Hubungan Layak untuk Dipulihkan

| Selasa, Februari 14, 2012 |
"Jadi karena dalam Kristus ada nasihat, ada penghiburan kasih, ada persekutuan Roh, ada kasih mesra dan belas kasihan, karena itu sempurnakanlah sukacitaku dengan ini: hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan." Filipi 2:1-2
__________________________________________

Hidup adalah tentang belajar bagaimana mengasihi, dan Tuhan menginginkan kita untuk menghargai hubungan dan melakukan segala upaya untuk memelihara hubungan-hubungan yang kita miliki daripada membuangnya setiap kali ada keretakan, sakit hati, atau konflik.

Bahkan, Alkitab mengatakan bahwa Tuhan telah memberikan kita pelayanan untuk memulihkan hubungan.
Untuk alasan ini, sejumlah besar pembahasan dalam Perjanjian Baru dikhususkan untuk mengajar kita bagaimana berhubungan satu dengan yang lain.

Rasul Paulus mengajarkan bahwa kemampuan kita untuk bergaul dengan orang lain merupakan tanda kedewasaan rohani.
Karena Kristus ingin keluarga-Nya dikenal karena kasih kita satu sama lain, persekutuan yang retak merupakan kesaksian yang memalukan bagi orang-orang tidak percaya.
Karena itu Paulus begitu malu karena anggota jemaat di Korintus terpecah menjadi golongan-golongan yang bertikai dan bahkan sampai membawa pertikaiannya ke pengadilan.

Dia menulis, "Sungguh memalukan! Tentu di antaramu ada seseorang yang cukup bijaksana untuk menyelesaikan perselisihan antara saudara-saudara yang sama-sama Kristen!" (1 Korintus 6:5, BIS)
Paulus terkejut bahwa tidak ada orang di gereja tersebut yang cukup dewasa untuk menyelesaikan konflik secara damai.
Dalam surat yang sama, katanya, "Tetapi aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, demi nama Tuhan kita Yesus Kristus, supaya kamu seia sekata dan jangan ada perpecahan di antara kamu, tetapi sebaliknya supaya kamu erat bersatu dan sehati sepikir." (1 Korintus 1:10)

Jika Anda ingin menerima berkat Tuhan atas hidup Anda dan Anda ingin dikenal sebagai anak Tuhan, Anda harus belajar untuk menjadi pembawa damai.
Yesus berkata, "Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah." (Matius 5:9)

Perhatikan bahwa Yesus tidak berkata, "Berbahagialah orang yang mencintai perdamaian," karena semua orang cinta damai.
Dia juga tidak berkata, "Diberkatilah orang yang damai," yang tidak pernah terganggu oleh apapun.
Yesus berkata, "Berbahagialah orang yang membawa damai" -- mereka yang aktif berusaha untuk menyelesaikan konflik.

Pembawa damai tidak banyak karena membawa damai adalah kerja keras, tetapi karena Anda dibentuk untuk menjadi bagian dari keluarga Allah, membawa damai adalah salah satu keterampilan paling penting yang harus Anda kembangkan.

Sayangnya, kebanyakan dari kita tidak pernah diajar bagaimana menyelesaikan konflik, sehingga selama beberapa hari berikutnya, kita akan membahas langkah-langkah yang diperlukan untuk menyelesaikan konflik.
__________________________________________

Bacaan Alkitab Setahun :
Imamat 15-16; Matius 27:1-26
__________________________________________

Tuhan menginginkan kita untuk menghargai dan menjaga hubungan-hubungan yang kita miliki dengan orang-orang di sekitar kita.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
__________________________________________

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back to Top