Sentuhan Hati Rabu, 1 Juli 2009

| Kamis, Juli 02, 2009 |

Hasrat Orang Percaya  

II Timotius 1:1-11

Api tidak akan terus menyala bila tidak dikipas. Sama halnya semangat orang percaya, bila tidak dipelihara, bisa padam.

Orang yang baru menjadi Kristen seringkali menceritakan tentang iman mereka secara menggebu-gebu dan merasakan sukacita dan damai sejahtera Tuhan. Namun, semangat seperti ini dapat hilang tanpa disengaja. Dari bacaan hari ini, kita menduga bahwa Timotius telah membiarkan kobaran imannya telah menjadi dingin (ayat 6-7).

Orang percaya bisa mengalami ”pendinginan” seperti ini karena berbagai alasan. Ketika tragedi melanda, seseorang mungkin merasa bahwa doa-doanya tidak dijawab dan berpikir bahwa Tuhan tidak peduli. Bila kemudian ia mulai tidak berdoa, maka ia akan mudah hanyut dan menjauh dari Tuhan. Di lain waktu, orang Kristen dapat dialihkan perhatiannya oleh prioritas dunia. Antusiasme Timotius goyah karena pengajaran yang sesat dan rasa takut. Apapun penyebabnya, Setan adalah penyebab yang mendasarinya; ia membujuk orang percaya untuk tidak memiliki pikiran yang hanya terarah pada Yesus.

Tanpa terasa, kita bisa saja terhanyut dan sulit untuk mendeteksinya. Enam pertanyaan dapat menolong Anda menilai apakah antusiasme Anda bagi Tuhan tetap kuat:

1. Apakah Anda bersukacita di dalam Tuhan dan memiliki keinginan untuk melayani Dia, memberitakan Injil dan menolong orang lain yang membutuhkan?
2. Apakah Anda membaca Firman Tuhan setiap hari?
3. Apakah Anda berdoa, dan mengetahui bahwa Tuhan mendengarkan dan sedang bekerja dalam hidup Anda?
4. Apakah Anda dengan setia mengikuti kebaktian dan memberi persepuluhan?
5. Apakah Anda mengalami sukacita, damai sejahtera, kecukupan dan pengharapan di dalam Yesus?
6. Apakah Anda teguh berdiri dengan keyakinan Anda kepadaNya?

    Bila baru-baru ini beberapa jawaban Anda berubah dari ”ya” ke ”tidak”, api Anda mungkin sudah padam. Akuilah hal ini kepada Tuhan. Mintalah pertolongannya untuk menyalakan hasrat Anda.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back to Top