Jangan Mengharapkan Surga di Bumi

| Selasa, November 26, 2013 |
Efesus 4:22-24 "Yaitu bahwa kamu, berhubung dengan kehidupan kamu yang dahulu, harus menanggalkan manusia lama, yang menemui kebinasaannya oleh nafsunya yang menyesatkan, supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu, dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya."

Banyak agama dan filosofi Zaman Baru mempromosikan kebohongan lama, mengatakan bahwa kita ilahi, kita bisa menjadi dewa-dewi.
Biarkan saya meluruskannya: Anda tidak akan pernah menjadi Tuhan atau bahkan dewa.

Kebohongan ini merupakan bujukan setan yang paling tua.
Setan menjanjikan Adam dan Hawa bahwa jika mereka mengikuti nasihatnya, "Kamu akan menjadi seperti Allah" (Kejadian 3:5).

Keinginan untuk menjadi Tuhan ini muncul setiap kali kita berusaha mengendalikan keadaan kita, masa depan kita, dan orang-orang di sekitar kita.
Tapi sebagai makhluk ciptaan, kita tidak akan pernah menjadi Sang Pencipta.
Tuhan tidak ingin Anda menjadi dewa, Ia hanya ingin Anda menjadi saleh, dengan menanamkan nilai-nilai, sikap, dan karakter-Nya.
Kita diciptakan untuk "menanggalkan manusia lama, yang menemui kebinasaannya oleh nafsunya yang menyesatkan, supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu, dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya" (Efesus 4:22-24).

Tujuan utama Allah bagi kehidupan Anda di bumi bukanlah kesenangan, melainkan pengembangan karakter.
Dia ingin Anda tumbuh secara rohani dan menjadi seperti Kristus.
Menjadi seperti Kristus bukan berarti menghilangkan kepribadian Anda, atau menjadi manusia kloning yang tidak punya pikiran.

Tuhan menciptakan Anda unik, jadi tentu saja Dia tidak ingin membinasakan ciptaan-Nya.
Menjadi serupa dengan Kristus berarti mengubah karakter Anda, bukan kepribadian Anda.
Setiap kali Anda lupa bahwa karakter adalah salah satu tujuan Allah menciptakan Anda, maka Anda akan menjadi mudah frustasi dengan keadaan Anda.
Anda akan bertanya-tanya, "Mengapa ini terjadi padaku? Mengapa aku harus mengalami hari-hari yang sulit ini?" Jawabannya adalah kehidupan itu memang seharusnya sulit!
Sebab itulah yang membuat kita tumbuh.
Ingat, Bumi bukanlah Surga!

Banyak orang Kristen salah menafsirkan janji Yesus tentang "hidup yang berkelimpahan" (Yohanes 10:10).
Mereka mengartikan bahwa dengan iman dan doa, mereka akan mendapatkan kesehatan yang sempurna, gaya hidup yang nyaman, kebahagiaan yang abadi, impian yang selalu terwujud, dan bantuan yang datang seketika atas segala masalah.

Singkatnya, mereka mengharapkan kehidupan Kristen yang mudah dijalani.
Mereka mengharapkan Surga di Bumi.

Perspektif egois ini seolah-olah memperlakukan Tuhan sebagai jin yang hanya muncul untuk melayani Anda demi memenuhi kepuasan pribadi dan ego Anda.
Tapi Tuhan bukanlah hamba Anda.
Jika Anda berpikir bahwa hidup itu seharusnya mudah, maka pada akhirnya Anda hanya akan menjadi sangat kecewa atau terus hidup dalam penyangkalan.

Jangan pernah lupa bahwa hidup bukanlah tentang Anda! Anda ada karena Tuhan punya tujuan atas hidup Anda, bukan sebaliknya.
Mengapa Allah memberikan kita Surga di bumi, jika Ia telah merencanakan hal yang nyata untuk Anda di Surga nanti?
Tuhan memberikan kita waktu di Bumi untuk membangun dan memperkuat karakter kita untuk tinggal di Surga.

Renungkan hal ini

Tuhan ingin Anda mengembangkan karakter yang tergambar dalam Khotbah Yesus di atas Bukit, buah Roh, surat Paulus tentang kasih, dan daftar Petrus tentang ciri-ciri kehidupan yang efektif dan produktif (Matius 5:1-12 ; Galatia 5:22-23 ; 1 Korintus 13; 2 Petrus 1:5-8).
____________________________________

Bacaan Alkitab Setahun :
Mikha 2:1-11 ; Ibrani 8
____________________________________

Tujuan utama Allah bagi kehidupan Anda di bumi bukanlah kesenangan, melainkan pengembangan karakter.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
____________________________________

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back to Top