Tuhan Tersenyum Ketika Kita Percaya

| Senin, Agustus 22, 2011 |
Bacaan Hari ini :
Ibrani 11:7 (BIS) "Karena beriman, maka Nuh diberitahu oleh Allah tentang hal-hal yang akan terjadi kemudian, yang tidak dapat dilihat olehnya. Nuh mentaati Allah sehingga ia membuat sebuah kapal yang kemudian ternyata menyelamatkan dirinya bersama keluarganya. Dengan demikian dunia dihukum, sedangkan Nuh sendiri karena imannya dinyatakan oleh Allah sebagai orang yang baik."
__________________________________________

Bayangkan adegan ini: Suatu hari Allah datang kepada Nuh dan berkata, "Aku kecewa pada manusia di seluruh dunia, tidak ada satupun yang taat kepada-Ku kecuali kamu. Tapi Nuh, ketika Aku melihat pada kamu, Aku mulai tersenyum. Aku senang dengan hidupmu, jadi Aku akan mendatangkan banjir besar di dunia dan memulai kembali dengan kamu dan keluargamu, Aku ingin kamu untuk membangun kapal raksasa yang akan menyelamatkan kamu dan hewan-hewan."

Ada tiga masalah yang bisa menyebabkan Nuh untuk menjadi ragu:

Nuh tidak pernah melihat hujan, karena sebelum terjadinya air bah, Allah melakukan irigasi bumi dari dalam tanah. (Kejadian 2:5-6)

Nuh hidup ratusan mil dari laut terdekat.
Bahkan jika ia bisa belajar untuk membangun sebuah kapal, bagaimana dia bisa membawanya ke air?

Ada masalah dan kerepotan besar dalam mengumpulkan semua hewan dan kemudian memelihara mereka.

Namun Nuh tidak mengeluh atau membuat alasan.
Dia percaya Tuhan sepenuhnya, dan itu membuat Tuhan tersenyum.

Mempercayai Tuhan sepenuhnya berarti memiliki iman bahwa Tuhan tahu apa yang terbaik untuk hidup Anda.
Anda mengharapkan Dia untuk menepati janji-Nya, membantu Anda mengatasi masalah, dan melakukan yang mustahil bila diperlukan.
Alkitab mengatakan, "TUHAN senang kepada orang-orang yang takut akan Dia, kepada orang-orang yang berharap akan kasih setia-Nya." (Mazmur 147:11)

Butuh waktu 120 tahun bagi Nuh untuk membangun bahtera.
Saya membayangkan dia menghadapi hari-hari yang penuh tantangan.
Dengan tidak adanya tanda-tanda hujan setelah bertahun-tahun, dia mungkin diolok-olok sebagai "orang gila yang berpikir Tuhan berbicara kepadanya".

Saya membayangkan anak-anak Nuh sering malu dengan kapal raksasa yang dibangun di halaman depan mereka.
Namun Nuh tetap mempercayai Allah.

Dalam hal apakah dalam hidup Anda, dimana Anda butuh untuk mempercayai Allah sepenuhnya?

Percaya adalah tindakan ibadah.
Sama seperti orang tua senang ketika anak-anak mempercayai mereka, iman Anda membuat Tuhan senang.
Alkitab mengatakan, "Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah." (Ibrani 11:6)
__________________________________________

Bacaan Alkitab Setahun :
Mazmur 109-111; 1 Korintus 5
__________________________________________

Mempercayai Tuhan berarti yakin bahwa Dia akan menepati janji-Nya kepada kita, meskipun tampaknya mustahil.


(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back to Top