Jaga Pertumbuhan Rohani Anak Anda

| Sabtu, Juni 22, 2013 |
1 Petrus 5:2-3 "Gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada padamu, jangan dengan paksa, tetapi dengan sukarela sesuai dengan kehendak Allah, dan jangan karena mau mencari keuntungan, tetapi dengan pengabdian diri. Janganlah kamu berbuat seolah-olah kamu mau memerintah atas mereka yang dipercayakan kepadamu, tetapi hendaklah kamu menjadi teladan bagi kawanan domba itu."

Yesus melindungi rohani para murid-Nya.

Apa artinya bagi anak-anak Anda?
Anda melindungi martabat, harga diri, dan rohani mereka. Anda menyadari bahwa kekuatan dari kata-kata yang Anda ucapkan kepada mereka bisa menyembuhkan atau menyakiti hati mereka.

Kita berkata, "Tongkat dan batu bisa mematahkan tulangku, tapi kata-kata tidak akan pernah menyakitiku."
Itu benar-benar salah!

Kata-kata lebih menyakitkan dari tongkat dan batu.
Seorang anak yang patah kaki atau lengannya akan berangsur-angsur pulih, tapi ada sebagian dari Anda yang hingga saat ini masih berada di bawah bayang-bayang makian atau ucapan kasar yang Anda terima dari Ayah atau Ibu ketika Anda beranjak dewasa.
Mungkin mereka berkata, "Kamu tidak akan pernah berhasil," sehingga sampai hari ini Anda masih mencoba untuk membuktikan bahwa mereka salah.

Sebagai orang tua, kita harus memahami bahwa kekuatan dari kata-kata yang kita ucapkan kepada anak-anak kita dapat menyakiti atau menyembuhkan mereka.
Orang tua bisa menghancurkan atau sebaliknya menguatkan anak perempuannya hanya dengan satu kalimat.
Hal yang sama berlaku dengan anak laki- laki.
John Eldredge, dalam bukunya "Wild at Heart," berkata bahwa kebanyakan pria menjalani hidupnya dengan terus dibayangi dengan apa yang sering saya sebut sebagai "luka seorang Ayah."
Ketika setiap anak laki-laki bertumbuh dewasa, mereka ingin memiliki kedewasaan yang diakui oleh semua orang, dan pengakuan yang paling mereka harapkan adalah dari sang Ayah.
Jika ia belum mendapatkannya, maka ia akan berusaha mendapatkan pengakuan atas kedewasaanya dengan menggunakan puluhan cara lain.
Dan atas alasan inilah, ia akan menjalani seluruh hidupnya dengan berusaha untuk mengganti kata-kata yang tidak pernah dikatakan sang Ayah, seperti, "Kamu anak yang hebat. Kamu sudah menjadi pria dewasa. Kamu punya kehidupan yang baik. Kamu berharga," dengan sesuatu yang bisa ia banggakan.

Rasul Petrus, meskipun menuliskan suratnya kepada para pendeta, memberikan nasihat yang juga berlaku bagi semua pemimpin, termasuk para Ibu dan Ayah: "Mendidik, menjaga, membimbing, dan menggiring kawanan domba Allah adalah tanggung jawab Anda [itu termasuk anak-anak Anda]. Anda juga kiranya tidak dominan seperti orang yang arogan, orang yang diktatoris, atau orang yang suka menguasai, namun sebaliknya jadilah contoh, teladan, dan panutan dari kehidupan Kristen."


Renungkan hal ini :

- Bagaimana Anda menggunakan kata-kata untuk membangun anak-anak Anda?

- Bagaimana kata-kata Anda akan menyakiti anak-anak Anda?

- Diskusikan dengan kelompok persekutuan atau teman dekat Anda tentang cara-cara yang Anda gunakan untuk menegaskan keberadaan anak-anak Anda dan mempercayakan.
____________________________________

Bacaan Alkitab Setahun :
Ester 6-8; Kisah Para Rasul 6
____________________________________

Setiap kata-kata yang Anda ucapkan kepada anak-anak Anda bisa menyembuhkan atau menyakiti hati mereka.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
____________________________________

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back to Top