Yesus Teladan Sukacita Kita

| Sabtu, Maret 30, 2013 |
Yohanes 2:2 "Yesus dan murid-murid-Nya diundang juga ke perkawinan itu."

Dalam renungan-renungan sebelumnya, kita telah membicarakan tentang satu penghalang utama yang harus kita singkirkan, untuk mengalami sukacita yang diajarkan Alkitab - yaitu pandangan kita tentang Allah dan Yesus.
Saya harap Anda telah memakai waktu Anda untuk merenungkan persepsi Anda terhadap Yesus apakah Dia, sebagian besar adalah Anak Manusia yang penuh kesengsaraaan, atau Anak Manusia yang penuh Sukacita bagi Anda.

Terasa aneh ketika kita membayangkan Yesus tertawa, tersenyum, berguling di tanah bersama anak-anak kecil, dan menceritakan lelucon kepada murid-muridnya.
Kita cenderung melihat diri-Nya dengan pandangan sempit, yang mengurangi sifat manusia-Nya.

Namun kita tahu bahwa Yesus adalah seorang pria yang menawan.
Sikap-Nya yang penuh sukacita menarik banyak orang.
Dia diundang ke banyak pesta.
Orang yang membosankan biasanya tidak mendapatkan banyak undangan pesta.
Anak-anak kecil mencintainya, Anak-anak biasanya adalah hakim yang sempurna dalam menilai orang-orang yang menyenangkan.

Orang-orang senang berada di sekitar Yesus.
Dia juga lucu.
Kita sering melewatkan humor-Nya karena kita bukan orang Yahudi yang hidup di abad pertama.

Yesus datang ke bumi untuk mati.
Peran dan misi-Nya tidak dapat diragukan lagi.
Dalam peran-Nya itu, Ia menanggung penderitaan kita dan menderita.
Tetapi Dia juga datang dengan mencerminkan sukacita, kebaikan, kesabaran, dan keindahan Allah, Bapa-Nya.
Dan dalam hal ini, Dia adalah Anak Manusia yang penuh dengan sukacita.

Saya menggambarkan Yesus sebagai pribadi yang menarik.
Saya bisa merasakan diri-Nya.
Dia tahu bagaimana rasanya sakit, pengkhianatan dan penderitaan yang luar biasa, tapi di sisi lain Dia juga seorang yang bisa tertawa, bermain, dan bisa sepenuhnya masuk ke dalam kehidupan yang penuh kehancuran ini.

Hidup-Nya memberikan saya izin untuk mencari kehidupan yang penuh sukacita bagi diri saya.

Dengan menggambarkan Yesus sebagai Anak Manusia yang penuh sukacita, bagaimana hal ini membantu Anda memahami pribadi Allah?

Mintalah Allah untuk membuat Anda menjadi seseorang yang penuh sukacita, bukan seseorang yang penuh kesengsaraan.
____________________________________

Bacaan Alkitab Setahun :
Hakim-hakim 9-10; Lukas 5:17-39
____________________________________

Dia tahu bagaimana rasanya sakit, pengkhianatan dan penderitaan yang luar biasa, tapi di sisi lain Dia juga seorang yang bisa tertawa, bermain dan masuk dalam kehidupan yang penuh kehancuran ini.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Kay Warren)
____________________________________

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back to Top