Tampilkan postingan dengan label Renungan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Renungan. Tampilkan semua postingan

Menunggu Adalah Bukti Iman

Menunggu Adalah Bukti Iman

Mazmur 40: 1 "Aku sangat menanti-nantikan TUHAN; lalu Ia menjenguk kepadaku dan mendengar teriakku minta tolong."

Salah satu bukti iman yang paling nyata adalah bagaimana Anda merespons ruang tunggu kehidupan.

Seberapa lama Anda dapat menunggu? Itulah yang menandakan kedewasaan Anda. Tentu, anak-anak sulit menunggu. Mereka belum mempelajari bedanya "Tidak" dan "Belum." Jika Anda memberi tahu mereka "Belum," mereka pikir itu tidak akan terjadi. Tetapi seiring bertambahnya usia, kita belajar bahwa bukan itu masalahnya.

Dalam rancangan Tuhan, pemilihan waktu begitu penting. Seringkali kita mengira waktunya sudah tepat, tapi ternyata itu waktu yang salah. Tentunya Anda tidak ingin berada di belakang Tuhan, tapi juga tidak ingin mendahului Tuhan. Anda ingin tepat berada pada waktu-Nya, sebab waktu Tuhan itu sempurna- dalam pernikahan Anda, dalam pendidikan Anda, dalam masa pensiun Anda, dalam penantian jawaban doa Anda - di setiap bidang kehidupan Anda.

Bacalah Alkitab dan lihat berapa kali orang Israel harus menunggu waktu Allah. Dalam masa penantian itu, Allah tengah mempersiapkan mereka. Anak-anak Israel telah menunggu untuk dibebaskan dari perbudakan Mesir selama 400 tahun. Itu sungguh waktu yang lama! Bahkan setelah Musa dilahirkan, bangsa Israel harus menunggu 80 tahun lagi – dia butuh 40 tahun tumbuh di istana Firaun dan 40 tahun lagi untuk pergi ke padang gurun untuk dilatih Tuhan. Musa kembali pada usia 80 tahun dan akhirnya memimpin bangsa Israel keluar dari tanah Mesir. Waktu Tuhan sempurna!

Mazmur 40: 1 mengatakan, "Aku sangat menanti-nantikan TUHAN; lalu Ia menjenguk kepadaku dan mendengar teriakku minta tolong."

Bagaimana Anda merespons ruang tunggu kehidupan sebagai bukti iman Anda.

Renungkan hal ini:
- Kapan Anda merasa paling sabar? Kapan Anda cenderung menjadi kurang sabar?
- Bagaimana jawaban Anda di atas menunjukkan ke mana Anda menaruh iman Anda?
- Bagaimana selama ini Anda melihat Allah menumbuhkan iman dan karakter Anda sementara Anda menunggu waktu yang tepat?


Bacaan Alkitab Setahun :
Zefanya 1; I Yohanes 4-5


Kedewasaan rohani adalah kemampuan untuk menunggu. Iman itu setia menunggu jawaban dan mengerti bahwa terkadang jawaban datangnya terlambat
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
| Minggu, Desember 08, 2019 |

Bagaimana Menjadi Orang Yang Kudus dan Optimis

Bagaimana Menjadi Orang Yang Kudus dan Optimis

Matius 9:29 "Lalu Yesus menjamah mata mereka sambil berkata: "Jadilah kepadamu menurut imanmu."

Ada dua jenis orang: mereka yang bangun dan berseru, "Selamat pagi, Tuhan!" Dan mereka yang bangun dan berseru, "Ya Tuhan — sudah pagi lagi!"

Kita cenderung merasakan apa yang kita ingin rasakan. Kita melihat apa yang kita ingin lihat. Kita mendengar apa yang kita ingin dengar. Kita bertindak seperti apa yang kita harapkan. Kita menyetel diri kita untuk menghadapi kegagalan atau kesuksesan — kepuasan atau frustrasi — tergantung pada tingkat iman kita.

Matius 9:29 mengatakan, "Lalu Yesus menjamah mata mereka sambil berkata: "Jadilah kepadamu menurut imanmu."

Iman merupakan pengharapan yang positif. Anda mengharapkan Tuhan menjawab doa Anda. Anda mengharapkan ada solusi muncul. Anda mengharapkan semuanya berjalan lancar. Anda mengharapkan segalanya berhasil. Anda mengharapkan segalanya berjalan lurus-lurus saja. Harapan adalah iman.

Sebagai orang Kristen, kita tidak percaya bahwa segala sesuatu dalam hidup ini akan selalu berjalan dengan baik, seberapa pun besarnya iman yang kita miliki. Bukan begitu realita yang ada di dunia yang penuh dengan dosa ini. Namun kita dapat percaya bahwa Tuhan sedang bekerja untuk mendatangkan kebaikan buat kita. Kita dapat mempercayakan masa depan kepada-Nya, sebab Dia lebih tahu apa yang terbaik buat kita ketimbang kita sendiri- dan Dia akan membantu kita menjadi semakin serupa dengan Dia.

Hidup dengan iman bukan berarti Anda memandang segala sesuatu dengan optimis. Hidup dengan iman berarti Anda percaya bahwa Tuhan selalu bekerja, sehingga Anda dapat berharap segala sesuatunya berjalan sesuai dengan kehendak-Nya. Hal itu dapat memberi Anda kepercayaan diri yang besar. Kebenaran itu dapat membangun iman Anda.

Untuk bisa menjadi orang kudus yang optimis, harapkan Allah untuk bekerja di dalam hidup Anda dan di dunia ini. Pegang janji-janji-Nya. Harapkan Dia untuk melaksanakan kehendak-Nya dan bekerja melalui Anda. Dan harapkan Dia untuk menyediakan segala yang Anda butuhkan untuk melakukan itu.

Bacaan Hari ini:
- Pikirkan tentang rutinitas pagi Anda. Bagaimana hal itu memengaruhi cara Anda menjalani hari Anda?
- Apa pikiran pertama Anda ketika Anda bangun di pagi hari? Jam berapa Anda pergi tidur? Bagaimana rutinitas itu mencerminkan apa yang Anda harapkan dari Tuhan?
- Mengapa dengan mengetahui bahwa Tuhan lebih tahu dan lebih mengenal Anda dibanding diri Anda sendiri akan memberi Anda suatu penghiburan dan membangun iman Anda?



Bacaan Alkitab Setahun :
Habakuk 3; I Yohanes 1-3


Hidup dengan iman berarti mengharapkan yang terbaik.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
| Sabtu, Desember 07, 2019 |

Tidak Ada Iman Yang Tanpa Risiko

Tidak Ada Iman Yang Tanpa Risiko

2 Korintus 5:7 "Sebab hidup kami ini adalah hidup karena percaya, bukan karena melihat."

Iman berarti melangkah memasuki sesuatu yang tidak Anda ketahui dan mengerti. Alkitab berkata dalam 2 Korintus 5: 7, "Sebab hidup kami ini adalah hidup karena percaya, bukan karena melihat." Itu artinya kita berjalan sambil memandang dengan mata rohani, bukan dengan mata fisik. Kita melihat dari sudut pandang Allah, bukan dari sudut pandang manusia.

Iman berarti melepaskan rasa aman Anda. Iman berkata, "Aku akan menghadapi ketakutanku. Aku akan mengambil risiko kegagalan. Aku akan berani melangkah maju."

Waktu anak saya kecil, saya mengajak mereka ke sirkus. Tempat favorit saya adalah menonton trapeze (palang horizontal yang menggantung di udara). Ketika salah satu pemain berayun, pemain yang lain akan berayun juga melepaskan pegangan palangnya. Lalu pemain tersebut harus mengambil keputusan: "Jika aku berpegangan pada orang itu, maka aku harus melepaskan peganganku pada palang ini. Apakah aku harus melepaskan rasa amanku untuk bergantung pada rasa aman yang lain?"

Tentu dia tidak punya waktu seharian untuk pikir-pikir dulu. Jika dia menunggu sampai "lain kali," maka dia harus kembali ke posisi semula dimana jaraknya dengan posisi tujuannya akan semakin jauh. Dan pada akhirnya, ia harus berhenti menunggu sampai gilirannya berikutnya. Tidak ada waktu untuk keragu-raguan.

Itu sama dengan iman. Jika Anda ingin tumbuh sebagai murid Yesus, maka Anda harus mengambil risiko. Ketika Petrus berjalan di atas air, ia harus keluar dari kapal terlebih dahulu. Anda harus melepaskan sesuatu yang selama ini Anda jadikan sebagai jaminan keselamatan untuk beralih pada jaminan keselamatan yang dari Allah. Anda harus melepaskannya, dan kemudian berpegang erat pada janji-janji Allah yang kekal.

Iman berani dengan kegagalan. Iman berani menginvestasikan waktu, uang, energi, atau reputasi Anda, sebab itu tahu bahwa Anda tak perlu takut akan hal yang tak Anda ketahui atau apa yang akan terjadi apabila Anda tidak bisa melakukannya sendiri.

Renungkan hal ini:
- Risiko apa yang tidak ingin Anda ambil karena Anda takut gagal?
- Apa jaminan rasa aman dalam hidup Anda yang menghalangi Anda untuk mengambil risiko untuk mewujudkan kehidupan yang terbaik?
- Bagaimana selama ini Anda menjadi lebih dekat dengan Yesus lewat langkah iman yang spesifik?


Bacaan Alkitab Setahun :
Habakuk 2; II Petrus 1-3


Ketika Anda termotivasi oleh iman dan bukan oleh rasa takut Anda, maka Tuhan dapat melakukan sesuatu yang luar biasa melalui Anda.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
| Jumat, Desember 06, 2019 |

Apakah Anda Siap Untuk Keluar Dari Lembah Penderitaan

Apakah Anda Siap Untuk Keluar Dari Lembah Penderitaan

Markus 5:25, 27-29 "Adalah di situ seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan. Dia sudah mendengar berita-berita tentang Yesus, maka di tengah-tengah orang banyak itu ia mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jubah-Nya. Sebab katanya: "Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh." Seketika itu juga berhentilah pendarahannya dan ia merasa, bahwa badannya sudah sembuh dari penyakitnya."

Alkitab menceritakan sebuah kisah dalam Markus 5 tentang seorang wanita yang mengalami pendarahan selama 12 tahun. Kondisinya itu dianggap najis dalam budaya Yahudi, yang berarti ia tidak memiliki kehidupan sosial dan tidak ada interaksi dengan orang lain. Dia telah menghabiskan semua uangnya untuk bisa sembuh. Bisakah Anda bayangkan betapa kesepian dan putus asanya dia?

Suatu hari dia mendengar bahwa Yesus Kristus akan datang ke kota. Kata wanita itu, "Jika aku bisa menyentuh jubah-Nya, aku akan disembuhkan." Maka, dia mengambil inisiatif dan melakukan satu tindakan berani, mendorong dirinya melewati kerumunan untuk bisa berdiri di belakang Yesus dan menyentuh bagian belakang jubahnya. Dan ia pun sembuh seketika itu juga!

Yesus mengenali sentuhan iman. Dia berpaling di tengah orang banyak dan bertanya, "Siapa yang menjamah jubah-Ku?" Orang-orang itu berdesak-desakan mencoba mendekati Yesus. Petrus pun menjadi heran dan bertanya pada Yesus, "Apa maksud Engkau bertanya, 'Siapa yang menjamah jubah-Ku?' Tentu pasti ada yang menyentuh jubah Engkau, semua orang ini mengerumuni Engkau."

Tetapi Yesus tahu bedanya. Wanita itu mendekati Dia dengan takut dan gemetar dan mengaku "Aku yang melakukannya, Tuhan." Tuhan berseru, "Hai anak-Ku, imanmu telah menyembuhkanmu."

Wanita ini, yang putus asa dalam hidup dan berani di dalam imannya, mengambil suatu inisiatif. Dia melanggar aturan. Dia melampaui batasan. Dia memutuskan bahwa dia siap untuk memulai lagi dan mengambil komitmen untuk bertindak. Dia terus maju dan melewati kerumunan, dan karena dia mengambil inisiatif, tindakan imannya membuahkan kesembuhan untuknya.

Iman dapat mendatangkan mujizat dan hasil yang luar biasa dalam hidup Anda. Ketika Anda terjebak dalam lembah penderitaan, iman mampu mengalahkan penundaan dengan membantu Anda "untuk mulai bekerja atau melakukan sesuatu dengan cara yang lebih energik dan efektif." Itu memberi Anda kekuatan untuk mengambil langkah awal yang akan mendorong Anda menuju tempat yang Tuhan kehendaki. Tidak ada lagi keraguan dan omongan basi-basi. Tidak ada lagi menunda-nunda mengambil keputusan.

Renungkan hal Ini:
- Pernahkah Anda mengambil inisiatif untuk bertumbuh dalam iman? Apa hasilnya?
- Bagaimana penundaan membuat Anda tidak maju dalam pertumbuhan rohani?
- Apa langkah spesifik yang dapat Anda ambil hari ini untuk menunjukkan inisiatif dalam iman Anda?


Bacaan Alkitab Setahun :
Habakuk 1; I Petrus 4-5


Ketika Anda tumbuh dalam iman, Anda akan belajar untuk mengambil inisiatif dan menemukan lebih banyak tujuan hidup Anda.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
| Kamis, Desember 05, 2019 |

Iman Merentangkan Imajinasi Anda

Iman Merentangkan Imajinasi Anda

Efesus 3:20 "Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita,"

Bayangkan hal-hal terhebat yang dapat terjadi dalam hidup Anda. Apa pun yang Anda bayangkan, Tuhan dapat mewujudkannya!

Alkitab berkata dalam Efesus 3:20, "Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita," Iman dimulai dengan memperluas imajinasi Anda. Itu selalu dimulai dengan sebuah konsep, visi, impian, gambaran mental. Itu selalu dimulai dengan sebuah ide.

Suatu hari Allah mendatangi Abraham dan berfirman, "Abraham, Aku akan menjadikan engkau sebagai bapa atas banyak bangsa. Engkau akan memiliki begitu banyak keturunan." Bagi Abraham, itu amatlah sulit dipercaya. Dia tak punya seorang anak pun, dan ia berusia 90-an. "Tentu, Tuhan," pasti begitu pikirnya, "terserah apa kata Engkau."

Maka, Allah memberi Abraham Firman-Nya melalui suatu penglihatan: "Kemudian datanglah firman TUHAN kepada Abram dalam suatu penglihatan: "Janganlah takut, Abram, Akulah perisaimu; upahmu akan sangat besar." Tetapi datanglah firman TUHAN kepadanya, demikian: "Orang ini tidak akan menjadi ahli warismu, melainkan anak kandungmu, dialah yang akan menjadi ahli warismu." Lalu TUHAN membawa Abram ke luar serta berfirman: "Coba lihat ke langit, hitunglah bintang-bintang, jika engkau dapat menghitungnya." Maka firman-Nya kepadanya: "Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu." Lalu percayalah Abram kepada TUHAN, maka TUHAN memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran" (Kejadian 15: 1, 4-6).

Allah memperluas imajinasi Abraham dengan menyuruhnya menatap bintang-bintang di langit dan menghitungnya --sebanyak itulah keturunan yang dijanjikan Allah. Seluruh bangsa Yahudi berasal dari pria ini.

Abraham punya sesuatu yang dapat ia bayangkan. Setiap malam ketika berjalan keluar, ia menatap langit dan berkata, "Mereka akan menjadi keluargaku!"

Renungkan hal ini:
- Mimpi besar apa yang pernah Anda miliki untuk hidup Anda yang Anda tak yakin bisa tercapai?
- Mengapa Allah ingin kita melakukan hal-hal besar dengan iman kita? Apa yang hal itu ungkapkan tentang karakter kita?
- Apa saja ketakutan yang Anda punya yang berkaitan dengan visi besar untuk hidup Anda?


Bacaan Alkitab Setahun :
Nahum 3; I Petrus 1-3


Tuhan menumbuhkan iman kita dengan merentangkan imajinasi kita, dengan memberi kita sebuah impian. Apa yang dapat Anda impikan dan yakini dalam iman, itu dapat Anda raih.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
| Rabu, Desember 04, 2019 |

Perubahan Yang Dibuat Oleh Iman

Perubahan Yang Dibuat Oleh Iman

Roma 10:17 "Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus."

Semua yang Tuhan ingin kerjakan dalam hidup Anda, Ia lakukan atas dasar iman.

Tiap orang memiliki iman. Bahkan seorang ateis sekali pun. Yang membedakan hanyalah apa yang Anda yakini dan besarnya iman yang Anda miliki.

Apakah Anda ingin memiliki iman yang lebih besar dalam hidup Anda? Roma 10:17 mengatakan, "Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus." Alkitab mengatakan bahwa kita memperoleh iman dengan mendengarkan Firman Tuhan. Selama beberapa hari berikut kita akan belajar dari ayat-ayat yang mengilustrasikan dan menjelaskan bagaimana iman yang positif bisa membuat perbedaan dalam hidup Anda, supaya iman Anda tumbuh.

Lalu, perubahan apa yang dibuat oleh iman dalam kehidupan Anda?

Iman menentukan apa yang dapat Allah lakukan dalam hidup Anda. Alkitab mengatakan, "Lalu Yesus menjamah mata mereka sambil berkata: "Jadilah kepadamu menurut imanmu"" (Matius 9:29). Dalam ayat ini Tuhan seraya berkata bahwa Anda harus memilih berapa banyak berkat yang akan Anda miliki dalam hidup Anda. Anda harus memilih seberapa banyak Tuhan dapat bekerja dalam hidup Anda. Imani itu. Ada ribuan janji di dalam Alkitab, dan iman Anda merupakan kunci yang akan membuka janji-janji tersebut.

Anda tidak perlu berdoa, "Ya, Tuhan, jika Engkau tidak begitu sibuk, dan jika sekiranya Engkau mampu memenuhi permintaanku, inilah permintaanku." Matius 21:22 mengatakan, "Dan apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh kepercayaan, kamu akan menerimanya."

Iman itu sangatlah kuat, sehingga ketika Anda mempercayakan permohonan yang kecil di dalam Tuhan yang besar, maka Anda akan mendapatkan hasil besar. Iman mengubah mimpi menjadi kenyataan. Itulah dasar atas segala mujizat yang ada dalam hidup Anda. Apakah Tuhan melakukan mujizat-Nya hari ini? Tentu saja! Dia melakukannya melalui orang lain dan melalui doa.

Alkitab berkata dalam 1 Yohanes 5: 4, "Sebab semua yang lahir dari Allah, mengalahkan dunia. Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia: iman kita."

Iman memberi Anda kepercayaan diri. Itu menetralkan rasa takut. Itu memberi Anda kemampuan untuk terus berjuang. Bayangkan apabila Musa dan Harun berdiri di depan Laut Merah lalu Musa menoleh ke Harun dan berkata, "Kamu duluan!"

Renungkan hal Ini:
- Apakah Anda menginginkan lebih banyak iman dalam hidup Anda? Bukti apa yang menunjukkan kesediaan Anda untuk menginvestasikan waktu dan energi untuk mempelajari Firman Allah?
- Bagaimana selama ini Anda melihat Allah melakukan mujizat dalam hidup Anda atau dalam kehidupan orang lain? Apa peran iman dalam hal in?
- Menurut Anda mengapa Allah bekerja atas dasar iman? Apa yang ingin Dia capai melalui diri Anda?


Bacaan Alkitab Setahun :
2; Yakobus 3-5


Iman memberi Anda kepercayaan diri untuk terus maju, yang kemudian membuahkan kesuksesan dalam hidup Anda.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
| Selasa, Desember 03, 2019 |

Betapun Buruknya Anda, Allah Menawarkan Belas Kasih

Betapun Buruknya Anda, Allah Menawarkan Belas Kasih

Titus 3: 4-5 "Tetapi ketika nyata kemurahan Allah, Juruselamat kita, dan kasih-Nya kepada manusia, pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus,"

Apa pun yang tengah Anda alami, hiduplah dengan pengharapan. Itulah pesan Alkitab yang konsisten dan utama. Allah akan selalu memperlakukan Anda dengan rahmat dan belas kasih. Petrus menulis kepada orang-orang percaya, "Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada suatu hidup yang penuh pengharapan," (1 Petrus 1: 3).

Semakin kita memahami rahmat Allah, semakin kita kagum karenanya. Sesungguhnya kita benar-benar tidak layak, benar-benar tidak pantas mendapatkan rahmat Allah. Itu bukan sesuatu yang bisa kita dapatkan atau usahakan. Itu hanya hadiah cuma-cuma karena kasih-Nya kepada kita.

Kasih Tuhan atas Anda didasarkan pada rahmat-Nya atas Anda.

Firman Tuhan memberi tahu kita, "Ketika Tuhan Juruselamat kita mengungkapkan kebaikan dan cintanya, dia menyelamatkan kita, bukan karena hal-hal benar yang telah kita lakukan, tetapi karena belas kasihan-Nya. Ia membasuh dosa-dosa kita, memberi kita kelahiran baru dan kehidupan baru melalui Roh Kudus" (Titus 3: 4-5).

Ini sangat penting untuk dipahami. Ketika Anda membuat kesalahan sebagai orang percaya, Allah tidak marah pada Anda. Allah tidak akan balas dendam kepada Anda. Allah tidak akan merencanakan sesuatu untuk membuat hidup Anda berantakan. Allah selalu bertindak dalam belas kasih terhadap Anda. Mengapa? Karena Anda berselimutkan darah Yesus Kristus ketika Anda menerima Dia sebagai Juruselamat. Itulah sebabnya Allah merespons dengan belas kasih setiap kali Anda berbuat kacau.

Dan itu memberikan Anda pengharapan.

Renungkan hal ini:
- Sulit bagi banyak orang untuk menerima rahmat dan belas kasih Allah. Mengapa Anda berpikir begitu?
- Bagaimana Anda mendeskripsikan Allah ketika Anda memahami bahwa Dia mengasihi Anda dan menunjukkan belas kasih-Nya kepada Anda, bahkan ketika Anda berbuat kacau?
- Siapa seseorang dalam hidup Anda yang perlu mendengar tentang kasih karunia dan belas kasih Allah? Bagaimana Anda dapat berbagi pesan itu dengan orang tersebut minggu ini?



Bacaan Alkitab Setahun :
Nahum 1; Yakobus 1-2


Anda tak bisa membuat Allah lebih mencintai Anda seperti Dia mencintai Anda saat ini. Anda tak bisa membuat Dia kurang mencintai Anda.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
| Senin, Desember 02, 2019 |

Ketika Anda Meminta Sesuatu, Percayalah Bahwa Tuhan Akan Menjawabnya

Ketika Anda Meminta Sesuatu, Percayalah Bahwa Tuhan Akan Menjawabnya

Markus 11:24 "Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu."

Jika saya memberi Anda sebuah cek sebesar seribu dolar, apakah Anda akan menahan diri untuk berterima kasih sampai Anda tahu jika saya tidak menipu Anda? Siapa pun yang kenal saya akan berpikir, "Dia pria yang baik. Saya yakin dia punya cukup banyak uang di tabungannya dan mampu memberi uang sebanyak itu. Saya akan berterima kasih kepadanya sekarang." Dan kemudian Anda akan berterima kasih kepada saya sebelum Anda pergi ke bank untuk mencairkannya.

Janji-janji Tuhan lebih baik daripada janji-janji kita. Bahkan sebelum kita menerima apa yang telah dijanjikan-Nya, kita dapat mengucapkan, "Terima kasih, Tuhan, apa yang Engkau katakan akan terjadi, akan terjadi."

Ada satu contoh yang bagus tentang hal ini dalam Ibrani 11. Ingat Yosua dan runtuhnya tembok Yerikho? Bagaimana bisa tembok kota itu runtuh? Ibrani 11:30 mengatakan, "Karena iman maka runtuhlah tembok-tembok Yerikho, setelah kota itu dikelilingi tujuh hari lamanya." Bangsa Israel sedang menuju ke Tanah Perjanjian, di mana kota Yerikho yang kuat itu berada. Allah berjanji Dia akan memimpin bangsa Israel masuk ke kota itu dan kemudian memberitahu mereka rencana-Nya: "Aku ingin kalian mengelilingi kota Yerikho selama tujuh hari. Kemudian di hari ketujuh, Aku ingin kalian mengelilingi kota itu tujuh kali sambil bersorak dengan nyaring, mengucap syukur kepada-Ku atas kemenangan yang akan datang." Dan ketika orang-orang Israel melakukan itu, tembok-tembok Yerikho pun roboh. Allah melakukan apa yang Ia janjikan!

Saya sering berpikir, "Bagaimana jika saya menjadi satu dari orang-orang yang mengelilingi di tembok itu selama tujuh hari?" Beberapa dari mereka pasti terus melihat tembok itu, khawatir dan bertanya-tanya bagaimana Allah akan meruntuhkannya. Tetapi juga banyak dari mereka yang melakukannya dengan iman. Setiap hari mereka melihat tembok tersebut sambil memikirkan betapa besar kuasa Allah dan mengucap syukur kepada-Nya. Itulah kehidupan yang Allah mau Anda jalani, kehidupan yang bersyukur terlebih dahulu kepada-Nya. Yesus berbicara tentang hal itu dalam Markus 11:24: "Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu."

Jika Anda berdoa dan meminta sesuatu kepada Tuhan, Yesus berkata, percayalah bahwa Ia akan memberikannya. Berterima kasihlah terlebih dahulu kepada-Nya karena hanya Dia yang dapat melakukannya. Kemudian lihat bagaimana Dia menjawab doa Anda.

Renungkan hal ini:
- Apa janji-janji Tuhan yang bisa Anda klaim ketika Anda berdoa? Bagaimana Anda dapat menemukan lebih banyak janji Tuhan?
- Bagaimana kehidupan doa Anda mengungkapkan kedalaman kedewasaan rohani Anda?
- Apa yang selama ini Anda minta dari Tuhan? Apakah Anda percaya bahwa Dia akan menepati janj-Nya? Mengapa atau mengapa tidak?


Bacaan Alkitab Setahun :
Mikha 7; Ibrani 13


Ketika Anda meminta sesuatu kepada Tuhan dan Anda tidak percaya, lalu mengapa Anda meminta kepada-Nya? Itu iman yang kosong.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
| Minggu, Desember 01, 2019 |

Anda Hanya Bisa Melakukan Yang Mustahil Ketika Anda Melihat Yang Tak Terlihat

Anda Hanya Bisa Melakukan Yang Mustahil Ketika Anda Melihat Yang Tak Terlihat

Ibrani 11:27 "Karena iman maka ia telah meninggalkan Mesir dengan tidak takut akan murka raja. Ia bertahan sama seperti ia melihat apa yang tidak kelihatan."

Anda tidak bisa menjadi atlet Olimpiade, kecuali jika Anda menghabiskan waktu ekstra untuk berlatih berolahraga. Anda tak bisa menjadi musisi handal, kecuali jika Anda menghabiskan waktu ekstra untuk berlatih. Jika Anda ingin menjadi orang yang saleh, Anda harus mempraktikkan kebiasaan menghabiskan waktu tenang bersama Allah, membaca Alkitab, mewartakan, dan berbagi tentang iman Anda.

Iman dan kegigihan itu sama.

Musa memberi kita sebuah contoh yang bagus akan hal ini. Ibrani 11:27 mengatakan, "Karena iman maka ia telah meninggalkan Mesir dengan tidak takut akan murka raja. Ia bertahan sama seperti ia melihat apa yang tidak kelihatan."

Musa menyadari kebenaran penting ini: Anda hanya dapat melakukan yang mustahil ketika Anda melihat yang tak terlihat. Kunci iman adalah kegigihan hati. Arahkan pandangan Anda pada Tuhan, bukan pada masalah Anda.

Tuhan akan memberi Anda kekuatan untuk bertahan. Dia akan memberi Anda kekuatan untuk terus berusaha mempertahankan pernikahan yang tampak sudah hilang harapan. Dia akan memberi Anda kekuatan untuk berdiri sendiri ketika Anda jatuh. Dia dapat memberi Anda kekuatan untuk terus berjalan ketika Anda berada di ujung kebangkrutan. Dia akan memberi Anda kekuatan untuk mempertahankan iman Anda ketika semua orang di sekeliling Anda menekan Anda dan menyuruh Anda untuk menyerah.

Kuasa Tuhan untuk terus maju tersedia untuk Anda.

Anda hanya perlu meminta kepada-Nya.

Renungkan hal ini:
- Apakah ada satu area dalam kehidupan Anda di mana Anda tergoda untuk menyerah? Bicarakan hal itu dengan orang-orang yang peduli pada Anda.
- Hambatan apa saja yang cenderung membatasi tekad dan kegigihan Anda? Kelelahan fisik? Berjuang melawan frustrasi? Kisah kelam dari masa lalu Anda?
- Kebiasaan baru apa yang bisa membantu Anda mengatasi hambatan tersebut?



Bacaan Alkitab Setahun :
Mikha 6; Ibrani 12:18-29


Iman artinya Anda tidak menyerah bahkan ketika Anda lelah. Iman artinya Anda tidak tahu caranya menyerah.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
| Sabtu, November 30, 2019 |

Percaya Pada Tuhan Ketika Anda Tidak Mengerti

Percaya Pada Tuhan Ketika Anda Tidak Mengerti

Amsal 3: 5 "Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri."

Saya tahu ada banyak orang yang meminta Tuhan menjamin kesuksesan mereka, sebelum mereka mencoba melakukan apa yang Tuhan perintahkan kepada mereka. Itu bukan iman.

Iman selalu membutuhkan risiko. Iman berarti Anda taat bahkan ketika Anda tidak memahaminya.

Pengampunan tampak seperti bukan ide yang baik, jika Anda belum melakukannya, tetapi itu merupakan salah satu ujian terbesar dalam iman Anda. Ketika seseorang menyakiti Anda, mungkin memaafkan orang tersebut kelihatan seperti keputusan yang salah. Itu mungkin kelihatan tidak adil. Tetapi pengampunan selalu merupakan suatu pilihan yang tepat, terlepas dari apakah Anda bisa memahaminya atau tidak.

Ingat ketika Anda kecil dan orang tua Anda menyuruh Anda mengerjakan sesuatu yang tidak masuk akal buat Anda? Tetapi sekarang Anda dapat melihat kembali ke belakang Anda dengan pemahaman penuh tentang perspektif orang tua Anda.

Begitulah cara Tuhan bekerja.

Iman adalah melakukan apa yang benar bahkan ketika itu tampak tidak masuk akal. Amsal 3: 5 mengatakan, "Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri." Anda tak pernah tahu keseluruhan gambarannya, tetapi Tuhan tahu.

Alkitab memberi kita satu contoh yang bagus tentang hal ini dalam kisah Gideon dalam kitab Hakim-Hakim 7. Gideon membawa 300 prajurit Israel untuk berperang melawan 5.000 tentara musuh. Peluangnya adalah 450 banding 1. Allah menyuruh pasukan Israel membawa sangkakala dan buyung kosong dengan suluh di dalam buyung itu— perintah yang saya yakin Gideon pikir itu menggelikan.

Kemudian, TUHAN menyuruh Gideon untuk memberikan kepada para prajuritnya sangkakala dan buyung kosong dengan suluh di dalam buyung itu agar cahayanya tidak dapat terlihat di malam hari, sambil berjalan mengelilingi perkemahan prajurit musuh. TUHAN menyuruh mereka lewat Gideon, "Perhatikanlah aku dan lakukanlah seperti yang kulakukan. Maka apabila aku sampai ke ujung perkemahan itu, haruslah kamu lakukan seperti yang kulakukan. Apabila aku dan semua orang yang bersama dengan aku meniup sangkakala, maka haruslah kamu juga meniup sangkakala sekeliling seluruh perkemahan itu, dan berseru: 'Demi TUHAN dan demi Gideon!' (Hakim-hakim 7:17-18). Gideon mematuhinya, meskipun itu tidak masuk akal! Orang-orang Israel meniup sangkakala mereka, memecahkan buyung-buyung (pot) mereka, dan memperlihatkan cahaya dari obor mereka. Para prajurit musuh terbangun karena kaget dan seluruh tentara musuh menjadi kacau balau, berteriak-teriak dan melarikan diri. Gideon melakukan apa yang diperintahkan Allah kepadanya, dan bangsa Israel memenangkan pertempuran itu.

Kadang Tuhan menyuruh Anda melakukan sesuatu yang tampak konyol — seperti pergi ke medan perang untuk menghadapi banyak rintangan. Iman adalah taat kepada Allah bahkan ketika Anda tidak mengerti apa yang Dia minta Anda lakukan.

Anda tidak bisa hidup dengan iman jika tidak mau mengambil risiko. Tetapi Tuhan tahu mengapa Dia meminta Anda melakukannya. Percayalah pada-Nya.

Renungkan hal ini:
- Apa hal paling gila yang Tuhan minta Anda lakukan? Bagaimana hasilnya?
- Alkitab mengatakan kita tidak seharusnya percaya pada pemahaman diri kita sendiri. Adakah area tertentu di mana Anda tergoda untuk memercayai ide-ide Anda sendiri dan bukan ide-ide Tuhan? Mengapa?
- Apa ketakutan terbesar Anda ketika Anda diminta untuk menaati sesuatu yang tidak Anda mengerti?



Bacaan Alkitab Setahun :
Mikha 5; Ibrani 12:1-17



Pikiran Tuhan terlalu tinggi untuk dapat Anda mengerti
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
| Jumat, November 29, 2019 |

Iman Adalah Percaya Apa Yang Tidak Dapat Anda Lihat

Iman Adalah Percaya Apa Yang Tidak Dapat Anda Lihat

Ibrani 11: 1 "Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat."

Iman memvisualisasikan masa depan di masa sekarang -- itu artinya Anda melihat masa depan lebih dahulu. Orang-orang berkata, "Percaya apa yang Anda lihat." Namun, Tuhan mengatakan kebalikannya: "Percaya apa yang tidak Anda lihat." Beberapa hal tidak akan pernah bisa Anda lihat, kecuali jika Anda mempercayainya terlebih dahulu.

Setiap pencapaian besar dimulai ketika seseorang lebih dulu percaya bahwa itu mungkin. Iman mengubah mimpi menjadi kenyataan. Itu mewujudkan kenyataan dari imajinasi. Tidak ada yang akan terjadi sampai seseorang lebih dahulu percaya.

Hampir 40 tahun yang lalu, saya berdiri di hadapan sekelompok kecil orang untuk kebaktian pertama Gereja Saddleback, dan saya berbagi tentang mimpi yang Allah berikan kepada saya tentang sebuah gereja dengan 50 hektar tanah, sebuah gereja yang akan melayani 20.000 orang setiap minggunya. Orang-orang menertawakan saya. Terus terang, saya juga tertawa. Kita semua tahu harga tanah di Orange County itu selangit. Itu rasanya mustahil.

Tetapi Tuhan membuatnya mungkin. Segala sesuatu yang telah Tuhan lakukan melalui Gereja Saddleback dalam empat dekade terakhir mungkin akan jadi mustahil apabila kami tidak percaya terlebih dahulu di dalam iman.

Anda juga membutuhkan mimpi. Impian Anda, tujuan Anda adalah tindakan iman. Ketika Anda mendengarkan Tuhan dan bertanya kepada-Nya apa yang Dia ingin Anda lakukan, artinya Anda berseru, "Ya Tuhan, aku percaya Engkau ingin aku mengerjakan tindakan ini saat ini." Ketika Anda melakukan itu, Anda bertindak dengan iman.

Dan iman menyenangkan hati Tuhan.

Apa satu tugas yang mustahil yang Anda percayakan kepada Tuhan?

Renungkan hal ini:
- Apa satu hal yang dulu pernah Anda anggap tidak mungkin namun Anda melihat Tuhan melakukannya?
- Apa satu impian yang Anda percayakan pada Tuhan yang berubah menjadi kenyataan?
- Apa ketakutan terbesar Anda tentang impian atau visi yang Tuhan berikan kepada Anda atas hidup Anda?


Bacaan Alkitab Setahun :
Mikha 4:6-14 ; Ibrani 11


Sekalipun tidak ada dasar untuk berharap, tetap berimanlah pada apa yang belum kelihatan.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
| Kamis, November 28, 2019 |

Jadikan Setiap Langkah Anda Berarti

Jadikan Setiap Langkah Anda Berarti

1 Korintus 9: 25-26 "Tiap-tiap orang yang turut mengambil bagian dalam pertandingan, menguasai dirinya dalam segala hal. Mereka berbuat demikian untuk memperoleh suatu mahkota yang fana, tetapi kita untuk memperoleh suatu mahkota yang abadi. Sebab itu aku tidak berlari tanpa tujuan dan aku bukan petinju yang sembarangan saja memukul."

Pertumbuhan rohani harus bertujuan.

Kita tidak tahu sisa hari yang kita punya. Napas kita berikutnya mungkin jadi yang terakhir. Maka, setiap langkah dalam perjalanan kita bersama Yesus harus dilakukan dengan bertujuan.

Kita harus menjadi disiplin.

Untuk menjadi orang yang Tuhan kehendaki, Anda harus menyangkal diri sendiri. Saya akan jujur dengan Anda: Anda tak akan bisa melakukan segala hal yang orang lain lakukan. Anda tak bisa mengikuti rencana orang lain dan mengikuti rencana Tuhan pada saat bersamaan.

Para pelari Olimpiade harus rela melepaskan segala hal yang orang lain lakukan untuk meraih emas. Mereka harus tidur di waktu tertentu. Mereka harus makan dengan cara tertentu. Mereka harus belajar dengan kondisi lingkungan tertentu. Mereka harus menyangkal diri mereka sendiri. Mereka harus menghitung biaya dan resikonya.

Paulus menulis dalam 1 Korintus 9: 25-26, "Tiap-tiap orang yang turut mengambil bagian dalam pertandingan, menguasai dirinya dalam segala hal. Mereka berbuat demikian untuk memperoleh suatu mahkota yang fana, tetapi kita untuk memperoleh suatu mahkota yang abadi. Sebab itu aku tidak berlari tanpa tujuan dan aku bukan petinju yang sembarangan saja memukul."

Paulus mengatakan jadikan setiap langkah Anda bertujuan. Begitulah cara Anda menyelesaikan balapan kehidupan yang telah Tuhan mulai untuk Anda.

Jangan tergoda dengan jalan pintas. Tetap di jalan yang lurus dan sempit dan terus melangkah ke depan menuju tujuan Anda. Ingatlah tujuan Tuhan memanggil Anda. Ingatlah teladan Yesus, yang memakai hidup-Nya di Bumi ini untuk kemuliaan Allah dan tidak terganggu oleh hal-hal duniawi.

Jadikan setiap langkah yang Anda ambil berarti.

Renungkan hal ini:
- Kapan gangguan-gangguan menghambat pertumbuhan rohani Anda?
- Bagaimana Anda bisa menjadi lebih disiplin dalam perjalanan rohani Anda?
- "Jalan pintas" apa yang dapat menggoda Anda ketika Anda ikut Yesus?


Bacaan Alkitab Setahun :
Mikha 4:1-5 ; Ibrani 10:19-39


Menjadi murid Yesus yang disiplin berarti kadang Anda harus mengambil jalan yang lebih sulit.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
| Rabu, November 27, 2019 |

Cara Menghasilkan Buah Yang Kekal car

Cara Menghasilkan Buah Yang Kekal car

Yohanes 15:16 "Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu."

Misi Tuhan adalah bagi semua orang — termasuk Anda dan saya.

Semua pendeta dan misionaris yang ada di dunia ini tidak cukup untuk menjalankan misi Tuhan jika hanya mereka yang melaksanakannya.

Yesus mengatakan ini pada kita, "Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu" (Yohanes 15:16).

Buah dijadikan sebuah metafora untuk kehidupan yang sukses dan produktif. Yesus ingin kita menghasilkan buah yang akan bertahan selamanya.

Sebagian besar hal yang kita lakukan tidak akan bertahan selamanya. Tidak ada yang akan mengingat hampir seluruh hal yang telah Anda kerjakan 10 tahun setelah Anda mati. Orang-orang tak akan peduli film apa yang Anda tonton, buku apa yang Anda baca, atau bagaimana Anda melewatkan musim panas.

Tetapi Yesus ingin Anda melakukan sesuatu yang akan kekal selamanya. Hanya ada dua hal yang akan bertahan selamanya: kebenaran dan manusia.

Bayangkan situasi ini kelak ketika Anda tiba di surga: Seseorang mendatangi Anda dan berkata, "Saya hanya ingin mengucapkan terima kasih."

Dan Anda berkata, "Terima kasih? Saya bahkan tidak kenal Anda."

"Iya benar, Anda tidak kenal saya. Tetapi Anda membantu saya dalam pelayanan. Anda membantu saya dalam sebuah proyek kemanusiaan melalui gereja Anda. Anda melakukan sesuatu yang membuat saya mengenal Tuhan. Saya ada di surga karena Anda. Saya teman Anda selamanya."

Tidak ada satu pun hal yang Anda lakukan yang lebih penting selain membantu orang lain menentukan nasib hidup mereka, karena itulah buah yang akan bertahan lebih lama dibanding hidup Anda.

Mengkutip William James, "Penggunaan terbesar hidup Anda ialah dengan menginvestasikannya ke dalam hal yang bertahan lebiih lama dibanding hidup Anda."

Ketika Anda menginvestasikan hidup Anda pada orang lain, mereka yang akan hidup kekal di surga, artinya Anda menghasilkan buah yang kekal.

Anda mungkin seorang guru. Anda mungkin seorang akuntan. Anda mungkin seorang petugas kebersihan.

Namun panggilan terbesar Anda ialah untuk menggunakan karunia yang Tuhan berikan kepada Anda untuk memastikan lebih banyak orang akan pergi ke surga.

Renungkan hal ini:
- Apa beberapa hal yang orang kejar dalam kehidupan ini yang tidak akan bertahan bahkan beberapa tahun setelah kematian mereka?
- Jika Anda seorang pengikut Yesus, siapa yang berperan dalam perjalanan Anda menuju Tuhan? Luangkan waktu untuk mengucap syukur kepada Tuhan untuk orang-orang tersebut.
- Apakah Anda tahu bahwa ada orang yang akan tinggal di surga karena Anda berbagi tentang Kristus dengan mereka?



Bacaan Alkitab Setahun :
Mikha 3; Ibrani 10:1-18


Berbuahlah bagi Tuhan dan orang lain.
Jangan simpan bagi diri Anda sendiri.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
| Selasa, November 26, 2019 |

Ingin Menemukan Sukacita, Serahkan Hidup Anda Pada Tuhan

Ingin Menemukan Sukacita, Serahkan Hidup Anda Pada Tuhan

1 Petrus 4:10 "Layanilah seorang akan yang lain, sesuai dengan karunia yang telah diperoleh tiap-tiap orang sebagai pengurus yang baik dari kasih karunia Allah."

Anda tak akan pernah menemukan kebahagiaan di dalam kesenangan, kekuasaan, harta, jabatan, atau prestise.

Anda juga tak akan bisa menemukannya di dalam kesuksesan, jenis kelamin, gaji, atau status sosial. Itu semuanya bersifat sementara.

Kebahagiaan yang permanen dan berkelanjutan hadir ketika Anda menyerahkan hidup Anda dalam pelayanan. Tuhan menyuruh Anda untuk menyerahkan hidup Anda. Mengapa?

Karena Tuhan ingin Anda menjadi serupa seperti Dia.

Kebanyakan orang tidak mengetahui hal ini, tetapi ada cara rahasia untuk meraih sukacita. Anda dapat menemukan dua jalan rahasia menuju sukacita melalui pelayanan.

Berikut ini caranya:
Pertama, jangan egois. Semakin Anda fokus pada diri Anda sendiri, semakin Anda menderita. Untuk dapat menemukan sukacita sejati, Anda harus mengalihkan fokus Anda, dari-- "Ini semua tentang saya" – menjadi - "Ini semua tentang Tuhan dan melayani orang lain."

Tentu saja, ini bertentangan dengan budaya dunia. Masyarakat kita meneriakkan bahwa segalanya adalah tentang Anda, untuk Anda. Tetapi sebaliknya Alkitab mengatakan, "Tetapi sekalipun darahku dicurahkan pada korban dan ibadah imanmu, aku bersukacita dan aku bersukacita dengan kamu sekalian" (Filipi 2:17).

Sesungguhnya, orang yang paling membantu ialah orang yang paling bahagia.
Kedua, gunakan karunia Anda untuk membantu orang lain. Rasanya menyenangkan menggunakan karunia dan talenta kita untuk membantu orang lain.

Alkitab mengatakan, "Layanilah seorang akan yang lain, sesuai dengan karunia yang telah diperoleh tiap-tiap orang sebagai pengurus yang baik dari kasih karunia Allah" (1 Petrus 4:10).

Jika saat ini Anda sedang bergumul karena kurangnya sukacita dalam hidup Anda, cobalah melayani orang-orang di komunitas Anda dan di gereja Anda.

Lalu, perhatikan bagaimana Tuhan mengubah perspektif Anda.

Renungkan hal ini:
- Sebutkan beberapa cara spesifik yang Allah pakai untuk mendatangkan sukacita dalam hidup Anda setelah Anda melayani orang lain.
- Bagaimana masyarakat kita membuat kita sulit untuk mengalihkan fokus kita dari diri kita sendiri? Mengapa dengan mengidentifikasi perbedaan tersebut membantu kita untuk fokus melayani?
- Dalam renungan hari ini, Pastor Rick berkata, "Orang yang paling membantu ialah orang yang paling bahagia." Kapan Anda merasakannya?


Bacaan Alkitab Setahun :
Mikha 2:12-13 ; Ibrani 9


Allah memberkati Anda agar Anda bisa menjadi berkat bagi orang lain. Ketika Anda memberkati orang lain, Tuhan memberkati Anda.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
| Senin, November 25, 2019 |

Apapun Yang Anda Lakukan, Lakukan Itu Sebagai Pelayanan

Apapun Yang Anda Lakukan, Lakukan Itu Sebagai Pelayanan

Kolose 3:17 "Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita."

Mungkin bukan sebagai seorang pengkotbah. Mungkin bukan sebagai pendeta yang memimpin kebaktian pernikahan atau pemakaman. Mungkin bukan sebagai seorang gembala gereja. Tapi jangan keliru: Jika Anda murid Yesus, maka Anda adalah pelayan Tuhan.

Tuhan memanggil Anda untuk menjadi pelayan akan dua hal. Apa maksudnya? Perhatikan kata "bifocal." Bifocal adalah kacamata dengan lensa ganda yang memungkinkan seseorang melihat dua hal pada saat bersamaan -- obyek yang dekat maupun yang jauh-- dengan jelas.

Ketika Anda ikut Yesus, Anda melakukan segala sesuatunya karena dua alasan, bukan satu: untuk membantu orang lain dan untuk memuliakan Tuhan. Itulah yang menjadikan Anda seorang pelayan Tuhan, apa pun pekerjaan Anda, apakah Anda seorang sopir truk, pengacara, petugas kebersihan, atau seorang ibu rumah tangga. Anda memiliki suatu pekerjaan, yaitu bekerja untuk membantu orang lain dan untuk memuliakan Tuhan.

Alkitab mengatakannya seperti ini dalam Kolose 3:17: "Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita."

Ayat ini mengingatkan kita bahwa apa pun yang kita lakukan bisa menjadi sebuah pelayanan dan berkat apabila kita memuliakan Allah dan menolong orang lain melalui tindakan kita. Apa pun yang Anda lakukan, lakukan itu dalam nama Yesus. Membuang sampah, mengganti popok, atau membersihkan ruang tamu, semuanya itu bisa menjadi sebuah pelayanan.

Selama motif Anda benar, Alkitab mengatakan bahwa apa pun yang Anda lakukan dapat menjadi sebuah pelayanan. Itu artinya pekerjaan atau tugas yang remeh atau kecil bisa menjadi tugas yang berarti ketika Anda melakukannya untuk Tuhan.

Ketika Anda melihat kehidupan dari perspektif ini, semua yang Anda lakukan akan menjadi signifikan.

Renungkan hal ini:
- Bagaimana Alkitab mengajarkan untuk melakukan setiap hal untuk Tuhan mengubah perspektif Anda akan tugas atau pekerjaan yang Anda anggap tidak penting?
- Setelah Anda memahami dua tugas Anda sebagai seorang pelayan Tuhan, bagaimana itu memengaruhi cara Anda memandang pekerjaan Anda?
- Apa satu tugas dalam hidup Anda yang sulit Anda lakukan dalam hal membantu orang lain dan memuliakan Tuhan? Mengapa?



Bacaan Alkitab Setahun :
Mikha 2:1-11 ; Ibrani 8


Tuhan memanggil Anda untuk melayani.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
| Minggu, November 24, 2019 |

Tuhan Akan Menyelesaikan Apa Yang Sudah Dia Mulai Di Dalam Anda

Tuhan Akan Menyelesaikan Apa Yang Sudah Dia Mulai Di Dalam Anda

Filipi 1: 6 "Akan hal ini aku yakin sepenuhnya, yaitu Ia, yang memulai pekerjaan yang baik di antara kamu, akan meneruskannya sampai pada akhirnya pada hari Kristus Yesus."

Allah selalu menyelesaikan apa yang telah Ia mulai -- termasuk membentuk karakter Anda. Allah telah membentuk karakter Anda sama seperti Putra-Nya.

Tetapi ini bagian yang terbaik: Allah akan menyelesaikan apa yang belum Dia selesaikan dalam kehidupan ini. Dia akan menyelesaikan membentuk karakter Anda dan membawa Anda masuk dalam kesempurnaan surga.

Alkitab berkata, "Akan hal ini aku yakin sepenuhnya, yaitu Ia, yang memulai pekerjaan yang baik di antara kamu, akan meneruskannya sampai pada akhirnya pada hari Kristus Yesus" (Filipi 1: 6).

Itu akan jadi hari yang luar biasa! Di hari itu, Anda akan melihat Yesus secara langsung. Anda akan diubahkan seperti Dia!

Semua kekurangan Anda akan lenyap.
Semua kecacatan Anda akan lenyap.
Semua kegagalan dan kelemahan Anda akan lenyap.
Semua kegelisahan Anda akan lenyap.

Anda akan ditransformasi menjadi sempurna di hari itu. Anda benar-benar akan mencerminkan kemuliaan Allah.
Saat ini Anda tidak seperti apa yang seharusnya. Saat ini Anda hanyalah secuil dari rancangan besar Allah. Tetapi Dia berkata, "Tidak apa-apa. Aku tidak terburu- buru. Aku mendukungmu di setiap tahap pendewasaanmu. Melangkahlah dengan tujuan, karena suatu hari Aku akan menyelesaikan apa yang sudah Aku mulai. Dan engkau akan segera diubahkan serupa seperti-Ku."

Itu akan menjadi hari yang berbeda, tidak seperti hari-hari lainnya.

Alkitab menggambarkan hari itu seperti ini: "Saudara-saudaraku yang kekasih, sekarang kita adalah anak-anak Allah, tetapi belum nyata apa keadaan kita kelak; akan tetapi kita tahu, bahwa apabila Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya" (1 Yohanes 3: 2).

Kita semua pernah tersandung dalam maraton kehidupan ini. Kita semua pernah melewati rintangan. Namun balapan kita belum usai.

Suatu hari kita akan melihat Yesus secara langsung dan kita tidak akan pernah jadi orang yang sama lagi.

Renungkan hal ini:
Bagian mana dalam hidup Anda yang paling Anda nantikan untuk disempurnakan oleh Allah ketika Anda tiba di surga?
Bagaimana dengan memahami bahwa Allah akan menyelesaikan apa yang Dia mulai, akan membantu Anda membangun kesabaran dalam perjalanan rohani Anda?
Bagaimana janji Allah dalam Filipi 1: 6 dapat membantu meluruskan perspektif orang lain? Apa yang dapat Anda lakukan minggu ini untuk berbagi pengharapan dari ayat ini dengan orang tersebut?


Bacaan Alkitab Setahun :
Mikha 1:8-16 ; Ibrani 7:11-28


Anda diciptakan untuk menjadi serupa dengan Kristus.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
| Sabtu, November 23, 2019 |

Tuhan Bersorak - Sorai Untuk Anda

Tuhan Bersorak - Sorai Untuk Anda

Filipi 3:12 "Bukan seolah-olah aku telah memperoleh hal ini atau telah sempurna, melainkan aku mengejarnya, kalau-kalau aku dapat juga menangkapnya, karena akupun telah ditangkap oleh Kristus Yesus."

Beberapa orang keliru, mereka percaya bahwa Tuhan hanya tersenyum kepada mereka ketika mereka melakukan sesuatu yang benar, ketika mereka dewasa secara rohani, atau ketika mereka telah melaksanakan apa yang Tuhan perintahkan atas mereka.

Tetapi nyatanya, itu jauh dari kebenaran Firman.

Tuhan tersenyum pada Anda di setiap tahap perjalanan Anda bersama-Nya. Dia tersenyum kepada Anda ketika Anda adalah seorang Kristen baru yang baru saja mencari tahu apa artinya ikut Yesus. Dia tersenyum kepada Anda ketika Anda menjadi seorang Kristen dewasa yang telah mengalami pertumbuhan rohani bertahun-tahun lamanya.

Jika Anda ingin memahami siapa Anda di dalam Kristus, maka Anda perlu mengenali kebenaran ini: Allah tidak pernah malu akan Anda. Bahkan rasul Paulus, yang menulis paling banyak kitab di Perjanjian Baru, mengerti bahwa ia jauh dari kata sempurna. Dia menulis, "Bukan seolah-olah aku telah memperoleh hal ini atau telah sempurna, melainkan aku mengejarnya, kalau-kalau aku dapat juga menangkapnya, karena akupun telah ditangkap oleh Kristus Yesus" (Filipi 3:12).

Tuhan tidak malu dengan ketidaksempurnaan Paulus. Tuhan juga tidak malu dengan Anda. Sebaliknya, Tuhan menyemangati Anda. Dia ingin memberkati Anda. Dia ingin Anda memenuhi panggilan Anda.

Perhatikan firman Allah kepada bangsa Israel ketika mereka berputar-putar di padang gurun: "TUHAN memberkati engkau dan melindungi engkau; TUHAN menyinari engkau dengan wajah-Nya dan memberi engkau kasih karunia; TUHAN menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera" (Bilangan 6: 24-26). Bangsa Israel jauh dari sempurna. Mereka memang mengambil pilihan-pilihan yang buruk. Mereka punya iman yang lemah. Mereka bahkan menyembah tuhan yang berbeda. Tetapi Tuhan tersenyum pada mereka. Tuhan juga tersenyum kepada Anda.

Dia bersorak-sorai untuk mereka.
Dan Dia juga bersorak-sorai untuk Anda.

Renungkan hal ini:
- Apa citra Tuhan yang ada dalam pikiran Anda? Bagaimana Anda melihat diri Anda serupa dengan Dia ?
- Bagaimana kebenaran Firman bahwa Allah mendukung Anda akan memotivasi Anda untuk terus bergerak maju, terlepas dari pergumulan-pergumulan yang tengah Anda pikul?
- Siapa orang yang dapat Anda dorong dalam perjalanan mereka bersama Yesus minggu ini?


Bacaan Alkitab Setahun :
Mikha 1:1-7 ; Ibrani 7:1-10


Tuhan mengasihi Anda seutuhnya ,termasuk segala cacat cela, kesalahan dan kekurangan Anda.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
| Jumat, November 22, 2019 |

Berkumpullah Dengan Kelompok Anda Untuk Pertumbuhan Rohani

Berkumpullah Dengan Kelompok Anda Untuk Pertumbuhan Rohani

Ibrani 10: 24-25 "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik. Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat."

Jika Anda ingin memiliki hubungan yang langgeng dengan Yesus, jangan menjalani maraton kehidupan ini seorang diri. Tak ada yang bisa menggantikan Anda berlari, tetapi orang lain bisa- dan harus- berlari bersama Anda.

Anda akan menyerah jika tanpa ada dukungan dari orang lain.

Anda tidak perlu 100 orang suporter. Anda bahkan tidak perlu 10. Anda hanya perlu tiga atau empat orang yang bersedia berlari bersama Anda, yang bersedia mendukung Anda dalam semua hal yang Tuhan ingin kerjakan dalam hidup Anda.

Alkitab memberi tahu kita, "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik. Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat" (Ibrani 10: 24-25). Itulah mengapa Anda harus berkumpul dalam sebuah kelompok kecil. Anda membutuhkan orang-orang yang dapat memacu kehidupan rohani Anda. Dan Anda harus bisa memacu kehidupan spiritual orang lain juga.

Ketika Anda berada di dalam kelompok kecil, di mana Anda dikasihi dan diterima oleh orang lain, mereka akan memberi Anda keberanian untuk terus melanjutkan perjalanan rohani Anda. Mereka akan mendoakan Anda ketika Anda bahkan tak tahu caranya mendoakan diri Anda sendiri. Mereka akan membantu Anda untuk terus berlari di dalam maraton kehidupan Anda.

Berusahalah sebisa mungkin untuk menemukan sekelompok orang yang mau berkomitmen dalam persahabatan dan dukungan.

Renungkan hal ini:
- Apa pengalaman Anda dengan memiliki sekelompok orang di sekitar Anda yang membantu Anda melakukan sesuatu yang sulit?
- Tindakan apa yang dapat Anda lakukan hari ini untuk mendukung pertumbuhan rohani seseorang?
- Apakah Anda memiliki tiga atau empat orang yang memacu kehidupan rohani Anda? Jika ada sesuatu yang tengah menghalangi Anda untuk membangun hubungan ini, bagaimana cara Anda mengatasinya?


Bacaan Alkitab Setahun :
Yunus 3-4; Ibrani 6:9-20


Persekutuan Anda akan membuat perbedaan besar dalam hidup Anda dari yang sebelumnya menyerah menjadi menyelesaikan lomba perjalanan kehidupan Anda.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
| Kamis, November 21, 2019 |

Ingin Seperti Yesus? Habiskan Waktu Dengan Dia

Ingin Seperti Yesus? Habiskan Waktu Dengan Dia

Ibrani 12:2 "Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah."

Anda mungkin pernah mendengar pepatah kuno ini: "Anda tak dapat melambung tinggi dengan elang jika Anda berlari dengan kalkun."

Itulah pelajaran yang bagus untuk Anda ingat tetapi yang juga memiliki konsekuensi kehidupan rohani bagi kita.

Anda harus menginvestasikan lebih sedikit waktu dalam hubungan-hubungan yang tak sehat, sebab itu akan melemahkan Anda. Jika Anda bergaul dengan orang-orang yang tidak memiliki ambisi, Anda tidak akan memiliki ambisi. Jika Anda bergaul dengan orang-orang yang senang mengkritik, Anda akan menjadi senang mengkritik. Orang-orang yang paling sering bergaul dengan Anda akan memengaruhi karakter Anda hari lepas hari.

Alkitab memberi tahu kita tentang pertumbuhan rohani: "Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah" (Ibrani 12: 2).

Itulah mengapa sangatlah penting untuk menghabiskan waktu bersama Yesus setiap hari. Pertumbuhan rohani Anda bergantung pada hal itu. Anda menjadi lebih seperti Yesus ketika Anda menghabiskan waktu bersama-Nya.

Saya sangat merekomendasikan Anda untuk mencari tempat khusus di mana Anda dapat menghabiskan waktu bersama Tuhan setiap hari. Mulailah dengan lima, 10, atau 15 menit sehari. Tidak masalah kapan Anda melakukannya -- lakukan saja! Ambil Alkitab Anda, duduk di kursi favorit Anda, bacalah selama beberapa menit, dan kemudian berbicaralah dengan Tuhan tentang apa yang terjadi dalam hidup Anda.

Bahkan Yesus punya kebiasaan pergi ke tempat di mana Ia dapat berbicara dengan Bapa surgawi. Lukas 22:39 menjelaskan bagaimana Dia pergi ke Bukit Zaitun untuk berdoa "seperti biasanya."

Yesus saja secara rutin menghabiskan waktu dengan Bapa-Nya, bukankah kebiasaan itu juga mendatangkan manfaat buat Anda? Itu satu-satunya cara untuk mulai menjadi serupa dengan Kristus.

Renungkan hal ini:
- Bagaimana selama ini Anda melihat hidup Anda dipengaruhi oleh orang-orang yang bergaul dengan Anda?
- Apa saja pergumulan yang sedang Anda hadapi ketika mencoba membangun waktu yang konsisten dengan Yesus?
- Apa satu perubahan yang dapat Anda masukkan ke dalam rutinitas harian Anda untuk menciptakan konsistensi yang lebih baik untuk waktu teduh Anda?


Bacaan Alkitab Setahun :
Yunus 1-2; Ibrani 6:1-8


Pergaulan Anda menentukan diri Anda.
Bergaullah dengan Tuhan
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
| Rabu, November 20, 2019 |

Ambil Langkah Kecil Menuju Kedewasaan Rohani

Ambil Langkah Kecil Menuju Kedewasaan Rohani

Ibrani 12: 1 "Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita."

Bukan suatu kebetulan bahwa Alkitab mengumpamakan kehidupan Kristen sebagai suatu perlombaan lari. Sama seperti dalam perlombaan lari jarak jauh, Anda harus dengan sabar tumbuh sebagai seorang Kristen. Alkitab berkata, "Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita" (Ibrani 12: 1).

Anda tidak akan menyelesaikan lomba lari ini dalam waktu seminggu, sebulan, atau bahkan setahun -- itu akan memakan waktu seumur hidup Anda. Rancangan Tuhan untuk menjadikan Anda seseorang yang Ia kehendaki membutuhkan komitmen seumur hidup.

Anda tak dapat mengambil jalan pintas atas pertumbuhan ini.

Jika Anda seorang Kristen, Anda mulai bertumbuh dengan cepat. Itu ibaratnya bayi pada bulan-bulan pertama hidup mereka -- mereka tumbuh begitu pesat di tahun pertama mereka, tetapi kemudian itu tidak bertumbuh secepat sisa hidup Anda.

Pertumbuhan -- baik jasmani maupun rohani -- berjalan dengan lambat. Itu berjalan stabil dan kukuh selama periode waktu tertentu. Tuhan tidak merancang Anda untuk tumbuh dengan terburu-buru. Anda mungkin ingin tumbuh terburu-buru, tetapi Ia tidak.

Itulah mengapa Anda harus mulai dengan langkah-langkah sederhana menuju pertumbuhan. Jika Anda mengambil satu atau dua langkah kecil setiap minggu, Anda akan melangkah lebih jauh menuju pertumbuhan di akhir tahun dibanding yang seharusnya.

Renungkan hal ini:
- Berbicara tentang pertumbuhan rohani Anda, di mana Anda paling tidak sabar untuk tumbuh, dan mengapa?
- Bagaimana orang-orang yang dekat dengan Anda bergumul dengan ketidaksabaran dalam perjalanan rohani mereka?
- Apa satu langkah pertumbuhan rohani yang dapat Anda ambil minggu ini?



Bacaan Alkitab Setahun :
Obaja 1; Ibrani 5:11-14


Kehidupan Kristen bukanlah ibaratnya sebuah lompatan besar di Grand Canyon. Itu merupakan perjalanan dari langkah-langkah kecil -- selangkah demi selangkah.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
| Selasa, November 19, 2019 |
Back to Top