Sentuhan Hati Sabtu-Minggu, 7-8 Agustus 2010

| Jumat, Agustus 06, 2010 |
07 Agustus 2010 / Sabtu
Akibat Iri Hati  --  Roma 13:13

           Ketika membicarakan tentang iri hati, Anda mungkin menyadari bahwa sedikit banyak Anda juga bergumul dengan masalah ini. Mungkin tanpa disadari Anda juga memiliki rasa iri terhadap teman, tetangga atau rekan kerja Anda. Jika demikian, ketahuilah bahwa ini merupakan bahaya besar yang harus disingkirkan dari hidup Anda.

         Jika kita menyadari bahwa iri hati dapat merusak berbagai aspek hidup kita, kita akan belajar mengenali persoalan kita. Dengan berdoa, pelajarilah daftar beberapa akibat iri hati berikut ini.

  • Takut – Anda takut tidak mendapatkan yang Anda inginkan atau kehilangan yang Anda miliki.
  • Persaingan – Anda secara agresif berjuang untuk mengalahkan orang lain.
  • Suka mengkritik – Tujuannya adalah untuk menjatuhkan orang lain.
  • Membanding-bandingkan – Anda mengukur keberhasilan Anda dengan keberhasilan orang lain.
  • Pikiran yang kacau – Kesuksesan orang lain terus-menerus mengganggu Anda.
  • Kemarahan – Permusuhan adalah penampakan yang wajar dari iri hati dan kepahitan.
  • Rasa tidak aman – Anda tidak pernah merasa cukup, karena Anda selalu menetapkan nilai yang lebih tinggi dari yang ditetapkan orang lain.
  • Tak ada damai sejahtera – Iri hati dan kedamaian selalu berseberangan; Anda tak pernah dapat memiliki keduanya secara bersama-sama.
  • Penyakit – Gangguan emosional dapat meminta korban kesehatan fisik.

    Ingatlah bahwa iri hati adalah ranjau yang akan menghancurkan siapa saja yang memicu ledakannya. Namun, dengan menyadari akibatnya yang merusak, Anda mungkin dapat terdorong untuk mulai mengenalinya dalam hidup Anda. Dan dengan pertolongan Tuhan, Anda dapat memulai langkah penyembuhan dan pemulihan.

 

08 Agustus 2010 / Minggu
Mengatasi  Iri Hati  --  Mazmur 37:4

      Sesudah kita memiliki gambaran yang jelas tentang iri hati dan akibat buruknya, kita perlu mencari cara-cara praktis untuk menyingkirkannya dari hidup kita. Jika Anda mendapati diri Anda diliputi perasaan iri, ikutilah langkah-langkah berikut ini.

    Pertama, Anda harus mengakui keberadaan iri hati itu di dalam kehidupan Anda. Jujurlah pada diri sendiri, dan jangan biarkan perasaan itu membusuk di pikiran Anda.

    Kedua, akuilah bahwa Anda sedang berseteru dengan Allah. Langkah ini penting karena dapat mencegah Anda menganggap iri hati sebagai perilaku yang "wajar" atau "bisa diterima".

   Ketiga, bersyukurlah atas karya Allah dalam kehidupan orang yang Anda cemburui. Dia mungkin sedang menyatakan karya-Nya yang luar biasa – pujilah Dia atas hal itu!

   Keempat, lakukanlah suatu kebajikan untuk orang itu. Tampaknya mungkin mustahil, tetapi melakukan suatu hal yang baik sekalipun Anda tidak menyukainya akan mulai mengikis perasaan-perasaan negatif Anda.

   Kelima, mintalah Allah menunjukkan cara memandang orang itu. Langkah ini paling penting karena membuat Anda dapat memandang melampaui perspektif Anda sendiri, dan memandangnya sebagai orang yang berharga di mata Allah.

   Keenam, fokuskan kembali perhatian Anda pada karya Allah dalam hidup Anda. Rancangan-Nya atas hidup Anda sama besar dan pentingnya dengan rancangan-Nya dalam hidup orang yang Anda cemburui.

   Masih ada satu langkah lagi yang perlu Anda ambil: pakailah pola pikir Mazmur 37:4. Jika Anda sungguh-sungguh bergembira karena Tuhan, dan percaya bahwa Dia akan memberkati Anda seturut kehendak-Nya, Anda tidak perlu merasa iri lagi dalam kehidupan Anda. Kepuasan yang penuh akan menggantikan perasaan iri dan ketidakpuasan itu.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back to Top