Mengembangkan Karakter Kristus

| Sabtu, Januari 18, 2014 |
Kolose 1:28 "Dialah yang kami beritakan, apabila tiap-tiap orang kami nasihati dan tiap-tiap orang kami ajari dalam segala hikmat, untuk memimpin tiap-tiap orang kepada kesempurnaan dalam Kristus."


Ukuran kelima dari pertumbuhan rohani adalah karakter.
Memiliki sifat ke-Kristusan adalah tujuan akhir dari semua pendidikan Kristen.
Menerima kekurangan atau kelemahan kita apa adanya tanpa berbuat sesuatu untuk mengubahnya, menandakan kita tengah melewatkan inti dari pertumbuhan rohani.
Kita harus mencapai "kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus" (Efesus 4:13b).


Mengembangkan karakter yang seperti Kristus adalah tugas yang paling penting dalam kehidupan, karena itu merupakan satu-satunya hal yang kita bawa hingga ke alam baka.
Yesus menerangkan dengan cukup jelas dalam Khotbah-Nya di Bukit bahwa upah kita di Surga akan didasarkan pada sifat yang kita kembangkan dan tunjukkan di bumi.


Ini berarti tujuan dari semua pengajaran kita haruslah membawa perubahan hidup, bukan hanya memberikan pengetahuan.
Paulus mengatakan kepada Timotius bahwa tujuan dari pengajarannya adalah untuk mengembangkan karakter dari setiap orang yang ia ajarkan: "Tujuan nasihat itu ialah kasih yang timbul dari hati yang suci, dari hati nurani yang murni dan dari iman yang tulus ikhlas" (1 Timotius 1:5). Paulus juga mengatakan kepada Titus untuk melakukan hal yang sama: "Tetapi engkau, beritakanlah apa yang sesuai dengan ajaran yang sehat:"(Titus 2:1).


Karakter tidak dibangun di dalam ruang kelas.
Karakter dibangun dalam kehidupan nyata.
Ruang kelas studi Alkitab hanyalah tempat untuk mengidentifikasi kualitas karakter dan mengajarkan bagaimana karakter itu bisa dikembangkan.
Jika kita memahami bagaimana Allah menggunakan kesulitan hidup untuk mengembangkan karakter kita, maka kita mampu merespon dengan benar ketika Allah menempatkan kita dalam situasi-situasi yang bertujuan membangun karakter kita.


Allah membangun karakter dalam hidup kita dengan mengizinkan kita mengalami situasi yang memungkinkan kita tergoda untuk melakukan hal yang bertentangan dengan kualitas karakter yang sejati.
Pengembangan karakter selalu menghadapkan kita pada sebuah pilihan.
Ketika kita membuat pilihan yang tepat, maka sifat kita akan tumbuh semakin seperti Kristus.


Jika Anda ingin tahu seperti apa karakter ke-Kristusan itu, maka tempat yang baik untuk memulainya adalah daftar sembilan kualitas karakter yang Paulus sebutkan dalam Galatia 5:22-23: "Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu."


Buah Roh adalah gambaran Kristus yang sempurna.
Dia merupakan penjelmaan dari semua sembilan kualitas itu.
Jika Anda berencana mengembangkan karakter seperti Kristus, maka Anda juga harus memiliki kualitas tersebut dalam hidup Anda.


Setiap kali kita memilih untuk menanggapi sebuah situasi dengan cara Allah, ketimbang memilih mengikuti insting alami kita, maka kita tengah mengasah karakter kita.
Atas alasan inilah, Ia mengizinkan berbagai situasi pembangunan karakter terjadi dalam hidup kita, seperti: kekecewaan, kesulitan, godaan, masalah financial, atau penundaan.


Renungkan hal ini:

Dalam keadaan-keadaan sulit apa dalam hidup Anda yang kemungkinan besar akan Allah gunakan untuk mencoba membangun karakter Anda?

Setelah memahami hal ini, bagaimana cara Anda mengubah sikap dan perspektif Anda dalam memandang berbagai situasi?

____________________________________

Bacaan Alkitab Setahun :
Kejadian 41-42; Matius 12:1-23
____________________________________

Karakter tidak dibangun di dalam ruang kelas, karakter dibangun dalam kehidupan nyata dan dalam pengiringan kita akan Kristus.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
____________________________________

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back to Top