Bagaimana Persembahan Anda Mencerminkan Kasih Karunia Allah?

| Kamis, Oktober 25, 2018 |
2 Korintus 9: 7-8 "Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita. Dan Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kamu, supaya kamu senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu dan malah berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan."

Jika Anda ingin mengukur seberapa besar Anda memahami kasih karunia Allah dan seberapa besar hidup Anda diberkati oleh kasih karunia-Nya, lihatlah persembahan Anda.

Alkitab berkata, "Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita. Dan Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kamu, supaya kamu senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu dan malah berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan" (2 Korintus 9: 7-8).

Perhatikan kata "segalanya" di dalam ayat ini: "senantiasa," "segala sesuatu," "di dalam pelbagai kebajikan." Itulah janji-janji yang berkaitan dengan seseorang yang kian serupa dengan Kristus. Seperti apakah karakter Kristus itu? Dia senang memberi. Allah amat mengasihi dunia ini sehingga Ia pun menganugerahkannya kepada kita. Apabila Anda belum belajar bermurah hati dengan waktu, uang, harta, dan peluang Anda, maka Anda tidak akan pernah bisa menjadi serupa dengan Kristus. Dalam hal mengasihi Allah, tidak ada bukti yang lebih kuat selain saling mengasihi, berbelas kasih, dan bermurah hati terhadap orang lain dan kepada Allah.

Jika Anda merasa gelisah atau defensif ketika pendeta Anda mulai berbicara soal memberi persembahan, itu artinya Anda tidak memahami kasih karunia-Nya. Pelajarilah kembali Alkitab. Firman-Nya mengatakan bahwa jika Anda memberi dengan sukacita dan dengan kerelaan hati, Tuhan akan memenuhi segala yang Anda butuhkan— "senantiasa," "segala sesuatu," "di dalam pelbagai kebajikan."

Pertanyaannya adalah: Apakah Anda bersedia percaya kepada Tuhan yang telah memberikan hidup-Nya untuk Anda? Jika Anda dapat mempercayakan keselamatan Anda di dalam Dia, mengapa Anda tidak bisa mempercayakan keuangan Anda kepada-Nya juga? 

Sesungguhnya, Anda tidak memiliki apa pun di muka bumi ini. Allah hanya meminjamkannya kepada Anda selama 70 atau 80 tahun. Segalanya adalah milik-Nya. Waktu anak saya masih kecil, saya memberinya lima dolar untuk membelikan saya sebuah hadiah, tapi dari mana asalnya uang itu?

Tuhan juga melakukannya kepada kita. Dia memberi kita dengan berkelimpahan. Kemudian Dia berkata, "Jalanilah hidupmu dengan penuh rasa syukur. Bermurah hatilah dalam memberi, termasuk dalam perpuluhanmu." Apakah Tuhan butuh uang Anda? Tidak. Dia ingin Anda menjadi serupa seperti Dia. Tuhan ingin Anda memiliki hati yang berkata, "Aku tak sabar ingin memberi untuk Tuhan."

Roma 8:32 mengatakan, "Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?" Memang, Anda bisa memberitahu Tuhan bahwa Anda mengasihi Dia, bahwa Anda percaya kepada-Nya, bahwa Anda mengutamakan Dia, namun buku tabungan Andalah bukti nyata bagaimana Anda menunjukkan kepada Allah betapa berharganya anugerah Dia bagi Anda. 

Renungkan hal ini: 
- Apakah Anda menyebut diri Anda orang yang senang memberi dengan sukacita? Mengapa atau mengapa tidak?
- Bagaimana selama ini Anda melihat Tuhan memberkati keuangan Anda atau menyediakan segala yang Anda butuhkan sebagaimana Anda juga telah setia kepada-Nya dalam hal memberi perpuluhan?
- Dalam hal apa saja Anda mengungkapkan rasa syukur Anda atas kasih karunia Allah?



Bacaan Alkitab Setahun :
Yeremia 48-50; II Tesalonika 3


Tuhan mengasihi Anda lebih dari apa pun. 
Salib membuktikan segalanya. Bagaimana dengan Anda ?
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back to Top