Sebuah Pesan Yang Pahit

| Jumat, Mei 23, 2014 |

2 Korintus 2:16 "Bagi yang terakhir kami adalah bau kematian yang mematikan dan bagi yang pertama bau kehidupan yang menghidupkan. Tetapi siapakah yang sanggup menunaikan tugas yang demikian?"

Pernahkah Anda melahap sesuatu yang manis, tapi kemudian Anda sakit?
Saya perjelas kembali pertanyaan ini: 
Apakah Anda pernah makan delapan donat Krispy Kreme sekaligus?
Saya pernah.
Saya sedikit terbawa suasana.
Rasanya menyenangkan menyantap begitu banyak donat, tapi kurang dari sepuluh menit kemudian, saya bertanya, "Apa yang baru saja kulakukan?"

Dalam Wahyu 10, rasul Yohanes meminta gulungan kitab yang terbuka di tangan malaikat.
Ketika malaikat itu memberikannya, ia berkata pada Yohanes, "Ambillah dan makanlah dia; ia akan membuat perutmu terasa pahit, tetapi di dalam mulutmu ia akan terasa manis seperti madu" (Wahyu 10:9).

Yohanes menulis, "Lalu aku mengambil kitab itu dari tangan malaikat itu, dan memakannya: di dalam mulutku ia terasa manis seperti madu, tetapi sesudah aku memakannya, perutku menjadi pahit rasanya. Maka ia berkata kepadaku: "Engkau harus bernubuat lagi kepada banyak bangsa dan kaum dan bahasa dan raja" (Wahyu 10:1Christia
Sebagai orang Kristen, pesan yang kita percaya adalah manis bagi kita, tetapi pahit bagi orang lain.
Pesan itu adalah Firman Tuhan yang dianugerahkan kepada kita.
Kita memakannya seolah-olah itu makanan.
Ayub berkata, "Perintah dari bibir-Nya tidak kulanggar, dalam sanubariku kusimpan ucapan mulut-Nya" (Ayub 23:12).
Bagi orang Kristen, melakukan studi Alkitab itu bagaikan merayakan pesta.
Kita bersukacita.
Namun bagi orang lain, hal itu merupakan penderitaan dan siksaan.
Mereka tidak menyukainya.

Beberapa orang mendengarkan Firman Tuhan dan berkata, "Aku suka itu. Aku percaya itu. Aku ingin Yesus."

Tetapi yang lain berkata, "Bukan hanya tidak menyukainya, aku benci itu. Aku membencimu, karena memberitakan Firman Tuhan padaku."

Sebagai orang percaya, kita perlu membawa pesan Injil dan membagikannya kepada sebanyak orang yang kita bisa. Apakah mereka menyukai atau membencinya, semuanya benar-benar tergantung pada mereka.

Pesan yang pahit atau menyakitkan kadangkala membuat ada perubahan dalam sikap dan tindakan kita, jadi janganlah berhenti untuk terus percaya pada pesan-pesan-Nya.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Greg Laurie)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back to Top