____________________________________
Bayangkan jika ada bau tidak sedap di rumah Anda.
Ketika Anda berkeliling rumah berusaha untuk menemukan sumber bau itu, baunya malah semakin menusuk hidung.
Kemudian Anda membuka pintu lemari, dan menemukan sumber baunya: tikus mati yang terjebak di perangkap yang Anda buat sendiri.
Apa yang harus Anda lakukan untuk menyingkirkan baunya?
Tentu saja dengan membuang tikus itu.
Solusinya sesederhana itu.
Karena jika tikus itu telah dibuang, maka baunya akan hilang dengan sendirinya.
Saat kita menjalani kehidupan, dan kemudian suara hati kita meresahkan kita dan rasa bersalah melanda kita, bagaimana kita menyingkirkannya?
Kita tidak dapat menonaktifkan rasa bersalah atau dapat dengan mudah mengabaikannya.
Kita hanya bisa mencari tahu sumber masalahnya.
Lalu apa yang dikatakan suara hati Anda?
Kemana rasa bersalah mengarahkan Anda?
Suara hati dan rasa bersalah mengantarkan Anda kepada dosa.
Dan cara untuk menyingkirkan rasa bersalah adalah dengan menyingkirkan penyebabnya, yang tidak lain adalah dosa, agar Anda dapat mengakui dosa Anda.
Ibrani 10:22 berkata, "Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh, oleh karena hati kita telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni."
Kita mungkin terpikir akan istilah baru untuk menggambarkan dosa-dosa kita, seperti "kesalahan" atau "kekhilafan," tetapi Allah tetap menyebut semuanya itu dosa.
Jadi mengapa kita tidak menyebut dosa sebagai dosa?
Kita diingatkan dalam 1 Yohanes 1:9, "Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan."
Hanya Yesus Kristus yang dapat mengampuni dosa dan membuat kita peka terhadap suara hati kita.
____________________________________
Bacaan Alkitab Setahun :
Yesaya 63-66; Kolose 2:16-23
____________________________________
Ia telah mati di Kalvari, dan Ia telah mencurahkan darah-Nya bagi Anda. Jadi sebut dosa Anda sebagai dosa, dan berhenti membuat alasan.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
____________________________________
Kunjungi 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar