Bertanya Mengapa ?

| Rabu, Februari 29, 2012 |
"Aku mau berdiri di tempat pengintaianku dan berdiri tegak di menara, aku mau meninjau dan menantikan apa yang akan difirmankan-Nya kepadaku, dan apa yang akan dijawab-Nya atas pengaduanku." Habakuk 2:1
__________________________________________

Beberapa waktu yang lalu, seorang wanita yang telah kehilangan anaknya berkata kepada saya, "Greg, yang bisa saya tanyakan adalah,'Mengapa? Mengapa?'"
Lalu dia berkata, "Apakah salah untuk bertanya mengapa?"

Saya berkata, "Saya tidak berpikir itu salah. Anda dapat bertanya 'Mengapa' sebanyak yang Anda inginkan. Yesus pernah bertanya : 'Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?'"
Saya menambahkan, "Jangan selalu mengharapkan Anda akan mendapatkan jawaban. Dan bahkan jika Tuhan memberikan suatu jawaban, saya tidak tahu apakah Anda akan menyukai jawaban tersebut."

Mengapa? Mengapa?
Bagaimana jika Tuhan benar-benar menjawab pertanyaan itu?
Hal itu terjadi kepada Habakuk.
Dia bertanya kepada Tuhan mengapa hal-hal seperti kejahatan, kelaliman, pertikaian dan perbantahan bisa terjadi.
Menurutnya hal ini tidak masuk akal, dan kemudian Tuhan berkata, "Lihatlah di antara bangsa-bangsa dan perhatikanlah, jadilah heran dan tercengang-cengang, sebab Aku melakukan suatu pekerjaan dalam zamanmu yang tidak akan kamu percayai, jika diceriterakan." (Habakuk 1:5)

Habakuk menjawab, "Coba saja."

Dan ketika Allah memberitahukan kepadanya 'Mengapa?', Habakuk tidak menyukai jawaban yang diberikan Tuhan.
Dia tidak setuju dengan hal itu.

Tuhan dapat memberi tahu kepada kita jawabannya mengapa.
Tapi kita tidak akan pernah mengerti sampai kita ke surga dan melihat hal-hal tersebut sebagaimana adanya.

Jadi, mungkin daripada bertanya "Mengapa?", pertanyaan yang lebih baik adalah, "Apa?" seperti, "Apa yang Engkau inginkan untuk aku lakukan?"

Yang Tuhan inginkan untuk Anda lakukan adalah memanggil-Nya.
Ketika orang datang kepada saya dan mereka merasa menderita, ketika mereka meminta sebuah jawaban, saya katakan kepada mereka, "Saya tidak punya jawaban. Tapi inilah yang saya miliki: Kembalilah kepada Tuhan. Bersandarlah pada Yesus. Berpeganglah kepada-Nya. Berdoa."

Suatu hari, pertanyaan "Mengapa?" di hati Anda akan diselesaikan.
Sampai saat itu, hal ini adalah tentang siapa dan apa.
Hal ini adalah tentang kepada siapa kita akan kembali dan apa yang kita lakukan.
Jadi, ketika tragedi menerpa, jangan lari dari Allah, kembalilah kepada-Nya.
__________________________________________

Bacaan Alkitab Setahun :
Bilangan 23; Markus 7:14-37
__________________________________________

Ketika masalah melanda dalam hidup Anda, jangan lari dari Allah, tapi kembalilah kepada-Nya dan berpeganglah kepada-Nya.
(Diterjemahkan dari Daily Devotion by Greg Laurie)
__________________________________________

Sent from my BlackBerry®

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back to Top