Bersiaplah

| Jumat, November 20, 2009 |

Bersiaplah 

II Korintus 1:8-11

            Kemarin kita mempelajari 2 cara mempersiapkan diri menghadapi kesulitan hidup: pemikiran yang alkitabiah dan penilaian yang seimbang. I Petrus 1 memberikan pengajaran lebih lanjut, yaitu: menaruh harapan kita kepada Jesus (ayat 13). Seberapa pun beratnya keadaan, hidup ini memiliki maksud dan makna di dalam Kristus. Sang Juruselamat telah berjanji untuk senantiasa menyertai kita dan mengamati kita seperti seorang gembala yang menjaga domba-dombanya (Matius 28:20; Yohanes 10:14). Melalui kuasa Roh Kudus yang mengubahkan, masa-masa sulit dapat menjadi kesempatan untuk belajar lebih banyak mengenai kesetiaan Tuhan, melihat kuasaNya dan mengalami pertumbuhan pribadi.

   Menolak cara hidup kita yang lama (ayat 14).  Ketika kesulitan menerpa, kita mungkin tergoda untuk kembali pada kebiasaan yang tidak sesuai dengan Firman Tuhan, atau melakukan kebiasaan buruk yang baru. Dalam hidup ini, setan akan mendorong kita untuk mengambil jalan yang akan membawa kita jauh dari Tuhan. Kita perlu mengingat bahwa kita adalah ciptaan baru dimana cara hidup kita harus sejalan dengan kedudukan kita sebagai anak-anak Allah. Tingkah laku yang lama itu tidak lagi cocok dengan kita.

   Menjadikan kekudusan sebagai tujuan (ayat  15). Menjadi “kudus” atau “terpisah” dimulai dengan menyerahkan kendali atas hidup kita kepada Roh Kudus. Saat kita tunduk kepadaNya, Ia akan mulai menyatakan kehidupan Kristus melalui kita. Dengan mengetahui apa yang berkenan kepada Tuhan dan melakukannya, kita bekerja sama denganNya untuk membuat kita serupa dengan gambaran AnakNya.

   Saat pergumulan menjadi bagian hidup sehari-hari, jangan menyerah. Pikirkan langkah spesifik yang dapat Anda ambil, mulai terapkan pengajaran ini hari ini juga.

 

 
 -------------------------------------------- No virus found in this message. This email has been scan by Cisco Ironport.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back to Top