Serangan Melalui Perpecahan

| Senin, Juni 10, 2013 |
Kisah Para Rasul 6:1 "Pada masa itu, ketika jumlah murid makin bertambah, timbullah sungut-sungut di antara orang-orang Yahudi yang berbahasa Yunani terhadap orang-orang Ibrani, karena pembagian kepada janda-janda mereka diabaikan dalam pelayanan sehari-hari."

Jika Anda menunjukkan pada saya satu gereja yang jemaatnya mau keluar, mau membawa dampak bagi dunia, dan mau hidup beriman, saya dapat tunjukkan pada Anda jika gereja tersebut tengah menghadapi perlawanan dari iblis.

Dalam kitab Kisah Para Rasul, kita membaca bahwa gereja mula-mula diserang lewat penganiayaan (Kisah Para Rasul 4).
Kita membaca bahwa musuh mereka berusaha memasuki gereja melalui jalan kompromi (Kisah Para Rasul 5).
Dan kemudian kita juga membaca bahwa iblis menggunakan salah satu taktik yang paling efektif dalam melawan gereja: perpecahan (Kisah Para Rasul 6).

Perselisihan yang muncul di antara gereja mula-mula dimulai dari perlakuan yang berbeda yang diterima janda-janda di dalam pelayanan.
Ada perasaan bahwa keberpihakan ditunjukkan bagi satu kelompok dibanding kelompok lain.

Selama masa pemerintahan Alexander Agung, kebudayaan dan filsafat Yunani telah menyebar ke seluruh dunia.
Banyak orang Yahudi telah mengadopsi cara Yunani, yang dikenal selanjutnya sebagai orang Yunani, atau orang Helenis.
Berbeda dengan orang Ibrani asli, orang-orang Yahudi ini berbicara bahasa Yunani.
Namun ada orang-orang Yahudi lainnya, yang disebut Ibrani, yang tetap setia dengan cara lama.
Mereka mengkritik para Kristen Yunani, dan menganggap mereka sebagai orang Yahudi kelas dua.

Orang Yunani ini merasa jika janda-janda mereka kurang mendapat perhatian dibanding janda-janda yang dibesarkan dalam kebudayaan Yahudi.
Dan itu menyebabkan perpecahan dalam gereja.

Mungkin tidak ada kerusakan yang lebih buruk, selain kerusakan yang ditimbulkan oleh perpecahan dari dalam gereja.
Dan ketika ditilik lebih lanjut, banyak perpecahan di dalam gereja sebenarnya disebabkan oleh hal-hal kecil.
Orang-orang mempermasalahkan hal-hal yang sebenarnya tidak penting.

Anda selalu bisa menemukan kekurangan dalam sebuah gereja.
Tidak ada gereja yang sempurna.
Berkaitan dengan masalah kesatuan gereja, ada baiknya kita mengingat kutipan ini: "Dalam hal-hal penting, kita bersatu; dalam hal-hal yang tidak penting, kita bebas memilih; dalam segala hal, kita harus mengasihi."
Oleh sebab itu, kiranya kita senantiasa bersatu, karena salah satu taktik jahat iblis yang paling efektif adalah untuk memecah belah orang percaya.
____________________________________

Bacaan Alkitab Setahun :
2 Tawarikh 34-36; Yohanes 19:1-22
____________________________________

Banyak perpercahan di dalam gereja sebenarnya disebabkan oleh hal-hal kecil yang tidaklah penting, ingat pekerjaan iblis hanyalah untuk memecah belah orang percaya.
(Diterjemahkan dari Daily Devotion by Greg Laurie)
____________________________________

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back to Top