Sang Penghianat

| Minggu, Juni 10, 2012 |
Matius 26:14-15 "Kemudian pergilah seorang dari kedua belas murid itu, yang bernama Yudas Iskariot, kepada imam-imam kepala. Ia berkata: 'Apa yang hendak kamu berikan kepadaku, supaya aku menyerahkan Dia kepada kamu?' Mereka membayar tiga puluh uang perak kepadanya."
__________________________________________

Dari keduabelas murid Yesus, murid yang paling misterius dan mungkin paling sulit dimengerti ialah Yudas Iskariot.
Namanya diidentikan dengan iblis dan pengkhianatan.
Yudas ialah sang pengkhianat.
Pengkhianat yang mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri, setelah dia menjual Yesus seharga 30 uang perak.
Namun ada hal-hal buruk lain yang dilakukan Yudas.

Menurut saya, jika kita dapat kembali ke abad yang pertama dan benar-benar melihat Yesus dan para murid-Nya, kita tidak akan dapat memperhatikan Yudas.
Jika hidup di masa itu, saya rasa kita tidak akan mencurigai Yudas sebagai seseorang yang jahat, karena setidaknya itulah yang tampak dari luar.
Bahkan faktanya, Yudas terlihat sebagai orang yang cukup mengasihi.

Sebagai contoh, ketika Yesus dan para murid berada di rumah Lazarus, Marta, dan Maria di Betani, Maria mengeluarkan parfum mahal dan mulai membasuh kaki Yesus dengan menggunakannya.
Yesus sangat tersentuh akan tindakan yang penuh pengorbanan itu, tetapi kemudian Yudaslah yang berpendapat bahwa seharusnya parfum yang mahal itu dijual dan uangnya diberikan kepada orang miskin.

Mereka yang mendengarkan pada saat itu mungkin berpikir bahwa Yudas bermaksud baik: "Anda tahu, Yudas adalah pelayan yang baik. Dia hemat. Dia bijaksana. Mari kita beri dia tepuk tangan."

Tetapi Yohanes memberi kita sedikit gambaran dibalik perkataan Yudas: "Hal itu dikatakannya bukan karena ia memperhatikan nasib orang-orang miskin, melainkan karena ia adalah seorang pencuri; ia sering mengambil uang yang disimpan dalam kas yang dipegangnya" (Yohanes 12:6)

Beberapa orang menggambarkan Yudas sebagai orang yang terjebak kedalam drama itu, dan masalah yang muncul seolah-olah menyerang dia balik.
Namun Yudas melakukan apa yang dia lakukan semata-mata karena keserakahannya.
Dia bisa saja mengubah jalan yang dia pilih karena dia memang telah diberikan banyak kesempatan.

Kisah ini mengingatkan kita bahwa segala hal tidak selalu tampak seperti yang kita lihat.
Dan keserakahan Yudas yang tersembunyi itu pada akhirnya menghancurkan hidupnya.
__________________________________________

Bacaan Alkitab Setahun :
2 Tawarikh 34-36; Yohanes 19:1-22
__________________________________________

Ketamakan dan kesombongan seseorang pada akhirnya bisa menghancurkan hidup orang itu sendiri terlebih lagi ketika kita sudah melupakan Tuhan dalam hidup ini.
(Diterjemahkan dari Daily Devotion by Greg Laurie)
__________________________________________

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back to Top