Berserah Adalah Hati Yang Menyembah

| Sabtu, Januari 15, 2011 |
Bacaan Hari ini :
Roma 6:13 "Dan janganlah kamu menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk dipakai sebagai senjata kelaliman, tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai orang-orang, yang dahulu mati, tetapi yang sekarang hidup. Dan serahkanlah anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk menjadi senjata-senjata kebenaran."
__________________________________________

Hati yang menyembah adalah hati yang berserah.

Berserah adalah kata yang tidak populer, tidak disukai hampir seperti kata menyerah.
Ini seperti menyiratkan kekalahan, dan tak seorang pun ingin menjadi pecundang.

Berserah membangkitkan gambar yang tidak menyenangkan dari mengakui kekalahan dalam pertempuran, mengorbankan permainan, atau menyerah pada lawan yang lebih kuat.
Kata ini hampir selalu digunakan dalam konteks negatif.
Seperti penjahat yang tertangkap, berserah kepada pihak berwenang.

Dalam dunia yang kompetitif ini kita diajarkan untuk tidak pernah berhenti mencoba, pantang menyerah, dan tidak pernah berserah - jadi kita tidak mendengar banyak tentang berserah.
Jika menang adalah segalanya, berserah tidak terpikirkan.

Namun, Alkitab mengajarkan kita bahwa daripada mencoba untuk menang dan menaklukkan, kita justru seharusnya berserah dan taat.

Dan dengan berserah kepada Allah, kita masuk ke dalam sikap hati yang menyembah.
Ini adalah penyembahan yang benar : kita menyenangkan hati Tuhan saat kita memberi diri kita sepenuhnya kepada-Nya.

Berserah terbaik ditunjukkan dalam ketaatan, bekerja sama dengan Pencipta Anda.
Anda berkata, "Ya Tuhan" untuk apa saja yang Dia minta dari Anda.

Bahkan, "Tidak, Tuhan" adalah suatu kontradiksi.
Anda tidak dapat mengklaim Yesus sebagai Tuhan bila Anda menolak untuk mentaati Dia.
Petrus mencontohkan sikap yang berserah ketika, setelah semalam gagal menjala ikan, Yesus menyuruhnya untuk mencoba lagi: ".. Guru, kami telah bekerja keras sepanjang malam dan tidak menangkap apa-apa. Tapi karena Engkau berkata demikian, aku akan menebarkan jala."
Orang-orang yang berserah menuruti firman Tuhan, bahkan ketika itu tidak masuk akal.

Tuhan bukanlah tuan yang kejam, atau menggertak yang menggunakan kekerasan untuk memaksa kita menjadi tunduk.
Dia tidak mencoba mematahkan kehendak kita, tetapi mengarahkan kita kepada diri-Nya, sehingga kita akan memberikan diri kita secara bebas kepada-Nya.
Tuhan adalah Kekasih dan Pembebas, dan berserah diri membawa kebebasan, bukan perbudakan.

Ketika kita sepenuhnya menyerahkan diri kita kepada Yesus, kita menemukan bahwa dia bukan sesosok tirani, tetapi Juru Selamat, bukan bos, tapi Saudara, bukan diktator, tapi Teman.
__________________________________________

Bacaan Alkitab Setahun :
Kejadian 36-38; Matius 10:21-42
__________________________________________

Saat kita berserah kepada Tuhan, maka kita akan mengalami hubungan yang lebih luar biasa indah dengan Dia.


(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back to Top