Sentuhan Hati Rabu, 3 Maret 2010

| Rabu, Maret 03, 2010 |

03 – Maret 2010 / Rabu
  Karunia Roh Kudus

Kisah Para  Rasul 2:38

Pada hari Pentakosta, para pengikut Yesus berkumpul di suatu ruang atas untuk berdoa dan menyembah. Beberapa dari mereka mungkin melihat kematian Kristus yang mengerikan, dan beberapa lagi melihatNya setelah Ia bangkit kembali.

            Menyaksikan kebangkitan pastinya adalah sesuatu yang luar biasa, namun demikian para pengikut ini akan mengalami mujizat lainnya. Suara tiupan angin keras menyita perhatian mereka – kemudian mereka dipenuhi oleh Roh Kudus dan mulai berbicara dalam berbagai bahasa (Kisah Rasul 2:4).

            Sebelum hari itu, Roh Tuhan yang berkuasa sudah turun untuk sementara waktu ke atas orang-orang tertentu untuk menolong mereka. Namun pada hari Pentakosta, untuk pertama kalinya, Bapa kita di Surga menempatkan RohNya sendiri di dalam orang percaya untuk tinggal secara permanen.

Bagaimana hal ini berdampak pada orang Kristen saat ini?
            Roh Tuhan tinggal di dalam setiap anak-anak Tuhan, memateraikan orang percaya selama masa hidupnya di muka bumi ini (Efesus 1:13). Tidak ada satu pun yang dapat mencuri jaminan kekekalan seseorang.

     Dalam kehidupan kita sehari-hari, Roh Kudus adalah penolong kita – pengajar di dalam kita yang memberikan pengertian untuk melihat berbagai hal sebagaimana sesungguhnya mereka, bukan karena tampilan luarnya. Lebih jauh lagi, pribadi ketiga dari Tritunggal ini menegur kita akan dosa kita dan menyingkapkan kebenarannya (Yohanes 16:8). Dan ketika kita tidak tahu bagaimana kita harus berdoa, Ia akan berdoa untuk kita (Roma 8:26).

     Bila Anda seorang pengikut Yesus, Roh Kudus tinggal di dalam Anda dan senantiasa berkarya. Namun dosa, kesibukan dan pengalih perhatian dapat menghalangi kemampuan Anda untuk mendengarkanNya. Apakah Anda dapat merasakan tuntunan dan teguranNya berkenaan dengan dosa Anda. Jika tidak, mintalah Dia untuk menyingkapkan segala sesuatu yang harus diakui dan menunjukkan kepada Anda bagaimana caranya untuk mendengarkanNya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back to Top