Nilai Ibadah

| Kamis, Mei 09, 2013 |
Kisah Para Rasul 2:46-47 "Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah. Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati, sambil memuji Allah. Dan mereka disukai semua orang. Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan."

Sama seperti sesuatu yang indah terjadi ketika umat Allah berkumpul dan mempelajari Firman-Nya, maka juga ada sesuatu yang luar biasa terjadi ketika umat Allah berkumpul dan menyanyikan puji- pujian bagi-Nya.
Yesus berkata, "Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam Nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka."
Ayat ini tidak mengatakan bahwa Allah hanya muncul ketika orang beribadah saja, melainkan Allah hadir dimana-mana.
Namun Dia menunjukkan kehadiran-Nya dengan cara yang spesial, yaitu ketika umat-Nya meninggikan nama-Nya dengan puji-pujian dan penyembahan.

Gereja mula-mula adalah gereja yang menyembah.
Kisah Para Rasul 2:46-47 memberitahu kita, "...Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati, sambil memuji Allah. Dan mereka disukai semua orang..."
Ungkapan "gembira dan tulus hati" secara harfiah berarti "dengan sukacita yang tidak dibuat-buat."
Ada sukacita dalam gereja mula-mula, ada semangat, tapi juga ada hormat.
Pada beberapa ayat sebelumnya, kita membaca, "Maka ketakutanlah mereka semua, sedang rasul-rasul itu mengadakan banyak mujizat dan tanda" (Kisah Para Rasul 2:43)
Haruslah ada sukacita dan hormat.
Kedua elemen ini harus ada dalam ibadah kita.
Gereja yang dipenuhi dengan Roh Kudus akan menjadi gereja yang menyembah, dan orang kristen yang dipenuhi Roh Kudus akan menjadi orang Kristen yang menyembah.

Seseorang mungkin berkata, "Tapi tidak setiap saat aku ingin menyembah-Nya."
Apakah Anda pikir orang-orang percaya di abad pertama selalu ingin memuji Tuhan?
Mereka diganggu, mereka dipukuli, mereka diejek.
Tetapi walaupun orang-orang Kristen ini menghadapi penyiksaan dalam waktu yang lama, mereka tetap bersyukur kepada Allah.

Alkitab tidak berkata, "Bersyukurlah kepada Tuhan ketika Anda bahagia."
Sebaliknya, Alkitab berkata, "Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik!" (1 Tawarikh 16:34)
Itu yang membuat Ayub mampu menyembah Allah setelah bencana datang mengetuk pintunya (Ayub 1:20)
____________________________________

Bacaan Alkitab Setahun :
2 Raja-raja 7-9; Yohanes 1:1-28
____________________________________

Terkadang ibadah bisa menjadi satu pengorbanan. Namun yang harus kita lakukan adalah tetap menyembah-Nya.
(Diterjemahkan dari Daily Devotion by Greg Laurie)
____________________________________

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back to Top