Obat Untuk Kekeringan Rohani

| Selasa, Maret 21, 2017 |
Amsal 11:25 "Siapa banyak memberi berkat, diberi kelimpahan, siapa memberi minum, ia sendiri akan diberi minum."

Seringkali kita melihat bagaimana orang-orang Kristen dalam budaya kita berubah menjadi narsis dan egois, selalu berbicara tentang kebutuhan dan masalah mereka. Bahkan ada yang mendapatkan cap tertentu oleh masyarakat.

Allah membahas masalah ini dalam Yesaya 58, dikatakan bahwa umat-Nya mengeluh tentang kekeringan rohani, kemandekan, dan doa-doa yang tak terjawab, meskipun mereka tetap melaksanakan hukum Allah, seperti berdoa dan berpuasa. Allah berkata pada mereka, "Bukan! Berpuasa yang Kukehendaki, ialah supaya engkau membuka belenggu-belenggu kelaliman, dan melepaskan tali-tali kuk, supaya engkau memerdekakan orang yang teraniaya dan mematahkan setiap kuk, supaya engkau memecah-mecah rotimu bagi orang yang lapar dan membawa ke rumahmu orang miskin yang tak punya rumah, dan apabila engkau melihat orang telanjang, supaya engkau memberi dia pakaian dan tidak menyembunyikan diri terhadap saudaramu sendiri!" (Yesaya 58: 6-7).

Dalam ayat berikutnya dikatakan, "Pada waktu itulah terangmu akan merekah seperti fajar dan lukamu akan pulih dengan segera; kebenaran menjadi barisan depanmu dan kemuliaan TUHAN barisan belakangmu. TUHAN akan menuntun engkau senantiasa dan akan memuaskan hatimu di tanah yang kering, dan akan membaharui kekuatanmu; engkau akan seperti taman yang diairi dengan baik dan seperti mata air yang tidak pernah mengecewakan" (ayat 8, 11).

Pada dasarnya Allah berkata, "Meskipun engkau sudah melaksanakan semua ibadah itu, tapi engkau kini menjadi terlalu fokus pada dirimu sendiri. Yang engkau pedulikan hanyalah dirimu sendiri. Inilah yang benar-benar Aku mau engkau lakukan: Rangkullah orang lain. Ketika engkau telah menjalankan prioritas-prioritasmu dengan baik, maka jiwamu akan menjadi seperti taman yang disirami dengan baik, dan Aku akan memuaskan jiwamu di tengah kekeringan." 

Sungguh sebuah janji yang luar biasa. Kuncinya adalah berbagi. Jika Anda murah hati dalam berbagi apa yang telah dianugerahkan Tuhan kepada Anda, maka Tuhan akan menambahkannya kembali kepada Anda. Kita sebagai orang percaya memiliki pilihan: berbagi atau stagnan, memberitakan Firman atau berdiam diri, memberkati orang lain dengan apa yang telah Tuhan berikan kepada kita, atau malah menimbunnya, jalan di tempat, dan melewatkan kesempatan untuk bisa dipakai Tuhan dalam pekerjaan-Nya. 


Bacaan Alkitab Setahun :
Yosua 4-6; Lukas 1:1-20


Berbagi dengan orang lain adalah tanda orang itu berkelimpahan dalam hidupnya. Tidak hanya secara materi, tapi dalam kelimpahan rohani. Bersaksi akan perbuatan Tuhan yang ajaib dalam hidup kita, tidak hanya akan memberkati orang lain, tapi juga menumbuhkan rohani kita sendiri.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Greg Laurie ) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back to Top