Bersabar itu Bijak

| Selasa, Januari 07, 2020 |

Amsal 14:29 "Orang yang sabar besar pengertiannya, tetapi siapa cepat marah membesarkan kebodohan."

Kehidupan Anda memiliki pasang surut. Kadang Tuhan ingin Anda bergerak cepat, tapi kadang Dia ingin Anda bersabar. Seperti dikatakan dalam Amsal 14:29, "Orang yang sabar besar pengertiannya, tetapi siapa cepat marah membesarkan kebodohan."

Hari ini dan besok, kita akan belajar bersama saat-saat ketika Tuhan ingin Anda bersabar.

Pertama, Anda harus selalu memperlambat gerak Anda ketika Anda tidak memiliki semua fakta. Budaya kita memuja segala hal yang sifatnya impulsif dan spontanitas. Itu memberi tahu kita bahwa segala keputusan yang diambil dengan "insting" adalah keputusan yang tepat.

Anda mungkin sudah mendengar berulang kali pepatah "ikuti kata hatimu." Tetapi Alkitab memberi tahu kita, "Betapa liciknya hati, lebih licik dari pada segala sesuatu, hatinya sudah membatu: siapakah yang dapat mengetahuinya?" (Yeremia 17:9). Insting seringkali memimpin kita menuju arah yang salah. Anda harus mengandalkan kebenaran ketimbang diri kita sendiri.

Alkitab dengan jelas mengatakan akan hal itu, "Jikalau seseorang memberi jawab sebelum mendengar, itulah kebodohan dan kecelaannya" (Amsal 18:13).

Maka, ketika Anda belum punya semua fakta, bersabarlah. Jangan mengandalkan nyali, insting, kata hati atau perasaan Anda. Luangkan waktu untuk mencari kebenaran objektif di luar diri Anda.

Waktu lain untuk bergerak perlahan ialah ketika Anda terluka, marah, atau tertekan. Saat kita kesal, kita cenderung bereaksi dan membalas daripada bertindak bijak.

Yakobus 1:19 mengatakan, "Hai saudara-saudara yang kukasihi, ingatlah hal ini: setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah;"

Apakah Anda melihat ritme ayat itu? Dikatakan cepat, lambat, lambat. Jika Anda cepat mendengar dan lambat berbicara, maka Anda akan lambat marah. Tetapi jika Anda lambat untuk mendengar dan cepat berbicara, maka Anda akan cepat marah.

Amsal 14:29 mengatakan, "Orang yang sabar besar pengertiannya, tetapi siapa cepat marah membesarkan kebodohan.

Amsal 15:28 mengatakan, "Hati orang benar menimbang-nimbang jawabannya, tetapi mulut orang fasik mencurahkan hal-hal yang jahat." Singkatnya, orang saleh berpikir dahulu sebelum berbicara.

Amsal 15:18 memberi tahu apa yang seharusnya Anda lakukan: "Si pemarah membangkitkan pertengkaran, tetapi orang yang sabar memadamkan perbantahan."

Terkadang Anda akan marah, terluka, atau tertekan. Itu bagian dari kehidupan. Tetapi pada saatnya itu terjadi, bersabarlah. Amsal 15:18 mengatakan, "Si pemarah membangkitkan pertengkaran, tetapi orang yang sabar memadamkan perbantahan."

Dan hal yang sama juga berlaku ketika Anda tidak memiliki semua fakta. Alih-alih hanya "ikuti kata hatimu," luangkan waktu untuk bersabar dan buatlah keputusan yang hati-hati.

Ingat: Bersabar itu bijak.

Renungkan hal ini:
- Pikirkan kapan terakhir kali Anda mengambil keputusan terlalu buru-buru -- apa konsekuensinya?
- Kapan Anda memperlambat langkah Anda untuk membuat keputusan yang cermat? Bagaimana Anda melihat Tuhan memimpin Anda dalam hal itu?
- Yakobus 1:19 mengatakan, "Hai saudara-saudara yang kukasihi, ingatlah hal ini: setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah;" Manakah dari hal-hal tersebut yang paling sulit buat Anda? Bagaimana Anda akan berkomitmen tahun ini yang paling sulit Anda kerjakan?


Bacaan Alkitab Setahun :
Kejadian 18-19; Matius 6:1-18


Jangan membuat keputusan yang terburu-buru yang akan Anda sesali.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back to Top