dan kesalahan yang pernah kulakukan akan diampuni, aku akan mempelajari tujuan hidupku, dan Engkau akan menyambutku masuk ke dalam rumah kekal-Mu di surga suatu hari nanti.

Aku mengakui dosa-dosaku, dan aku percaya bahwa Engkau adalah Tuhan, Juruselamatku. Aku menerima-Mu ke dalam hidupku sebagai Tuhanku. Hari ini aku mau menyerahkan setiap bagian hidupku ke dalam pemeliharaan-Mu. Engkau punya hak untuk memegang kendali hidupku.

Yesus, aku ingin menerima anugerah kasih-Mu. Terima kasih bahwa aku tidak perlu mengusahakannya atau membuat diriku layak untuk mendapatkannya atau bekerja untuk menerimanya. Aku ingin menggunakan sisa hidupku untuk melayani-Mu ketimbang melayani diri sendiri. Dengan rendah hati Aku mau menyerahkan hidupku kepada-Mu dan meminta-Mu untuk menyelamatkanku dan menerimaku sebagai anggota keluarga-Mu. Dalam nama Yesus aku berdoa. Amin."

Renungkan hal ini: 
- Selain hadiah keselamatan dari Allah, hadiah apa yang paling berkesan yang pernah Anda terima?
- Mengapa begitu sulit bagi kita untuk menerima hadiah gratis nan mahal?
- Siapa yang bisa Anda beritahu minggu ini tentang hadiah keselamatan yang gratis dari Allah?


Bacaan Alkitab Setahun :
2 Samuel 12-13; Lukas 16


Jika Allah telah memberikan Yesus, PutraNya untuk Anda yang berdosa. Apakah pantas Anda ragukan lagi kasih Allah pada Anda ?
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 

| Senin, April 22, 2019 |

Pimpinan Tuhan Tidak Akan Membuat Anda Bingung

Mazmur 77:19 "Melalui laut jalan-Mu dan lorong-Mu melalui muka air yang luas, tetapi jejak-Mu tidak kelihatan. "

Tuhan dapat menggunakan keadaan Anda untuk berbicara kepada Anda. Dia dapat menggunakan persoalan Anda. Dia dapat menggunakan rasa sakit Anda. Dia dapat menggunakan apa pun yang Dia ingin gunakan. Oswald Chambers berkata, "Tuhan adalah Insinyur Hebat yang menciptakan permasalahan untuk menghadirkan momen dalam kehidupan kita untuk melaksanakan tujuan-Nya, untuk memimpin kita kepada ketetapan Allah."

Alkitab mengatakan bahwa Tuhan bekerja secara aktif melalui permasalahan kita. Maka dari itu, kita tidak bisa menilai situasi kita tanpa hikmat yang dari Tuhan. Dengan kata lain, kita harus menyerahkan kepada Tuhan untuk menafsirkan keadaan kita. Hanya Dia yang mampu memahami semua fakta, dan hanya Dia yang mampu mengerti betapa pentingnya setiap detil permasalahan kita untuk kebaikan kita juga. Itulah sebabnya sangatlah penting buat kita untuk menguji segala sesuatunya menurut Firman-Nya.

Alkitab berkata, "Sebab Allah tidak menghendaki kekacauan, tetapi damai sejahtera" (1 Korintus 14:33). Dia bukan pencipta kebingungan. Jadi, apabila Anda merasa bingung, Tahukah Anda? Bukan suara Tuhan yang sedang berbicara di dalam hidup Anda.

Seringkali kita menghadapi hambatan finansial, spiritual, atau fisik yang sangat besar. Pada saat itulah kita perlu mengakui, "Ya Tuhan, ada gunung yang menghimpitku, dan ada sebuah penghalang yang tidak bisa kulewati." Kemudian, tunggu Tuhan menjawab: "Aku menempatkanmu persis di tempat yang Aku inginkan. Ketahuilah ini, Tuhan akan buka jalan, meski jalan itu tidak kelihatan."

Mazmur 77:19 mengatakan, "Melalui laut jalan-Mu dan lorong-Mu melalui muka air yang luas, tetapi jejak-Mu tidak kelihatan."

Ketika Anda tak tahu harus berbuat apa, Tuhan akan membimbing Anda. Dia tidak merancang Anda untuk menjalani hidup ini dengan kepandaian atau dengan kekuatan Anda sendiri. Anda tidak bisa hanya berharap Anda bisa menyelesaikan masalah. Tuhan ingin membimbing Anda di jalan yang benar, dan Dia akan memampukan Anda ketika Anda berserah kepada-Nya dan pada tangan pimpinan-Nya. 

Renungkan hal ini:
- Ketika Anda frustrasi karena Allah seolah tidak menjawab doa Anda dan seolah Dia tidak mau membimbing Anda, menurut Anda apa yang Ia ingin Anda lakukan? Apa yang sudah Anda pelajari melalui pengalaman semacam itu di masa lalu?
- Bagaimana Allah memakai rasa sakit Anda untuk memperlihatkan kepada Anda tujuan-Nya atas hidup Anda?
- Menurut Anda mengapa Allah membiarkan Anda sampai pada titik di mana tampaknya sudah tidak ada lagi jalan keluar dari keadaan sulit Anda?


Bacaan Alkitab Setahun :
2 Samuel 9-11; Lukas 15:11-32


Jika Anda merasa terhimpit atau bingung dalam mengambil suatu keputusan, Anda tengah terperangkap di dalam diri Anda sendiri, Anda tidak mendengarkan suara Allah.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 

| Sabtu, April 20, 2019 |

Dua Cara Roh Kudus Membimbing Anda

Mazmur 27:11 "Tunjukkanlah jalan-Mu kepadaku, ya TUHAN, dan tuntunlah aku di jalan yang rata oleh sebab seteruku."

Satu hal yang dapat mendekatkan Anda dari kehendak Tuhan bukanlah dengan meminta Dia memberitahu apa kehendak-Nya. Yakobus 4: 2 mengatakan, "Kamu mengingini sesuatu, tetapi kamu tidak memperolehnya, lalu kamu membunuh; kamu iri hati, tetapi kamu tidak mencapai tujuanmu, lalu kamu bertengkar dan kamu berkelahi. Kamu tidak memperoleh apa-apa, karena kamu tidak berdoa." Tuhan tahu detail hidup Anda lebih dari yang Anda tahu. Jadi, libatkan "Penasihat" Anda dengan mengajukan pertanyaan yang spesifik. Dia akan membimbing Anda melewati keadaan dan pergumulan Anda.

Pikirkan hal ini: Anda bukan hanya memiliki buku panduan, Alkitab, Anda juga memiliki Penulis yang berbicara di telinga Anda. Ketika Anda menjadi orang percaya, Allah menempatkan Roh Kudus di dalam Anda, dan semenjak itu Dia mengajarkan Anda untuk mendengarkan dan menanggapi nasihat Roh Kudus. Dia tahu setiap langkah perjalanan Anda dan memahami berkat dan bahaya yang ada di depan. Dia tahu ke mana Anda telah pergi dan ke mana Anda hendak pergi, dan Dia tahu jalan terbaik yang bisa Anda tempuh.

Cara utama Roh Kudus dalam membimbing Anda yaitu dengan mengingatkan Anda apa yang Anda baca di dalam Alkitab. Itu sebabnya kita menghafal Alkitab. Kita menyimpan Firman-Nya di dalam pikiran kita, dan Roh Kudus membantu kita mengingatnya. 

Cara lain Tuhan membimbing Anda ialah melalui impresi. Tuhan memberi Anda otak, dan Dia ingin Anda menggunakannya. Tuhan tidak akan mengendalikan Anda; Dia memberi Anda kehendak bebas. Dia akan memberi Anda ide, dan ketika Anda merespon-nya, maka kemudian Ia mulai mengisi setiap detil kehendak-Nya.

Ketika Tuhan memberikan Anda ide, itu yang disebut inspirasi. Ketika Iblis memberi Anda ide, itu yang disebut pencobaan atau godaan. Anda harus mengetahui bedanya, maka mintalah "Tunjukkanlah jalan-Mu kepadaku, ya TUHAN, dan tuntunlah aku di jalan yang rata oleh sebab seteruku" (Mazmur 27:11).

Renungkan hal ini: 
- Teknik menghafal Alkitab apa yang Anda gunakan? Jika Anda belum menghafal satu ayat apa pun, apa cara sederhana yang bisa Anda gunakan untuk mulai minggu ini?
- Mengapa menurut Anda Allah ingin Anda merespon bimbingan-Nya sebelum Dia mengisi semua detil rencana-Nya?
- Apa yang Anda butuhkan namun belum Anda minta kepada Tuhan? 



Bacaan Alkitab Setahun :
2 Samuel 6-8; Lukas 15:1-10


Rendahkanlah hati Anda untuk dapat peka mendengar dan memahami petunjuk dari Tuhan
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 

| Jumat, April 19, 2019 |

Bagaimana Memperlihatkan Kasih Kepada Orang Yang Menuntut Atau Yang Egois

1 Korintus 13: 7 "Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu."

Kasih bisa jadi teramat melelahkan. Jangan salah kaprah, justru jenis cinta yang dapat membuat sebuah perbedaan di dunia ini malah akan merenggut segalanya dari Anda. 

Kadang Anda merasa seakan-akan tidak punya secuil kasih lagi yang bisa diberikan kepada orang lain. Mungkin Anda bekerja di bidang pelayanan yang berhubungan dengan banyak orang, seperti guru, sales, atau layanan pelanggan, lalu Anda pulang dan bergumam, "Saya sudah tidak kuat lagi menampung segala tuntutan, masalah, atau sakit hati orang lain." Dan kemudian Anda menutup diri Anda. 

Atau, Anda mungkin harus menunjukkan kasih Anda kepada seseorang yang begitu menuntut, yang begitu egois, dan yang tidak pernah membalas kasih sayang Anda. Dan Anda berpikir, "Cukup sudah! Saya menyerah."

Meski respon ini adalah respon yang sepenuhnya wajar dan sepenuhnya manusiawi, itu bukanlah standar kasih yang Allah mau kita nyatakan. Alkitab berkata, "Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu" (1 Korintus 13: 7). Kasih tidak pernah menyerah.

Waktu anak-anak saya masih kecil, saya ingat membawa keluarga saya ke pertunjukan udara pesawat tempur. Saya terkagum-kagum melihat pengisian bahan bakar pesawat di udara, dimana mereka memindahkan bahan bakar dari satu pesawat (tangker) ke pesawat lain (penerima) sambil terbang di udara. 

Saya tidak akan pernah lupa itu.

Tetapi bisakah Anda bayangkan seseorang menerbangkan pesawat tempur, lalu berkata, "Pesawat saya tidak perlu lagi diisi bahan bakar," kemudian pesawat itu jatuh dan terbakar. Dalam penerbangan jarak jauh, bahan bakar pesawat jet harus diisi ulang.

Untuk dapat memberikan kasih yang konsisten yang seturut dengan kehendak Tuhan, maka Anda harus mengisi ulang tangki kasih Anda. Perhatikan sekeliling Anda dan Anda akan melihat bagaimana dunia ini diisi dengan reruntuhan hubungan-hubungan yang telah hancur dan kemudian terbakar, sebab orang-orang menolak mengisi bahan bakar kasih mereka.

Bagaimana Anda mengisi ulang tangki kasih Anda? Mulailah dengan mengizinkan Allah mengasihi Anda. "Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita" (1 Yohanes 4:19). Ketika Anda lelah, letih, dan sudah tak mampu lagi membayangkan bagaimana caranya menunjukkan kasih kepada orang lain, ingatlah bahwa Allah teramat mengasihi Anda sehingga Ia mengutus Putranya untuk mati demi Anda.

Nah, itulah bahan bakar yang sejati. Itulah yang membuat Anda terus mampu berjalan ketika Anda ingin menyerah.
Renungkan hal ini:

- Pilihan-pilihan apa yang perlu Anda buat minggu ini yang akan membantu Anda mengisi bahan bakar kasih Anda dan mengashi orang lain dengan lebih baik lagi?
- Karakteristik apa dari teladan kasih Allah yang dapat Anda contoh?
- Jika saat ini Anda merasa sudah tak mampu dan menyerah untuk mengasihi seseorang yang begitu sulit Anda kasihi, apa yang bisa Anda lakukan untuk memberikan kasih Anda kepada orang tersebut hari ini?


Bacaan Alkitab Setahun :
2 Samuel 3-5; Lukas 14:25-35


Bagaimana caranya agar Anda dapat memiliki kasih yang sekonsisten itu untuk orang lain? Dengan diisi kembali dengan kasih Allah. 
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 

| Kamis, April 18, 2019 |

Satukan Kasih dan Pekerjaan Anda

Rasul Paulus mengatakan, "Lakukanlah segala pekerjaanmu dalam kasih!" (1 Korintus 16:4). Dia tidak mengatakan sebagian dari pekerjaan Anda, melainkan segala pekerjaan Anda. Dia juga mengatakan bahwa "Dan sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, sedikitpun tidak ada faedahnya bagiku" (1 Korintus 13: 3).

Intinya adalah pekerjaan apa pun dapat dijadikan sebagai sebuah ibadah apabila dibangun di atas dasar kasih Kristus. Kasih-Nya itu dinyatakan melalui Anda kepada rekan kerja Anda, klien Anda, atau pelanggan Anda. Bunda Teresa berkata, "Yang penting itu bukanlah seberapa besar pekerjaan yang Anda lakukan, melainkan seberapa besar kasih yang Anda taruh ke dalamnya."

Ibaratnya seperti ini: Dua pertiga dari kata "career" (karier) adalah C-A-R-E. Seorang filantropis Inggris (orang kaya yang dermawan) John Ruskin pernah berkata, "Ketika kasih dan keahlian berjalan bersamaan, maka sebuah mahakarya akan lahir."

Saya ingin mengajak Anda berdoa doa ini setiap hari di minggu ini — baik di rumah atau di sekolah, di halaman belakang atau di lingkungan rumah Anda, atau di mana pun Anda bekerja. Saya ingin Anda berdoa seperti ini, "Bapa, hari ini aku ingin memuliakan-Mu melalui pekerjaanku. Aku ingin menyatakan karunia dan talenta yang telah Kau berikan kepadaku. Aku ingin melakukannya sama seperti aku melakukannya untuk-Mu, dan aku ingin melakukannya di dalam kasih."

"Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati" (Roma 12: 1).

Renungkan hal ini: 
- Menurut Anda apa bedanya pelayanan dengan pekerjaan? Atau apakah memang benar-benar ada perbedaan?
- Bagaimana rekan kerja Anda mendeskripsikan Anda berdasarkan cara Anda memperlakukan orang lain?
- Karunia-karunia apa yang telah Tuhan beri kepada Anda? Bagaimana Anda menggunakannya di dalam pekerjaan atau karier Anda?


Bacaan Alkitab Setahun :
2 Samuel 1-2; Lukas 14:1-24


Pekerjaan yang didasari dengan kasih, pasti akan diberkati Tuhan
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 

| Rabu, April 17, 2019 |

Kasihi Orang Lain Dengan Tulus

Filipi 1: 7 "Memang sudahlah sepatutnya aku berpikir demikian akan kamu semua, sebab kamu ada di dalam hatiku, oleh karena kamu semua turut mendapat bagian dalam kasih karunia yang diberikan kepadaku, baik pada waktu aku dipenjarakan, maupun pada waktu aku membela dan meneguhkan Berita Injil."

Saya menyadari jika saya tidak mengasihi orang lain, maka kita menjadi kesal dengan mereka. Jika Anda tidak mengasihi anak-anak Anda, maka Anda menjadi kesal dengan mereka. Jika Anda tidak mengasihi pasangan Anda, coba tebak siapa yang menjadi kesal? 

Alasan mengapa begitu banyak pernikahan mengalami pergumulan ialah karena mereka memperlakukan satu sama lain dengan pikiran mereka, bukan dengan hati mereka. Ketika istri Anda berkata, "Saya stres," dengarkan dia; keluh-kesah itu wajar. Ketika suami Anda berkata, "Sepertinya bukan begini caranya; kita harus melakukannya begini," dengarkan dia. 

Hati yang mau mendengar senang memahami mengapa seseorang merasakan pergumulan. Tanyakan beberapa pertanyaan dan kemudian dengarkan. Dengarkan rasa sakitnya, cari masalahnya, ketahuilah apa yang membuat pasangan Anda bertingkah laku seperti itu. Anda perlu memahami suasana hati orang-orang terdekat Anda, mengapa mereka bertindak seperti itu. Jika Anda peduli, maka Anda akan menyadarinya. 

Bagaimana Anda mengasihi orang-orang yang Anda rasa sulit sekali dikasihi, bahkan ketika Anda benar-sudah benar memahami mereka dan memahami suasana hati mereka? "Sebab Allah adalah saksiku betapa aku dengan kasih mesra Kristus Yesus merindukan kamu sekalian" (Filipi 1: 8). Dalam bahasa Yunani, kata kasih sayang adalah kata untuk menggambarkan usus. Dalam masyarakat Yunani, orang-orang Yunani berpikir bahawa seluruh emosi Anda ada di dalam perut Anda, hati Anda, serta organ-organ internal Anda.

Paul berkata, "Saya punya nubuat kasih untuk Anda." Itu bukan jenis cinta yang lazim. Itu adalah kasih yang yang supranatural. Itulah sebabnya Paulus mengatakan kasihnya itu bukan berasal dari dirinya sendiri, tetapi itu adalah kasih sayang Kristus Yesus. Cinta manusia usang, layu dan mati sebelum bertumbuh. 

Lalu, bagaimana Anda mendapatkan kasih yang seperti ini? "Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita"(Roma 5: 5). Kasih Tuhan bukanlah sesuatu yang Anda usahakan. Itu adalah sesuatu yang dicurahkan ke dalam Anda oleh Roh Kudus ketika Anda membiarkan Dia hidup di dalam Anda hari demi hari.

Renungkan hal ini: 
- Seperti apakah tampaknya mengasihi yang tak bisa dikasihi? Kapan Anda pernah melihat kasih yang seperti itu dinyatakan?
- Apa saja cara yang dapat Anda lakukan untuk dapat lebih baik mendengar luka, memahami masalah, atau mengetahui apa yang membuat pasangan Anda (atau anggota keluarga Anda) bertingkah laku yang tidak sewajarnya?
- Cara apa saja yang dapat Anda lakukan untuk bisa lebih baik mendengar rasa sakit dan memahami masalah yang mungkin dialami orang lain dalam hidup Anda?



Bacaan Alkitab Setahun :
1 Samuel 30-31; Lukas 13:23-25


Satu-satunya jenis kasih yang bertahan selamanya, meski sekalipun sakit hati dan mengalami pergumulan adalah kasih Tuhan — kasih sayang Yesus Kristus. 
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 

| Selasa, April 16, 2019 |

Kasih Adalah Tindakan

1 Yohanes 3:18 "Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran."

Kasih lebih dari sekadar ketertarikan dan gairah. Itu juga lebih dari sekedar sentimentalitas seperti yang didengungkan oleh kebanyakan lagu pop. Dengan standar dunia, apakah kasih itu mati ketika emosi lenyap? Tidak, tidak sama sekali. Sebab kasih adalah tindakan; kasih adalah perilaku.

Berkali-kali dalam Alkitab Allah memerintahkan kita untuk saling mengasihi. Dan Anda tidak dapat memerintahkan emosi Anda. Jika saya menyuruh Anda, "Bersedihlah!" Anda tidak bisa tiba-tiba sedih dengan perintah saya. Layaknya seorang aktor, Anda dapat memalsukan emosi Anda, tetapi Anda tidak dirancang dengan emosi yang bisa berubah-ubah ketika diperintahkan. Anda tahu bukan ketika Anda menyuruh anak kecil, "Ayo, senyum," mereka menyahut, "Aku tidak bisa ayah!"

Jika kasih hanyalah sebuah emosi, maka Tuhan tidak bisa memerintahkannya. Sebaliknya, kasih adalah sesuatu yang Anda lakukan. Ya, kasih dapat menimbulkan sebuah emosi, tetapi kasih adalah sebuah tindakan.

Alkitab berkata, "Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran" (1 Yohanes 3:18). Kita bisa berbicara tentang perbuatan baik: "Aku mengasihi sesama." Tetapi apakah kita benar-benar mengasihi mereka? Apakah Anda benar-benar mengasihi mereka? Kasih kita tercerminkan melalui cara kita memperlakukan mereka.

Renungkan hal ini: 
- Jika seseorang bertanya kepada teman-teman Anda apa yang benar-benar Anda suka, menurut Anda bagaimana mereka akan meresponnya? 
- Bagaimana tindakan Anda memperlihatkan kedalaman kasih Anda kepada orang lain?
- Bagaimana orang lain menunjukkan kasih yang tulus dan autentik kepada Anda melalui tindakan mereka?


Bacaan Alkitab Setahun :
1 Samuel 27-29; Lukas 13:1-22


Jika Anda mengasihi seseorang, maka tindakan Anda selanjutnya adalah sebuah pembuktian pengorbanan atas nama kasih
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 

| Senin, April 15, 2019 |

Kita adalah Pilihan

Ulangan 30:20 "Dengan mengasihi TUHAN, Allahmu, mendengarkan suara-Nya dan berpaut pada-Nya, sebab hal itu berarti hidupmu dan lanjut umurmu untuk tinggal di tanah yang dijanjikan TUHAN dengan sumpah kepada nenek moyangmu, yakni kepada Abraham, Ishak dan Yakub, untuk memberikannya kepada mereka."

Terlalu banyak orang yang percaya pada mitos bahwa cinta itu tidak terkendali, bahwa cinta adalah sesuatu yang datang kepada kita dengan tiba-tiba. Bahkan bahasa yang kita pakai menyiratkan cinta yang tak terkendali. Kita berkata, "Aku jatuh cinta," seolah-olah cinta itu semacam parit. Suatu hari saya berjalan-jalan dan — bam! — Saya jatuh cinta. Saya tidak bisa melakukan apapun.

Tapi ini kebenarannya: Itu bukan kasih. Kasih tidak datang begitu saja. Mengasihi adalah pilihan dan itu merepresentasikan komitmen Anda. 

Memang benar, ketertarikan dan gairah itu tidak terkendali. Namun ketertarikan dan gairah bukanlah kasih. Itu dapat mengarahkan pada kasih, tetapi itu bukan kasih. Kasih adalah sebuah pilihan.

Anda harus memilih untuk mengasihi Tuhan; Dia tidak akan memaksa Anda untuk mengasihi Dia (Ulangan 30:20). Anda bisa marah kepada Tuhan dan berjalan ke arah yang berbeda. Konsekuensinya adalah hidup Anda akan hancur jika Anda memilih melakukannya. Namun, Tuhan tetap tidak akan memaksa Anda untuk mengasihi-Nya, sebab Dia tahu kasih tidak bisa dipaksakan.

Prinsip yang sama berlaku dengan hubungan Anda dengan sesama: Anda dapat memilih untuk mengasihi orang lain, tetapi Tuhan tidak akan pernah memaksa Anda untuk mengasihi siapa pun.

Renungkan hal ini:
- Bagaimana Anda memandang kasih setelah Anda memahami bahwa itu adalah sebuah pilihan?
- Bagaimana Anda menjelaskan perbedaan antara kasih yang berasal dari Tuhan dengan kasih yang berdasakan pada pemahaman manusia?
- Siapa saja orang dalam kehidupan Anda yang telah memperlihatkan kebenaran bahwa kasih adalah sebuah pilihan dan sebuah komitmen?


Bacaan Alkitab Setahun :
1 Samuel 25-26; Lukas 12:32-59


Tuhan telah memilih untuk mengasihi Anda sampai mati di kayu salib. Jadi apa pilihan Anda ?
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 

| Minggu, April 14, 2019 |
Back to Top