Tampilkan postingan dengan label Renungan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Renungan. Tampilkan semua postingan

Cara Bersukacita Dalam Kebaikan Tuhan Atas Orang Lain

Cara Bersukacita Dalam Kebaikan Tuhan Atas Orang Lai

Roma 12:15 "Bersukacitalah dengan orang yang bersukacita, dan menangislah dengan orang yang menangis!"

Ketika kita melihat Tuhan memberkati orang lain, biasanya kita meresponnya dengan salah satu dari respon ini: bersukacita atau malah membencinya.

Entah mengapa, bagian terakhir dari ayat ini jauh lebih mudah dilakukan daripada bagian pertama. Lebih mudah menangis dengan mereka yang menangis. Tetapi jauh lebih sulit buat bersukacita ketika seseorang mengalami kesuksesan. Malah kadang kita merasa terancam karena kesuksesan orang dan kita membencinya. Itu karena kita berpikir dunia ini adalah sebuah kue raksasa yang terbagi menjadi beberapa potongan. Jika seseorang mendapat potongan yang sedikit lebih besar dari milik saya, itu berarti potongan pie yang saya dapat lebih kecil.

Pemikiran seperti itu salah. Tuhan memiliki semua potongan pie itu di dunia ini! Dia tidak pernah kehabisan berkat. Dia tidak pernah kehabisan kasih karunia. Ada lebih dari cukup anugerah di dunia ini untuk semua orang, dan hanya karena Tuhan memberkati orang lain, bukan berarti tidak ada cukup berkat untuk Anda juga. Dia ingin memberkati Anda, tetapi mungkin dengan cara-cara yang berbeda.

Iri mencegah Anda masuk ke dalam kebahagiaan orang lain. Akibatnya, Anda tidak menikmati banyak hal yang terjadi di dunia ini. Iri membuat Anda menjadi orang yang sangat menyedihkan.

Ini yang terjadi dalam perumpamaan tentang para pekerja kebun anggur dalam Matius 20. Pemiliknya mempekerjakan beberapa pekerja di pagi hari dan yang lainnya di siang hari, namun ia membayar mereka semua dengan upah yang sama. Para pekerja yang bekerja dari pagi hari mengira mereka telah ditipu. Ketimbang menikmati upah mereka, mereka malah membencinya.

Renungkan hal ini:
- Bagaimana Anda dapat melihat tangan Tuhan membentuk berkat-berkat dalam hidup Anda khusus untuk Anda?
- Pikirkan tentang cara-cara Tuhan memberkati orang-orang dalam hidup Anda baru-baru ini. Bagaimana Anda bisa bersukacita dengan mereka hari ini?
- Bagaimana bersukacita dengan orang lain dan menangis dengan orang lain membuat Anda lebih dekat dengan Yesus?



Bacaan Alkitab Setahun :
Mazmur 74-76; Roma 9:16-33


Jika Anda memilih untuk bersukacita di dalam kebaikan Allah atas orang lain, Anda dapat selalu bersukacita — karena pasti ada hal baik yang selalu terjadi pada seseorang.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
| Kamis, Agustus 08, 2019 | ,

Belajar Untuk Menjadi Puas

Belajar Untuk Menjadi Puas

1 Korintus 4: 7-8 "Sebab siapakah yang menganggap engkau begitu penting? Dan apakah yang engkau punyai, yang tidak engkau terima? Dan jika engkau memang menerimanya, mengapakah engkau memegahkan diri, seolah-olah engkau tidak menerimanya? Kamu telah kenyang, kamu telah menjadi kaya, tanpa kami kamu telah menjadi raja. Ah, alangkah baiknya kalau benar demikian, bahwa kamu telah menjadi raja, sehingga kamipun turut menjadi raja dengan kamu."

Rasa puas tidak muncul begitu saja, bahkan bagi Rasul Paulus sekalipun yang berkata, "Aku telah belajar mencukupkan diri." Menjadi puas merupakan sebuah proses pembelajaran.

Sulit untuk mengakui bahwa kita tengah bergumul dengan rasa iri, sebab iri hati merupakan sebuah perasaan yang jelek. Ketika Anda iri dengan orang lain, Anda benar-benar ingin mereka gagal, sebab dengan mengetahui bahwa orang lain tidak memiliki sesuatu yang lebih dari Anda membuat perasaan Anda lebih baik. Sungguh gila, bukan? Jika kita dapat belajar untuk bersyukur atas apa yang kita miliki, kita dapat menyingkirkan perasaan iri itu.

Penting untuk dipahami bahwa iri hati bukan soal memiliki hasrat atau impian atau cita-cita. Bagus jika kita memiliki impian. Iri hati bukan soal menantikan sesuatu atau berharap sesuatu dapat terjadi dalam hidup Anda atau bahkan memikirkan apakah Anda seharusnya memiliki sesuatu atau tidak.

Sebaliknya, iri hati adalah membenci seseorang yang sudah memiliki apa yang Anda inginkan atau pada siapa yang telah mencapai impian yang belum Anda capai. Iri hati mengatakan Anda tak bisa bahagia sampai keinginan Anda terkabul atau cita-cita Anda tercapai. Sementara iri hati tidak bersyukur atas apa yang sudah Anda punya.

Alkitab memberi tahu kita bahwa kita telah memiliki lebih dari yang kita butuhkan dan memiliki jauh lebih dari yang seharusnya pantas kita dapatkan. Setiap hal baik dalam hidup kita merupakan anugerah dari Tuhan, dan itu terserah Dia untuk memutuskan kapan dan bagaimana Dia memberkati kita. Sementara memilih untuk bersyukur dan memaksimalkan apa yang telah kita terima adalah pilihan kita.

Renungkan hal ini:
- Faktor atau situasi apa yang tampaknya memicu "masalah iri hati" dalam hidup Anda?
- Bagaimana rasa iri memberi pengaruh negatif terhadap hubungan-hubungan dalam hidup Anda?
- Apa satu cara praktis yang dapat Anda lakukan untuk menunjukkan rasa syukur Anda hari ini?



Bacaan Alkitab Setahun :
Mazmur 72-73; Roma 9:1-15


Ketimbang fokus pada apa yang tidak Anda miliki dan apa yang tidak terjadi, Anda dapat memilih untuk bersyukur atas apa yang Anda miliki dan apa yang telah terjadi dalam hidup Anda.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
| Rabu, Agustus 07, 2019 | ,

Hadapi Dengan Kebenaran, Teguhkan Dengan Kasih

Hadapi Dengan Kebenaran, Teguhkan Dengan Kasih

Amsal 12:25 "Kekuatiran dalam hati membungkukkan orang, tetapi perkataan yang baik menggembirakan dia."

Jika seseorang mendatangi Anda hari ini dan berkata, "Ayo kita bicara, saya ingin memberitahu Anda beberapa area dalam hidup Anda yang harus Anda ubah," Anda mungkin tidak akan senang membicarakannya. Anda mungkin berpikir, "Kau pikir kau siapa?" Anda mungkin akan jadi kesal, memberontak, dan bahkan melawannya.

Berikut ini strategi yang lebih baik. Ketika Anda berbicara dari hati ke hati dengan seseorang, mulai dan akhirilah pembicaraaan Anda dengan nada positif, dan teguhkanlah hal-hal berikut:
1. Anda mengasihi dan peduli pada orang itu.
2. Anda akan berdoa dan membantu orang itu.
3. Anda yakin orang itu dapat berubah.

Paulus melakukan ini dalam 1 dan 2 Korintus dengan memulai dan mengakhirinya dengan sebuah peneguhan. Contohnya ia memulai suratnya kepada jemaat di Korintus dengan ucapan, "Aku senantiasa mengucap syukur kepada Allahku karena kamu," dan mengakhirinya dengan, "Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, dan kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus menyertai kamu sekalian" Di tengah-tengah suratnya itu, ia menuliskan kebenaran Firman sambil memberikan peneguhan: "Aku sangat berterus terang terhadap kamu; tetapi aku juga sangat memegahkan kamu. Dalam segala penderitaan kami aku sangat terhibur dan sukacitaku melimpah-limpah" (2 Korintus 7: 4).

Perhatikan bahwa Paulus menggunakan kata "dan." Jangan pernah menggunakan kata "tapi" ketika mengkonfrontasi. Jika Anda mengatakannya, apa pun yang Anda katakan sebelum atau sesudahnya pasti akan diabaikan dan tidak ada pengaruhnya buat orang tersebut: "Menurutku kau orang yang hebat, tapi..." Kita sudah lama berteman, tapi... "Sebaliknya, gunakan kata "dan": "Kau orang yang hebat, dan aku percaya kau bisa menjadi orang yang lebih baik." "Hubungan kita luar biasa, dan aku percaya ada beberapa hal yang harus kita perbaiki dalam hubungan ini." Nah, itulah artinya meneguhkan seseorang."

Renungkan hal ini:
- Apa beberapa cara praktis yang bisa Anda rencanakan yang akan Anda katakan ketika Anda mengkonfrontasi seseorang?
- Bagaimana seseorang menggunakan peneguhan ketika mengkoreksi kesalahan Anda di masa lalu? Bagaimana perasaan Anda?
- Mengapa kebenaran kadang menyakitkan?


Bacaan Alkitab Setahun :
Mazmur 70-71; Roma 8:22-39


Bicara dalam kasih tanpa menghakimi akan menyampaikan isi hati Anda dengan baik , tanpa perlu banyak kata-kata
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 
| Selasa, Agustus 06, 2019 | ,

Untuk Melayani Orang Lain, Buka Mata Anda

Untuk Melayani Orang Lain, Buka Mata Anda

1 Korintus 10:24 "Jangan seorangpun yang mencari keuntungannya sendiri, tetapi hendaklah tiap-tiap orang mencari keuntungan orang lain."

Jika Anda ingin melakukan perjalanan lintas negara, Anda punya beberapa opsi. Pesawat akan membawa Anda ke sana dengan cepat, tetapi Anda tidak akan merasakan pengalaman yang banyak di negeri tersebut. Kereta atau mobil akan memberi Anda kesempatan untuk melihat lebih banyak lagi. Tetapi jika Anda benar-benar ingin dapat pengalaman sebanyak mungkin, Anda bisa berjalan kaki.

Itu karena semakin pelan Anda bergerak, semakin banyak yang Anda lihat.

Alkitab berkata, "Jangan seorangpun yang mencari keuntungannya sendiri, tetapi hendaklah tiap-tiap orang mencari keuntungan orang lain" (1 Korintus 10:24). Mintalah supaya Tuhan memberi Anda radar spiritual untuk orang-orang di sekitar Anda yang tengah terluka secara emosional, spiritual, atau fisik.

Mungkin Anda dilahirkan dengan karunia ini. Anda langsung bisa merasakan ketika orang-orang di sekitar Anda membutuhkan. Bukan berarti Anda lebih spiritual dibanding kita semua. Anda memang diciptakan seperti itu.

Sayangnya, itu tidak menggambarkan kita semua. Beberapa dari kita memiliki gangguan konsentrasi spiritual. Kita sangat mudah terganggu. Kita jadi sangat mudah memerintah. Kita sangat mudah menjadi tidak peka dengan apa yang terjadi di sekitar kita.

Namun jika Anda peduli, Anda akan mudah untuk mengerti. Tidak selalu mudah mengenali kebutuhan orang lain, terutama ketika Anda terlalu sibuk dan memiliki jadwal yang terlalu padat.

Tetapi itu sesungguhnya adalah bagian penting dari melayani orang lain. Tuhan ingin Anda membantu orang lain. Minta Dia untuk menunjukkan kepada Anda hal-hal yang salah Anda fokuskan agar Anda dapat dengan mudah menghapusnya.

Renungkan hal ini:
- Siapa saja yang Anda lewati setiap hari yang terkadang lebih sulit untuk Anda lihat? Ketika Anda membuka mata Anda, peluang-peluang baru apa yang bisa Anda ambil untuk membantu mereka?

- Bagaimana bisa mengabaikan kebutuhan orang lain sama dengan Anda mengabaikan Tuhan?

- Apa saja cara sederhana yang bisa Anda lakukan untuk menyesuaikan jadwal kegiatan Anda sehingga Anda tidak menjadi "kewalahan" dan "terlalu sibuk" untuk mengenali apa yang orang lain butuhkan di sekitar Anda?


Bacaan Alkitab Setahun :
Mazmur 68-69; Roma 8:1-21


Jika Anda ingin melayani sesama melalui pelayanan Anda, maka Anda perlu memperlambat hari Anda dan memperhatikan dunia. Itu membantu Anda untuk lebih peka terhadap kebutuhan orang lain.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 
| Senin, Agustus 05, 2019 |

Bersedia Untuk Diinterupsi

Bersedia Untuk Diinterupsi

Lukas 10:37 "Jawab orang itu: "Orang yang telah menunjukkan belas kasihan kepadanya." Kata Yesus kepadanya: "Pergilah, dan perbuatlah demikian!"

Jika Anda ingin melayani orang lain seperti Yesus melayani Anda, maka buang jauh-jauh jadwal kegiatan Anda. Orang-orang membutuhkan Anda ketika mereka membutuhkan Anda. Anda harus rela diinterupsi.

Mereka tidak butuh Anda ketika Anda tidak sibuk. Kasih seringkali tidak nyaman, dan melayani orang lain butuh waktu. Satu hal yang kita tahu tentang Yesus adalah Dia membiarkan diri-Nya diinterupsi. Dia berhenti untuk menolong.

Suatu hari Yesus menceritakan sebuah perumpamaan tentang orang Samaria yang Baik Hati, yang mendapati seorang pria yang baru saja dirampok dan dipukuli tergolek di tepi jalan menuju Yerikho. Seorang pendeta dan seorang pejabat gereja hanya melewati pria yang terluka itu tanpa memberi bantuan, tetapi orang Samaria itu berhenti dan menolong.

Pikirkan alasan-alasan yang sebenarnya bisa diberikan orang Samaria itu untuk membenarkan dirinya untuk tidak membantu. Dia bisa saja berkata, "Saya punya masalah saya sendiri yang harus saya pikirkan" atau "Saya punya urusan yang lebih penting yang harus saya urus" atau "Orang lain akan menolongnya."

Jujur saja, kapan pun Anda menginginkan sebuah alasan untuk tidak membantu orang lain yang Tuhan tempatkan di dalam hidup Anda, Iblis akan segera memberikannya kepada Anda. Dia dengan senang hati akan memberikan Anda seribu alasan mengapa Anda tidak punya waktu, energi, atau uang untuk membantu seseorang yang membutuhkan bantuan Anda.

Tetapi ketika Anda bertemu dengan orang-orang yang terluka, itulah kesempatan buat Anda belajar melayani dan mencintai — itulah cara Tuhan untuk Anda memanfaatkan momen-momen itu dalam hidup Anda.

Ketika Anda menemukan peluang-peluang itu hari ini, bagaimana Anda akan meresponnya? Apakah Anda akan melewatkannya begitu saja? Atau akankah Anda memanfaatkannya?

Yesus meluangkan waktuNya untuk membantu Anda saat Anda membutuhkan. Ketika Yesus selesai mengatakan tentang perumpamaan Orang Samaria yang Baik Hati, kata-Nya, "Pergilah, dan perbuatlah demikian!" (Lukas 10:37)

Renungkan hal ini:

- Bagaimana Anda bisa membangun margin ke dalam jadwal Anda, sehingga Anda bisa lebih mudah menunjukkan kebaikan kepada orang lain?

- Ketakutan-ketakutan apa yang perlu Anda lupakan untuk dapat menunjukkan kebaikan kepada orang lain?

- Bersiaplah di minggu ini: Tuhan ingin Anda menunjukkan kebaikan kepada seseorang yang datang ke dalam hidup Anda. Bagaimana Anda akan meresponnya?


Bacaan Alkitab Setahun :
Mazmur 66-67; Roma 7


Berhentilah sejenak dan dengarkanlah suara orang lain yang membutuhkan Anda.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
| Minggu, Agustus 04, 2019 |

Ambil Peluang Untuk Melayani

Ambil Peluang Untuk Melayani

Amsal 3: 27-28 "Janganlah menahan kebaikan dari pada orang-orang yang berhak menerimanya, padahal engkau mampu melakukannya. Janganlah engkau berkata kepada sesamamu: "Pergilah dan kembalilah, besok akan kuberi," sedangkan yang diminta ada padamu."

Kasih adalah sesuatu yang Anda lakukan. Kasih bukan hanya berkata, "Saya merasa kasihan dengan apa yang menimpa orang itu. Sungguh kasihan." Kasih memanfaatkan momen tersebut.

Misalnya, dalam salah satu perumpamaan Yesus yang paling terkenal, Orang Samaria yang Baik hati, ia melakukan beberapa hal untuk mengambil peluang menggunakan momen tersebut. Beberapa terjemahan mengatakan bahkan ia "membungkuk" untuk menolong orang itu. Dengan kata lain, dia memposisikan dirinya sejajar dengan orang tersebut. Dia tidak bertingkah laku seperti orang yang lebih kaya dan ia tidak berbicara merendahkan orang tersebut (Lukas 10:34).

Kedua, Orang Samaria yang Baik Hati itu menggunakan apa yang dimilikinya. Dia menyiram luka pria itu dengan minyak dan anggur. Mengapa? Sebab itulah yang dia miliki di keledainya. Anggurnya bekerja dengan baik karena itu mengandung alkohol. Itu mengandung antiseptik. Minyak bekerja dengan baik karena itu menenangkan luka pria itu.

Kemudian Alkitab mengatakan bahwa Orang Samaria yang Baik Hati itu membalut luka pria itu dengan perban. Dari mana dia mendapatkan perban itu? Orang itu bukan seorang dokter. Dia tidak memiliki peralatan P3K. Dan pria yang terluka itu telah ditelanjangi, jadi ia tidak mengenakan pakaian sehelai pun. Perban yang ia gunakan itu berasal dari pakaian yang dipakai oleh orang Samaria itu.

Orang Samaria yang Baik Hati itu melakukan semua yang ia bisa untuk menolong dengan menggunakan apapun yang ia punya.

Dunia ini penuh dengan orang yang terluka. Pernahkah Anda bertanya-tanya berapa banyak orang yang tengah terluka yang Anda lewati? Mungkin mereka tidak terluka secara fisik, tetapi mereka terluka secara emosional. Mereka terluka secara spiritual. Mereka terluka secara finansial. Dan mereka membutuhkan kasih Anda. Mereka membutuhkan kebaikan Anda.

Renungkan hal ini:
- Renungkan jadwal Anda. Apa yang ada dalam rutinitas Anda yang mencegah Anda untuk mengambil kesempatan untuk menunjukkan kebaikan?
- Pikirkan seseorang dalam hidup Anda yang Anda tahu tengah terluka. Apa yang dapat Anda lakukan hari ini untuk menunjukkan kebaikan kepada orang itu?
- Bagaimana orang lain telah menjadi "Orang Samaria yang Baik Hati" dalam hidup Anda, dan bagaimana pengalaman itu membuat Anda lebih dekat dengan Yesus?



Bacaan Alkitab Setahun :
Mazmur 63-65; Roma 6


Jangan menunggu sampai keadaan lebih baik. Jangan menunggu sampai keadaan lebih nyaman. Jangan menunda apa yang Anda tahu bisa Anda lakukan untuk seseorang hari ini. Tuhan akan menyertai Anda saat Anda memanfaatkan momen ini.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 
| Sabtu, Agustus 03, 2019 |

Ketika Anda Memperdulikan Orang Lain, Percayalah Pada Pemeliharaan Tuhan

Ketika Anda Memperdulikan Orang Lain, Percayalah Pada Pemeliharaan Tuhan

Yesaya 58: 10-11 "Apabila engkau menyerahkan kepada orang lapar apa yang kauinginkan sendiri dan memuaskan hati orang yang tertindas maka terangmu akan terbit dalam gelap dan kegelapanmu akan seperti rembang tengah hari. TUHAN akan menuntun engkau senantiasa dan akan memuaskan hatimu di tanah yang kering, dan akan membaharui kekuatanmu; engkau akan seperti taman yang diairi dengan baik dan seperti mata air yang tidak pernah mengecewakan. "

Peduli dengan kebutuhan orang lain akan selalu memerlukan suatu pengorbanan; korban waktu, uang, energi, reputasi, bahkan privasi. Yesus telah berkorban buat Anda dan Anda menjadi semakin seperti Yesus ketika Anda berkorban untuk orang lain.

Di dalam Lukas, Yesus memberi tahu satu perumpamaan tentang Orang Samaria yang Baik Hati, yang menemukan seorang pria yang tengah terluka karena dipukuli dan ditinggalkan di tepi jalan. Orang Samaria itu "pergi kepadanya lalu membalut luka-lukanya, sesudah ia menyiraminya dengan minyak dan anggur. Kemudian ia menaikkan orang itu ke atas keledai tunggangannya sendiri lalu membawanya ke tempat penginapan dan merawatnya. Keesokan harinya ia menyerahkan dua dinar kepada pemilik penginapan itu, katanya: Rawatlah dia dan jika kaubelanjakan lebih dari ini, aku akan menggantinya, waktu aku kembali" (Lukas 10: 34-35).

Dia melakukan ini untuk orang asing itu. Dia mulai membantunya dengan memberikan pertolongan pertama di TKP. Kemudian dia meletakkan pria itu ke atas keledainya — yang, artinya, orang Samaria yang Baik Hati itu berjalan kaki. Dia mencarikan pria itu sebuah tempat penginapan, merawatnya sepanjang malam, membayar tagihan di keesokan paginya, dan berjanji untuk kembali untuk membayar biaya tambahannya.

Lalu apa yang ia dapat dari membantu orang tersebut? Tidak ada. Dia bahkan tidak mengenal pria itu! Orang Samaria yang Baik Hati itu mengambil keputusan untuk membantu tanpa memikirkan pengorbanan yang harus ia bayar. Ia fokus pada kebutuhan orang yang terluka tersebut - sama seperti Yesus yang fokus pada kebutuhan Anda.

Ini cara yang dipakai Tuhan: Ia ingin Anda ikut membantu memenuhi kebutuhan orang-orang di sekitar Anda yang tengah terluka sambil mempercayakan Tuhan untuk memenuhi semua kebutuhan Anda.

Inilah cara Tuhan merencanakannya: Anda memikul tanggung jawab atas kebutuhan orang-orang yang tersakiti di sekitar Anda sambil mempercayai Tuhan untuk memenuhi sebuah kebutuhan Anda.

Renungkan hal ini:
- Mengapa begitu jelas terlihat bahwa ada biaya yang harus dibayar dari setiap pengorbanan?
- Bagaimana selama ini Allah memenuhi apa yang Anda butuhkan meski ketika Anda harus mengorbankan sesuatu untuk membantu memenuhi kebutuhan orang lain?
- Apa yang dimaksud dengan kebaikan merupakan sebuah tindakan ibadah?



Bacaan Alkitab Setahun :
Mazmur 60-62; Roma 5


Sebagaimana Tuhan menomorsatukan Anda sampai merelakan hidupNya tergantung di salib. Demikian juga Anda harus belajar menomorsatukan orang lain dalam hidup Anda.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 
| Jumat, Agustus 02, 2019 |

Alasan Sebenarnya Mengapa Kita Berargumen

Alasan Sebenarnya Mengapa Kita Berargumen

Filipi 2: 4-5 "Dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga. Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,"

Ketika Anda berhadapan dengan seseorang untuk menyelesaikan konflik, pertama-tama Anda harus mengakui bagian kesalahan Anda. Kemudian, Anda perlu mendengarkan rasa sakit dan perspektif orang lain. Kita menganggap kita memperdebatkan pemikiran kita. Tapi sebenarnya, kita memperdebatkan emosi kita. Setiap ada konflik, ada perasaan seseorang yang terluka. Seseorang merasa dilecehkan. Seseorang merasa diremehkan. Bukan pemikiran yang mengakibatkan konflik; melainkan emosi di balik konflik itulah penyebabnya.

Semakin orang tersebut terluka, semakin mereka melampiaskannya kepada orang lain. Mereka yang dipenuhi dengan kasih, mengasihi orang lain. Orang-orang yang dipenuhi dengan sukacita adalah sukacita bagi orang lain. Orang yang dipenuhi damai sejahtera hidup damai berdampingan dengan orang lain. Tetapi orang-orang yang tersakiti di dalam akan menyakiti orang lain. Mereka akan menyerang orang lain.

Jika Anda ingin terhubung dengan orang lain, maka Anda harus mulai mengerti kebutuhan mereka, rasa sakit mereka, dan apa yang mereka sukai. Bila Anda ingin menjadi penjual yang baik, jangan mulai dengan mempromosikan produk Anda. Tetapi mulailah dengan kebutuhan, rasa sakit, dan minat calon pelanggan Anda. Bila Anda ingin menjadi profesor atau pendeta yang baik atau apapun itu, mulailah dengan kebutuhan, luka, dan minat orang lain.

Filipi 2: 4-5 mengatakan, "Dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga. Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus," Apakah Anda seringkali berusaha membuat orang yang tengah berkonflik dengan Anda berusaha mengerti posisi Anda sehingga Anda tidak perlu mendengarkannya? Anda terlalu sibuk berbicara dan tidak mau mendengarkan, dan Anda semakin menjauh dan menjauh.

Anda harus dengan niat mengalihkan fokus Anda dari kepentingan Anda kepada kepentingan mereka. Resolusi konflik dimulai dari cara Anda melihat situasi. Kata "memperhatikan" dalam Filipi 2: 4 adalah kata dalam bahasa Yunani "scopos". Dari situlah kita mendapatkan kata-kata seperti "mikroskop" dan "teleskop".

Scopos berarti fokus. Ayat berikutnya mengatakan bahwa sikap Anda harus sama dengan Yesus Kristus. Anda semakin serupa dengan Yesus ketika Anda fokus pada rasa sakit orang lain, ketimbang fokus pada rasa sakit Anda sendiri.

Ada pepatah lama yang berbunyi, "Berusahalah untuk mengerti sebelum berusaha dimengerti." Ketika Anda fokus pada kebutuhan orang lain dan bukan pada kebutuhan diri Anda sendiri, maka Anda akan memiliki pemahaman lebih tentang situasi itu dan bergerak maju untuk menyelesaikan konflik Anda.

Bicarakan Ini:
- Bagaimana Yesus memberi teladan buat Anda tentang bagaimana mengerti kebutuhan orang lain?
- Apa beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk menunjukkan kepedulian terhadap kebutuhan orang lain?
- Bagaimana cara Anda mempersiapkan diri sebelum memutuskan untuk menyelesaikan konflik sehingga Anda siap untuk mendengarkan dan fokus kepada orang lain?


Bacaan Alkitab Setahun :
Mazmur 57-59; Roma 4


Orang yang terluka ,melukai orang lain. Orang-orang yang tidak tersakiti ,tidak menyakiti orang lain.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
| Jumat, Agustus 02, 2019 |

Dalam Mengatasi Konflik, Mulailah Dengan Kesalahan Anda

Dalam Mengatasi Konflik, Mulailah Dengan Kesalahan Anda

Matius 7: 3, 5 "Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui? Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu."

Salah satu keterampilan hidup terpenting yang harus Anda pelajari ialah menyelesaikan konflik. Jika Anda tidak memilikinya, maka Anda akan menghabiskan hidup Anda dalam kesengsaraan, sebab kita adalah orang yang tak sempurna dan kita menghadapi konflik hampir setiap hari dalam hidup kita.

Jika Anda ingin menyelesaikan konflik, Anda harus mengambil langkah pertama. Itu artinya Anda harus meminta pertolongan Tuhan, karena dibutuhkan keberanian untuk mendekati seseorang yang tengah berkonflik dengan Anda dan memberi tahu orang tersebut bahwa Anda ingin berbicara dengannya menyelesaikan masalah yang ada.

Kemudian, jangan mulai dengan membahas kesalahan orang lain. Jangan mulai dengan membahas segala tuduhan atau keburukan mereka yang melukai hati Anda. Tetapi mulailah dengan kesalahan Anda. Konflik tersebut mungkin 99,99 persen adalah kesalahan orang lain. Namun akan selalu ada kesalahan yang bisa Anda akui! Mungkin Anda merespon konflik dengan buruk, walau itu mungkin karena membela diri. Mungkin juga itu karena sikap Anda. Mungkin juga itu cara Anda pergi menyudahi pertengkaran.

Anda punya kekurangan-kekurangan dalam hidup Anda yang orang lain lihat dengan jelas tetapi Anda belum pernah melihatnya. Itulah titik buta Anda.

Yesus berkata, "Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui? Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu" (Matius 7: 3, 5). Maksud-Nya adalah Anda harus mengakui kesalahan Anda dalam konflik tersebut terlebih dahulu. Apa selumbar kayu yang menghalangi Anda untuk melihat situasi itu dengan lebih jelas? Jangan mulai dengan mengungkit kesalahan orang lain dan bagaimana mereka telah menyakiti Anda, sampai Anda mengakui bagian Anda dari konflik tersebut terlebih dahulu.

Apakah Anda menyebabkan suatu konflik karena Anda tidak peka? Atau sebaliknya, apakah Anda terlalu sensitif? Apakah Anda enggan memaafkan orang yang telah melukai Anda? Apakah Anda terlalu menuntut? Apa titik buta Anda? Setelah Anda mengetahuinya dan mengakuinya, barulah Anda akan siap untuk langkah selanjutnya dalam resolusi konflik.

Renungkan hal ini:
- Apa yang selama ini menghalangi kita melihat dosa kita sendiri dengan jelas?
- Dalam penyelesaian suatu konflik, menurut Anda apa bedanya ketika Anda memulainya dengan mengakui kesalahan Anda, ketimbang memulainya dengan mendakwa mereka?
- Bagaimana Anda akan bergerak maju dengan penyelesaian konflik dalam hidup Anda? Bagaimana Anda akan mengambil langkah pertama?


Bacaan Alkitab Setahun :
Mazmur 54-56; Roma 3 


Anda memiliki kelemahan yang tidak Anda sadari. Itulah mengapa Anda harus berdamai dengan hati Anda dan mulai menyelesaikan konflik tersebut dari kesalahan Anda sendiri.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 
| Rabu, Juli 31, 2019 |

Ampuni Orang Yang Menentang Anda

Ampuni Orang Yang Menentang Anda

2 Timotius 2: 25-26 "Dan dengan lemah lembut dapat menuntun orang yang suka melawan, sebab mungkin Tuhan memberikan kesempatan kepada mereka untuk bertobat dan memimpin mereka sehingga mereka mengenal kebenaran, dan dengan demikian mereka menjadi sadar kembali, karena terlepas dari jerat Iblis yang telah mengikat mereka pada kehendaknya.

Ketika Anda menghadapi suatu pertentangan karena iman Anda, maka Anda perlu mengenali sumber penyebabnya. Itu bukan orang lain. Itu bukan rekan kerja Anda. Itu bukan partai politik. Itu bukan bangsa lain atau agama lain. Itu bukan pesaing Anda. Tekanan yang Anda rasakan untuk menyerah atau diam atau tak berbuat apapun ketika Anda seharusnya berdiri teguh tidak datang dari orang lain. Itu sesungguhnya berasal dari Setan.

Dalam Wahyu 12:10 Setan disebut sebagai "pendakwa saudara-saudara orang Kristen." Tugasnya yang nomor satu adalah untuk menjatuhkan Anda.

Ada peperangan spiritual yang tak terlihat yang sedang terjadi di sekitar Anda. Tekanan yang menghalangi Anda untuk melakukan yang benar sesungguhnya bukan berasal dari orang lain. Itu hanyalah senjata. Malah biasanya mereka tidak sadar sedang dijadikan kambing hitam. Masalah yang sebenarnya adalah ada peperangan rohani.

Efesus 6:12 mengatakan, "Karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara."

Setan tahu tidak ada gunanya menyerang Yesus Kristus secara langsung, maka dari itu, ia menyerang mereka yang ikut Yesus. Dia menggunakan sosial media dan musik dan budaya populer dan apa pun itu yang bisa dipakai untuk mengolok-olok mereka yang meletakkan imannya di dalam Yesus. Dia ada di balik suara-suara sumbang yang berkata, "Orang-orang Kristen itu ketinggalan zaman. Mereka berada di generasi berbeda. Mereka tidak tahu apa yang sedang mereka bicarakan. Mereka hanya orang-orang fanatik."

Inilah yang dikatakan Alkitab yang harus Anda lakukan: "Hindarilah soal-soal yang dicari-cari, yang bodoh dan tidak layak. Engkau tahu bahwa soal-soal itu menimbulkan pertengkaran, sedangkan seorang hamba Tuhan tidak boleh bertengkar, tetapi harus ramah terhadap semua orang. Ia harus cakap mengajar, sabar dan dengan lemah lembut dapat menuntun orang yang suka melawan, sebab mungkin Tuhan memberikan kesempatan kepada mereka untuk bertobat dan memimpin mereka sehingga mereka mengenal kebenaran, dan dengan demikian mereka menjadi sadar kembali, karena terlepas dari jerat Iblis yang telah mengikat mereka pada kehendaknya" (2 Timotius 2: 23-26).

Jika tidak ada Roh Kudus dalam hidup Anda, maka Anda tidak punya pembela untuk bertarung melawan Setan. Setan dapat berkuasa atas suasana hati Anda. Setan dapat membuat Anda depresi. Setan dapat membuat Anda marah.

Anda mungkin berpikir Anda kuat, tetapi ketahuilah Anda tidak cukup kuat untuk melawan serangan Setan sendirian. Yang harus Anda lakukan ialah mengenali sumbernya — Iblis, bukan orang-orang yang menentang Anda — dan hadapi perlawanan dari mereka sebagaimana Yesus menghadapinya.

Bagaimana Yesus memperlakukan orang-orang yang menentang-Nya? Bahkan di kayu salib Dia berkata, "Ya Bapa, ampunilah mereka, karena mereka tidak tahu apa yang mereka lakukan."

Orang-orang yang menyerang Anda tidak tahu apa yang sedang mereka lakukan. Apakah itu termasuk orang-orang yang berusaha menjatuhkan Yesus dan gereja dan Kekristenan? Mereka tak tahu apa yang mereka lakukan.

Anda juga harus berdoa, "Bapa, ampuni mereka" agar Anda dapat menunjukkan kasih Anda bahkan ketika Anda di bawah tekanan dan agar Anda memiliki lebih banyak energi untuk melawan musuh yang sebenarnya.

Renungkan hal ini:
- Jika Setan adalah tuan di balik kelakuan salah orang lain, mengapa orang-orang itu masih tetap dimintai pertanggungjawaban oleh Tuhan atas apa yang mereka lakukan?
- Apa dampaknya buat Anda secara fisik, emosional, dan spiritual ketika Anda dapat memaafkan musuh Anda?
- Apa kelemahan-kelemahan Anda yang paling mudah diserang Setan? Mintalah supaya Tuhan menumbuhkan iman Anda di area-area tersebut dan memberi Anda kekuatan untuk berdiri teguh.


Bacaan Alkitab Setahun :
Mazmur 43-45; Kisah Para Rasul 28:1-16


Kasih menutupi segala sesuatu, termasuk segala perselisihan dan pertentangan di hati Anda
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 
| Sabtu, Juli 27, 2019 |

Anda Hanya Butuh Persetujuan Tuhan

Anda Hanya Butuh Persetujuan Tuhan

1 Petrus 4:16 "Tetapi, jika ia menderita sebagai orang Kristen, maka janganlah ia malu, melainkan hendaklah ia memuliakan Allah dalam nama Kristus itu."

Jangan pernah malu membela kebenaran dan melakukan apa yang benar. Alkitab berkata dalam 1 Petrus 4:16, "Tetapi, jika ia menderita sebagai orang Kristen, maka janganlah ia malu, melainkan hendaklah ia memuliakan Allah dalam nama Kristus itu."

Izinkan saya mengajukan beberapa pertanyaan: Apakah penghinaan akan membunuh Anda? Tidak. Apakah komen-komen yang menyakitkan akan membunuh Anda? Tidak. Apakah olok-olokan orang yang memberi nama panggilan atau memberi label pada Anda karena Anda berdiri membela Kristus akan menyakiti hati Anda? Tidak. Apakah orang-orang yang menyerang Anda di sosial media yang mencoba memancing Anda dan menyeret Anda ke dalam perselisihan akan menjatuhkan Anda? Tidak. Itu tidak akan membunuh Anda.

Mungkin selama ini Anda mencoba mendapatkan persetujuan dari satu orang tertentu selama bertahun-tahun. Saya benci memberitahu Anda hal ini, tetapi jika Anda belum mendapatkan persetujuan ini sampai sekarang, Anda tidak akan mendapatkannya. Faktanya, Anda tidak membutuhkannya! Anda tidak butuh persetujuan dari siapa pun untuk bahagia.

Apapun yang Anda lakukan dalam hidup, pasti ada seseorang yang tidak akan menyukainya. Anda tidak bisa menghindari penolakan. Sama halnya, jika Anda hendak membuat orang lain tidak setuju dengan Anda, mereka juga tidak akan sepakat dengan Anda meskipun Anda melakukan yang benar sekalipun.

Hal ini penting untuk diingat ketika Anda menghadapi suatu pertentangan. Jika pendapat orang lain lebih penting buat Anda ketimbang pendapat Tuhan, maka Anda akan hancur ketika orang-orang tersebut menyerang Anda karena iman Anda kepada Yesus. Tetapi apabila Anda fokus pada Tuhan dan fokus pada apa yang Anda tahu benar, maka Anda dapat berdiri teguh di atas iman Anda.

"Lawanlah dia dengan iman yang teguh, sebab kamu tahu, bahwa semua saudaramu di seluruh dunia menanggung penderitaan yang sama" (1 Petrus 5: 9).

Renungkan hal ini:
- Pikirkan satu saat ketika Anda seharusnya bisa membela Yesus Kristus dan membela apa yang benar. Bagaimana hasrat Anda untuk mendapatpkan persetujuan dari orang lain akan memengaruhi respon Anda?
- Di mana Anda dapat menemukan dorongan yang Anda perlukan untuk berdiri teguh ketika orang-orang menentang iman Anda?
- Mengapa dengan mengetahui bahwa ada orang percaya lain yang juga menderita demi Injil membantu Anda?


Bacaan Alkitab Setahun :
Mazmur 40-42; Kisah Para Rasul 27


Anda perlu memahami sesuatu yang akan memerdekakan hidup Anda: Anda tak perlu persetujuan orang lain untuk bahagia.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 
| Jumat, Juli 26, 2019 |

Carilah Cara Untuk Mendamaikan Diri Dengan Orang Lain

Carilah Cara Untuk Mendamaikan Diri Dengan Orang Lain

2 Korintus 5: 18-19 "Dan semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita dengan diri-Nya dan yang telah mempercayakan pelayanan pendamaian itu kepada kami. Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus dengan tidak memperitungkan pelanggaran mereka. Ia telah mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami."

Jika Anda ingin memperbaiki hubungan yang berkonflik, Anda harus fokus pada rekonsiliasi, bukan pada resolusi.

Ada suatu perbedaan besar! Rekonsiliasi artinya membangun kembali sebuah hubungan. Itu bukan berarti Anda harus menikahi kembali mantan suami Anda. Itu artinya Anda berdamai dengan orang lain.

Resolusi artinya Anda menyelesaikan setiap perselisihan pendapat, namun itu tak akan pernah terjadi. Karena jujur saja, pasti ada beberapa hal dalam pernikahan Anda, pertemanan Anda, dan hubungan kerja Anda yang tidak akan sejalan dengan Anda, sebab kita semua berbeda. Tetapi Anda bisa tidak setuju tanpa perlu menjadi tidak enak dengan orang tersebut. Itu dinamakan kedewasaan. Itu dinamakan hikmat. Itu dinamakan menjadi serupa dengan Kristus.

Kita dapat bersatu tanpa harus seragam. Kita dapat hidup berdampingan tanpa harus sepakat dengan satu sama lain. Istri saya, Kay, dan saya sudah menikah lebih dari 40 tahun, dan ada banyak sekali perbedaan di antara kami. Namun kami saling berjalan bergandeng tangan dan saling mendukung. Kami hidup dalam damai.

Inilah yang saya pelajari dari memberikan konseling pernikahan: Jika Anda fokus untuk memulihkan hubungan Anda, seringkali masalah yang ada akan menjadi tidak signifikan. Berapa banyak dari pertengkaran terbesar Anda yang disebabkan oleh hal-hal terkecil? Sangat sedikit pastinya. Nah, Anda harus kembali fokus pada hubungan Anda.

Ada banyak konflik di dunia ini. Dunia ini dipenuhi peperangan, perpecahan, argumen, prasangka, rasisme, terorisme, dan partisanisme. Dan akibatnya, kita memiliki hubungan-hubungan yang rusak. Kita memiliki ekonomi yang rusak. Kita memiliki pemerintahan yang rusak. Kita memiliki pernikahan yang rusak. Dan kita memiliki kehidupan dan hati yang rusak.

Saya menantang Anda sebagai orang percaya untuk berkomitmen untuk menjadi pelaku rekonsiliasi di dunia yang penuh dengan konflik ini. Jadilah pembangun jembatan, bukan pembangun tembok. Carilah cara-cara untuk berdamai dengan orang-orang yang menghancurkan tembok-tembok tersebut.

Alkitab berkata dalam 2 Korintus 5: 18-19, "Dan semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita dengan diri-Nya dan yang telah mempercayakan pelayanan pendamaian itu kepada kami. Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus dengan tidak memperhitungkan pelanggaran mereka. Ia telah mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami."

Jika Anda anak Kristus, Anda harus melakukan pelayanan rekonsiliasi. Adalah tugas Anda untuk keluar ke masyarakat dan berkata, "Tuhan telah melakukan segalanya untuk membuat Anda kembali bersekutu dengan-Nya. Dia sudah membayar semua dosa Anda. Anda tidak harus menjadi musuh-Nya. Dia tidak marah pada Anda. Dia sangat cinta dengan Anda. Lakukan rekonsiliasi dengan Tuhan. Berdamailah dengan Tuhan. Kemudian sebarkan damai sejahtera-Nya itu dengan semua orang."

Renungkan hal ini:
- Apa manfaat pertikaian dalam pernikahan Anda atau pertemanan Anda yang belum bisa Anda selesaikan?
- Langkah-langkah apa yang dapat Anda ambil untuk lebih fokus pada hubungan dan rekonsiliasi tersebut, ketimbang fokus untuk menyelesaikan masalah tersebut?
- Bagaimana Anda bisa berusaha untuk menjadi pelaku rekonsiliasi di tempat Anda berada di dalam keluarga, pekerjaan, dan komunitas Anda?



Bacaan Alkitab Setahun :
Mazmur 35-36; Kisah Para Rasul 25


Berdamailah dengan Tuhan dan diri Anda terlebih dahulu, baru Anda dapat berdamai dengan orang lain.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 
| Kamis, Juli 25, 2019 |

Lakukan Tindakan Kasih Yang Terencana

Lakukan Tindakan Kasih Yang Terencana

Matius 5: 7 "Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan."

Dalam renungan kemarin kita berbicara tentang tujuh aspek belas kasih. Hari ini, saya ingin Anda merenungkan beberapa pertanyaan yang bersifat pribadi dalam menerapkan masing-masing aspek tersebut. Saya ingin menantang Anda untuk melakukan tindakan kasih yang terencana di masing-masing kategori tersebut minggu ini.

Tunggu dulu. Bukankah ada pertentangan antara belas kasih dengan tanggung jawab pribadi? Ya, tentu. Tetapi secara pribadi, saya telah mengambil keputusan untuk menjadi begitu baik hati, begitu murah hati, dan begitu mengampuni — karena Yesus telah melakukan semua hal itu dengan sempurna untuk saya dan Anda di atas kayu salib.

Jadi, bagaimana Anda akan berbelas kasih?

Bersabarlah dengan keunikan orang lain. Siapa saja orang dalam hidup Anda yang memiliki kebiasaan yang menjengkelkan? Bagaimana Anda dapat melatih kesabaran dengan orang tersebut minggu ini?

Bantulah siapa pun di sekitar Anda yang tengah terluka. Siapa saja orang di sekitar Anda yang kelihatan jelas tengah terluka yang dapat Anda bantu minggu ini? Jika Anda tak bisa memikirkan satu orang pun, artinya Anda tidak memperhatikan. Lihat lebih dekat!

Berilah orang lain kesempatan kedua. Siapa yang butuh kesempatan kedua? Bagaimana Anda dapat menunjukkan belas kasih dan kemurahan hati Anda kepada orang tersebut minggu ini?

Berbuat baiklah kepada mereka yang menyakiti hati Anda. Mungkin Anda sedang menderita karena luka lama dan luka baru yang belum mampu Anda lepaskan sampai saat ini, maka Anda perlu mengampuni dan kemudian berubah untuk selamanya. Siapa sajakah orang-orang tersebut dalam hidup Anda? Apakah Anda akan menelepon atau mengunjungi mereka di minggu ini?

Bersikap baiklah kepada mereka yang menyakiti hati Anda. Siapa saja yang menyakiti hati Anda? Mungkin mereka politisi atau pelawak yang mengatakan kata-kata yang menyinggung Anda. Mungkin itu teman-teman Facebook Anda yang punya pandangan berbeda dan mengatakan hal-hal yang cukup menyinggung perasaan, lalu bagaimana Anda bisa dengan terencana menunjukkan kebaikan kepada orang tersebut minggu ini?

Bangunlah jembatan kasih bagi mereka yang terbuang atau yang sulit dikasihi. Siapa orang pertama yang muncul di benak Anda ketika Anda memikirkan orang-orang yang terbuang? Siapa yang menghabiskan istirahat makan siang sendirian atau yang kelihatannya tidak punya teman waktu bermain pertandingan sepak bola? Apa hal spesifik yang akan Anda lakukan minggu ini untuk menjembatani celah antara Anda dan orang tersebut dengan kasih?

Hargailah hubungan ketimbang aturan. Siapakah orang tak percaya yang bisa Anda undang ke rumah untuk makan malam dalam beberapa minggu ke depan? Akankah Anda mengundang orang tersebut ke gereja? Inilah pelayanan belas kasih Anda.

Renungkan hal ini:
- Berdoalah doa ini hari ini: "Bapa Surgawi, Firman-Mu meyakinkanku. Aku ingin berkat dari-Mu dalam hidupku, dan aku ingin menjadi orang yang berbelaskasih. Ketika aku melihat ketujuh sisi kasih-Mu, aku memikirkan tentang kekurangan dan kelemahan dalam hidupku. Aku berdoa ketimbang hanya mendengarkan Firman-Mu, aku akan melakukan sesuatu. Beri aku keberanian untuk berbelas kasih. Beri aku kekuatan di minggu ini untuk melangkah di dalam iman dan melakukan tindakan belas kasih yang radikal dan terencana yang akan memimpin orang lain kepada-Mu. Dalam nama Yesus Kristus. Amin."



Bacaan Alkitab Setahun :
Mazmur 35-36; Kisah Para Rasul 25


Tindakan jauh lebih berarti dibandingkan banyaknya perkataan.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 
| Rabu, Juli 24, 2019 |

Ketika Mengalami Pertentangan, Pilihlah Untuk Beribadah Ketimbang Khawatir

Ketika Mengalami Pertentangan, Pilihlah Untuk Beribadah Ketimbang Khawatir

1 Petrus 3: 14-15 "Tetapi sekalipun kamu harus menderita juga karena kebenaran, kamu akan berbahagia. Sebab itu janganlah kamu takuti apa yang mereka takuti dan janganlah gentar. Tetapi kuduskanlah Kristus di dalam hatimu sebagai Tuhan! Dan siap sedialah pada segala waktu untuk memberi pertanggungan jawab kepada tiap-tiap orang yang meminta pertanggungan jawab dari kamu tentang pengharapan yang ada padamu, tetapi haruslah dengan lemah lembut dan hormat,"

Kekristenan bukanlah untuk orang yang rapuh, pengecut, atau lemah hati. Dibutuhkan pria dan wanita yang berani untuk ikut Yesus.

Orang-orang di seluruh dunia ini tengah merasakan penderitaan yang mungkin tidak akan pernah kami, warga Amerika Serikat, rasakan. Tetapi apa harga yang harus Anda bayar untuk ikut Kristus? Mungkin Anda tidak menghadapi penganiayaan yang kejam, tetapi mungkin setiap hari Anda mengalami tekanan terselubung karena budaya kita kian menjadi sekuler dan anti-Kristen.

Dari mana pun asal Anda, ketika Anda dihadapkan pada suatu pertentangan karena iman Anda, adalah wajar jika Anda merasa takut. Lalu bagaimana Anda menyingkirkan rasa takut itu? Bagaimana Anda menyingkirkan rasa takut akan penolakan atau disalahpahami?

Anda harus dipenuhi dengan kasih Allah. Alkitab mengatakan bahwa tidak ada rasa takut di dalam kasih, dan kasih yang sempurna menghilangkan semua rasa takut. Ketika Anda menghadapi sebuah pertentangan, fokuslah pada kasih Tuhan atas Anda. Orang-orang yang bersandar pada jaminan kasih Allah tidak akan takut ditolak. Mereka tidak takut jika orang tak sepakat dengan iman mereka.

Alkitab berkata dalam 1 Petrus 3: 14-15, "Tetapi sekalipun kamu harus menderita juga karena kebenaran, kamu akan berbahagia. Sebab itu janganlah kamu takuti apa yang mereka takuti dan janganlah gentar. Tetapi kuduskanlah Kristus di dalam hatimu sebagai Tuhan! Dan siap sedialah pada segala waktu untuk memberi pertanggungan jawab kepada tiap-tiap orang yang meminta pertanggungan jawab dari kamu tentang pengharapan yang ada padamu, tetapi haruslah dengan lemah lembut dan hormat,"

Ada dua pilihan ketika Anda merasa tertekan dan merasa harus diam saja akan iman Anda: Anda bisa memilih untuk khawatir, atau sebaliknya menyembah Allah. Reaksi Anda bisa berupa panik atau berdoa. Anda bisa fokus pada masalah dan tekanan dan penindasan, atau sebaliknya fokus pada Tuhan.

Pusatkan pandangan Anda pada-Nya. Ketika menghadapi suatu pertentangan karena iman Anda, beribadahlah ketimbang menjadi khawatir.

Renungkan hal ini:
- Di mana Anda perlu mencari jaminan kasih Allah?
- Menurut Anda bagaimana Allah memberi upah atas penderitaan Anda karena berjalan di jalan yang benar?
- Pertentangan seperti apa yang sedang Anda hadapi oleh karena iman Anda?


Bacaan Alkitab Setahun :
Mazmur 31-32; Kisah Para Rasul 23:12-35


Anda harus mengalihkan perhatian Anda dari tekanan yang Anda rasakan, kepada Tuhan. Itulah ibadah yang sejati
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 
| Senin, Juli 22, 2019 |

Tiga Hal Yang Harus Diingat Ketika Menghadapi Pertentangan

Tiga Hal Yang Harus Diingat Ketika Menghadapi Pertentangan

Matius 5: 10-12 "Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga. Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat. Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di surga, sebab demikian juga telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum kamu."

Ketika Anda merasa ditekan oleh dunia ini karena Anda mengasihi Yesus dan sementara orang lain tidak, maka Anda perlu ingat tiga hal berikut:

1. Pertentangan dapat membuat Anda semakin seperti Yesus.
Yesus berkata dalam Yohanes 15: 18-20, "Jikalau dunia membenci kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu membenci Aku dari pada kamu. Sekiranya kamu dari dunia, tentulah dunia mengasihi kamu sebagai miliknya. Tetapi karena kamu bukan dari dunia, melainkan Aku telah memilih kamu dari dunia, sebab itulah dunia membenci kamu. Ingatlah apa yang telah Kukatakan kepadamu: Seorang hamba tidaklah lebih tinggi dari pada tuannya. Jikalau mereka telah menganiaya Aku, mereka juga akan menganiaya kamu; jikalau mereka telah menuruti firman-Ku, mereka juga akan menuruti perkataanmu."

Jika Anda ingin tumbuh dewasa dan menjadi seperti Yesus Kristus, Anda harus melalui hal-hal yang telah dilalui Yesus, seperti kesendirian, keputusasaan, stres, dan godaan. Tapi mengapa Allah ingin menolong Anda dari tekanan dunia, namun tidak terhadap Putra-Nya sendiri?

2. Pertentangan akan memperdalam iman Anda.
Iman itu seperti otot. Otot tidak akan terbentuk jika Anda hanya duduk-duduk sambil mengunyah popcorn. Otot terbentuk jika ditarik, ditekan, dan diuji. Otot Anda tidak akan bertambah besar jika tidak ada beban yang menariknya ke arah yang berlawanan.

Jika Anda tidak punya para penentang dalam hidup Anda, maka iman Anda tidak akan tumbuh. Orang-orang paling kuat imannya di dunia adalah mereka yang paling diuji imannya. Alkitab berkata dalam 1 Petrus 1: 7, "Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu--yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api--sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya."

3. Pertentangan akan mendatangkan upah yang kekal.
Matius 5: 10-12 mengatakan, "Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga. Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat. Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di surga, sebab demikian juga telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum kamu."

Allah akan memberkati siapa pun yang dianiaya oleh karena hidup untuk Dia. Tapi perhatikan ini, jika Anda mendapatkan pertentangan dari orang lain karena merasa paling suci, maka Anda bukanlah seorang martir, melainkan Anda pantas mendapatkannya. Anda tidak mendapatkan berkat untuk kesombongan diri. Anda diberkati karena menjalani hidup yang seperti Yesus. Ketika Anda berbagi iman Anda, lakukanlah dengan lembut dan dengan rasa saling menghargai, layaknya Yesus, dan Anda akan menerima upah yang kekal di surga.

Ingat ketiga hal ini setiap kali Anda dilecehkan atau ditekan karena iman Anda: Itu dapat membuat Anda semakin seperti Yesus. Itu dapat memperdalam iman Anda. Dan Anda akan menerima upah yang kekal di surga.

Renungkan hal ini:
- Bagaimana Anda menanggapi ujian atas iman Anda? Bagaimana respon Anda tersebut memengaruhi perjalanan Anda dengan Allah?
- Seperti apakah persekusi yang ada dalam budaya kita?
- Bagaimana Tuhan ingin Anda mendoakan orang-orang Kristen yang tengah teraniaya di seluruh dunia ini?


Bacaan Alkitab Setahun :
Mazmur 29-30; Kisah Para Rasul 23:1-11


Tetap dasarkan kasih dalam menghadapi setiap pertentangan dan konfrontasi yang dihadapi.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 
| Minggu, Juli 21, 2019 |

Mengapa Anda Harus Berbelas Kasih ?

Mengapa Anda Harus Berbelas Kasih ?

Matius 5: 7 "Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan."

Yesus berkata dalam Matius 5: 7, "Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan."

Dengan kata lain, apa yang Anda berikan, itu pula yang akan Anda dapatkan.

Tapi mengapa Tuhan mengharapkan Anda memperlihatkannya kepada orang lain? Mengapa Anda harus berbelas kasih?

1. Karena Tuhan telah menunjukkan belas kasih-Nya kepada Anda.

Efesus 2: 4-5 mengatakan, "Tetapi Allah yang kaya dengan rahmat, oleh karena kasih-Nya yang besar, yang dilimpahkan-Nya kepada kita, telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita--oleh kasih karunia kamu diselamatkan—."

Tuhan ingin Anda juga memberikan kemurahan hati yang yang telah Anda terima dari-Nya.

2. Sebab Tuhan memerintahkan Anda untuk berbelas kasih.

Apakah Anda ingin satu ringkasan atas seluruh kehidupan ini? Ini dia: "Hai manusia, telah diberitahukan kepadamu apa yang baik. Dan apakah yang dituntut TUHAN dari padamu: selain berlaku adil, mencintai kesetiaan, dan hidup dengan rendah hati di hadapan Allahmu?" (Mikha 6: 8).

3. Karena Anda akan membutuhkan lebih banyak belas kasih-Nya di masa depan.

Di antara sekarang dan saat Anda ke surga kelak, Anda akan berbuat banyak dosa dan kesalahan — dan Anda akan membutuhkan lebih banyak kemurahan hati Tuhan! Namun, Anda tidak dapat menerima apa yang enggan Anda berikan. Yakobus 2:13 mengatakan "Sebab penghakiman yang tak berbelas kasihan akan berlaku atas orang yang tidak berbelas kasihan. Tetapi belas kasihan akan menang atas penghakiman."

4. Karena menunjukkan belas kasih membawa atau menuntun Anda pada kebahagiaan.

Matius 5: 7 mengatakan bahwa Tuhan memberkati mereka yang berbelas kasih. Kata "diberkati" juga berarti "bahagia," jadi semakin banyak Anda belajar dan menunjukkan kualitas ini, semakin Anda akan diberkati dan lebih bahagia.

Renungkan hal ini:
- Apa artinya "bermurah hati"?
- Bagaimana selama ini Anda melihat Tuhan memberkati Anda ketika Anda menunjukkan belas kasih Anda kepada orang lain bahkan ketika itu sulit dilakukan?
- Pikirkan beberapa cara yang seandainya saja Anda lakukan untuk menyatakan belas kasih kepada orang lain di minggu lalu. Bagaimana situasi tertentu akan berubah jika saja Anda memberikan belas kasih?


Bacaan Alkitab Setahun :
Mazmur 26-28; Kisah Para Rasul 22


Anda harus belajar menjadi orang yang berbelas kasih apabila Anda menginginkan berkat Tuhan dalam hidup Anda.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 
| Sabtu, Juli 20, 2019 |

Kelemahan Bisa Menjadi Hal Baik

Kelemahan Bisa Menjadi Hal Baik


Mazmur 84: 5 "Berbahagialah manusia yang kekuatannya di dalam Engkau, yang berhasrat mengadakan ziarah!"

Apa Anda lelah? Mungkin Anda tengah kehabisan tenaga. Anda sangat letih. Dan di ujung hari, Anda merasa kelelahan dan kehabisan tenaga. Alasannya sederhana: Anda hanyalah manusia.

Kekuatan Anda ada batasnya. Tetapi kekuatan Tuhan tidak terbatas. Kekuatan Anda terbatas. Kekuatan Anda bisa habis - itulah sebabnya Anda kelelahan! Namun, kekuatan Tuhan tidak ada habisnya. Tenaga-Nya tidak akan pernah habis. Tuhan tidak pernah lelah.

Mazmur 84: 5 mengatakan, "Berbahagialah manusia yang kekuatannya di dalam Engkau, yang berhasrat mengadakan ziarah!" Apakah Anda ingin berkat Tuhan dalam hidup Anda? Nah, Anda harus menggantungkan kekuatan Anda pada Tuhan.

Salah satu orang Kristen yang paling terkenal di abad ke-19 adalah pria bernama Hudson Taylor. Dia seorang misionaris yang melayani di Cina, dan dia seorang pemimpin spiritual yang besar serta sangat cerdas. Di usia tuanya, kesehatannya memburuk dan ia menjadi sangat lemah. Dia menulis surat kepada seorang teman, bunyinya: "Aku sangat lemah, aku tidak bisa bekerja lagi. Aku sangat lemah, aku tidak kuat lagi belajar. Aku sangat lemah, aku tidak bisa lagi membaca Alkitab. Bahkan aku tidak bisa lagi berdoa. Aku hanya bisa bersandar pada lengan Tuhan, seperti layaknya anak kecil dalam dekapan orangtuanya."

Di satu titik tertentu dalam hidup Anda, mungkin Anda merasa sangat lemah sehingga Anda tidak bisa lagi berdoa, membaca Alkitab, belajar Alkitab, atau melakukan apa pun. Lalu apa yang Anda lakukan pada saat itu? Beristirahatlah di dalam kuasa Tuhan, di dalam pelukan-Nya seperti anak kecil yang percaya pada ayahnya.

Kelemahan sebenarnya bisa jadi sesuatu yang baik dalam hidup Anda. Itu membuat Anda bergantung pada Tuhan. Dalam 2 Korintus 12: 8-10, Paulus mengatakan ini, "Tentang hal itu aku sudah tiga kali berseru kepada Tuhan, supaya utusan Iblis itu mundur dari padaku. Tetapi jawab Tuhan kepadaku: "Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna." Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku. Karena itu aku senang dan rela di dalam kelemahan, di dalam siksaan, di dalam kesukaran, di dalam penganiayaan dan kesesakan oleh karena Kristus. Sebab jika aku lemah, maka aku kuat."

Ini sebuah paradoks tentang bergantung pada Tuhan: Semakin Anda lemah, semakin Anda bergantung pada-Nya.

Renungkan hal ini:
- Mengapa kita sulit untuk mengakui atau menunjukkan kelemahan kita?
- Bagaimana budaya kita senang melanggengkan ide bahwa kita harus selalu kuat, tidak boleh lemah?
- Apa artinya bergantung pada kekuatan Tuhan? Bagaimana penerapannya di dalam hidup Anda?


Bacaan Alkitab Setahun :
Ayub 34-35; Kisah Para Rasul 15:1-21


Semakin Anda bergantung pada Tuhan, semakin kuat Anda.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 
| Minggu, Juli 07, 2019 |

Percaya Pada Hikmat Tuhan, bukan Pada Perasaan Anda

Percaya Pada Hikmat Tuhan, bukan Pada Perasaan Anda

Amsal 3: 5-7 "Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu. Janganlah engkau menganggap dirimu sendiri bijak, takutlah akan TUHAN dan jauhilah kejahatan;"

Pernahkah Anda merasa ada sesuatu yang sangat, sangat benar, tapi kemudian ketika Anda sadar, itu ternyata sangat, sangat salah?

Perasaan bisa berbohong. Itu membohongi Anda sepanjang waktu! Ada sebuah lagu lama yang berbunyi, "Bagaimana ini bisa salah kalau kelihatannya begitu benar?" Apakah Anda bercanda? Ada banyak hal salah yang terasa begitu benar.

Misalnya, setelah enam bulan menjalin suatu hubungan, Anda bertanya-tanya, "Apa yang saya pikirkan?" Baru beberapa minggu Anda bekerja, Anda berpikir, "Bagaimana bisa saya terjebak di tempat ini?" Suatu keputusan cepat yang tampaknya tidak berbahaya bisa membuat Anda terluka dn ketakutan bertahun-tahun kemudian.

Jika Anda ingin lebih sedikit jalan buntu dan kegagalan dalam hidup Anda, maka Anda perlu mendengar apa yang dikatakan Amsal 3: 5-7: "Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu. Janganlah engkau menganggap dirimu sendiri bijak, takutlah akan TUHAN dan jauhilah kejahatan;"

Jika Anda benar-benar ingin berkat Tuhan dalam hidup Anda, maka Anda harus bergantung pada hikmat Tuhan dan bukan pada apa yang dikatakan oleh perasaan Anda atau apa yang dikatakan oleh insting Anda.

Lalu, bagaimana Anda mendapatkan hikmat Tuhan?

Berdoalah. Berbicaralah kepada Tuhan, dan biarkan Dia berbicara kepada Anda melalui Alkitab. Itulah cara Anda mendapatkan hikmat Tuhan.
Alkitab berkata dalam Yakobus 1: 5, "Tapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah, --yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit--,maka hal itu akan diberikan kepadanya."

Tuhan tidak ingin Anda membuat kesalahan bodoh. Dia tidak ingin Anda berada di jalan buntu atau mengalami kegagalan demi kegagalan dalam hidup. Tuhan ingin Anda berhasil. Dia ingin Anda membuat keputusan yang bijak dengan waktu dan uang Anda serta hubungan Anda.

Bukan Anda yang menunggu Dia. Dia yang sedang menunggu Anda! Tuhan berkata, "Hei! Aku ada di sini. Aku akan memberimu hikmat, dan Aku akan memberikannya dengan murah hati. Aku tidak akan membencimu. Aku ingin membuatmu bijak. Kau hanya perlu memintanya."

Jika Anda ingin diberkati, Anda harus mendapatkan hikmat dari Tuhan. Dan jika Anda menginginkan hikmat Tuhan, Anda harus memahami Firman Tuhan.

Renungkan hal ini:
- Pikirkan satu waktu dalam hidup Anda ketika Anda bergantung pada perasaan Anda untuk membuat satu keputusan besar. Bagaimana hasilnya?
- Bagaimana Tuhan berbicara kepada Anda? Bagaimana Anda tahu Dia sedang berbicara kepada Anda?
- Mengapa penting untuk menghabiskan waktu bersama Tuhan setiap hari jika Anda ingin mengetahui rancangan-Nya untuk hidup Anda?



Bacaan Alkitab Setahun :
Ayub 32-33; Kisah Para Rasul 14


Percayalah pada Tuhan, dan bukan pada pemahaman Anda sendiri.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 
| Sabtu, Juli 06, 2019 |

Kesukaran Tidak Dapat Menghalangi Tujuan Tuhan

Kisah Para Rasul 27:24 "Dan ia berkata: Jangan takut, Paulus! Engkau harus menghadap Kaisar; dan sesungguhnya oleh karunia Allah, maka semua orang yang ada bersama-sama dengan engkau di kapal ini akan selamat karena engkau."

Terkadang kesulitan muncul akibat dari tindakan atau pilihan Anda sendiri. Anda membuat kesalahan. Anda melakukan sesuatu yang menyakiti orang lain. Anda tidak taat pada Tuhan. 

Dan sekarang Anda menghadapi badai bencana karenanya.

Tetapi sering kali, badai yang kita hadapi dalam hidup bukan karena sesuatu yang kita perbuat, melainkan karena keputusan buruk orang lain — atau bahkan karena dosa mereka.

Kisah Para Rasul 27 memberi kita satu contoh dramatis tentang penderitaan dikarenakan keputusan dari orang lain. Paulus diadili atas kejahatan yang tidak pernah dilakukannya. Dia seorang warga negara Romawi, maka dia punya kesempatan untuk naik banding ke Kaisar atas kasus pelanggaran berat yang dituduhkan kepadanya. 

Dalam perjalanannya ke Roma dengan kapal tahanan, Paulus memberi tahu tahanan lainnya dan perwira Kaisar bahwa bencana akan segera datang. Tetapi tidak ada yang mendengarkan dia, dan benar saja, tidak butuh waktu lama sebelum akhirnya mereka menghantam badai yang mengerikan. Tetapi itu bukan berarti badai menghalangi tujuan Allah untuk Paulus — dan badai pun juga tak akan mengalihkan rancangan Allah atas Anda.

Rancangan Allah buat hidup Anda lebih besar dibanding kesulitan yang pernah Anda alami. Satu malaikat memberi tahu Paulus hal ini dalam Kisah Para Rasul 27:24: "Jangan takut, Paulus! Engkau harus menghadap Kaisar; dan sesungguhnya oleh karunia Allah, maka semua orang yang ada bersama-sama dengan engkau di kapal ini akan selamat karena engkau." Terlepas dari kesukaran yang ia hadapi, malaikat itu memberi tahu Paulus bahwa suatu hari ia akan berdiri di hadapan Kaisar dan bersaksi tentang imannya. Rencana Tuhan tak akan pernah digagalkan oleh apapun. 

Tuhan tidak butuh rencana B atas hidup Anda. Ketika kita terbentur oleh kesulitan—baik itu karena kesalahan Anda sendiri atau orang lain — bukan berarti Tuhan tidak menolong Anda di sepanjang hidup Anda. Ketika bencana melanda, itu adalah bagian dari rancangan besar Allah. 

Ketika keputusan orang lain menjungkirbalikkan hidup Anda, Dia akan menggunakannya untuk kemuliaan-Nya. Ketika kesalahan orang lain menempatkan Anda ke dalam situasi sulit, Tuhan tetap akan menolong Anda. 

Ketika Anda merasa seolah-olah telah kehilangan segalanya, Tuhan melakukan yang luar biasa melalui Anda, sehingga Anda dapat melakukan yang mustahil.

Renungkan hal ini: 
- Apa pengalaman di dalam hidup Anda ketika seseorang mengakibatkan kesukaran buat Anda?
- Bagaimana selama ini Anda melihat Allah telah berhasil mengerjakan rancangan-Nya di tengah badai hidup Anda?
- Mengapa terkadang sulit bagi kita untuk memahami bagaimana Allah bekerja di masa-masa sulit kita?


Bacaan Alkitab Setahun :
Nehemia 7-9; Kisah Para Rasul 3


Anda tidak dapat menghalangi rancangan Tuhan. Tak akan ada yang bisa.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 

| Senin, Juni 17, 2019 |

Saat Kesukaran Datang, Jangan Pahit Hati - Lihat Rancangan Besar Allah

Ayub 1:21 "Katanya: "Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. TUHAN yang memberi, TUHAN yang mengambil, terpujilah nama TUHAN!" 

Ketika menghadapi kesukaran, tidak masalah memberi tahu Tuhan bahwa Anda marah, sedih, atau depresi. Tidak masalah mencurahkan semua emosi Anda kepada Tuhan.

Jangan menjadi pahit hati. 

Kepahitan itu seperti seakan mengatakan bahwa Anda tidak percaya pada Tuhan ketika masalah datang. 

Ayub memikul semua jenis masalah. Dia kehilangan keluarga, harta kekayaan, dan kesehatannya. Tapi alih-alih menjadi pahit, dia memilih untuk tetap fokus pada gambaran besarnya, rancangan besar Allah. 

Ayub berkata, "Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. TUHAN yang memberi, TUHAN yang mengambil, terpujilah nama TUHAN!" (Ayub 1:21). Ayub paham benar bahwa Allah tetap memegang kendali meski segala sesuatunya tampak hancur berkeping-keping. 

Saya ada ketika ketiga anak saya lahir. Mereka tidak datang ke dunia ini membawa apa pun. Mereka tidak membawa mainan, portofolio, pakaian, atau tas. Saya telah telah berkotbah di banyak pemakaman, tidak akan ada truk yang akan mengantarkan harta kekayaan Anda ke liang kubur Anda.

Anda datang tanpa membawa apapun. Anda pergi tanpa membawa apapun.

Ketika kesukaran datang menghampiri Anda — tentunya akan datang kepada siapa pun— Anda harus selalu fokus pada rancangan besar Allah atas Anda. Banyak hal akan berubah dalam hidup Anda. Iman Anda akan diuji dan dicobai. 

Seperti halnya Ayub, Tuhan tidak pernah menjanjikan kita kehidupan yang sempurna. Anda pun tak akan pernah mendapatkan penjelasan dari Tuhan ketika kesulitan datang. Namun, Anda bisa memilih untuk tetap percaya kepada-Nya. Apa pun kegagalan atau kesulitan yang Anda hadapi, percayalah bahwa:
- Tuhan tidak akan pernah berhenti mengasihi Anda. 
- Tuhan punya rencana atas hidup Anda.
- Tuhan memperhatikan setiap detail hidup Anda.
- Tuhan mengendalikan segala sesuatunya, bahkan ketika Anda tidak memahaminya. 
- Tuhan melindungi Anda.

Terlepas dari apapun kesulitan Anda, itulah gambaran besar tentang hidup Anda. Anda dapat mendasarkan hidup Anda pada lima kebenaran di atas. 

Anda tidak akan merasa kesal jika tetap melihat rancangan besar Allah seperti itu. 

Renungkan hal ini:
- Bagaimana selama ini Anda bergumul melawan kepahitan Anda ketika Anda dihadapkan pada kesulitan?
- Bagaimana dengan memahami rancangan besar tentang hidup Anda mengubah cara Anda melihat penderitaan Anda? 
- Kepada siapa Anda dapat berbagi pesan renungan ini di minggu ini?


Bacaan Alkitab Setahun :
Nehemia 4-6; Kisah Para Rasul 2:22-47


Kepahitan itu bagaikan racun yang akan menghancurkan hidup Anda apabila Anda membiarkannya tinggal di dalam Anda.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 

| Minggu, Juni 16, 2019 |
Back to Top