Tiga Langkah Sebelum Mengambil Keputusan Besar Dalam Pekerjaan

| Minggu, Maret 13, 2016 |

Amsal 2:6-7 Karena Tuhanlah yang memberikan hikmat, dari mulut-Nya datang pengetahuan dan kepandaian. Ia menyediakan pertolongan bagi orang yang jujur, menjadi perisai bagi orang yang tidak bercela lakunya.

Apakah Anda tengah menghadapi satu keputusan sulit dalam karir Anda, atau apakah Anda sedang bimbang apakah harus mengganti pekerjaan atau tidak? Untungnya seorang pengusaha terkaya dalam sejarah juga menulis dua buku dalam Alkitab, Amsal dan Pengkhotbah dan menyebarkan hikmatnya mengenai kekayaan dan pekerjaan.

Ada tiga langkah pertama yang bisa kita pelajari dari hikmat Salomo dalam kitab Amsal, yang bisa diaplikasikan untuk segala jenis keputusan besar yang harus Anda ambil. Bagaimana caranya?

1. Pertama, pelajari Alkitab. Sebelum Anda mendengarkan pendapat orang lain tentang apa yang perlu Anda lakukan, terlebih dahulu Anda perlu melihat dari perspektif Tuhan. Alkitab mengatakan dalam Amsal 2:6-7, Karena Tuhanlah yang memberikan hikmat, dari mulut-Nya datang pengetahuan dan kepandaian. Ia menyediakan pertolongan bagi orang yang jujur, menjadi perisai bagi orang yang tidak bercela lakunya. Berhenti mendengarkan suara orang lain, dan mulai mencari sebuah ayat.

2. Selanjutnya, gali fakta-fakta. Amsal 18:13 mengatakan, "Jikalau seseorang memberi jawab sebelum mendengar, itulah kebodohan dan kecelaannya. Sebelum saya memulai Saddleback Church, saya menghabiskan enam bulan untuk mencari fakta-fakta dan informasi. Saya membaca semua artikel di koran tentang pertumbuhan gereja bahkan sebelum saya pindah ke Orange County. Kemudian saya mempelajari demografi dan statistik penduduk, dan di situ saya menemukan bahwa antara tahun 1970 dan 1980, Orange County merupakan daerah yang paling cepat berkembang di Amerika, dan Saddleback Valley ialah daerah dengan pertumbuhan penduduk tercepat di Orange County. Saya berpikir, Mereka mungkin membutuhkan beberapa gereja baru!" Jadi saya memilih satu tempat untuk melayani yang saya tahu di sana akan ada satu kebutuhan akan gereja. Setelah saya mendapatkan kebutuhan tersebut, saya pun melakukan riset.

3. Kemudian, saya meminta saran. Anda perlu berdiskusi dengan orang-orang yang telah membuat keputusan yang sama dan juga kepada orang-orang yang tahu bentuk Anda. Tanyakan pada mereka, "Apakah saya benar-benar dibentuk untuk melakukan ini atau tidak? Apakah ini saya atau bukan saya? "Amsal 15:22 mengatakan, Rancangan gagal kalau tidak ada pertimbangan, tetapi terlaksana kalau penasihat banyak.

Salah satu alasan mengapa kita tidak mau meminta saran ialah karena kita tak mau mengakui bahwa kita tidak punya jawaban atas segala pertanyaan. Namun kerendahan hati dan hikmat berjalan berdampingan. Jika Anda tinggi hati dan berpikir Anda tahu segalanya, kemungkinan besar Anda akan gagal. Jadi, untuk mengambil satu keputusan yang bijaksana dan efektif, terlebih dahulu carilah di Alkitab, kemudian teliti fakta-fakta yang ada, dan pada akhirnya, mintalah saran dari orang-orang yang punya pengalaman dan tahu tentang bentuk Anda.

Renungkan hal ini: 
Mengapa Anda pikir begitu penting untuk mengenal bentuk Anda ketika membuat keputusan besar tentang pekerjaan Anda?

Siapa saja orang dalam hidup Anda yang bisa Anda mintai saran tentang pekerjaan Anda? Mengapa Anda percaya pada orang itu?

Bagaimana Anda bisa menerapkan langkah-langkah ini ke dalam bidang-bidang lain dalam kehidupan Anda?

Bacaan Alkitab Setahun :
Ulangan 20-22; Markus 13:21-37
Jika Anda tinggi hati dan berpikir Anda tahu segalanya, kemungkinan besar Anda akan gagal. (Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back to Top