Yang Diampuni Harus Mengampuni

| Minggu, September 23, 2018 |
Kolose 3:13 "Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian."

Apakah Anda menunjukkan belas kasih kepada orang lain? Itulah yang Tuhan ingin kita lakukan meski memang tidak mudah bagi kita untuk selalu ingat melakukannya, sebab seringkali kita fokus pada diri kita sendiri.

Kadang lebih mudah untuk menjadi egois ketimbang bermurah hati. Anda menganggap lambannya kasir swalayan yang membuat Anda antri selama lima menit sebagai sesuatu yang mengganggu hari Anda. Anda tidak melihat bagaimana kasir tersebut mungkin tengah bergumul mempertahankan pekerjaannya, yang mungkin baru saja mendengar kabar terburuk dalam hidupnya. 

Anda melihat seorang anggota keluarga Anda yang tengah bergumul sebagai suatu beban buat Anda, ketimbang melihat keputusasaannya berjuang di tengah situasi sulit. Anda melihat seseorang yang memotong jalur mobil Anda di jalan tol sebagai perwujudan fisik dari Setan, ketimbang melihatnya sebagai seseorang yang sebenarnya sedang butuh kasih sayang Tuhan. 
Kita semua adalah orang buruk yang tengah membutuhkan kasih Allah. Itulah sebabnya Yesus Kristus datang ke dunia ini. Dan dengan menunjukkan kasih kita kepada orang lain merupakan cara agar kita selalu ingat dengan apa yang telah Dia lakukan buat kita. Cara terakhir yang ditunjukkan Allah kepada kita ialah melalui pengampunan. Dan cara-Nya yang terakhir untuk menyuruh kita menunjukkan kasih karunia kita kepada orang lain ialah dengan mengampuni.

Kolose 3:13 mengatakan, "Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian."

Orang-orang sering bertanya kepada saya, "Bagaimana caranya saya bisa mendapatkan kekuatan untuk mengampuni? Sebab saya tidak punya kekuatan itu." Sama! Begitu pun dengan saya! Satu-satunya hal yang dapat saya lakukan untuk memiliki kekuatan untuk mengampuni ialah dengan mengingat betapa Yesus telah lebih dahulu mengampuni saya. Ketika saya mengingat itu, Dia memberi saya kekuatan dan kasih karunia untuk mengampuni orang lain.

Clara Barton, pendiri Palang Merah Amerika, teringat oleh seorang teman tentang suatu hal yang sangat kejam yang pernah dilakukan seseorang kepadanya bertahun-tahun lalu. Barton berperilaku seolah-olah dia tidak mengingatnya. Ketika temannya itu bertanya, "Apakah kamu tidak ingat?" Jawabnya, "Tidak, tapi saya ingat dengan jelas sudah melupakannya."
Apa yang perlu Anda lupakan? Jika Anda tidak memaafkan, maka Anda tidak akan bisa menikmati panggilan Tuhan atas Anda seumur hidup Anda, sebab hati yang menolak untuk mengampuni akan membuat Anda terjebak di masa lalu. Anda harus memaafkan demi diri Anda sendiri agar Anda dapat melanjutkan hidup. Mengampuni bukan berarti sepakat bahwa apa yang dilakukan orang tersebut kepada Anda itu benar, atau seharusnya tidak ada konsekuensi atas perbuatan yang mereka lakukan. 

Ketika itu terlihat mustahil, ketika Anda merasa tidak bisa bersikap ramah terhadap seseorang, ingatlah satu hal: Yesus telah mengampuni Anda. Dengan mengingat belas kasih-Nya itu atas Anda akan memberi Anda kekuatan untuk mampu bermurah hati dan mengampuni orang lain.

Renungkan hal ini: 
- Bagaimana bisa dengan memaafkan seseorang mempengaruhi orang lain? Bagaimana pengaruhnya terhadap Anda?
- Apa yang perlu Anda lepaskan sehingga dengan bantuan Tuhan, Anda dapat memaafkan dan menunjukkan belas kasih Anda kepada orang lain?
- Bagaimana kebencian dan kepahitan menghambat Anda dalam menggenapi rancangan Tuhan atas Anda?



Bacaan Alkitab Setahun :
Pengkotbah 11-12; Galatia 4


Mengampuni berarti Anda menanggalkan kemarahan dan sakit hati Anda dan menyerahkannya kepada Allah, sehingga Anda dapat melanjutkan hidup dengan melaksanakan panggilan Allah atas hidup Anda.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back to Top