Jangam Pendam Luka Anda, Katakan kepada Tuhan

| Senin, Maret 19, 2018 |
Ratapan 2: 19a "Bangunlah, mengeranglah pada malam hari, pada permulaan giliran jaga malam; curahkanlah isi hatimu bagaikan air di hadapan Tuhan,"

Apakah Anda mengalami hari yang buruk? Seseorang di dalam Alkitab memiliki gelar Ph.D. dalam hal luka dan kehilangan. Dialah Ayub. Dalam kitab Ayub pasal pertama dijelaskan bahwa ketika segalanya yang ia punya telah hancur, "Maka berdirilah Ayub, lalu mengoyak jubahnya, dan mencukur kepalanya, kemudian sujudlah ia dan menyembah," (Ayub 1:20). Begitulah cara Ayub menyerukan rasa sakitnya kepada Tuhan. Ketika Anda mengalami kedukaan mendalam dalam hidup Anda, maka hal pertama yang perlu Anda lakukan yaitu menceritakan kepada Tuhan bagaimana perasaan Anda.

Ini mungkin mengejutkan Anda, tapi Tuhan tahan dengan semua kemarahan dan frustrasi Anda. Dia tahan dengan semua emosi Anda. Mengapa? Karena Dialah yang memberikannya kepada Anda. Anda diciptakan menurut gambar dan rupa Allah, dan Dia adalah Tuhan yang mempunyai perasaan.

Ketika anak balita Anda mengamuk dan memukul lutut Anda, Anda bisa tahan, bukan? Begitu pun dengan Tuhan, kuasa-Nya jauh lebih besar dari emosi Anda, dan buat Dia tidak jadi masalah bila Anda mengungkapkan perasaan Anda yang sejujur-jujurnya kepada-Nya. Ketika Anda berdoa untuk kenaikan jabatan tapi ternyata itu tidak terjadi, ketika kekasih Anda memutuskan untuk berpisah, ketika Anda mendapat panggilan telepon yang menakutkan yang mengatakan, "Hasilnya kanker," jangan ragu untuk berseru kepada Tuhan, "Tuhan, saya marah. Saya kesal. Saya sakit hati. Saya frustasi. Saya kecewa. Saya ragu." Tuhan bisa menangani semua keluhan Anda, pertanyaan Anda, ketakutan Anda, dan kesedihan Anda. Kasih Tuhan untuk Anda jauh lebih besar dibanding segala emosi Anda.

Anak-anak saya tahu saya mencintai mereka. Mereka tahu saya sudah tinggal di planet ini lebih lama dari yang mereka,dan bahwa saya punya lebih banyak pengalaman dibanding mereka. Tapi anak-anak saya terkadang masih saja mempertanyakan pemikiran saya. Sulit dipercaya, bukan?

Saya lebih suka melakukan pembicaraan yang jujur dari hati ke hati dengan anak-anak saya, ketimbang malah membuat mereka jadi frustrasi dan kecewa di dalam hati. Begitupun dengan Tuhan! Dia lebih suka Anda bergumul dengan Dia di dalam kemarahan, daripada berjalan menjauh dari-Nya dengan sikap acuh tak acuh.

Respon yang tepat ketika menghadapi sebuah tragedi yang tak bisa kita pahami bukanlah dengan "tersenyum kecut dan memendamnya sendiri." Ratapan 2: 19a mengatakan, "Bangunlah, mengeranglah pada malam hari, pada permulaan giliran jaga malam; curahkanlah isi hatimu bagaikan air di hadapan Tuhan,"



Bacaan Alkitab Setahun :
Yosua 1-3; Markus 16


Ingatlah, hanya Tuhan yang paling mengerti perasaan dan hati Anda.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back to Top