Tuhan Mendewasakan Kita Perlahan-lahan

| Jumat, September 14, 2018 |
Efesus 4: 22-24 "Yaitu bahwa kamu, berhubung dengan kehidupan kamu yang dahulu, harus menanggalkan manusia lama, yang menemui kebinasaannya oleh nafsunya yang menyesatkan, supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu, dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya."

Meskipun Tuhan dapat mengubah kita dengan seketika, namun Dia memilih untuk mendewasakan kita secara perlahan-lahan. Yesus mendewasakan murid-murid-Nya dengan instan, sama seperti bagaimana Allah membolehkan orang Israel menguasai Tanah Perjanjian "sedikit demi sedikit" supaya mereka tidak kewalahan (lihat Ulangan 7:22). Dia lebih memilih untuk bekerja selangkah demi selangkah di dalam hidup kita. 

Mengapa diperlukan waktu begitu lama untuk berubah dan bertumbuh dewasa? Ada beberapa alasan:

- Kita murid yang lambat. Seringkali kita harus belajar kembali satu pelajaran sebanyak 40 atau 50 kali untuk bisa benar-benar mengerti. Masalah-masalah yang sama terus muncul, dan kita biasanya berpikir, "Tidak lagi, Tuhan! Aku sudah pernah belajar itu!" Tetapi Tuhan lebih tahu. Sejarah bangsa Israel menggambarkan betapa cepatnya kita lupa dengan pelajaran yang Tuhan telah ajarkan kepada kita, dan betapa cepatnya kita kembali ke pola perilaku lama kita. Kita perlu berhadapan dengan hal yang sama berulang-ulang kali. 

- Banyak yang harus kita lupakan. Sebagian besar masalah dan kebiasaan buruk kita tidak terbentuk begitu saja, maka juga tidak mungkin kita mengharapkan itu semua lenyap seketika. Tidak ada pil, doa, atau teori yang akan langsung menghentikan kerusakan yang sudah ditimbulkan bertahun-tahun. Dibutuhkan kerja keras untuk menghilangkan dan mengganti kerusakan yang ada. Alkitab menyebutnya "menanggalkan manusia lama" serta "mengenakan manusia baru" (Roma 13:12; Efesus 4: 22-24; Kolose 3: 7-10, 14).

- Pertumbuhan seringkali menyakitkan dan menakutkan. Tidak ada pertumbuhan yang tanpa perubahan, tidak ada perubahan yang tanpa rasa takut atau kehilangan, dan tidak ada kelegaan yang tanpa rasa sakit. Setiap perubahan melibatkan kehilangan. Kita takut dengan kehilangan, karena itu kita terus melakukan cara lama kita yang walau sebenarnya merugikan diri kita sendiri. Itu ibarat sepasang sepatu usang, setidaknya itu terasa nyaman dan kita sudah familier dengannya. 

- Kebiasaan baik memerlukan waktu untuk berkembang. Ingat, karakter Anda adalah jumlah total dari semua kebiasaan Anda. Anda tidak bisa mengklaim diri Anda sebagai orang baik, kecuali Anda memang selalu baik. Kebiasaan Anda menentukan karakter Anda.

Paulus mengajarkan Timotius, "Perhatikanlah semuanya itu, hiduplah di dalamnya supaya kemajuanmu nyata kepada semua orang" (1 Timotius 4:15).

Renungkan hal ini: 
- Menurut Anda, mengapa Tuhan mengizinkan kita berhadapan dengan luka dan kehilangan ketika kita bertumbuh secara rohani?
- Apa satu kebiasaan buruk yang sulit sekali Anda ubah? Bagaimana Tuhan membantu Anda mengatasinya saat ini di dalam hidup Anda?
- Apa satu hal yang perlu Anda latih setiap hari sehingga Anda semakin memiliki karakter yang seperti Kristus?


Bacaan Alkitab Setahun :
Amsal 19-21; II Korintus 8


Hanya ada satu cara untuk mengembangkan karakter seperti Kristus: Anda harus mempraktikkannya - dan itu butuh proses! Tidak ada kebiasaan yang terbentuk dengan instan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back to Top