Berhenti; Lihat; dengar

| Sabtu, September 17, 2011 |
Bacaan Hari ini :
Amsal 29:11 "Orang bebal melampiaskan seluruh amarahnya, tetapi orang bijak akhirnya meredakannya."
__________________________________________

Mengapa begitu penting untuk menjaga agar kemarahan kita tetap terkendali?
Karena kemarahan yang tidak terkendali bisa menjadi kebiasaan bagaimana cara kita menanggapi kehidupan.
Tak lama kemudian, kemarahan Anda yang mengendalikan Anda, bukan Anda mengendalikan yang kemarahan Anda.

Kitab Amsal penuh dengan langkah-langkah praktis tentang cara untuk mengendalikan kemarahan Anda.
Biarkan saya membagikan tiga cara disini.
Cara termudah untuk mengingat cara-cara ini adalah dengan mengingat sebuah kalimat kecil yang mungkin telah Anda pelajari sebagai seorang anak ketika Anda diajarkan untuk menyeberang jalan: Berhenti, Lihat, Dengar.

Pertama, Berhenti.
Berhenti dan berpikir sebelum Anda berbicara.
Saya tidak tahu mengapa demikian, tapi kata-kata marah tampaknya selalu datang dengan mudah.
Saya mengenal beberapa orang yang, ketika mereka marah, mereka melakukannya dengan cerdas, sarkastik dan cepat!
Tapi lidah yang tajam adalah cara tercepat untuk memotong tenggorokan Anda.

Amsal 14:17 mengatakan, "Siapa lekas naik darah, berlaku bodoh, tetapi orang yang bijaksana, bersabar."
Dan Amsal 15:1 mengatakan, "Jawaban yang lemah lembut meredakan kegeraman, tetapi perkataan yang pedas membangkitkan marah."
Titik awal dalam berurusan dengan kemarahan adalah untuk berhenti dan memikirkan apa yang Anda katakan.


Kedua, Lihat.
Lihatlah situasi dari sudut pandang Tuhan, bukan sudut pandang Anda.
Itu berarti Anda menjadi cukup dewasa untuk mengabaikan sakit hati kecil, frustrasi dan rasa tidak aman.
Jika seseorang menghina Anda, mengkritik Anda, atau merendahkan Anda, jadilah cukup dewasa untuk mengatakan, "Ini tidak akan mengganggu saya."
Amsal 12:16 (BIS) mengatakan, "Kalau orang bodoh tersinggung, saat itu juga ia menyatakan sakit hatinya; tapi orang bijaksana tidak peduli bila dicela."

Kemarahan, seperti setiap emosi lainnya, disebabkan oleh cara Anda melihat situasi.
Jika Anda ingin mengendalikan kemarahan Anda, salah satu cara untuk melakukannya adalah dengan mengubah sudut pandang Anda.


Ketiga, Dengar.
Dengarkan kebutuhan dan luka hati dari orang-orang yang Anda ingin jadikan sasaran untuk meluapkan kemarahan.
Setiap orang yang marah hanyalah orang yang terluka.
Mereka terluka di dalam hati, mereka frustrasi.
Ketika Anda mendengarkan kebutuhan mereka, lebih mudah untuk merespon dan tidak marah.


Yakobus 1:19 "Hai saudara-saudara yang kukasihi, ingatlah hal ini: setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah;"
Jika Anda melakukan dua yang pertama, yang ketiga akan bisa Anda lakukan secara otomatis.
Jika Anda cepat untuk mendengar dan lambat bicara, akan menjadi otomatis bahwa Anda lambat untuk menjadi marah.
__________________________________________

Bacaan Alkitab Setahun :
Amsal 28-29; II Korintus 11
__________________________________________

Belajar untuk mengendalikan kemarahan kita dengan berhenti, berpikir mengenai apa yang kita katakan, kemudian melihat situasi dari sudut pandang Allah dan mendengarkan kebutuhan orang lain.


(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back to Top