Empat Ciri-Ciri Pengampunan yang Alkitabiah

| Minggu, Oktober 21, 2018 |
Efesus 4:32 "Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu."

Pengampunan yang Alkitabiah bukanlah sebuah istilah murahan yang hanya Anda ucapkan dengan mudahnya untuk membuat semua orang merasa lebih baik. Itu bukan pengampunan yang sejati.

Alkitab mengatakan ada empat ciri-ciri pengampunan yang Alkitabiah:

Pengampunan adalah mengingat seberapa besar Anda telah diampuni.

"Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu" (Efesus 4:32). Inilah titik awal pengampunan yang sejati. Jika Anda tidak merasa diampuni, Anda tidak akan mau memaafkan orang lain. Jika Anda keras pada diri Anda sendiri, maka Anda akan keras terhadap orang lain. Tetapi semakin banyak Anda menerima kasih karunia dari Tuhan, semakin murah hati Anda terhadap orang lain. Semakin Anda merasa diampuni oleh Tuhan, semakin besar pengampunan yang Anda beri kepada orang lain.

Pengampunan adalah melepaskan hak Anda untuk membalas dendam.

Roma 12:19 mengatakan, "Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah kamu sendiri menuntut pembalasan, tetapi berilah tempat kepada murka Allah, sebab ada tertulis: Pembalasan itu adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan, firman Tuhan." Hidup ini tidak adil, namun suatu hari Tuhan akan membalasnya. Dia akan membela yang benar. Jadi, siapa yang lebih bisa memberi keadilan— Anda atau Tuhan?

Pengampunan adalah menanggapi kejahatan dengan kebaikan. 

Alkitab mengatakan dalam Lukas 6: 27-28, "Tetapi kepada kamu, yang mendengarkan Aku, Aku berkata: Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu; mintalah berkat bagi orang yang mengutuk kamu; berdoalah bagi orang yang mencaci kamu."

Bagaimana Anda bisa tahu bahwa Anda sudah benar-benar mengampuni seseorang? Ketika Anda bisa melihat bahwa bukan hanya Anda saja yang terluka, tetapi orang itu juga dan ketika Anda mendoakan orang tersebut diberkati Tuhan.

Tanyakanlah kepada diri Anda sendiri, "Bagaimana bisa saya melakukan hal itu kepada orang yang telah menyakiti saya?" Ada satu cara, yaitu dengan membiarkan cinta kasih Tuhan menyelami hidup Anda. Hanya kasih Tuhan yang dapat membantu Anda melakukannya. 

Pengampunan adalah mengulangi proses mengampuni.

"Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: "Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?" Yesus berkata kepadanya: "Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali" (Matius 18: 21-22). 

Hukum Yahudi memerintahkan bahwa mereka harus mengampuni seseorang tiga kali, karena itulah Petrus menggandakannya dan menambahkan satu lagi untuk ditanyakan kepada Yesus. Tetapi Yesus menjawab agar kita memberi jauh lebih banyak pengampunan melebihi standar itu.

Berapa lama Anda harus terus memaafkan seseorang? Selama itu masih dibutuhkan. Anda harus tetap memaafkan orang tersebut sampai rasa sakit Anda berhenti dan keinginan Anda untuk membalas dendam telah hilang.

Renungkan hal ini:
- Apa perbedaan yang terlihat berkat kasih karunia Tuhan dalam hidup Anda? Bagaimana Anda dapat mengulurkan kasih itu kepada orang lain?
- Siapa yang perlu Anda doakan untuk menerima berkat Tuhan hari ini? Bagaimana doa itu dapat menjadi bagian dari proses membuang rasa sakit Anda?
- Kebaikan apa yang dapat Anda lakukan untuk seseorang yang tidak menyukai Anda atau yang telah telah menjahati Anda? 


Bacaan Alkitab Setahun :
Yeremia 29-33; I Tesalonika 4 : 13-18


Pengampunan yang sempurna sudah kita alami dari Tuhan, maukah Anda menyampaikan kelegaan dan rasa syukur yang sama kepada sesama Anda?
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back to Top